Kenapa Manchester United Tidak Membeli Satu pun Pemain di Januari 2022?

spot_img

Pergerakan bursa transfer Januari 2022 sudah tuntas. Klub-klub sudah mendapatkan pemain incaran mereka. Namun hal itu tidak terjadi pada Manchester United.

MU yang biasanya getol mendatangkan pemain di bursa transfer Januari, tapi untuk tahun ini tidak. Para fans Setan Merah dibiarkan merenung di jendela transfer musim dingin tahun ini. MU tidak mendapatkan satu pemain pun di bursa transfer musim dingin Januari untuk pertama kalinya sejak 2019.

Bukan tanpa sebab, Manchester United tidak membeli satu pemain pun di bursa transfer musim dingin. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi United tidak aktif di bursa transfer, setelah mereka jor-joran ketika di musim panas tahun lalu mendatangkan Ronaldo, Varane dan Sancho.

 

Skuad Membengkak, Harus Cuci Gudang

Skuad United yang membengkak secara gaji menjadi alasan bagi Dewan United untuk merampingkannya. Gaji para pemain yang cukup mahal dan tidak terpakai di skema Rangnick menjadi opsi penjualan United di Januari 2022.

Rangnick berusaha membuang para pemain yang tidak sesuai dengan pakemnya. Pemain-pemain itu termasuk yang dikabarkan “membandel” pada Desember lalu. Ada beberapa pemain United yang secara terang-terangan menyatakan kurang cocok dengan Rangnick.

Mengacu pada transfer yang dilakukan pelatih sebelumnya, Ole pada musim panas. Ole mendatangkan banyak pemain bintang dan berbuah hasil nihil sampai imbasnya pada pemecatan dirinya. Hal ini kemudian menjadi pembelajaran bagi Rangnick untuk membangun timnya perlahan di Januari 2022.

Namun, cara yang dilakukan Rangnick bukan mendatangkan pemain di bursa transfer musim dingin, melainkan cuci gudang. Beberapa pemain telah ditendang dari Old Trafford dengan status pinjaman.

Seperti Axel Tuanzebe, bek United yang lebih awal pergi ke ke klub Italia, Napoli. Sebelumnya Tuanzebe juga dipinjamkan ke Aston Villa. Pamor Tuanzebe di United kalah saing dengan rekan yang lebih senior seperti Maguire, Bailey, maupun Lindelof

Amad Diallo juga dipinjamkan ke klub Skotlandia, Rangers. Ia belum nyetel dengan skema Rangnick, dan usianya yang masih belia membuat Amad masih harus belajar sekaligus memperoleh pengalaman di klub lain.

Pemain yang dijuluki “Duta Jalan Sehat“, Anthony Martial juga ditendang. Performanya yang menurun, tapi gajinya yang tinggi membuat United harus meminjamkannya ke Sevilla. Terlebih klub Spanyol itu bersedia menggaji Martial secara penuh.

Lalu, pembelian mahal Manchester United, Donny Van de Beek juga pergi. Gelandang berpaspor Belanda itu dipinjamkan ke Everton.

Selain nama-nama tadi, banyak juga pemain muda United yang dipinjamkan, seperti Teden Mengi ke Birmingham, Ethan Laird ke Bournemouth, Reece Divine ke Walsall, dan Matej Kovar ke Burton Albion.

Di last minutes transfer sebenarnya Jesse Lingard juga ditawar West Ham dan Newcastle United. Akan tetapi, Dewan Manchester United mencegah hal itu terjadi. Sebab, itu bisa menguntungkan rival United di papan klasemen Premier League. Begitu pula kiper Dean Henderson yang nyaris saja bergabung dengan Watford.

Perampingan skuad ini dilakukan Rangnick sebenarnya agar Dewan United mau memberikan dana segar pada Januari. Namun, yang terjadi justru para dewan itu tak bergeming apa-apa. Rangnick pun frustasi.

