Kamis malam, 27 Oktober 2022 jadi malam yang indah bagi Xavi Simons. Malam tersebut jadi panggung pertunjukan penggawa anyar PSV Eindhoven itu yang sukses memporak-porandakan pertahanan Arsenal dan menghentikan laju tak terkalahkan mereka musim ini.
Seperti yang kita tahu, dalam lanjutan matchday ke-5 babak grup Liga Europa, tuan rumah PSV sukses memulangkan tamunya Arsenal dua gol tanpa balas. Dua gol pasukan Ruud van Nistelrooy dipersembahkan oleh Joey Veerman dan Luuk de Jong. Sebuah hasil yang sukses memastikan PSV lolos ke fase knockout.
Di laga tersebut, Xavi Simons sempat mencetak sebiji gol. Sayangnya, gol spektakuler yang ia cetak setelah mengecoh banyak pemain bertahan Arsenal itu dianulir VAR karena offside. Namun, meski pada akhirnya tak mencetak gol, tetapi Xavi Simons keluar sebagai salah satu penampil terbaik di laga tersebut.
Xavi Simons was giving Arsenal’s defenders nightmares 😰 pic.twitter.com/V7pbFXf3tJ
— ESPN FC (@ESPNFC) October 28, 2022
Bermain selama 80 menit, pemuda 19 tahun itu tercatat sebagai pemain yang paling banyak mendribel bola. Pergerakannya sangat merepotkan barisan pertahanan The Gunners sehingga memudahkan rekan-rekannya menembus pertahanan Arsenal. Hebatnya, itu ia lakukan usai dipasang sebagai penyerang di lini depan oleh Ruud van Nistelrooy.
“Anda bisa memainkannya di posisi yang berbeda, dan saya memainkannya hari ini karena saya bisa menggantinya dan Anwar El Ghazi, Anwar di 9 dan Xavi di kanan, tergantung pada taktik Arsenal. Itulah keserbagunaannya. Anda dapat memainkannya di posisi 10, 9, 7, 11 atau bahkan 6,” ujar Ruud van Nistelrooy dikutip dari uefa.
Xavi Simons memang tengah tampil on fire di musim ini. Penampilan apiknya musim ini seperti jadi bukti kalau bakat dan skill Xavi Simons bukanlah isapan jempol belaka.
Sejatinya, nama Xavi Simons sudah malang-melintang sejak beberapa tahun lalu sebagai salah satu wonderkid potensial. Sayangnya, ia baru bisa membuktikan itu bersama PSV musim ini. Xavi Simons adalah bukti nyata kalau lulus dari sekolah terbaik, lalu merantau jauh ke negeri orang belum tentu menjamin masa depan seseorang akan menjadi lebih cerah.
Pergi dari La Masia, Xavi Simons Gagal di PSG
Xavi Simons adalah produk dari salah satu akademi terbaik di dunia, La Masia. Bahkan, pemain kelahiran Amsterdam, 21 April 2003 itu disebut sebagai salah satu yang terbaik di generasinya.
Bergabung sejak tahun 2010, Xavi Simons jadi kapten akademi La Masia di berbagai kelompok umur. Potensinya yang besar bahkan sampai membuat tim lain iri kepada Barcelona.
Sayangnya, kenyataan tak seindah harapan. Di akhir masa kontraknya di musim panas 2019, Barcelona gagal mencapai kesepakatan baru dengan Xavi Simons. Mengutip dari ESPN, Barca tak sanggup menggaransi posisinya dan tak mau mengeluarkan biaya ekstra untuk mempertahankan Simons yang diageni agensi Mino Raiola. Saat itu, Barcelona disebut bodoh karena membiarkan salah satu talenta terbaiknya pergi secara cuma-cuma.
16 year old Xavi Simons has announced that he’ll leave Barcelona’s La Masia and join PSG. #Mercato pic.twitter.com/fswZnkLsl5
— Football Master (@Foot_Masters) July 23, 2019
Setelah kontraknya di Barca habis, PSG kemudian jadi tim yang sukses menggaet Xavi Simons dengan durasi 3 tahun hingga Juni 2022. Les Parisiens hanya mengeluarkan biaya 130 ribu euro sebagai biaya kompensasi pengembangan pemain muda kepada Barcelona.
