Baru saja mendengar Patrick Kluivert yang rela mendatangi interview di hari Natal, hari di mana semua keluarga berkumpul dan berbahagia. Kini kita dengar Pep Guardiola yang totalitasnya pada tim luar biasa, hingga lupa memberi nafkah batin kepada istri dan anak-anaknya.
Mantan pemain Barcelona era 90-an itu memberikan segalanya untuk Manchester City. Bukan hanya sekadar taktik, trofi tapi juga hati. Beruntung sekali Manchester City memiliki pelatih se-cute Pep Guardiola. Seperti apa kisah pengorbanan Pep untuk The Citizens?
Daftar Isi
Rela Kehilangan Sekian Juta Pounds
Setelah meninggalkan Bayern Munich karena gagal membawa trofi Liga Champions untuk klub, Pep mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2016. Ia meninggalkan gaji besar di Bayern Munich. Lalu memulai peruntungannya di Manchester City.
Pep Guardiola secara resmi menjadi pelatih Manchester City pada 1 Februari 2016. Ia menggantikan Manuel Pellegrini. Namun ada satu hal menarik di balik bergabungnya Pep ke Etihad Stadium. Tentu soal Pep Guardiola yang legowo menerima gaji lebih rendah dari klub sebelumnya.
Saat Pep Guardiola menukangi Bayern Munich di Bundesliga, ia mendapat gaji 15 juta poundsterling atau sekitar 300 miliar rupiah kurs sekarang. Namun saat ia merapat ke Manchester City, justru menurun pendapatannya. Ada selisih 3 juta poundsterling atau sekitar 60 miliar rupiah menguap begitu saja.
Pep Guardiola has spent $1.2 billion at Man City without winning the Champions League 🤑 pic.twitter.com/xqZseZiQDB
— ESPN FC (@ESPNFC) May 30, 2021
Di Manchester City, Pep hanya mendapat gaji 12 juta poundsterling atau 241 miliar rupiah. Jika ingin mendapat penghasilan lebih dari saat di Bayern, Pep harus berusaha keras. Pelatih berusia 54 tahun itu harus membuat Manchester City meraih trofi.
Sebab kala itu keuangan klub sedang dilanda nestapa. Klub sedang menghindari sanksi dari FFP. Manchester City pun mengurangi tagihan gaji. Sehingga mau tak mau Pep Guardiola harus kena imbasnya. Pep harus mengikuti kebijakan manajemen Manchester City. Misal target juara tercapai, maka ia akan mendapat insentif dan bonus sehingga gajinya yang rendah itu bisa tinggi.
Memberikan Gelar Juara
Pep Guardiola harus menghadapi tantangan tak mudah. Ia bukan hanya dituntut menang, tapi juga meraih gelar juara Liga Champions. Gelar yang belum dicapai Manchester City.
Sebab Pep Guardiola adalah pelatih yang sukses menukangi Barcelona. Ia sudah mengemas 14 trofi selama 4 musim. Dan, yang paling penting adalah Pep Guardiola pernah mengantarkan Barcelona menjuarai Liga Champions. Prestasi yang terakhir ini tak bisa diulang di Bayern Munchen.
Nah, ketika jadi pelatih Manchester City, ini kesempatan untuk mewujudkannya. Namun di musim awal, Pep Guardiola belum mampu mengantarkan City juara Liga Champions. Ia hanya berhasil memperbaiki performa Manchester City yang finish di 3 besar pada musim 2016/17. Lebih bagus sedikit dari kepelatihan Manuel Pellegrini yang hanya finis di posisi 4 musim sebelumnya.
Di tangan Pep Guardiola, Manchester City ada harapan. Hal itu terlihat ketika Pep Guardiola berhasil menjuarai Carabao Cup pada 25 Februari 2018. Meski memperoleh capaian positif, Sky Sports mengatakan kalau Pep didatangkan ke Manchester City tidak hanya untuk meraih piala ciki itu saja. Lebih dari itu, agar bisa mendominasi Liga Inggris dan juara Liga Champions.
Bagaikan dipercik api, Pep Guardiola memacu timnya untuk bekerja lebih keras lagi di sisa musim 2017/18. Singkat cerita, akhirnya Pep Guardiola berhasil catatkan treble domestik untuk Manchester City pada musim 2018/19. Musim itu City memborong semua trofi di Inggris, dari Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga. Bahkan ditambah gelar Community Shield.
Berkat diasuh Pep Guardiola, Manchester City jadi tim yang begitu disegani di Liga Inggris. Tak mengherankan jika Manchester City bahkan sanggup mencetak hattrick juara Liga Inggris. The Citizen berhasil menjuarai liga Primer Inggris berturut-turut mulai tahun 2020 hingga 2023. Di edisi 2023, Manchester City melengkapinya dengan gelar Piala FA dan Liga Champions.
Taktik Pep Guardiola
Keberhasilan Manchester City dalam perburuan gelar tak lepas dari taktik cerdas Pep Guardiola. Sang pelatih menerapkan gaya bermain penguasaan bola tinggi. Tentu saja gaya ala Spanyol sangat terasa saat Pep Guardiola menukangi The Sky Blue.