Karena Rangnick Manajer Interim

Richard Arnold yang menggantikan Ed Woodward sebagai eksekutif MU tidak memberi dana ke Rangnick untuk belanja pada jendela transfer Januari 2022. Belum lagi, transaksi transfer MU di bawah kendali John Murtough sebagai Direktur Sepak bola, bersama Darren Fletcher sebagai Direktur Teknik, dan Kepala Negosiator, Matt Judge.

Rangnick sebetulnya telah menyusun daftar target dan membuat serangkaian rekomendasi pada bulan November-Desember. Sayangnya, tidak ada yang membuahkan hasil. Di antaranya gelandang RB Leipzig, Amadou Haidara yang telah dihubungi pribadi oleh Rangnick tapi tidak ada tindak lanjut penawaran dari pihak United.

Dewan United menjawab itu dengan posisi gelandang yang dibutuhkan Rangnick bisa ditutupi dengan kembalinya Paul Pogba dari cedera.

Rangnick semula berpikir bahwa akan ada beberapa pengaruh dalam hal penandatanganan transfer di United setelah ia setuju untuk berada di Old Trafford sampai akhir musim, di mana setelah itu ia akan mengambil peran sebagai direktur teknik.

Mantan bos RB Leipzig juga awalnya percaya dia jugalah yang akan mengawasi bagaimana United menjalankan bisnis mereka di pasar transfer.

Akan tetapi, dengan kondisi seperti sekarang ini, tampaknya hal itu adalah angan belaka. Kenyataannya dana itu tidak dihadirkan oleh Dewan United kepada Rangnick untuk belanja.

Seperti yang dikatakan beberapa sumber, internal Manchester United mengatakan Rangnick hanyalah manajer interim. United akan mempunyai prospek panjang dengan manajer baru musim panas mendatang, dan kebijakan perekrutan pemain juga ditentukan oleh manajer baru nantinya.

Menunggu Manajer Permanen

United memang sedang mencari manajer baru di musim panas nanti. Banyak yang mengaitkan posisi manajer Manchester United pada sosok seperti Mauricio Pochettino, Erik Ten Hag, maupun Brendan Rodgers.

Menurut beberapa sumber yang beredar di sekitar orang dalam United, mereka bersama dewan yang baru sepakat akan melakukan operasi transfer secara masif di bursa transfer musim panas 2022 seiring kedatangan manager baru secara permanen.

United menyiapkan dana besar untuk manajer baru guna melakukan proyek jangka panjangnya di United. Dana besar tersebut tentu juga dihasilkan dari penjualan-penjualan pemain serta pemangkasan gaji pemain yang dipinjamkan oleh United.

Declan Rice telah banyak dikaitkan dengan kepindahannya ke Old Trafford setelah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain lini tengah terbaik di Premier League.

Nama lain yang muncul yakni Ruben Neves dari Wolves, dan bahkan juga Erling Haaland dari Dortmund.

Terlepas dari apa yang akan direncanakan United di musim panas nanti, itu urusan belakangan. Yang terpenting adalah musim ini United harus duduk paling tidak di peringkat 4 klasemen atau lolos Champions League.

Dengan belum konsistennya permainan United sampai paruh musim Januari 2022, rasa was-was pin timbul seiring dengan tidak adanya amunisi baru yang hadir di Old Trafford.

Hilangnya pemain yang hengkang di Januari tidak sedikit membuat kedalaman skuad United menjadi berkurang. Opsi pemain yang dipunyai Rangnick pun menyempit, belum lagi kalau ada pemain inti yang cedera, covid, ataupun absen karena akumulasi.

Belum lagi, jadwal padat menanti United di Liga maupun Champions League. Dengan skuad seadanya membuat United harus bekerja ekstra keras demi mewujudkan target di akhir musim.

Faktor-faktor seperti skuad United yang membengkak secara gaji, kemudian tidak adanya pelatih permanen membuat dewan berkehendak lain di bursa transfer musim dingin Januari.

Dana untuk merekrut pemain di Januari pun dikunci rapat sembari menunggu manager permanen yang baru di musim panas nanti. Rangnick mau tidak mau harus memaksimalkan potensi skuad yang ada. Beban itu sekarang ada di tangan Rangnick.

Sumber Referensi : irishmirror, talksport, dailystar, football365, manchestereveningnews

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru