Beranda blog Halaman 620

Sejarah Derbi Nusantara: Mengapa Rivalitas Indonesia vs Malaysia Selalu Panas?

0

“Indonesia boleh kalah dengan tim lain, tetapi tidak dengan Malaysia.”

Pernyataan tersebut seperti sudah mendarah daging di hampir seluruh lapisan pecinta dan pelaku sepak bola Indonesia. Tak peduli laga persahabatan atau laga resmi, setiap timnas bertanding melawan Malaysia, laga selalu berlangsung panas.

Ada gengsi dan harga diri yang dipertaruhkan saat Indonesia bertemu Malaysia. Tak ayal, tensi panas tak hanya terjalin di atas lapangan, tetapi juga tribun suporter, hingga ranah media sosial.

Sempat Diremehkan, Indonesia Pulangkan Malaysia dan Jadi Juara Grup B Piala AFF 2020

Seperti yang terjadi baru-baru ini. Indonesia dan Malaysia bertemu di laga penentuan babak grup Piala AFF 2020. Seperti yang sudah banyak diprediksi, laga Indonesia vs Malaysia berlangsung dengan tensi panas. Bahkan, adu gengsi dan psywar di antara kedua pendukung sudah ramai jauh sebelum laga dimulai. Tak jarang pula legenda kedua negara ikut memberi komentar.

Salah satu yang paling disorot tentu pernyataan dari mantan pemain timnas Malaysia, Safee Sali. Striker Malaysia di Piala AFF 2010 yang juga pernah berkarier di Liga Indonesia itu berkata bahwa Malaysia jauh lebih layak ke semifinal. Sementara Indonesia yang banyak membawa pemain muda dinilai kurang pengalaman.

“Saya berharap Vietnam dan Malaysia akan terus berlanjut. Indonesia membawa tim muda dan potensial ke turnamen ini. Namun, ketimbang para pesaingnya, para pemain muda itu masih kurang berpengalaman. Tidak peduli seberapa ambisius Shin Tae-yong, dia harus menerima kenyataan bahwa Piala AFF bukanlah waktu yang terbaik untuk mengharapkan sesuatu yang besar dari kelompok pemain ini,” kata Safee Sali kepada Zing News dikutip dari Bola.com.

Akan tetapi, pada akhirnya Safee Sali mesti menjilat ludahnya sendiri. Pasalnya, timnas Indonesia langsung membayar kontan komentar negatif tersebut dengan balik mempermalukan Malaysia di pertandingan pamungkas fase grup Piala AFF 2020. Tak tanggung-tanggung, tim Garuda membantai Harimau Malaya dengan skor telak 4-1.

Indonesia tertinggal lebih dulu di menit ke-13. Meski begitu, anak asuh Shin Tae-yong tak panik dan berhasil membalikkan kedudukan menjadi 2-1 lewat dua gol Irfan Jaya. Di babak kedua, sepakan indah Pratama Arhan dan sundulan manis Elkan Baggott memastikan Malaysia tersingkir dari Piala AFF sekaligus memastikan Indonesia lolos dari babak grup Piala AFF 2020 sebagai juara Grup B.

Menyusul hasil tersebut, Safee Sali langsung mengakui kekalahan Malaysia dan buru-buru memberi ucapan selamat kepada timnas Indonesia. Walaupun sudah merevisi pernyataannya, mantan striker Pelita Jaya itu tetap jadi bulan-bulanan netizen di media sosial. Bahkan, nama Safee Sali sempat menjadi trending.

Pendukung timnas Indonesia juga merayakan kemenangan atas Malaysia itu dengan membuat berbagai ‘meme’ di media sosial. Ada yang lucu, ada pula yang bernada merendahkan.

Ya, memang begitulah hubungan Indonesia dan Malaysia. Sejak dulu, hubungan kedua negara sudah mengalami pasang surut. Hasil akhir pertemuan kedua negara di Piala AFF 2020 menjadi bukti bahwa duel Indonesia vs Malaysia rasanya sulit berjalan damai.

Indonesia vs Malaysia: Mengapa Dinamakan Derbi Nusantara?

Tak bisa dipungkiri pula bahwa duel Indonesia vs Malaysia juga jadi salah satu pertandingan yang paling disorot oleh media. Tak jarang, media internasional juga ikut meyoroti duel dua negara tetangga tersebut yang kerap memunculkan bermacam insiden provokatif, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.

Ditilik dari sejarah dan letak geografis kedua negara, duel Indonesia dan Malaysia di sepak bola dikenal dengan julukan ‘Derbi Nusantara’. Mengapa dinamakan demikian?

Nusantara adalah istilah yang sering kali dipakai sebagai padanan Indonesia. Namun, jauh sebelum Indonesia lahir, istilah Nusantara sudah lahir lebih dulu pada sekitar abad ke-14 di masa Kerajaan Majapahit. Isitlah ‘Nusantara’ juga muncul dalam Sumpah Palapa yang diucapkan Patih Gajah Mada.

Menilik dari sejarahnya, dahulu istilah Nusantara dipakai untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang letaknya diapit oleh dua benua, yakni benua Asia dan Australia, termasuk di antaranya wilayah Semenanjung Malaya yang kini menjadi negara Malaysia. Dari fakta sejarah itulah pertemuan Indonesia dan Malaysia dinamakan Derbi Nusantara.

Lalu, bagaimana awal mula perseteruan kedua negara di ranah sepak bola? Dan mengapa Derbi Nusantara selalu berlangsung panas?

Untuk mengetahuinya, kita perlu membahasnya dari beberapa sisi, seperti politik, budaya, dan sepak bola. Dari tinjauan politik, hubungan diplomatik kedua negara mulai memanas saat terjadi Konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tahun 1960an. Konfrontasi Indonesia-Malaysia bisa dibilang sebagai perang yang disebabkan oleh sengketa wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Sarawak, dan Brunei ke dalam Federasi Malaysia yang diketahui tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.

Perang tersebut melibatkan beberapa pihak dan sampai menelan korban jiwa dari kalangan sipil. Perang itu pula yang memunculkan istilah “Ganyang Malaysia” yang dipopulerkan oleh Bung Karno. Meski konflik tersebut sudah selesai dengan perjanjian damai yang ditandantangi pada bulan Agustus 1966, tetapi Indonesia dan Malaysia masih kerap bertengkar hingga saat ini. Tingkah Malaysia yang kerap mengklaim warisan budaya Indonesia kerap menyulut api permusuhan yang merembet ke berbagai lini kehidupan, termasuk sepak bola.

Meski begitu, Indonesia dan Malaysia memang punya banyak kesamaan, khususnya persamaan ras dan bahasa, serta budaya. Oleh karena itu, kita dan mereka sering kali disebut satu rumpun.

Hubungan Indonesia dan Malaysia di ranah sepak bola sebenarnya juga unik. Meski menjadi rival saat kedua timnas bertemu, tetapi hal tersebut tidak membuat pemain kedua negara dilarang untuk menginjakkan kaki di liga rivalnya.

Seperti saat Safee Sali jadi bintang di Pelita Jaya, tak lama setelah dia meruntuhkan mimpi Indonesia di final Piala AFF 2010. Atau Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy yang jadi legenda Selangor atau Andik Vermansyah yang pernah jadi rebutan klub-klub Liga Malaysia.

Pada intinya, ada banyak hal yang menyatukan Indonesia dengan Malaysia. Namun, jika sudah masuk ranah sepak bola, haram hukumnya kalah satu sama lain.

Sejarah Pertemuan Indonesia vs Malaysia di Derbi Nusantara

Duel perdana antara timnas Indonesia kontra Malaysia terjadi dalam Turnamen Merdeka yang diadakan di Kuala Lumpur pada 7 September 1957. Kala itu, tim Garuda berhasil menang atas Harimau Malaya dengan skor 4-2.

Sementara di ajang resmi, Indonesia pertama kali bertemu dengan Malaysia pada 28 Agustus 1962, tepatnya di ajang Asian Games Jakarta 1962. Sayangnya, Indonesia kala itu mesti tunduk dari Malaysia dengan skor tipis 2-3.

Di ajang SEA Games, Indonesia dan Malaysia pertama kali berduel pada 19 November 1977. Kala itu, tim Garuda berhasil menang tipis 2-1 atas Harimau Malaya di SEA Games Kuala Lumpur. Sementara itu, pertemuan perdana Indonesia dan Malaysia di Piala AFF berlangsung pada 13 September 1996. Di gelaran perdana Piala AFF itu, Garuda tumbang dari Harimau Malaya dengan skor 3-1.

Sepanjang sejarahnya, banyak pertandingan Derbi Nusantara yang berlangsung sangat sengit, penuh drama, dan penuh kenangan. Tak jarang, Malaysia kerap jadi momok bagi timnas Indonesia. khususnya di laga-laga krusial. Gengsi dan harga diri yang dipertaruhkan seperti jadi beban bagi kedua negara.

Final Piala AFF 2010 adalah salah satu laga yang berakhir tragis bagi Indonesia. Sempat menumbangkan Malaysia 5-1 di fase grup, Cristian Gonzales dkk tumbang di partai final dengan skor agregat 4-2.

Setahun berselang, Harimau Malaya kembali jadi momok bagi tim Garuda di partai Final SEA Games 2011. Di hadapan ribuan pendukungnya yang memadati Stadion Gelora Bung Karno, timnas besutan Rahmad Darmawan takluk dari Malaysia lewat babak adu penalti dengan skor akhir 4-3.

Namun jauh sebelum itu, Indonesia juga punya kenangan manis kala bertemu dengan Malaysia. Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games pertamanya di cabor sepak bola pada edisi 1987 setelah menundukkan Malaysia di partai final. Kala itu, tim Garuda besutan Bertje Matulapelwa menang tipis 1-0 lewat gol tunggal Ribut Waidi.

Mengutip dari Home of Football Statistic and History, timnas senior Indonesia dan Malaysia sudah bertemu di Derbi Nusantara sebanyak 97 kali. Tim Garuda menang 40 kali, Harimau Malaya menang 36 kali, dan 21 laga lainnya berakhir imbang.

Akan tetapi, secara prestasi, kita mesti mengakui bahwa timnas Malaysia sedikit lebih unggul dari Indonesia. Di ajang SEA Games, Indonesia baru juara 2 kali, yakni pada edisi 1987 dan 1997. Sedangkan Malaysia sudah 6 kali menjadi juara, yakni pada edisi 1961 saat masih bernama Federasi Malaya, lalu pada edisi 1977, 1979, 1989, 2009, dan 2011.

Sementara di ajang Piala AFF, Malaysia sekali menjadi juara di tahun 2010. Sedangkan prestasi terbaik Indonesia hanyalah menjadi runner-up Piala AFF sebanyak 5 kali.

