“Kalah Gras,” mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kepindahan Khvicha Kvaratskhelia dari Napoli ke PSG. Napoli dipecundangi habis-habisan oleh klub sultan lewat selembar kesepakatan kontrak.
Hubungan antara Kvara dan Napoli belakangan jadi rumit. Kvara ingin hengkang, sementara Napoli menggondelinya. Kvara dipertahankan bukan tanpa alasan. Sebab Kvara adalah pemain penting yang turut mengantarkan Napoli juara serie A di musim 2022/23.
Hitung-hitungan kontrak pun dilakukan Napoli demi Kvara. Tapi ternyata itu tak cukup. Klub lain, dalam hal ini PSG berani tawarkan lebih untuk Kvara. Siapa yang tak mau gaji lebih tinggi dan berada di klub yang fantastis? Kvara akhirnya memilih PSG dan membuang Napoli.
Daftar Isi
Perpanjangan Kontrak
Setelah Khvicha Kvaratskhelia berhasil mempersembahkan penampilan memukau sepanjang musim 2022/23, namanya pun naik daun. Beberapa klub besar seperti Liverpool, Chelsea, dan PSG menoleh kepada dirinya. Khvicha Kvaratskhelia pun sempat tergoda dengan peluang yang ada di depan matanya. Tapi Napoli pun langsung bergegas mengamankan Khvicha Kvaratskhelia.
Partenopei menawari pemain asal Georgia dengan gaji lebih tinggi. Tadinya gaji Khvicha Kvaratskhelia bisa dibilang umum. Ia hanya menerima gaji dari Napoli cuma 1,5 juta pound atau sekitar 29 miliar rupiah per tahun.
Namun, uang segitu sudah tak relevan lagi untuk menghargai pemain sekelas Khvicha Kvaratskhelia. Apalagi ia pernah mengantarkan Napoli meraih gelar setelah 33 tahun gagal menggapainya. Kvara menciptakan rekor untuk Partenopei. Napoli akhirnya harus menaikkan gaji Khvicha Kvaratskhelia. Lewat kesepakatan kontrak terbaru pada 29 Maret 2023.
The pic of Khvicha #Kvaratskhelia’s signing for #PSG. Contract until 2029 (€9M/year + 2M as bonuses) with option for 2030. Deal completed by the agent Mamuka Jugeli and the intermediary Cristian Zaccardo. #transfers pic.twitter.com/U0r11Rhty5
— Nicolò Schira (@NicoSchira) January 17, 2025
Dalam kesepakatan kontrak itu, Khvicha Kvaratskhelia bisa mendapat gaji 4 juta selama semusim. Walau lebih tinggi, ternyata masih ada keinginan Kvaratskhelia untuk hengkang. Namun untungnya Luciano Spalletti berhasil meyakinkan pemain muda berusia 23 tahun itu untuk tetap tinggal.
Spalletti meyakinkan bahwa Khvicha Kvaratskhelia akan lebih bagus jika bertahan di Napoli. Khvicha pun menuruti Spalletti yang sudah seperti ayahnya sendiri. Walhasil, Khvicha akhirnya mau untuk tetap tinggal di Partenopei.
Luciano Spalletti Hengkang
Akhirnya Kvara tetap tinggal di Napoli dan menyetujui perpanjangan kontrak dengan Napoli. Namun setelah memutuskan untuk tetap tinggal, justru dirinya yang ditinggalkan Luciano Spalletti.
Melansir dari Football Italia, Luciano Spalletti kecewa dengan perlakuan Napoli terhadap dirinya. Menurut Spalletti, Napoli menyamakan kontraknya seperti karyawan biasa saja. Padahal Spalletti sudah mengantarkan Napoli juara. Masak sih nggak ada istimewa-istimewanya?
Akhirnya karena tak memenuhi kata sepakat dengan Napoli, Luciano Spalletti memutuskan untuk hengkang pada 30 Juni 2023. Ketegangan antara sang pawang Khvicha dengan presiden Napoli membuat dirinya muak. Bahkan ada rumor yang mengatakan kalau Luciano Spalletti akan diganti oleh Presiden de Laurentiis.
Italian Football Hall of Famer; Luciano Spalletti 💙#Azzurri #VivoAzzurro pic.twitter.com/0Gfe7czEAq
— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri_En) November 11, 2024
Namun sang pelatih berdalih, ia berhenti karena kelelahan. Luciano Spalletti ingin beristirahat dari penatnya menjadi seorang pelatih. Bukan karena bersitegang dengan orang nomor satu di Partenopei itu. Akan tetapi, Spalletti seperti menelan ludah sendiri. Usai berhenti dari Napoli, daripada istirahat, dia malah mengambil pekerjaan di Timnas Italia.
Performa Napoli yang Menurun
Tak lama setelah perginya Luciano Spalletti, kejayaan Napoli runtuh. Performa Napoli merosot. Dari yang tadinya bertengger di posisi satu klasemen serie A, langsung terjun ke posisi 10 besar.
Kemerosotan Napoli di serie A ini turut memicu lagi keinginan Khvicha Kvaratskhelia untuk hengkang. Pemain yang memiliki skil drible luar biasa itu kepikiran untuk mencari klub baru. Ketiadaan Spalletti jelas makin mendorongnya keluar. Secara tak langsung hengkangnya sang pelatih ini, bikin hati Khvicha Kvaratskhelia goyah. Hanya Victor Osimhen yang jadi alasan ia bertahan.