𝑷𝒆𝒑 𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒐𝒍𝒂 𝒕𝒓𝒂𝒊𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅 𝒊𝒏𝒔𝒊𝒈𝒉𝒕𝒔 𝒂𝒕 𝑴𝒂𝒏𝒄𝒉𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓 𝑪𝒊𝒕𝒚
Guardiola is exploiting Brighton’s man-to-man marking system from a goal kick in this matchday -1 walk through example. pic.twitter.com/Obpqe7t8aL
— Keepitonthedeck (@Keepitonthedeck) March 14, 2024
Sebelumnya saat diasuh Manuel Pellegrini, Manchester City menggunakan formasi 4-4-2 atau 4-3-2-1. Lalu Pep sempat memilih formasi 4-3-2-1. Manchester City menang melawan Sunderland pada 13 Agustus 2016. Namun setelah itu, Pep beralih ke formasi 4-3-3 .
Dengan formasi tersebut, kapten Vincent Kompany CS bisa leluasa bergerak maju ke depan, menerapkan garis pertahanan tinggi. Menariknya dari formasi Pep Guardiola, setiap pemain bisa berperan di posisi yang lain.
Misal pemain sayap kiri yang bisa bermain di sayap kanan. Begitu juga gelandang bertahan yang bisa berubah posisi jadi gelandang tengah. Taktik Pep ini cukup sukses membuat tim lawan kacau.
Tak heran jika Manchester City berhasil menjuarai berbagai kejuaraan selama ditukangi Pep. Perubahan yang dilakukan Pep terhadap tim itu menginspirasi Vincent Kompany untuk jadi pelatih. Dan, benar saja, Vincent Kompany menerapkannya ketika melatih Burnley dan Bayern Munchen.
Performa Tim Menurun
Petualangan Pep Guardiola di Manchester City memasuki babak selanjutnya setelah mengoleksi 18 trofi. Performa Manchester City menurun drastis di paruh musim 2024/25. Pep meneguk kekalahan beruntun.
Sejak Manchester City takluk 0-4 dari Tottenham pada 23 November 2024 lalu, timnya tak pernah menemui kemenangan. Imbas dari kekalahan beruntun itu membuat Manchester City terdepak dari 5 besar klasemen Liga Primer Inggris. Performa tim yang menurun ini membuat Pep terpukul.
Di Liga Champions sendiri, Manchester City menjalani pertandingan yang tak menggembirakan. Keunggulan Manchester City atas Feyenoord 3-0 di laga lanjutan Liga Champions 27 November 2024, pupus begitu saja. Feyenoord mengejar ketinggalan dan laga berakhir imbang 3-3.
Pep Guardiola tak tahan untuk melakukan self harm, dengan mencakar mukanya sendiri. Muka Pep dipenuhi goresan merah pasca gagal menang dari Feyenoord. Paceklik kemenangan itu berlanjut hingga bulan Desember. Pep pun harus menginapkan pemain di fasilitas latihan Etihad Campus saat momen Boxing Day.
Dengan begitu, chemistry antar pemain terbangun kembali selepas absennya Rodri. Pep terpaksa melakukan ini karena Manchester City tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen. Butuh setidaknya 5 kemenangan untuk meraih posisinya kembali.
Berpisah Demi Manchester City
Awalnya Pep berniat berhenti jadi pelatih Manchester City di musim ini. Persetan dengan kondisi Manchester City yang sedang kacau. Mendengar hal itu, istrinya, Cristina Serra merasa lega karena Pep akhirnya bisa bercengkrama bersama keluarga. FYI aja, Pep dan Serra sudah menjalani LDR sejak tahun 2019. Pep melatih Manchester City di Inggris, Serra fokus mengurus bisnis keluarga di Spanyol.
After 30 years together, and 3 kids, Pep Guardiola & Cristina Serra are apparently separating. 💔
[Sport] pic.twitter.com/ToZ9Jf6FS9— total Barça (@totalBarca) January 13, 2025
Namun belum juga impian sederhana itu terwujud, justru yang bakal terjadi sebaliknya. Melansir dari The Sun, pada bulan Oktober 2024, Pep pergi ke Barcelona untuk menemui Serra di restoran Bodega Sepulveda. Pep membicarakan bahwa ia akan meneruskan masa baktinya di Manchester City. Cristina Serra memprotes keras keputusan suaminya itu.
Singkat cerita, Pep benar-benar menambah masa kerjanya di Manchester City hingga 2027. Mendengar keputusan itu, Serra langsung memutuskan untuk bercerai dari Pep.
Hubungan pernikahan yang dijalani 30 tahun itu kandas sudah. Pep kenyataannya memilih bertindak layaknya hero untuk menyelamatkan Manchester City yang sedang kalut, alih-alih menyelamatkan mahligai rumah tangganya sendiri.
Namun begitu, Pep tak kuasa menahan tangis saat sidang perceraian dibacakan. Hatinya pilu diceraikan oleh sang Istri. Namun di sisi lain, ia bahagia karena melihat tim asuhannya menang telak dari Ipswich. City berhasil mengalahkannya dengan skor 6-0 pada 19 Januari. City juga berhasil merebut hati Pep dari pelukan sang istri.
https://youtu.be/-zdDof0dOMw
Liga Olahraga, BBC, Sky Sport, Goal, Mirror, SKOR, One Football