Tak bisa dipungkiri bahwa wilayah Indonesia dan Malaysia yang bertetangga membuat kedua tim kerap bertemu, sehingga secara otomatis rivalitas kedua negara akan terus terjaga. Meski Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun di kawasan ASEAN dan memiliki ikatan kekerabatan yang kuat, tetapi keduanya adalah rival abadi di sepak bola.


***
Sumber Referensi: Bola.com, Kompas, 11v11, Tirto, Goal, Bola.

Bagaimana Seorang Pesepakbola Bisa Disebut Legenda?

0

Kita, sebagai penggemar sepak bola, entah itu yang fanatik, yang memang gila bola, sampai yang cuma ngaku-ngaku penggemar sepak bola, tentu sepakat kalau Zinedine Zidane adalah seorang pemain legenda. Bukan hanya Zidane, ada nama lain seperti Maradona, Pele, Iniesta, Tevez, dan lain sebagainya juga disebut legenda.

Pertanyaannya, mengapa mereka disebut legenda? Nah itu yang cukup kompleks ketika dibahas. Karena toh tidak semua pemain bisa disebut legenda. Bagaimana mungkin kita bisa menyebut Andres Iniesta itu legenda, sementara Philippe Coutinho tidak, padahal keduanya sama-sama masih aktif bermain?

Namun, sebelum kita membahas lebih jauh soal bagaimana seorang pesepakbola bisa disebut legenda, kita bahas dulu apa yang dimaksud legenda itu sendiri. Mari kita mengulasnya dulu pelan-pelan, mau sambil makan atau ngopi-ngopi cantik juga boleh.

Legenda Klub/Negara dan Legenda Sepak bola

Secara prinsip, legenda di dunia sepak bola bisa dibedakan menjadi dua. Legenda klub atau negara dan legenda sepak bola. Nah yang sering ada di benak penggemar sepak bola adalah legenda klub. Seperti misalnya bagi kopite, tentu tidak akan ragu menyebut Robbie Fowler sebagai legenda Liverpool.

Seluruh fans Timnas Italia juga pasti sepakat kalau Roberto Baggio adalah legenda Gli Azzurri. Jadi, intinya, legenda di klub atau negara adalah yang punya andil besar untuk suatu klub atau negara. Tak peduli betapapun miskinnya trofi yang didapat. Klub atau negara bisa menganggap seorang pemain tertentu sebagai legenda mereka, meskipun secara kualitas belum tentu layak disebut legenda.

Lain ceritanya jika legenda sepak bola. Legenda sepak bola adalah pemain-pemain yang memiliki andil lumayan besar di dunia sepak bola. Ia bisa menjadi seseorang yang paling berpengaruh maupun memiliki segudang sumbangsih untuk sepak bola di dunia. Salah satu yang bisa disebut legenda di dunia sepak bola adalah Diego Armando Maradona.

Pemain yang dikenal dengan gol “tangan Tuhan” itu memiliki kontribusi besar di dunia sepak bola. Maradona bukan hanya dianggap legenda bagi rakyat Argentina, karena berhasil membawa trofi Piala Dunia untuk kali pertama pada tahun 1986. Maradona bukan hanya berpengaruh di pesepakbolaan Argentina, tapi semua yang berkaitan dengan Argentina ikut terangkat.

Aktor-aktor di balik layar, sektor-sektor di luar sepak bola, semua ikut terangkat. Hal itu lalu dilakukan kembali oleh Maradona untuk penduduk Kota Naples di Italia. Napoli, klub lokal dari kota tersebut mungkin tidak akan menjadi apa-apa kalau Maradona tidak berlabuh di sana. Berkat dua gelar Serie A di tahun 1987 dan 1990, Maradona menjadi sosok ikonik di Kota Naples.

Selain Maradona, ada pemain-pemain yang disebut legenda sepak bola. Franz Beckenbeuer, Johan Cruyff, Pele, Michel Platini, sampai Ronaldo Nazario telah menciptakan standar tinggi dunia sepak bola, khususnya untuk generasi mendatang. Mereka juga mengenalkan ide dan konsep baru di dunia sepak bola yang belum pernah dipraktikkan sebelumnya.

Kebanyakan dari legenda sepak bola melambangkan gaya bermain sepak bola yang khas. Bahkan gaya tersebut mampu mengubah gaya lama dalam permainan sepak bola. Para legenda sepak bola tersebut juga pastilah seorang olahragawan profesional dan diakui di dunia.

Meraih Trofi

Trofi termasuk prasyarat khusus yang harus dimiliki pesepakbola jika ia mau disebut legenda. Maka, sebetulnya Cristian Gonzales itu belum bisa disebut legenda Timnas Indonesia. El-Loco belum pernah mempersembahkan satu pun trofi bagi Timnas Indonesia. Meskipun begitu, Gonzales mungkin layak disebut legenda Persik Kediri.

Saat menjuarai liga di tahun 2003 dan 2006, ada nama Cristian Gonzales di skuad Persik Kediri. Bagaimanapun raihan trofi ini bisa menjadi standar paling objektif untuk menilai seorang pemain itu legenda atau bukan. Jika di Timnas Indonesia, minimal bisa mengangkat trofi Piala AFF lah.

Kalau tidak ya seperti Bambang Pamungkas yang acap kali disebut legenda Timnas Indonesia, padahal Bepe lebih pas disebut legenda Persija Jakarta. Sebab Bepe telah menyumbang banyak gelar untuk Macam Kemayoran. Nah, sosok Evan Dimas yang sekarang sedang membela Timnas Indonesia itu hampir layak disebut legenda.

Evan Dimas sudah memberikan Piala AFF U-19 , dan hari ini ia diuji untuk mempersembahkan gelar yang sama, tapi di level yang berbeda. Jika, dan hanya jika ia sukses membawa trofi Piala AFF, entah edisi tahun 2020 atau edisi entah kapan, Evan lebih cocok disebut legenda Timnas Indonesia, ketimbang Boaz Solossa.

Karena Boaz itu legenda Persipura Jayapura. Ia belum ngasih satu gelar pun buat Indonesia, bahkan SEA Games sekalipun. Belum lagi hubungan Boaz dan PSSI juga kerap patah-patah seperti hubungan asmara artis ibukota.

Catatan Istimewa

Seorang pesepakbola bisa jadi legenda, meskipun ia belum pernah mengangkat trofi. Namun ia harus memiliki catatan istimewa, mau itu di klub atau negara mah terserah. Maka, sosok Teerasil Dangda bisa disebut legenda Thailand, karena ia menjadi top skor Piala AFF sepanjang masa. Banyak juga pemain yang memiliki catatan istimewa di klub yang pada akhirnya menjadi legenda.

Thierry Henry disebut legenda Arsenal setelah menjadi pencetak gol terbanyak Arsenal sepanjang masa. Eric Cantona juga menjadi legenda Manchester United setelah menginspirasi timnya untuk meraih trofi Liga Inggris pertama setelah puasa 25 tahun lamanya. Seluruh fans AC Milan juga tak bisa menampik kalau Paulo Maldini adalah legenda mereka setelah mampu memberi lima trofi Liga Champions Eropa.

Di Newcastle United, ada nama Alan Shearer yang sampai saat ini menjadi pencetak gol terbanyak di klub. Sementara, West Ham juga memiliki legenda yang mampu menyelamatkan klub dari jurang degradasi. Orang itu adalah Carlos Tevez. Tevez yang acap kali dikaitkan dengan Manchester United dan Manchester City rupanya legenda West Ham yang berdarah-darah menyelamatkan The Hammers dari zona degradasi musim 2006/07.

Loyalitas

Jika seorang pemain tak mampu menyumbang gelar, atau tak kuasa menciptakan catatan istimewa tetap bisa disebut legenda, asalkan ia loyal pada satu klub. Namun, beberapa contoh yang ada kebanyakan pemain yang loyal pada satu klub pernah mencicipi setidaknya satu gelar juara.

Ada nama-nama seperti Paul Scholes di Manchester United. Lalu, seluruh penggemar sepak bola Italia tentu mengenal Francesco Totti yang hanya bermain di AS Roma. Di posisi kiper kita bisa mengambil contoh pemain legendaris, Rogerio Ceni yang menghabiskan seluruh kariernya untuk Sao Paulo.

Itulah tadi faktor-faktor yang membuat seorang pemain dikatakan legenda. Maka sosok Andres Iniesta yang disebut di awal adalah legenda Timnas Spanyol, karena ia memiliki catatan istimewa. Meraih double winner secara berturut-turut, EURO dan Piala Dunia. Iniesta juga ikut andil membawa Spanyol juara Piala Dunia untuk pertama kalinya tahun 2010. Sedangkan, Coutinho tak lebih dari pemain figuran di Timnas Brasil dan beban gaji Blaugrana doang.

Sumber referensi: bleacherreport.com, skor.id, Twitter Muhidin M. Dahlan.

Berita Bola Terbaru 23 Desember 2021 – Starting Eleven News

JADWAL PIALA AFRIKA DAN TIM-TIM PREMIER LEAGUE YANG TERPENGARUH

Pandemi Covid-19 varian Omicron tak mencegah CAF (Konfederasi Sepak Bola Afrika) untuk tetap menggulirkan Piala Afrika 2022. Turnamen yang akan mempertemukan 24 tim tersebut bakal tetap bergulir pada 9 Januari sampai 6 Februari 2022. Sebelumnya, Asosiasi Klub Eropa (ECA) telah mengutarakan kekhawatiran akan bergulirnya turnamen tersebut di tengah meledaknya varian Omicron. Kepastian bergulirnya Piala Afrika ini bakal mempunyai efek besar terhadap Liga Inggris. Sky Sports melaporkan, sebanyak 15 klub akan terpengaruh oleh Piala Afrika, salah satunya tentu saja Liverpool.

PATRICE EVRA SAKIT HATI KETIKA PAUL POGBA DIKRITIK

Mantan bek Prancis dan Manchester United, Patrice Evra, membicarakan situasi Paul Pogba. Perjalanan Pogba bersama Setan Merah tak selalu mulus. Terkadang Pogba membuat perbedaan di sebuah pertandingan. Namun tak jarang, ia tampil melempem. Alhasil, banyak suara minor berujung kritikan terhadapnya. Evra prihatin melihat keadaan tersebut. Sosok yang pernah membela Juventus ini tak sampai hati mendengar kompatriotnya diserang. Ia merasa memiliki kedekatan personal dengan Pogba.

LEEDS UNITED TERTARIK GAET WESTON MCKENNIE

Leeds United dikabarkan menginginkan jasa gelandang Juventus, Weston McKennie, sebagai rekrutan ketika bursa transfer dibuka Januari nanti. Namun kubu asuhan Marcelo Bielsa bakal menghadapi kesulitan untuk mendapatkan jasanya. Mckennie memang sempat hampir meninggalkan Juve pada musim panas lalu, namun dia kini menjadi andalan bagi Allegri. Bielsa meyakini bahwa Mckennie merupakan pengganti yang pantas untuk Kalvin Phillips, yang diinginkan oleh Liverpool dan Manchester United.