Namun Victor Osimhen yang dijadikan alasan untuk berpijak di Napoli itu, malah memutuskan pergi ke Galatasaray. Osimhen resmi memperkuat klub asal Turki pada 4 September 2024. Ia pergi dengan status pinjaman. Meski kepindahan Oshimen ke Galatasaray hanya pinjaman, tapi bukan tak mungkin ia akan hinggap permanen di sana. Sebab Osimhen bermain impresif di Galatasaray.
Dengan kenyataan seperti itu, alasan Khvicha untuk hengkang menguat. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mencari klub baru. Pemain kelahiran 2001 ini mengungkapkan keinginannya kepada klub. Namun pihak klub masih belum ingin melepas pemain bintang tersebut. Apalagi musim 2024/25 ini belum berakhir. Napoli masih membutuhkan tenaga Khvicha Kvaratskhelia.
Bujuk Rayu Napoli
Sebuah media Calciomercato mengatakan, jika Napoli gagal mengamankan Kvara, maka klub akan mengalami kesalahan dua kali. Dulu Napoli kehilangan Osimhen yang meminta pindah ke Galatasaray dengan skema pinjaman. Sekarang berpotensi kehilangan Kvara yang begitu dicintai penggemar.
Mau tak mau manajemen Napoli harus mengalah lagi. Rengekan Khvicha harus dijawab dengan taktis. Maka Napoli memberi tawaran kontrak lagi untuk pemain yang berposisi sayap kanan itu. Agar sang pemain bintang tak hengkang, Napoli menaikkan tawaran kenaikan gaji yang signifikan.
Napoli akan memberi gaji pada Kvara setidaknya 5-6 juta euro dalam semusim. Persyaratan itu ada di dalam perpanjangan kontrak yang dilakukan Napoli pada 23 Oktober 2024. Namun hitung-hitungan manajemen klub ternyata lebih rendah dari permintaan agen Kvara.
Italian Football Hall of Famer; Luciano Spalletti 💙#Azzurri #VivoAzzurro pic.twitter.com/0Gfe7czEAq
— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri_En) November 11, 2024
Sang agen meminta 8 juta euro disertai klausul pelepasan. Napoli pun berpikir dua kali untuk mengeluarkan sebanyak itu hanya demi Kvara. Akhirnya perpanjangan kontrak Khvicha Kvaratskhelia tak selesai dalam waktu sebentar. Keragu-raguan Napoli untuk memenuhi keinginan Kvara berlanjut hingga tahun 2024 berakhir.
Tawaran yang Lebih Menggoda
Belum ada kata sepakat antara pihak klub dan agen Khvicha Kvaratskhelia. Selembar kesepakatan kontrak itu pun masih rapi dan belum tersentuh. Keinginan Kvara masih kuat untuk cepat-cepat angkat kaki dari Napoli. Sementara Partenopei masih keukeuh ingin mempertahankannya.
Demi Kvara bertahan, Antonio Conte, sang pelatih sampai ikut turun tangan. Pelatih yang pernah membekukan Victor Osimhen itu, ikut membujuk Kvara agar menandatangani perpanjangan kontrak yang sudah dibuat. Namun Kvara hanya bergeming. Keputusan Kvara untuk mencari tantangan baru sudah final. Tak bisa diganggu gugat.
Antonio Conte gagal meyakinkan Kvara untuk tetap membela Napoli. Posisi Napoli yang masih title race tak cukup kuat untuk menggoda Kvara. Antonio Conte kecewa dengan keputusan Kvara, tapi ia tetap menghormati keputusan itu. Mau tak mau Conte harus merelakan pemain terbaiknya pergi dari Estadio Diego Armando Maradona.
Di tengah ketidakpastian kontrak dan tawaran yang tak kunjung disanggupi, klub kaya PSG masuk untuk menyodorkan kontrak fantastis. Klub milik Nasser Al-Khelaifi itu merayu Napoli dengan mahar 70 juta euro atau sekitar 1,1 triliun rupiah. Les Parisiens juga membujuk Kvaratskhelia dengan gaji 9 juta euro per musim. Lebih tinggi dari tawaran Napoli.
Apa lacur, paket tawaran itu akhirnya berhasil menggoda dua pihak. Napoli sepakat, sedangkan Khvicha Kvaratskhelia bersemangat menanti uang masuk ke rekeningnya lebih banyak. Kontrak pun ditandatangani. Khvicha Kvaratskhelia akan pergi ke PSG dan bertahan di klub itu sampai 2029 mendatang.
Dengan pindah ke PSG, reputasi Kvara akan meningkat. Tidak hanya itu, perkara trofi, Khvicha Kvaratskhelia juga tak perlu khawatir lagi. Sebab PSG, klub yang diasuh Luis Enrique, adalah langganan juara Ligue 1. Jadi kendatipun tak memperoleh trofi Eropa, setidaknya Kvara bisa membawa trofi domestik.
Di sisi lain, kehilangan Khvicha Kvaratskhelia otomatis Napoli harus menciptakan lagi pemain selevel Khvicha yang kadung disebut Kvaradona. Usaha yang tidak mungkin terjadi dalam satu atau dua musim.