Di Paris, Simons tak langsung bergabung ke tim utama. Ia terlebih dahulu bermain untuk tim U-19. Xavi Simons baru mulai dipanggil ke tim senior di musim 2020/2021 dan masuk skuad utama PSG semusim berikutnya usai tampil memukau dengan sumbangan 4 gol dan 6 asis dalam 7 pertandingan di ajang UEFA Youth League.
Meski akhirnya masuk tim senior PSG dan berada dalam satu ruang ganti dengan sang idola Lionel Messi, tetapi karier Xavi Simons di Paris tak berjalan baik. Selama berseragam PSG, Simons hanya mencatat 1 asis dalam 11 kesempatan bermain sebagai pemain pengganti. Ia bahkan sempat mengalami momen buruk kala gagal mengeksekusi penalti terakhir yang membuat PSG kalah dari Nice dan tersingkir di babak 16 besar Coupe de France musim lalu.
Pada akhirnya, meski digadang-gadang sebagai gelandang hebat di masa depan, Xavi Simons kehilangan kebintangannya di Prancis. Di akhir musim 2022, ia dilepas secara gratis usai gagal bersaing dengan pemain-pemain mahal PSG.
PSG have been knocked out of the Coupe de France after Xavi Simons missed his penalty pic.twitter.com/TKuRpjrXMP
— Football 24/7 (@Foet247Benelux) January 31, 2022
Pulang ke Belanda, Xavi Simons Bersinar Bersama PSV
Berstatus free agents di bursa transfer musim panas kemarin, Xavi Simons memutuskan pulang kampung ke Belanda dengan menerima tawaran kontrak berdurasi 5 tahun dengan runner-up Eredivisie musim lalu, PSV Eindhoven.
Kesepakatan tersebut jelas membuat PSG kecolongan. Pasalnya, sebelum sepakat bergabung secara permanen, pada awalnya PSG berencana memperpanjang kontrak Xavi Simons kemudian meminjamkannya ke PSV. Namun, di detik-detik terakhir, Xavi Simons berubah pikiran dan memutuskan pindah permanen ke Philips Stadion.
Keputusan tersebut terbukti benar. Pulang kampung adalah pilihan terbaik Xavi Simons sejauh ini. Bersama PSV, Simons tampil sebagai pemain inti. Dirinya juga menjawab kepercayaan tersebut dengan performa memukau.
Di bawah asuhan Ruud van Nistelrooy, Xavi Simons membuktikan diri sebagai pemain serba bisa yang dapat memainkan berbagai posisi. Sepanjang musim ini, Simons tercatat sudah pernah dimainkan sebagai gelandang tengah, gelandang serang, sayap kanan, hingga penyerang tengah.
Fleksibilitasnya itu membuat Xavi Simons nyaris selalu dimainkan oleh Ruud van Nistelrooy di setiap pertandingan PSV musim ini. Kontribusinya juga luar biasa. Selama beberapa bulan terakhir, pemain bernomor punggung 7 ini tengah menjalani musim yang fantastis.
Penampilannya di laga melawan Arsenal bisa dibilang jadi puncaknya. Sebuah performa impresif yang kembali membuka mata dunia yang lama tak mendengar kabar Xavi Simons.
Namun, sebelum memporak-porandakan pertahanan Arsenal di matchday kelima Liga Europa musim ini, Xavi Simons sudah lebih dulu mencatat 1 gol saat membantu PSV menang 5-1 atas FC Zurich di pertandingan kedua.
Catatan statistik lebih baik dicatat Xavi Simons di kompetisi domestik, khususnya Eredivisie. Berposisi asli sebagai seorang gelandang, Simons nyatanya sangat berbahaya ketika dipasang sebagai penyerang. Bersama dengan Cody Gakpo, ia adalah talenta yang saat ini bersinar di Eindhoven.
Simons tercatat telah menyumbang 8 gol dan 4 asis dalam 12 pertandingan Liga Belanda musim ini. Secara total, pemain kelahiran Amsterdam itu sudah mencetak 10 gol dan 4 asis dalam 20 pertandingan PSV di berbagai kompetisi.
10 goals and 4 assists for Xavi Simons already this season. What a player he is and what a signing he’s been for PSV. Serious talent! 🔥 pic.twitter.com/JW860GxRSs
— SPORTbible (@sportbible) October 28, 2022
Catatan statistik tersebut jelas membuktikan betapa potensialnya bakat Xavi Simons. Performa gemilangnya bersama PSV musim ini harusnya juga membuat Barcelona dan PSG menyesali keputusan mereka yang tak memberi kesempatan yang cukup dan membiarkan Simons pergi secara cuma-cuma.