COVID KEMBALI MELANDA, LA LIGA KELUARKAN ATURAN DAN PEDOMAN BARU UNTUK KLUB

La Liga telah mengkonfirmasi aturan dan pedoman baru di tengah meningkatnya kasus covid-19 di sekitar Spanyol, dan bahkan Eropa. Di bawah aturan baru, pemain dan staf – dan ini termasuk klub Segunda juga – harus melakukan tes antigen setiap hari di mana pelatihan atau aktivitas olahraga berlangsung. Mereka juga harus mengikuti tes PCR sebelum kembali dari liburan Natal mendatang. Di luar aturan itu, saran dan panduan juga telah dikeluarkan untuk klub. Klub telah disarankan mereka harus meminta pemain untuk menghindari perubahan di ruang ganti untuk membatasi kontak.

ANCELOTTI UNGKAP ALASAN SERING CADANGKAN ISCO

Isco menjadi salah satu pemain Real Madrid yang jarang dimainkan musim ini. Isco tercatat baru tampil sekali dalam delapan laga terakhir Madrid di La Liga. Hal ini menimbulkan rumor terkait buruknya hubungan pemain 29 tahun itu dengan Ancelotti. Tapi Ancelotti dengan tegas membantah rumor tersebut. Keputusannya mencadangkan Isco murni alasan teknis. Isco tidak mendapatkan menit bermain karena kombinasi Casemiro-Kroos-Modric masih sangat bagus, Madrid juga terus menang.

PERKOKOH LINI BELAKANG, MADRID INCAR BEK TENGAH LIVERPOOL

Real Madrid dikabarkan ingin memperkokoh barisan lini belakangnya, khususnya di pos bek tengah. Untuk itu, dilansir Sportsmole, mereka mengincar bek tengah Liverpool, Joe Gomez, musim panas 2022 nanti. Laporan itu mengklaim bahwa Madrid kini sudah memonitor performa Gomez. Jika hasil pemantauannya memuaskan, maka Madrid akan memboyong Gomez pada tahun depan. Kans El Real merekrut pemain 24 tahun itu mungkin cukup terbuka karena sejauh ini di Liverpool ia cuma jadi pemain cadangan.

BARCA-SEVILLA IMBANG 1-1, XAVI KECEWA DAN TIDAK BISA TIDUR

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez mengaku sedih setelah timnya gagal menang melawan 10 pemain Sevilla dalam hasil imbang 1-1 di La Liga, Rabu (22/12). Hasil tersebut membuat Blaugrana hanya memenangkan 2 dari 8 laga tandang terakhir mereka di papan atas. Xavi tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya dengan torehan hanya 1 poin tersebut. “Akan sulit bagi saya untuk tidur karena kami seharusnya menang. Sevilla mampu mendinginkan permainan; mereka adalah tim veteran, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan mereka bekerja dengan sangat baik secara taktis,” ujarnya.

JUVENTUS MENANG, ALLEGRI KRITIK RABIOT

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, mengkritik penampilan Adrien Rabiot saat menang 2-0 melawan Cagliari. Pada laga tersebut, Rabiot digantikan oleh Weston McKennie pada awal babak kedua. Allegri meminta Rabiot untuk berusaha lebih keras lagi. Pasalnya, ia dinilai kurang memberikan kontribusi gol dari lini tengah. Tak ada shot dan umpan kunci yang dibuat oleh pemain asal Prancis tersebut di babak pertama. Menariknya, Suporter Juventus memberikan aplaus kepada Allegri yang menarik keluar Rabiot.

KERENDAHAN HATI LEWANDOWSKI USAI PECAHKAN 2 REKOR GERD MULLER

Robert Lewandowski baru saja memecahkan rekor legenda Bayern, Gerd Muller, sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu tahun kalender, setelah ia mengemas 43 gol di 2021. Tak hanya itu, di musim 2020/21 yang lalu Lewandowski juga berhasil memecahkan rekor Muller sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim kompetisi penuh di Bundesliga, dengan mencetak 41 gol. Namun, Lewandowski masih berkesempatan untuk kembali memecahkan rekor Muller, di mana ia hanya kurang mencetak 69 gol lagi untuk menyamai catatan Muller sebagai pencetak gol terbanyak di Bundesliga dengan koleksi 365 gol. Mengomentari hal itu, Lewandowski pun mengaku terharu bahwa namanya kini mulai disejajarkan dengan legenda sekelas Gerd Muller.

DORTMUND INCAR 2 PEMAIN INI, SIAPA YANG AKAN MERAPAT?

Bursa transfer akan segera dibuka Januari nanti. Semakin mendekati waktu tersebut, Borussia Dortmund dikabarkan mengincar Denis Zakaria dan Hakim Ziyech. Sebelum mendatangkan kedua pemain ini, Dortmund akan mengembalikan Reinier Carvalho terlebih dahulu ke Madrid karena performanya dianggap kurang membantu di lini serangan Dortmund. Selain itu, kiper lapis ketiga mereka, Roman Burki, juga dikabarkan akan meninggalkan Dortmund bulan depan karena tak bisa gantikan peran Gregor Kobel dan Marwin Hitz di bawah mistar gawang.

INDONESIA GAGAL MENANG LAWAN SINGAPURA

Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan atas Singapura di leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Pasukan Shin Tae-yong hanya mampu bermain imbang 1-1, dimana Witan Sulaeman menjadi pencetak gol tim Garuda pada menit ke 28. Unggul satu gol sampai turun minum, permainan Indonesia mulai dibaca Singapura. Hal itu pun berujung pada gol yang dicetak tim lawan melalui Ikhsan Fandi pada menit ke-71. Dengan hasil yang kurang memuaskan ini, seluruh masyarakat Indonesia tak sabar untuk menantikan laga kedua yang digelar pada Sabtu, tanggal 25 mendatang.

HASIL PERTANDINGAN

Dari ajang Piala Liga Inggris, Liverpool harus berjuang ekstra untuk menundukan Leicester City. Mereka sempat menelan kekalahan 3-2 sebelum Takumi Minamino menjadi penyelamat lewat golnya yang dicetak pada menit ke 90. Hasil imbang itu pun memaksa laga ditentukan lewat drama adu penalti. Dalam babak tersebut, dua penendang Leicester yakni Thomas dan Bertrand gagal. Sementara itu hanya satu penendang gagal dari Liverpool, yaitu Takumi Minamino. Kemenangan ini pun mengantarkan The Reds ke putaran berikutnya. Di laga lain, Chelsea berhasil menumpas perlawanan Brentford. Sementara Tottenham Hotspurs sukses kandaskan perlawanan West Ham dengan skor tipis 2-1.

Beralih ke kompetisi La Liga, Real Madrid kian mengukuhkan diri sebagai pemuncak klasemen usai kandaskan Bilbao dengan skor tipis 2-1. Dalam laga itu, Karim Benzema keluar sebagai bintang usai ciptakan dua gol untuk Madrid ketika laga baru berjalan 7 menit. Di laga lain, Atletico Madrid harus kembali menelan kekalahan usai mereka tak mampu menghalau serangan yang dilancarkan Granada. Kalah dengan skor 1-2, Atletico kini berada di posisi 5, terpaut 17 angka dari sang tetangga yang berdiri di puncak.

Dari kompetisi Serie A, Inter Milan kian kokoh di puncak usai berhasil kandaskan Torino dengan skor tipis 1-0. Kemudian, AC Milan yang baru kalah dari Napoli di pertandingan sebelumnya, sukses bangkit dengan menghajar Empoli 4-2. Uniknya, Napoli yang cuma bertanding melawan Spezia gagal memetik poin usai mereka terjungkal dengan skor 0-1. Dengan hasil ini, AC Milan kembali naik ke peringkat kedua dengan koleksi 42 poin, sementara Napoli turun ke peringkat tiga dengan koleksi 39 poin.

Di kompetisi Ligue One, Paris Saint Germain gagal meraih poin penuh di laga melawan tim papan bawah Lorient. PSG yang menguasai bola sebanyak 77 persen harus kebobolan terlebih dahulu pada menit ke 40 lewat aksi Monconduit. Terus menekan, PSG tetap gagal temui sasaran. Sialnya, mereka malah harus kehilangan satu pemain usai Sergio Ramos mendapat kartu merah pada menit ke 85. Beruntung, meski berada dalam posisi tertinggal dan kekurangan satu pemain, PSG berhasil menyamakan kedudukan lewat Mauro Icardi pada menit ke 90. Dengan hasil ini, PSG masih tetap berada di puncak dengan koleksi 46 poin.

BARCELONA SEPAKATI TRANSFER FERRAN TORRES DARI MAN CITY

Setelah serangkaian negosiasi, Fabrizio Romano mengkonfirmasi bahwa Barca dan Manchester City telah mencapai kata sepakat soal transfer Ferran Torres. Kedua kubu setuju Torres dihargai 55 juta euro (Rp. 887 miliar) dengan bonus mencapai 10 juta euro (Rp. 161 miliar). Ferran Torres dilaporkan bakal meneken kontrak hingga lima tahun bersama Barca dan akan menjadi rekrutan pertama Barca di era Xavi Hernandez.

GERRARD AKUI PEMAIN VILLA MULAI CEMAS DENGAN BADAI COVID

Wabah covid 19 menyerang Aston Villa. Hal itu sempat memaksa mereka menunda pertandingan melawan Burnley. Bagi Gerrard, ini menjadi pertanda yang amat buruk ketika sebuah tim hanya memiliki 14 pemain untuk melakoni pertandingan. Dengan adanya wabah ini pula, Gerrard mengakui para pemainnya mulai cemas. Mereka memiliki keluarga dan orang terdekat lainnya dimana hal tersebut sedikit banyak mengganggu konsentrasi di atas lapangan.

HENDERSON KESAL LIGA INGGRIS TERUS BERJALAN MESKI COVID

Kapten Liverpool sedikit mengeluh soal padatnya jadwal pertandingan Liga Primer Inggris di tengah badai covid. Dia merasa bahwa para pemain kurang diperhatikan kesejahteraannya. Hal ini pun sudah dibuktikan dengan maraknya pertandingan yang terganggu akibat covid yang masih terus melanda wilayah Inggris. Meski begitu, belum ada keputusan untuk menghentikan kompetisi, dimana hal tersebut sedikit mengganggu Henderson. “Aku khawatir tidak ada yang benar-benar menganggap serius kesejahteraan pemain,” kata Henderson.

BENJAMIN MENDY KINI DIDAKWA DENGAN 7 KASUS PEMERKOSAAN

Bek Manchester City, Benjamin Mendy, telah didakwa dengan tuduhan pemerkosaan tambahan, dengan sekarang dia menghadapi total tujuh kasus pemerkosaan. Sejak Agustus lalu, Mendy memang sudah ditahan oleh pihak berwajib usai dia dianggap telah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap sejumlah wanita. Ketika itu, Mendy baru didakwa dengan tiga kasus pemerkosaan. Dengan kabar tersebut, karir Mendy pun hampir pasti lenyap, usai banyak yang berkomentar bahwa tindakan itu sangatlah memalukan dan telah merusak citra sepakbola.

AC MILAN CATAT REKOR KEMENANGAN TANDANG

Kemenangan 4-2 atas Empoli dini hari tadi membawa banyak berkah bagi AC Milan. Selain karena mereka berhasil menduduki peringkat kedua usai Napoli kalah dari Spezia, Milan juga berhasil catatkan rekor gemilang. Kemenangan atas Empoli yang diraih di kandang lawan berhasil membuat Milan meraih kemenangan tandang ke 17 mereka dalam satu tahun kalender. Hal tersebut membuat Milan mengikuti Napoli yang pada tahun 2017 silam sukses catatkan sebanyak 18 kemenangan tandang dalam satu tahun kalender di bawah asuhan Maurizio Sarri.

MANUEL PELLEGRINI RESMI PERPANJANG KONTRAK DI REAL BETIS

Meski baru saja menelan kekalahan atas Bilbao di laga La Liga, Real Betis tetap percaya diri untuk memperpanjang kontrak pelatih mereka saat ini, Manuel Pellegrini. Eks pelatih Manchester City itu dianggap telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Di bawah asuhannya, Real Betis saat ini berhasil duduk di peringkat ketiga dengan raihan 33 poin. Mereka berhasil mengungguli Atletico Madrid hingga Barcelona yang sulit masuk ke peringkat tiga besar. Pellegrini diketahui bakal terus melatih Betis sampai tahun 2025 mendatang.

DORTMUND SIAP NAIKKAN GAJI HAALAND DUA KALI LIPAT

Borussia Dortmund tampaknya masih sangat takut kehilangan Erling Haaland. Mereka yang mengetahui pemain andalannya itu diburu oleh banyak klub besar, termasuk Real Madrid, berniat untuk memberi tawaran baru kepada sang pemain. Dilaporkan oleh Marca, Dortmund akan menawarkan kenaikan gaji hingga 2 kali lipat kepada Haaland agar tetap bertahan di Signal Iduna Park. Jika penyerang berusia 21 tahun itu menerima tawaran tersebut, maka upahnya akan naik dari 8 juta euro (Rp. 129 miliar) per tahun, menjadi 16 juta euro (Rp. 258 miliar).

MARTIAL MERAPAT KE SEVILLA

Masa depan Anthony Martial terus dispekulasikan. Hal itu pun nampaknya bakal segera berakhir. Menurut laporan Marca, penyerang Manchester United itu bakal bergabung dengan tim asal Spanyol, Sevilla. Sevilla belakangan ini dikabarkan intens berkomunikasi dengan Martial. Mereka sangat tertarik memboyong sang striker, setelah stok penyerang Sevilla terbatas. Pihak Martial pun dilaporkan terkesan dengan tawaran yang diberikan Sevilla. Sehingga mereka sudah sepakat secara verbal untuk bergabung dengan klub Andalusia.

DORTMUND AKAN KEMBALIKAN REINIER KE REAL MADRID

Klub Jerman, Borussia Dortmund, berencana memutus kontrak pemain mereka, Reinier Jesus, yang dipinjam dari Real Madrid. Gelandang berusia 19 tahun itu bergabung ke Signal Iduna Park pada tahun 2020 lalu. Akan tetapi, dia gagal tunjukkan performa gemilang. Kesempatan bermain jarang didapat hingga membuat manajemen Dortmund tak ragu untuk memutus kontraknya lebih cepat, dari yang seharusnya masih tersisa satu tahun lagi.

Mengapa Piala AFF Begitu Penting Bagi Negara-negara di Asia Tenggara?

0

Asia Tenggara seperti punya dunianya sendiri. Ia berbeda dengan bagian benua Asia lainnya, seperti Asia Selatan maupun Asia Timur. Asia Tenggara punya kompetisi yang daya pikatnya berbeda dari benua lain. Apalagi kalau urusan sepak bola.

Sepak bola Asia Tenggara memang tertinggal cukup jauh dari benua lain. Jangankan benua lain, sesama Asia lainnya saja, negara-negara di Asia Tenggara masih kalah bersaing. Tak ayal, jika akhirnya negara-negara di Asia Tenggara punya persaingan sendiri di dunia sepak bola dan sampai membuat turnamennya sendiri.

Jadi, kalaupun tidak mampu menjuarai Piala Asia atau AFC, negara-negara Asia Tenggara masih bisa mengaku hebat kalau minimal Juara Piala AFF. Atau jika tak sanggup berbicara banyak di kancah Asian Games, setidaknya bisa menjuarai SEA Games cabang sepak bola.

Maka dari itu, sejak dulu, negara-negara di Asia Tenggara berebut emas sepak bola SEA Games, atau yang levelnya lebih prestisius, Piala AFF. Piala AFF sendiri merupakan kompetisi sepak bola yang paling penting bagi negara-negara ASEAN.

Saking pentingnya, Malaysia bahkan sampai bikin hari libur nasional usai timnas sepak bolanya juara Piala AFF untuk kali pertama di tahun 2010. Bukan hanya itu semua negara partisipan Piala AFF akan sekuat tenaga bersiap diri.

Misalnya, Malaysia yang mulai mendatangkan pemain-pemain yang bermain di luar negeri, seperti Dion Cools. Lalu, Timnas Thailand yang memadukan pemain senior dan muda, plus mempertahankan Teerasil Dangda, striker maut yang pernah merapat ke Manchester City.

Filipina dan Singapura juga tidak ketinggalan dengan kekuatan pemajn naturalisasinya. Dan satu yang cukup mengejutkan, untuk Piala AFF ini, Kamboja bahkan memboyong mantan pemain AC Milan, Keisuke Honda untuk menjadi bagian tim pelatih. Begitu pula Timnas Indonesia yang sampai repot-repot mendatangkan Shin Tae-yong dan memanggil pulang Elkan Baggott.

Semua itu dilakukan cuma karena satu hal: gelar juara Piala AFF. Namun karena juara itu hanya satu, persiapan-persiapan tadi mungkin supaya minimal tidak malu-maluin saja. Yang jadi pertanyaan, mengapa Piala AFF begitu penting bagi negara-negara di Asia Tenggara?

Menarik Minat Warga Asia Tenggara pada Sepak bola

Walaupun Piala AFF tak masuk kalender FIFA, kenyataannya Piala AFF punya tujuan mulia untuk menarik animo masyarakat pada dunia sepak bola. FIFA silakan saja menganggap AFF hanya pertandingan persahabatan, meski untuk meraihnya harus berdarah-darah. Akan tetapi, FIFA mustahil mampu menghentikan gelaran Piala AFF.

Sebab Piala AFF sudah terlanjur sanggup menarik animo warga Asia Tenggara pada sepak bola. Sebelum AFF digelar, beberapa negara Asia Tenggara tidak begitu memperhatikan sepak bola, seperti Filipina yang fokus pada basket, atau Indonesia yang masyhur di kancah bulu tangkis.

Pelan-pelan AFF menarik perhatian banyak orang. Misalnya di AFF 2018, tak kurang dari 34 ribu penonton hadir di laga Kamboja vs Malaysia. Saat partai final AFF 2018, tak kurang dari 40 ribu orang menyaksikan kekalahan Malaysia atas Vietnam. Jumlah tersebut sama dengan laga final Piala AFF 2016 antara Indonesia vs Thailand.

Berkat AFF, negara kecil seperti Singapura sampai mampu mendatangkan 30 ribu orang ke stadion mereka. Salah satu yang paling sukses adalah Malaysia. Saat menghadapi Myanmar di Piala AFF 2018, 87 ribu kapasitas Stadion Bukit Jalil terisi penuh.

Sementara, di Indonesia sendiri dari 30 ribu kapasitas Stadion Pakansari ada sekitar 149 ribu orang ingin membeli tiket pertandingan final Piala AFF 2016. Waktu itu, final leg pertama Indonesia kontra Thailand memang sengaja di gelar di Pakansari karena GBK sedang direnovasi.

Ladang Pemain Asia Tenggara Unjuk Gigi

Kompetisi sepak bola yang pernah ternodai skandal match fixing di edisi perdananya itu menjadi lahan untuk pemain Asia Tenggara unjuk gigi. Kalau bukan di Piala AFF mau di kompetisi apa lagi?

Di kancah AFC, talenta-talenta Asia Tenggara bakal tertutup oleh pemain berbakat asal Korea Selatan, Jepang, Iran, bahkan Australia. Kalau di kancah dunia, makin hilang lagi karena saingannya sudah lintas benua. Maka pemain Thailand, Kiatisuk Senamuang itu mulai jadi buah bibir usai memenangi Piala AFF perdana tahun 1996.

Senamuang kabarnya pernah sampai ke klub Inggris, Huddersfield Town. Filipina juga punya kiper yang pernah bermain di Cardiff City. Ia adalah Neil Etheridge. Thailand juga masih punya nama-nama lain yang melejit di Piala AFF.

Salah satunya Chanathip Songkrasin yang akhirnya bermain di Jepang. Vietnam juga tak mau ketinggalan. Walaupun belum mengirimnya ke liga luar, nama Nguyen Quang Hai turut ranum ketika Vietnam mampu meraih gelar Piala AFF 2018. Bagaimana dengan Indonesia?

Ada Egy Maulana Vikri yang merumput di FK Senica dan sebelumnya di Lechia Gdansk. Witan Sulaeman juga bergabung ke Lechia Gdansk. Lalu Asnawi Mangkualam yang terbang ke Korea untuk merumput bersama Ansan Greeners.

Ada pula Syahrian Abimanyu yang kini berseragam Johor Darul Takzim. Jangan lupakan juga Yanto Basna, Brylian Aldama, Bagus Kahfi, Saddil Ramdani, Andik Vermansyah, dan masih banyak lagi pemain Indonesia lainnya yang dilirik setelah penampilannya di Piala AFF. Walaupun di level atau kelompok umur yang berbeda.

Gengsi Tinggi

Piala AFF menjadi kompetisi paling kompetitif bagi negara-negara ASEAN. Maka dari itu, Piala AFF selalu menarik atensi, bahkan sejak masih bernama Piala Tiger. Apalagi masing-masing negara punya gengsinya masing-masing untuk menganggap diri mereka yang terbaik di Asia Tenggara.

Thailand dan Vietnam, misalnya. Dua negara tersebut adalah yang terkuat di Asia Tenggara. Namun, entah Vietnam atau Thailand langsung loyo di ajang AFC. Karena hampir mustahil menjuarai AFC, setidaknya sampai 15 tahun ke depan, Thailand dan Vietnam punya ambisi besar untuk mendominasi sepak bola Asia Tenggara.