Pada akhirnya, Xavi Simons yang telah merantau jauh ke La Masia dan mengadu nasib ke PSG ternyata justru menemukan rumahnya di PSV Eindhoven. Bersama juara 24 kali Liga Belanda itu, Simons berhasil menemukan tempat yang ideal untuk mengembangkan bakat sepak bolanya.
Xavi Simons juga harus berterima kasih kepada pelatihnya saat ini, Ruud van Nistelrooy. Mantan striker timnas Belanda itu tak ragu untuk memainkan pemuda 19 tahun itu dalam susunan pemain inti PSV meskipun yang bersangkutan baru memainkan beberapa pertandingan senior dalam kariernya.
Layakkah Xavi Simons Dibawa ke Piala Dunia 2022?
Usai tampil gemilang melawan Arsenal, Xavi Simons mengungkap kalau peningkatan fisiknya jadi salah satu rahasianya bisa berkembang pesat. Dalam sebuah kesempatan wawancara ia juga membandingkan metode latihan di dua mantan klubnya.
“Percayalah, di Barca mereka tidak melakukan banyak pekerjaan di gym. Mereka bekerja dengan bola, tetapi tidak di gym. Ketika saya tiba di Paris Saint-Germain, saya menemukan perbedaannya. Di PSG mereka bekerja di gym. Ligue 1 adalah kompetisi yang kuat secara fisik. Saya berlatih keras dan memberikan segalanya. Sepak bola adalah hidup saya,” kata Xavi Simons dikutip dari SportBible.
Pernyataan tersebut membangkitkan kembali rumor adanya klausul khusus yang membuat PSG memiliki opsi untuk membeli Xavi Simons di musim panas mendatang. Simons sendiri telah mengkonfirmasi kabar tersebut dan menyebut kalau dirinya memang punya kesepakatan dengan PSV yang dapat membuatnya kembali ke PSG dengan harga tertentu. Namun, ia juga mengkonfirmasi kalau saat ini dirinya bahagia bersama PSV.
Xavi Simons geeft uitleg over zijn clausule 📝
Bekijk het volledige verhaal vanavond in Table Talk op @ESPNnl (PSV TV, 17.30 uur) en later op de online PSV-kanalen. pic.twitter.com/R9sHdzlw0h
— PSV (@PSV) October 14, 2022
“Sejujurnya, tidak ada dalam pikiran saya untuk pergi. Saya menetap di sini, saya merasa baik di sini. Anda juga bisa melihatnya di lapangan. Saya datang ke sini dengan status bebas transfer, jadi saya tidak memiliki kewajiban kepada siapa pun. Akulah yang harus membuat pilihan,” kata Xavi Simons dikutip dari Football-Oranje.
Wajar jika PSG masih mengejar-ngejar Xavi Simons. Namun, terlepas dari kabar tersebut, ada sebuah pertanyaan yang jauh lebih penting untuk dibahas. Apakah Xavi Simons layak dibawa timnas Belanda ke Piala Dunia 2022?
Selain kembali menarik minat klub besar, performa impresif Xavi Simons musim ini nyatanya telah membuat Louis van Gaal kepincut. Apalagi, ia juga sudah masuk daftar sementara 39 pemain timnas Belanda yang akan diseleksi Louis van Gaal untuk ia bawa ke Piala Dunia Qatar.
19-year-old Xavi Simons is named in Louis van Gaal’s preliminary Netherlands World Cup squad.
Credit to the potentially world class youngster for getting away from Barcelona and PSG to begin excelling with PSV where he has eight goals and three assists in 10 league games. pic.twitter.com/DV4g2qEOPj
— Connor Andrews (@ConnorAndrewsTS) October 21, 2022
Menarik untuk dinanti apakah ada tempat bagi Xavi Simons dalam daftar akhir timnas Belanda untuk Piala Dunia 2022 yang rencananya akan diumumkan pada 11 November mendatang. Meski belum pernah debut di timnas senior, tetapi sungguh sayang bukan jika meninggalkan Simons. Dengan usianya yang belum genap 20 tahun, tentu masih ada banyak waktu dan ruang bagi Xavi Simons untuk berkembang.
***
Referensi: UEFA, ESPN, Football-Oranje, Sportbible, Football-Oranje, 90min, Fotmob.