Thailand lebih superior dengan lima gelar juara. Sedangkan Vietnam baru dua kali. Singapura juga diam-diam menghanyutkan dengan empat gelar Piala AFF.

Thailand, Singapura, Vietnam, ditambah Malaysia selalu punya ambisi yang membara di setiap edisi Piala AFF. Gengsi ketiganya juga tinggi, khususnya Thailand, Singapura, dan Malaysia yang memang turut mencetuskan AFF.

Bagaimana mungkin pencetus AFF tapi tak pernah meraih pialanya? Atau bagaimana mungkin mantan juara Piala AFF bisa tersingkir begitu mudahnya di fase grup? Soal yang kedua ini, kamu bisa tanyakan sendiri ke Timnas Malaysia.

Namun, dari negara-negara yang punya gengsi itu, ada satu yang cuma bisa gengsi dan ambisi, tapi untuk juara hanya bisa mimpi. Yup, silakan menyebut dengan keras: INDONESIA.

Dari dulu, Indonesia selalu diagungkan sebagai kekuatan Asia Tenggara. Namun pengagungan itu hanya utopis belaka. Lima kali Indonesia dijagokan juara, lima kali pula Indonesia nyungsep di partai final.

Padahal Indonesia adalah pendiri federasi sepak bola di Asia Tenggara atau AFF itu sendiri. Bahkan ketua AFF pertama adalah Ketum PSSI periode 1983-1991, Kardono. Kardono terpilih menjadi Ketua AFF tahun 1984.

Wajar kalau Indonesia masih terus mengejar ketertinggalan gelar juara Piala AFF dari Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Vietnam yang bukan pendiri AFF dan baru bergabung di tahun 1996 saja bisa juara, kenapa Indonesia belum?

Maka gelaran Piala AFF, edisi berapa pun pasti akan menarik perhatian rakyat Indonesia. Mengingat kejuaraan dua tahunan itu sangat sentimentil bagi rakyat Indonesia. Kita tunggu saja, ketika voucher AFF Suzuki Cup 2020 itu digosok, akankah kembali muncul frasa “Coba Lagi”?

Sumber referensi: espn.com, thesefootballtimes.co, historia.id

Kisah Timnas Singapura yang Berjaya Karena Naturalisasi

0

Kekuatan sepak bola Asia Tenggara mulanya dikuasai oleh negara-negara seperti Thailand, Malaysia, hingga Indonesia. Namun, terhitung sejak era 2000 an, Singapura juga ikut merangsek sebagai kekuatan baru di ASEAN. Bahkan Singapura sudah pernah kampiun di Piala AFF.

Pada tahun 1998 silam, ketika Piala AFF masih bernama Piala Tiger, Singapura sukses mengalahkan Vietnam di partai puncak dengan skor 1-0. Kejayaan Singapura kemudian berlanjut sampai era 2000-an. Hebatnya lagi, ketika Indonesia hanya bisa nyaris juara, Singapura sudah menambah dua gelar di ajang ini.

Tercatat Negeri Singa memenangi final Piala AFF di tahun 2004, 2007, dan 2012. Dalam tiga edisi tersebut, mereka bahkan mampu mengangkangi tim dengan gelar juara terbanyak, Thailand. Jadi, apa yang membuat Singapura begitu perkasa?

Kejayaan Muncul Berkat Pemain Naturalisasi

Kejayaan Singapura tak bisa lepas dari para pemain naturalisasi. Soal naturalisasi pemain ini memang sudah digagas oleh Asosiasi Sepak bola Singapura untuk meraih hasil instan. Kebijakan ini tak lepas dari fakta bahwa Sumber Daya Manusia di Singapura sangatlah terbatas, mengingat jumlah penduduk di sana tidak terlalu banyak.

Maka pada tahun 2002, Singapura memulai proyek naturalisasi. Nama-nama pemain yang dinaturalisasi kala itu seperti Daniel Bennett dan Mirko Grabovac. Hasilnya, di Piala AFF 2004 yang saat itu masih bernama Piala Tiger, Singapura sukses meraih gelar kedua.

Pada Piala Tiger 2004, Timnas Singapura dipenuhi pemain naturalisasi. Sebut saja nama-nama seperti Daniel Bennett di lini pertahanan bersama Baihakki Khaizan dan Itimi Dickson. Lalu di lini serang ada nama Agu Casmir yang sanggup mencetak 6 gol, jumlah golnya di Piala Tiger hanya kalah dari Ilham Jaya Kesuma (7).

Saat itu, sebetulnya Indonesia menjadi tim yang diunggulkan di partai final. Apalagi Timnas Garuda diisi oleh pemain seperti Hendro Kartiko, Ilham Jaya Kesuma, dan Kurniawan Dwi Yulianto. Bukan hanya itu, di bawah asuhan Peter Withe, Timnas Indonesia bahkan sukses mengantongi banyak kemenangan telak di fase grup.

Namun apalah hendak dikata, di partai final Indonesia malah gagal menumbangkan Singapura. Timnas Indonesia kalah dengan skor agregat 5-2. Dari lima gol yang dicetak Singapura, dua di antaranya berasal dari aksi Bennett dan Agu Casmir.

Berlanjut ke tahun 2007, Singapura kembali menunjukkan status sebagai raja di kawasan Asia Tenggara, usai gelar juara Piala AFF berhasil diraih dengan menyingkirkan Thailand. Dalam dua pertandingan di laga final, Singapura berhasil menaklukkan Thailand dengan skor 1-0 di leg pertama, sebelum bermain imbang 1-1 di leg kedua.

Pada ajang Piala AFF edisi tersebut, pemain naturalisasi lagi-lagi menjadi penyebab mengapa Singapura masih bisa mempertahankan gelar juara mereka. Singapura lalu menambah nama Precious Emuejeraye dan gelandang asal Serbia, Fachrudin Mustafic untuk menatap AFF berikutnya.

Namun pada edisi 2008 dan 2010, Singapura gagal meraih juara. Timnas Singapura baru bisa juara lagi di edisi 2012 dan lagi-lagi dengan mengalahkan Thailand di partai puncak. Tim Gajah Putih kalah agregat 3-2 atas Singapura. Para pemain naturalisasi kembali jadi aktor kegemilangan Timnas Singapura.

Kala itu sosok Daniel Benett dan Fachruddin Mustafic jadi nama lawas yang tersisa. Singapura lalu kembali menambah dua gelandang asal China Shi Jiayi dan Qiu Li yang juga bisa bermain sebagai penyerang. Selain itu, skuad Singapura juga ketambahan Aleksandar Duric yang sudah dinaturalisasi sejak tahun 2007.

Penunjukkan Aleksandar Duric sebagai juru gedor meski sudah berusia 37 tahun saat itu bukan tanpa alasan. Dirinya bukan nama asing di pesepakbolaan Singapura usai berhasil mengemas 8 trofi Singapore League dan menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi Singapura pada tahun 2007, 2008, 2009, dan terakhir 2013.

Di gelaran Piala AFF 2012 pun, ketika dirinya diduetkan dengan Khairul Amri di lini depan, keduanya berhasil mengemas 11 gol untuk menambah koleksi trofi timnas Singapura menjadi empat.

Merosot Ketika Pemain Naturalisasi Mulai Menghilang

Layaknya roda kehidupan yang terus berputar, nasib timnas Singapura di sejarah Piala AFF juga mengalami penurunan. Tepat setelah meraih gelar juara di tahun 2012, Timnas Singapura belum lagi mampu naik ke panggung juara hingga sekarang.

Penyebabnya, pemain naturalisasi makin menyusut jumlahnya di dalam skuad Timnas Singapura. Bahkan, di Piala AFF 2014 tak ada sama sekali pemain naturalisasi yang dipanggil pelatih Singapura kala itu, Bernd Strange. Prestasi mereka jeblok meski tampil di rumah sendiri. Duduk di Grup B, Singapura hanya mampu menempati urutan ketiga dengan koleksi tiga angka.

Di tahun 2016, Singapura sejatinya sempat memanggil pemain naturalisasi lagi, meski itu adalah nama lawas seperti Daniel Benett dan Fachruddin Mustafic. Namun, dua nama itu kualitasnya terlanjur memudar. Usia yang sudah tak lagi muda menjadi faktor mengapa dua pemain naturalisasi itu gagal membawa Singapura lolos ke babak semifinal.

Berlanjut ke gelaran tahun 2018, di bawah arahan pelatih Fandi Ahmad, Singapura kembali memasukkan satu nama pemain naturalisasi yakni Jacob Mahler asal Denmark. Selain itu, mereka juga masih diperkuat nama senior seperti Khairul Amri, Shahril Ishak, dan bek berpengalaman Baihakki Khaizan. Nahas, lagi-lagi mereka gagal melewati fase grup setelah hanya duduk di tangga ke 3 grup B.

Sementara di Piala AFF tahun ini, cuma ada nama Song Ui-young, gelandang berdarah Korea Selatan, yang baru resmi berstatus sebagai warga negara Singapura pada Agustus lalu. Song Ui-young menarik minat Singapura karena dirinya yang tampil dalam 15 pertandingan bersama Lion City Sailors di Liga Primer Singapura 2021, berhasil mengoleksi sebanyak tujuh gol.

Setelah ditelusuri, Lim Kia Tong yang ditunjuk sebagai pemimpin Asosiasi Sepakbola Singapura pada tahun 2017 ternyata mulai menghentikan program naturalisasi pemain. Dia bersama orang-orang kepercayaannya lebih memilih untuk melakukan pembinaan usia dini guna mengisi skuat di timnas nya pada masa mendatang. Selain tak ingin melakukan naturalisasi, Singapura juga mempersulit izin bagi orang asing untuk mendapatkan paspor atau kewarganegaraan mereka.

Lebih lanjut, Asosiasi Sepakbola Singapura juga melakukan perubahan regulasi pada kompetisinya, di mana setiap tim harus memasukkan sejumlah nama yang berada di bawah usia 23 tahun asal Singapura.

Dengan program yang kemudian disebut sebagai Young Lions dan National Football Academy itu, Singapura sangat berharap bisa membangun bibit muda bagi skuadnya di masa mendatang.

Sumber referensi: Kumparan, CNN, Bolanet

Berita Bola Terbaru 22 Desember 2021 – Starting Eleven News

Berita Bola Terbaru dan Terkini 22 Desember 2021

LIGA PRIMER TEMUKAN 90 KASUS POSITIF BARU COVID-19

Operator Liga Primer Inggris menemukan 90 kasus positif covid-19 dalam tes rutin yang dijalankan selama sepekan, 13-19 Desember lalu. Hal itu diumumkan dalam laman resmi Liga Primer Inggris, Selasa (21/12) dini hari WIB. Liga Primer Inggris menyatakan mereka telah melakukan 12.345 kali tes covid-19 di antara para pemain dan staf tim peserta serta menemukan 90 kasus positif baru. Temuan-temuan itu antara lain telah membuat enam dari sepuluh pertandingan yang sedianya dilangsungkan akhir pekan lalu harus ditangguhkan.

MOHAMED SALAH PEMAIN TERBAIK EPL PILIHAN FANS

Mohamed Salah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris tahun 2021. Versi voting para fans yang digelar oleh Reach Sport. Reach Sport merupakan media publisher dari Inggris yang menerbitkan majalah mingguan untuk beberapa tim di Liga Inggris. Dilansir dari Liverpoolecho, tahun 2021 ini Reach Sport menggelar voting kepada sekitar 140 ribu fans untuk memilih pemain terbaik Liga Inggris. Hasilnya, penyerang Liverpool itu juaranya. Musim ini, Salah sudah mencetak 15 gol dan 11 assist dari 18 laga di Liga Inggris.

NEWCASTLE TERTARIK DATANGKAN DZEKO

Newcastle United mulai bergerak sebagai klub kaya baru. The Magpies membidik mesin gol Inter Milan, Edin Dzeko di bursa transfer musim dingin Januari 2022. Menurut laporan Football Italia, Newcastle siap memberikan dana besar untuk memboyong Dzeko. Namun, rasanya tak mungkin bagi Inter untuk melepas mantan pemain Manchester City tersebut. Sebab, dia baru saja didatangkan di bursa transfer musim panas lalu sebagai pengganti Lukaku. Gol-gol Dzeko juga sangat penting bagi Inter yang saat ini merebut Scudetto dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions.

GUARDIOLA INGATKAN DUA PEMAINNYA YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG DUGEM

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengirim peringatan kepada dua pemainnya yang tertangkap kamera sedang berada di tempat hiburan malam. Phil Foden dan Jack Grealish terpantau mengunjungi klub malam usai laga melawan Leeds United, Selasa (15/12). Sikap Foden dan Grealish dikabarkan membuat murka para staf. Sebab, mereka berdua masih berada dalam proses pemulihan karena kondisi yang tidak fit usai laga di Etihad Stadium tersebut. Guardiola juga mengingatkan pentingnya para pemain untuk fokus karena ada banyak distraksi pada periode Natal. 

JESSE LINGARD SIAP BERJUANG MENDAPAT TEMPAT DI MU

Winger Manchester United, Jesse Lingard, dilaporkan akan tetap bertahan di Old Trafford meski hanya mendapat menit bermain yang minim. Lingard tidak mendapat banyak kesempatan bermain reguler. Winger berusia 28 tahun itu baru tampil sebanyak 8 pertandingan Liga Inggris musim 2021/22 dengan menciptakan dua gol. Akibat minimnya kesempatan bermain, Lingard dikabarkan ingin meninggalkan MU di bursa transfer Januari 2022. Namun laporan terbaru menyebutkan Lingard ingin bertahan. Artinya, Lingard akan menetap di MU hingga kontraknya habis pada Juni 2022.

XAVI BAKAL TENDANG 4 PEMAIN DARI BARCELONA

Xavi Hernandez sudah memutuskan untuk menendang empat pemain dari Barcelona pada bursa transfer Januari nanti. Keempat pemain tersebut adalah Luuk de Jong, Philippe Coutinho, Samuel Umtiti, dan Neto. Sejak kedatangannya ke Barcelona, Xavi memang selalu berupaya untuk menyingkirkan De Jong. De Jong dianggap tidak sesuai dengan strategi dan rencana masa depan Xavi di Barcelona. Sementara Coutinho dan Umtiti termasuk ke dalam deretan pemain dengan gaji termahal di Barcelona. Dengan menjual kedua pemain tersebut, Barcelona bisa menghemat tagihan gaji.

SARRI INGIN REUNI DENGAN KEPA ARRIZABALAGA DI LAZIO

Pelatih Lazio, Maurizio Sarri, diberitakan telah memohon kepada manajemen klub supaya dirinya bisa bereuni dengan bekas anak asuhnya di Chelsea dulu yaitu Kepa Arrizabalaga. Kepa sendiri saat ini sudah memasuki tahun ketiganya membela Chelsea. Meski menyandang status sebagai kiper termahal di dunia, Kepa saat ini hanyalah pilihan kedua di skuad The Blues. Kepa diberitakan sudah mulai jenuh dengan situasinya di Stamford Bridge dan ingin sekali pindah ke klub yang bisa memberinya garansi bermain reguler. Jika mengacu pada kondisi tersebut, Lazio jelas bisa menjadi pilihan yang pas bagi Kepa.

CEO DORTMUND: HAALAND LEBIH COCOK MAIN DI SPANYOL DARIPADA INGGRIS

CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke mengakui banyak klub top Eropa mengincar Erling Haaland. Namun Watzke menilai Haaland lebih cocok kalau main di Liga Spanyol. Watzke menyebut bahwa Real Madrid adalah klub paling ‘ngebet’ mendapatkan Haaland. Watzke juga memperkirakan masa depan Haaland bisa jadi akan ada di negeri matador. Masa bakti Haaland di Dortmund berakhir pada Juni 2024 mendatang. Kabarnya, klausul rilis Haaland akan turun jadi 75 juta euro di akhir musim ini.

KEHEBATAN LIONEL MESSI JANGAN DIPERTANYAKAN

Direktur teknik PSG, Leonardo Araujo, membela performa Lionel Messi. Menurutnya, Messi tampil gemilang dalam enam bulan pertamanya di Ligue 1. Performa Messi memang mendapat kritikan sejak meninggalkan Barcelona dan bergabung dengan PSG. Tapi, Leonardo tak sepakat dengan kritik yang dialamatkan kepada penyerang 34 tahun tersebut. “Lionel Messi tak bisa dipertanyakan. Jika anda mulai mempertanyakan Messi, itu karena anda tak memahami apapun soal sepak bola,” kata Leonardo. Messi sejauh ini mencatatkan 15 penampilan di semua kompetisi dengan sumbangan enam gol dan lima assist bagi Les Parisiens.

KYLIAN MBAPPE JADI DUTA GLOBAL TERBARU UNTUK DIOR

Baru-baru ini, Kylian Mbappé ditunjuk menjadi duta global untuk rumah mode mewah Dior. Bintang sepakbola Prancis ini menjadi duta pada lini parfum Sauvage dan koleksi busana pria Dior Homme yang dirancang oleh Direktur Artistik, Kim Jones. Mbappé bergabung dengan daftar duta Dior lainnya, termasuk Johnny Depp dan Robert Pattinson. Dia akan berkolaborasi dalam serangkaian proyek Dior yang akan datang. Di sisi lain, Dior juga tampaknya sangat bersemangat untuk bermitra dengan pesepakbola muda ini.

HASIL PERTANDINGAN

Dari ajang Piala Liga Inggris, Arsenal sukses menekuk Sunderland dengan skor yang sangat telak 5-1. Kemenangan ini tak lepas dari hattrick yang diciptakan Edward Nketiah. Bermain di Emirates Stadium, Arsenal unggul 2-0 di babak pertama melalui gol Nketiah dan Nicolas Pepe. Lalu pada babak kedua, The Gunners menambahkan tiga gol berkat Brace Nketiah dan Charlie Patino. Sementara Sunderland hanya mampu mencetak satu gol lewat Nathan Broadhead. Dengan kemenangan ini Arsenal melaju ke babak semifinal.

Dari La Liga Spanyol, Sevilla bermain imbang 1-1 dengan Barcelona. Papu Gomez membawa Sevilla unggul terlebih dulu di menit 32. Kemudian Barcelona berhasil menyamakan kedudukan berkat gol Ronald Araujo di menit ke-45. Atas hasil ini, Barcelona masih berada di posisi 7 klasemen sementara, sedangkan Sevilla ada di urutan kedua dengan raihan 38 poin. Pada laga lainnya hari ini, Villarreal menang 5-2 atas Deportivo Alavés. 

Dari ajang Serie A Italia, Juventus menang 2-0 atas Cagliari di Allianz Stadium. Si Nyonya Tua membuka skor di menit 40 melalui aksi Moise Kean. Kemudian Federico Bernardeschi menggandakan skor  untuk Juve di menit ke-83. Atas hasil ini, Juventus naik ke posisi lima besar dengan perolehan 34 poin, sedangkan Cagliari masih tertahan di zona Degradasi.

DISINGKIRKAN UEFA DARI CONFERENCE LEAGUE, SPURS BAKAL TEMPUH JALUR HUKUM

Tottenham Hotspur membuka kemungkinan langkah hukum setelah mereka dinyatakan tersingkir dari UEFA Conference League. Spurs tersingkir setelah mereka diputuskan kalah WO dari Rennes karena gagal menggelar laga terakhir penyisihan grup UEFA Conference League. Skuad asuhan Antonio Conte itu hanya berada di posisi ketiga dengan 7 poin. Conte pun mengisyaratkan bakal ada langkah lain yang akan ditempuh klubnya setelah disingkirkan secara kontroversial oleh UEFA dari Conference League.

REAL MADRID UMUMKAN ISCO DAN ALABA POSITIF COVID-19

Real Madrid memastikan bek David Alaba dan gelandang Isco menjadi dua pemain terbaru yang masuk daftar positif covid-19 di klub La Liga tersebut. El Real menyatakan Alaba dan Isco terinfeksi covid-19 pada Rabu (22/12) dini hari WIB. Dengan ditambahnya dua pemain tersebut, Madrid kini memiliki tujuh pemain yang positif covid-19. Marcelo, Marco Asensio, Rodrygo, Gareth Bale, dan kiper Andriy Lunin adalah lima pemain yang sudah lebih dahulu terinfeksi virus korona.

JELANG HADAPI BILBAO, MADRID ALAMI KRISIS PEMAIN

Real Madrid kehilangan 10 pemain jelang laga terakhir La Liga tahun ini melawan Athletic Bilbao, Kamis (23/12) dinihari WIB. Penyebabnya beragam, mulai dari terinfeksi Covid-19 hingga cedera. Tercatat ada tujuh pemain yang terinfeksi covid-19. Sementara itu sisanya, Dani Carvajal absen karena cedera otot, dan Dani Ceballos masih menjalani pemulihan cedera engkel, dan diperkirakan baru kembali bermain awal tahun depan. Selain itu, Casemiro terkena skorsing akumulasi kartu kuning.

MU TAK RELA BARCELONA DAPATKAN CAVANI SECARA GRATIS

Barcelona dikabarkan terus memburu Edinson Cavani untuk bursa transfer Januari 2022. Mereka butuh pemain depan yang punya pengalaman menyusul pensiunnya Sergio Aguero. Namun menurut laporan, MU tidak rela jika Cavani pergi tanpa mendapat bayaran transfer. Mereka memang sedang dilanda masalah karena pandemi Covid-19, tapi Cavani masih berharga bagi tim. MU sendiri baru mau melepaskan Cavani jika mendapatkan harga yang layak. Mereka bisa mendapat keuntungan dari situ, karena ketika mendatangkan sang striker dari PSG tanpa ada biaya

ANTHONY MARTIAL SIAP GABUNG SEVILLA

Sevilla menjadi klub terbaru yang dilaporkan siap mendatangkan Anthony Martial dari Manchester United pada bursa transfer mendatang. Menurut laporan Dailymail, Martial tertarik bergabung ke Sevilla karena dijanjikan jam terbang reguler. Selain Sevilla, Barcelona dan Juventus juga dilaporkan telah melempar tawaran kepada Manchester United untuk meminjam Martial. Akan tetapi, Martial disebut sudah menolak pendekatan Juventus maupun Barcelona.

CARRINGTON DIBUKA LAGI, PEMAIN MU KEMBALI LATIHAN

Pusat latihan Manchester United di Carrington kembali dibuka usai sempat ditutup imbas Covid-19. Para pemain sudah mulai berlatih lagi. Meski demikian, MU masih menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga Cristiano Ronaldo dkk akan menjalani latihan secara bergiliran. Menurut laporan Skysports, sejumlah pemain MU yang terlihat berlatih pada hari Selasa (21/12) antara lain Marcus Rashford, Harry Maguire, Raphael Varane, Scott McTominay, Fred, Mason Greenwood, Luke Shaw, Jesse Lingard.

MILAN DAN INTER UMUMKAN KATEDRAL SEBAGAI PEMENANG DESAIN STADION BARU

AC Milan dan Inter Milan resmi mengumumkan rencana pembangunan stadion baru telah selesai dibuat. Stadion yang akan menggantikan San Siro itu bernama The Cathedral. Menurut media setempat, nama The Cathedral diambil berdasarkan lokasi stadion yang ada di sekitar gereja ikonik di kota Milan, yakni The Milan Cathedral. Stadion tersebut kabarnya akan dibangun di tanah seluas 50.000 meter persegi. Desainnya Stadion ini konon terinspirasi dari dua bangunan yang paling terkenal di Milan, yakni Duomo di Milano dan Galleria Vittorio Emanuele.

UDINESE MENANG WO ATAS SALERNITANA

Laga Serie A antara Udinese lawan Salernitana dinyatakan batal karena tim tamu tak memunculkan diri karena kasus infeksi Covid-19. Oleh karena itu Udinese dinyatakan menang WO dengan skor 3-0. Sebelumnya Salernitana dipastikan tidak bisa hadir di Stadio Friuli karena diperintahkan untuk menjalani karantina oleh otoritas kesehatan setempat (ASL) setelah tiga orang positif Covid-19 dalam skuad tim itu. Namun, manajemen Serie A dan Udinese tak mau menunda pertandingan itu karena jumlah kasus Covid-19 sebanyak itu tidak cukup untuk menerapkan protokol Covid-19.

FEDERICO BERNARDESCHI AKHIRI PACEKLIK GOL

Penyerang sayap Juventus, Federico Bernardeschi mencetak satu gol saat Juventus menumbangkan Cagliari dengan skor 2-0 pada laga Serie A, Rabu dinihari WIB. Gol Bernardeschi ini mengakhiri paceklik 43 pertandingan tanpa gol Serie A dan yang pertama sejak menghadapi Sampdoria pada Juli 2020. Dia pun mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton di Turin.

INTER MILAN AKUI JAKSA ITALIA SELIDIKI KEUANGANNYA

Inter Milan mengakui adanya penyelidikan dilakukan jaksa Italia soal penjualan pemain yang dilakukan klub ini dalam beberapa musim terakhir. Hal ini menjadi penyelidikan terbaru terkait transaksi transfer sepak bola di negara tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Selasa (21/12), Nerazzurri mengaku telah menyerahkan dokumen untuk memenuhi penyelidikan yang berkaitan dengan penjualan pemain pada musim 2017/2018 dan 2018/2019, dan jaksa di Milan ingin “memverifikasi akuntansi reguler dari keuntungan modal terkait”.

MESSI DIKLAIM BUAT PSG TERBELAH DAN NEYMAR JAUHI MBAPPE

Dikutip dari Mirror, kedatangan Messi membuat kubu pemain di PSG terbagi dua: kubu pemain dengan bahasa Prancis dan pemain dengan bahasa Spanyol. Presnel Kimpembe dan Idrissa Gueye adalah pemimpin pemain-pemain dengan penggunaan bahasa Prancis. Mbappe sebelumnya termasuk pemain yang banyak bergaul dengan pemain-pemain yang kerap berbahasa Spanyol, namun kini beralih ke kubu bahasa Prancis. Sikap Mbappe itu berubah setelah Neymar dan Messi tidak hadir dalam foto perayaan ulang tahun eks pemain AS Monaco tersebut baru-baru ini. Laporan menyebut, Neymar dan Mbappe saling berjauhan setelah Messi tiba di Paris. Usai peresmian itu, Neymar dan Messi yang terlihat lebih sering bersama.

HADAPI LORIENT, PSG TAK DIPERKUAT MBAPPE DAN NEYMAR

Kylian Mbappe dan Neymar absen saat Paris Saint Germain menghadapi Lorient di lanjutan Liga Prancis, Kamis (23/12) dinihari WIB. Neymar masih harus berada di ruang perawatan karena cedera pergelangan kaki, sementara Mbappe terkena akumulasi kartu. Ketiadaan dua pemain ini mau tak mau membuat PSG tinggal mengandalkan Lionel Messi di lini depan. Pelatih Les Parisiens, Mauricio Pochettino memastikan timnya bakal bermain dengan cara berbeda tanpa kedua pemain itu.

IBRA BAKAL ABSEN PERKUAT MILAN LAWAN EMPOLI

Stefano Pioli mengonfirmasi, striker gaek Zlatan Ibrahimovic bakal absen di pertandingan AC Milan lawan Empoli dalam lanjutan Serie A Italia, Kamis (23/12) dini hari WIB. Bintang asal Swedia berusia 40 tahun itu absen karena mengalami cedera lutut sehingga Pioli memiliki opsi yang semakin berkurang untuk lini depan timnya. Rossoneri saat ini berada di tengah krisis cedera, dengan sebelumnya sudah ada Simon Kjaer, Davide Calabria, Ante Rebic, Rafael Leao, Pietro Pellegri, dan kini disusul Ibra.

 

Pertandingan Ini Ditunda Karena Alasan Aneh

Pada akhir November lalu, pertandingan antara Tottenham dan Burnley dibatalkan akibat salju tebal yang menyelimuti stadion Turf Moor. Walaupun sebelumnya, pihak penyelenggara sempat melakukan upaya untuk membersihkan lapangan.

Namun penundaan pertandingan semacam itu masih terbilang normal. Beberapa pertandingan sepak bola memang acap kali ditunda karena cuaca ekstrem. Akan tetapi bagaimana jadinya jika sebuah pertandingan harus ditunda karena tiang gawang hilang?

Nah, pada kesempatan kali ini, Starting Eleven akan menyajikan deretan pertandingan yang ditunda karena alasan aneh.

Tiang gawang hilang (Teignmouth vs Crediton United, Agustus 2018)

Pada tahun 2018 lalu, Teignmouth harus berhadapan dengan Crediton United dalam kompetisi South West Peninsula Division One East. Namun, pertandingan tersebut terpaksa ditunda karena alasan yang aneh, yaitu tiang gawang tim tuan rumah Teignmouth hilang!

Ya, kamu tidak salah dengar. Sekali, pertandingan tersebut ditunda karena tiang gawang tim tuan rumah lenyap.

Sebetulnya, panitia penyelenggara sempat menyarankan pertandingan untuk dilangsungkan di kandang Crediton United. Namun, hal itu tidak bisa terealisasi karena di sana masih berlangsung pertandingan lain.

Akibatnya, pertandingan tersebut terpaksa ditunda selama tiga hari sampai tiang gawang yang baru telah datang dan siap digunakan.

Paket Mencurigakan di Old Trafford (Manchester United vs Bournemouth, Mei 2016)

Ketika Manchester United akan menjamu Bournemouth pada tahun 2016 lalu, kabar mengejutkan tiba-tiba muncul hingga membuat laga tersebut ditunda. Sebuah paket mencurigakan ditemukan di Old Trafford. Karena itu pihak kepolisian menunda pertandingan.

Menurut laporan BBC, Wakil Direktur Manchester United, Ed Woodward telah berbicara dengan direktur Liga Primer, Richard Scudamore, mengenai pembatalan laga terakhir United di Liga Primer pada musim 2015/16 tersebut. Alasannya, keselamatan semua pihak, terutama penonton, adalah nomor satu.

“Militer membantu penyelidikan ini … kami mengambil keputusan ini (membatalkan pertandingan di Old Trafford) untuk menjamin keselamatan semua orang yang ingin menonton pertandingan,” kata John O’Hare, pejabat kepolisian di Manchester.

Beberapa hari kemudian, kepolisian Manchester mengatakan bahwa paket yang mencurigakan tersebut adalah “alat tiruan”, yang secara tak sengaja tertinggal di stadion saat latihan teror yang digelar beberapa waktu sebelumnya.

Marseille (Mei, 2009)

Klub asal Prancis, Marseille pernah harus mengalah kepada seorang penyanyi ternama. Kandang mereka, Stade Velodrome tahun 2009 tidak bisa dipakai menyusul persiapan konser penyanyi kondang Madonna. Maka pertandingan yang berlangsung di sana terpaksa ditunda.

Ironis, pada 16 Juli 2009 panggung yang dipersiapkan untuk konser Madonna di Velodrome ambruk. Akibat insiden tersebut, dua pekerja tewas setelah tertimpa atap dari panggung. Menyusul kejadian itu, pemerintah kota Marseille langsung melakukan penyelidikan. Dan karenanya, Marseille tidak bisa memakai stadion berkapasitas 60 ribu kursi itu selama dua bulan.

Padahal saat Marseille harus menggelar laga kandang melawan Lille dan Bordeaux di kompetisi Prancis yang akan segera dimulai. Masalahnya lagi, 55 ribu penggemar telah membayar tiket musiman untuk bisa menonton langsung pertandingan Marseille di Velodrome.

Pameran Keju (Frome Town vs Chippenham Town, September 2015)

Ditundanya pertandingan karena tiang gawang hilang saja sudah aneh. Namun ini ada pertandingan yang harus ditunda karena pameran keju.

Pada September 2015 silam, pertandingan antara Frome Town melawan Chippenham Town harus diundur. Penyebabnya, di wilayah kedua tim itu bertanding tengah diadakan sebuah pameran keju. Pameran Keju Frome sendiri merupakan acara yang terbilang besar karena pengunjungnya bisa 10 kali lipat jumlah penonton sepak bola.

Mengingat jumlah penikmat pemeran keju sangatlah besar, pertandingan antara Frome Town dan Chippenham Town yang merupakan laga lokal tidak memiliki peluang untuk dimainkan di hari yang sama.

Lampu Stadion Kurang Bagus (Estonia vs Skotlandia, Oktober 1996)

Pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 1998, Estonia selaku tuan rumah memutuskan untuk memboikot pertandingan melawan Skotlandia. Ini terjadi setelah FIFA memajukan jadwal pertandingan dari malam menjadi sore hari karena lampu di stadion dianggap kurang terang.

Usut punya usut, permintaan FIFA tersebut bersumber dari timnas Skotlandia, yang sempat memprotes bahwa lampu stadion di kandang Estonio sangat tidak memadai. Kondisi ini dirasakan Skotlandia saat melakukan latihan plus uji coba lapangan pada malam sebelum pertandingan. Saat itu, permainan timnas Skotlandia terganggu karena segenap pemain merasakan gelap di salah satu sisi lapangan.

Namun, saat Skotlandia sudah menghadiri lapangan pada sore hari, Timnas Estonia yang ternyata merasa kesal memilih untuk tidak hadir. Walhasil, FIFA memutuskan bahwa Skotlandia menang WO.

Akan tetapi perkara tidak sampai pada titik itu saja. Beberapa saat kemudian, Estonia mendapat dukungan dari UEFA hingga membuat laga antara Skotlandia melawan Estonia diulang. Hasilnya, kedua tim bermain sama kuat sampai bubaran dengan skor kacamata.

Pemilik klub masuk lapangan dengan pistol (PAOK vs AEK, Maret 2018)

Memprotes keputusan wasit dengan berteriak atau mengungkapkan kata-kata kotor adalah hal yang sangat lumrah. Namun kejadian di luar batas kewajaran muncul di Yunani.

Pada tahun 2018 lalu ketika PAOK berhadapan dengan AEK, pemilik klub PAOK, Ivan Savvidis, yang merasa timnya dirugikan wasit tiba-tiba menerobos masuk ke lapangan dengan kawalan bodyguard sambil menenteng senjata api seperti dalam film-film koboi.

Sang pemilik klub yang sebelumnya meminta para pemain keluar lapangan langsung berteriak sambil memegang pistol dengan mengatakan, “mati kau!” kepada sang pengadil lapangan. Beruntung, sebelum kejadian tak diinginkan tercipta, Savvidis sudah keburu diamankan petugas.

Meski pertandingan sempat akan dilanjut setelah ditunda dua jam, pelatih AEK Manolo Jimenez enggan meneruskan pertandingan.

Akibat tindakan mengerikan itu, Savvidis harus menerima denda 100.000 euro, dan larangan masuk stadion selama tiga tahun. Ada-ada saja ya~

Domenico Berardi, Melegenda di Italia Bersama Sassuolo

0

“Seorang pesepakbola yang sangat modern, yang bermain dengan dan untuk timnya sepanjang waktu dan di seluruh lapangan.”

Kalimat itu keluar dari mulut pelatih legenda asal Italia, Arrigo Sacchi ketika mengomentari Domenico Berardi. Pemain yang kini masih setia berseragam Sassuolo itu dipandang sebagai pria modern dengan kemampuan ciamik.

Meski kecepatan tidak menjadi spesialisasinya, Berardi punya kaki kiri yang sangat mematikan. Dia akan mencari ruang yang tepat untuk menembak, sebelum kaki kiri menjadi penyempurna dari gol yang diciptakannya.

Lika-liku Perjalanan Karir Domenico Berardi

Lahir di Cariati pada 1 Agustus 27 tahun silam, Berardi yang memang gemar bermain bola langsung berhasil menarik minat banyak pemandu bakat asal Italia. Tepat di tahun 2006, Juventus menjadi tim yang pertama kali menemukan Berardi.

Di usianya yang baru 12 tahun saat itu, Berardi sudah ditawari untuk pindah ke Turin. Namun tawaran dari raksasa Italia itu tidak mentah-mentah. Tentu bukan soal bayaran, tapi Berardi tak mau kalau kepindahannya ke Turin menjadikannya jauh dari keluarga. Alhasil tahun 2008, ia lebih memilih menerima pinangan Cosenza.

Dua tahun berselang, Berardi bergabung ke klub Sassuolo. Keputusan itu membuat semua orang bergidik. Bagaimana mungkin seorang Berardi menolak Juventus dan malah memilih Sassuolo yang bergulat di Serie B? Sayangnya, alasan yang disampaikan Berardi sangat remeh. Ia terkesan dengan Sassuolo.

Ajaibnya, karier Berardi di Sassuolo makin menanjak. Tak butuh waktu puluhan tahun bagi Berardi untuk masuk ke tim utama Sassuolo. Keajaiban berikutnya adalah, Berardi turut membawa Sassuolo melenggang ke Serie A setelah finis di posisi pertama di Serie B musim 2012/2013.

Tahun 2013, seolah belum puas Juventus kembali memberi tawaran pada Berardi. Namun, kali ini Si Nyonya Tua agak cerdik dengan menawarkan kontrak kepemilikan bersama kepada Sassuolo, alih-alih membelinya langsung. Jadi, seandainya Sassuolo berniat menjual Berardi, Juventus adalah tim pertama yang berhak memboyong pemain 18 juta euro atau setara 310 miliar rupiah tersebut.

Persis di tahun yang sama, Berardi juga mendapat masalah. Dia yang dipanggil Timnas Italia U-19 justru dilarang tampil untuk mewakili Italia di segala level selama sembilan bulan. Penyebabnya Berardi tidak menghadiri undangan FIGC untuk pelatnas Euro U-19 Tahun 2013.

Karena itu pula, Berardi masuk daftar hitam FIGC. Belum cukup sampai di situ, Berardi kembali mendapat hukuman dengan tidak boleh membela Timnas Italia U-21 karena dia mendapat kartu merah saat bermain untuk Sassuolo. Meski alasan itu terbilang konyol Berardi tetap menerima dan mengakui kalau dirinya memang bersalah.

“Harus diakui bila aku memang membuat beberapa kesalahan. Tapi, itu justru membantuku berkembang. Aku mencoba untuk terus meningkatkan kontrol diriku. Tapi, itu memang tidak selalu mudah. Aku akan terus berusaha untuk lebih baik lagi,” kata Berardi.

Perubahan positif kemudian didapat Berardi ketika tim yang dibelanya kedatangan pelatih hebat bernama Roberto de Zerbi. De Zerbi memberi kepercayaan penuh bagi Berardi untuk berkreasi di atas lapangan. Dia pun tampil bagus dan terlihat kian dewasa.

Ketika banyak rumor yang terus mengganggu hari-harinya, Berardi tetap tegas mengatakan bahwa dia ingin bertahan di Sassuolo. Bahkan ketika Juventus datang untuk mengambil seluruh hak kepemilikan Berardi pada tahun 2015, sang pemain lah yang kemudian membantu Sassuolo untuk bisa mempertahankan dirinya agar tetap berada di Mapei Stadium.

Hal itu diungkap langsung oleh sang presiden Sassuolo, Giorgio Squinzi. Menurut Squinzi, Berardi lah yang menolak untuk hijrah ke Juventus. Padahal tim asal Turin tersebut telah memenangkan lelang untuk bisa mengambil kepemilikan penuh sang pemain.

“Berardi sendiri yang memutuskan untuk bertahan di Sassuolo. Padahal jujur saja, ketika itu aku sangat yakin dirinya akan membela Juve,”

“Namun Berardi memutuskan untuk tinggal bersama kami. Ia bahkan mau merogoh koceknya sendiri untuk mewujudkan hal tersebut. Aku sungguh terkejut, karenanya Berardi harus jadi simbol Sassuolo,” kisah Squinzi, seperti dikutip Il Resto del Carlino. (via goal)

Kesetiaan Berardi kemudian diuji ketika sang pelatih, De Zerbi pindah ke Shakhtar Donetsk. De Zerbi mendorong Berardi untuk bergabung ke klub Ukraina dengan iming-iming 30 juta euro atau Rp 515 miliar.

Namun, Berardi enggan pergi. Apalagi Sassuolo yang memang ngotot mempertahankan pemain andalannya itu mematok harga sang pemain di angka 40 juta euro atau setara 687 miliar rupiah kepada klub yang menginginkannya.

Berkat deretan kesetiaan yang ditunjukkan Berardi kepada I Neroverdi, publik kemudian menjulukinya sebagai Francesco Totti-nya Sassuolo.

Kegemilangan Berardi Berujung Pada Trofi Piala Eropa 2020

Tampil bersama Sassuolo bukan sekadar pekerjaan biasa bagi Berardi. Selain karena kesetiaannya yang telah teruji, Berardi juga menunjukkan performa gemilang ketika tampil di atas lapangan.

Sejak musim 2018/19, torehan gol nya selalu menyentuh angka 10 biji. Musim berikutnya Berardi yang mencatatkan expected goal di angka 9,8 dan membukukan 14 gol. Kemudian pada musim 2020/21, catatan yang ditunjukkan lebih gila lagi. Nilai expected goal Berardi meningkat tajam hingga menyentuh angka 14,6, dan mampu mencetak 17 gol untuk Sassuolo.

Faktor kegemilangan Berardi juga sedikit banyak dipengaruhi oleh gaya permainan Sassuolo yang mempercayakan sepenuhnya sisi sayap dari garis tengah hingga ke depan kepada para winger. Dengan ini, Berardi menjadi aktor utama Sassuolo dalam membangun serangan dari sektor sayap.

Kualitas yang dimiliki Berardi plus catatan golnya yang luar biasa, membuat Roberto Mancini tak ragu untuk memasukkan namanya ke dalam daftar Timnas Italia yang berlaga di ajang Piala Eropa 2020.

Bermain selama 375 menit dalam 8 laga, Berardi memang tak menorehkan gol. Akan tetapi, dia berhasil ciptakan dua assist dan melakukan percobaan tembakan sebanyak 14 kali ke gawang lawan.

Lebih dari itu, Berardi juga berkontribusi di lini pertahanan Timnas Italia, dengan catatan 5 ball recovery dan melakukan sebanyak tiga kali sapuan bersih.

Hasilnya, Berardi yang mulai masuk di menit ke 54 di laga final melawan Inggris, berhasil membawa timnas Italia meraih gelar juara melalui drama adu penalti. Dia yang bertindak sebagai algojo pertama Timnas Italia berhasil menuntaskan tugasnya dengan sangat baik.

Usai kembali dari Euro 2020, Berardi masih mampu tampil konsisten di kompetisi Serie A musim ini. Dia masih menjadi andalan di setiap laga dan berhasil menciptakan gol serta assist penting, untuk setidaknya mempertahankan status Sassuolo sebagai tim yang jadi ancaman bagi kontestan lainnya.

 

Sumber referensi: libero, goal, the flanker