“Jika sebuah tim bukan yang terbaik, satu-satunya kekuatan yang mereka miliki adalah ambisi untuk menang.”
Hari ini, Girona FC sedang meresapi betul perkataan Jose Mourinho tersebut. Girona bukan klub terbaik. Jelas. Jangankan di tataran Eropa, di level domestik saja, Girona bukan apa-apa. Ia masih kalah dengan, misalnya Atletico Madrid atau Sevilla.
Sevilla jelas salah satu tim terbaik di La Liga. Meski bukan terbaik dari yang terbaik. Tim yang berseragam serba putih itu adalah rajanya Liga Eropa. Namun, kemarin Girona membuktikan apa yang diucapkan Mourinho tidak keliru.
Girona memang tak sementereng Sevilla. Tapi dengan ambisi meraih kemenangan, Girona melumat Sevilla. Skornya bahkan kelewat kejam, 5-1. Di pertandingan itu ada satu pemain Girona yang paling mencolok. Ia adalah Artem Dovbyk, seorang pemain yang kemarin terjebak perang.
Daftar Isi
Hattrick Luar Biasa
Hanya butuh enam menit. Ya, enam menit untuk Artem Dovbyk mencetak hattrick ke gawang Sevilla. Gol terakhir dari ketiga gol itu ia cetak dengan kemampuan akselerasi yang luar biasa.
Bahkan pelatih Girona, Michel yang berada di pinggir lapangan hanya bisa mengulum senyum menyaksikan Dovbyk mencetak tiga gol hanya dalam enam menit. Tiga golnya ke gawang Sevilla membuat Artem Dovbyk mengumpulkan 14 gol dari 20 pertandingan yang dilakoninya di La Liga.
Itu menyamai jumlah gol gelandang kebanggaan dedemit, Jude Bellingham. Baik Bellingham maupun Dovbyk kini bersaing di puncak perolehan top skor La Liga dengan masing-masing sudah mencetak 14 gol.
Artem Dobvyk really is him.
— HJTAFC🏴💎 (@HarveyDiamonds) January 21, 2024
20 minute hattrick vs Sevilla🔥 pic.twitter.com/XAB47Mf4gd
Dnipro-1
Namun, perjalanan Artem Dovbyk ke La Liga tak semulus yang dialami Jude Bellingham. Sebelum di Liga Spanyol, pemain yang pernah memperkuat Birmingham City itu telah menjalani kehidupan yang nyaman. Sementara Dovbyk tidak.
Dovbyk mengalami peningkatan karier ketika berseragam tim Ukraina, Dnipro-1. Namun, Dnipro-1 adalah tim yang baru dibentuk pada 2017. Dnipro-1 bahkan baru promosi ke Liga Utama Ukraina sekitar lima tahun yang lalu.
Konon ini adalah tim yang melanjutkan kiprah FK Dnipro. Namun, para ultras Dnipro justru melakukan boikot terhadap klub ini. Salah satu mantan pemain FK Dnipro, Roman Bezus bahkan menyatakan tak akan mengakui keberadaan Dnipro-1 sebagai penerus FK Dnipro yang bangkrut tahun 2018 karena gagal membayar pemain dan manajernya.
Namun, Dnipro-1 justru berkembang menjadi tim yang luar biasa. Tim yang pada akhirnya membentuk sosok penyerang kharismatik seperti Artem Dovbyk. Ia sendiri sudah berseragam FK Dnipro sejak 2015. Namun, Dovbyk tidak pernah mempersoalkan Dnipro-1.
🇺🇦⚽️- Artem Dovbyk meilleur buteur sur cette saison 2022/2023 si particulière.
— La Mi-Temps Ukrainienne ⚽️🇺🇦 (@La_mi_temps_UKR) June 4, 2023
L’avant-centre du Dnipro-1 a grandement contribué à la réussite de son club cette saison, ayant inscrit 24 buts !
Agé de 25 ans, devrait quitter le club pour un grand championnat européen ! pic.twitter.com/6F5NltB1uD
Karier di Dnipro-1
Setelah tidak dari FK Dnipro, Dovbyk berkarier di dua tim: Midtjylland dan Sonderjyske antara tahun 2018-2020. Lalu, pada tahun 2020, Dovbyk kembali ke Ukraina dan membela SC Dnipro-1. Di musim pertamanya bersama Dnipro-1, Dovbyk setidaknya mengemas 10 gol dari 27 laga di seluruh kompetisi.
Namun, salah satu musim terbaiknya di Dnipro-1 adalah musim 2022/23. Waktu itu Dnipro-1 bermain di Liga Konferensi Eropa. Dovbyk menjadi salah satu pemain yang menarik perhatian saat itu. Apalagi ia menjadi pencetak gol terbanyak Dnipro-1 di Liga Konferensi Eropa dengan enam gol.
⚽ GOL – DOELPUNT – GOAL
— 🇳🇱 Futebol Holandês 🇳🇱 (@FutebolHolandes) November 3, 2022
SK DNIPRO-1
⏰ | 40 Minutos
👦🏽 Artem Dovbyk
🅰 Yanis Hamache
🇳🇱 AZ Alkmaar 1⃣
🇺🇦 SK Dnipro 1⃣
📌 | Fase de Grupos – UEFA Europa Conference League 2022/23pic.twitter.com/ofNJYiezLu
Padahal awal musim itu Dnipro tidak sebagus apa yang dibayangkan. Mereka memulai musim dengan ditinggalkan sosok pelatih yang mengantarkan mereka ke Liga Konferensi Eropa, Igor Jovicevic. Dan hanya menunjuk Oleksandr Kucher yang tidak berpengalaman melatih tim papan atas Ukraina.
Dengan pelatih yang belum terbukti, banyak yang memprediksi kalau Dnipro akan hancur. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Dnipro tetap berada dalam lintasannya. Sekalipun hanya dilatih oleh pelatih medioker, Dnipro punya Artem Dovbyk yang membawa stabilitas ke dalam tim.
Golnya ke gawang Shakhtar Donetsk pada pertandingan ke-14 mengantarkan kemenangan. Dnipro menang 2-1 atas Donetsk dan memuncaki klasemen sebelum tahun berganti. Malangnya, saat Dnipro bersaing di papan atas dan Dovbyk makin menemukan sentuhan terbaiknya, sebuah serangan udara melintas di langit Ukraina.
Terjebak Perang
Serangan udara itu menggambarkan betapa brutalnya invasi Rusia ke Ukraina. Sudah sejak Februari 2022, kehidupan warga Ukraina mengalami kesulitan. Mereka terjepit di tengah peperangan. Tak terkecuali para pesepakbola. Sama seperti warga Ukraina lainnya, Artem Dovbyk mengalami kehidupan yang terbalik selama invasi Rusia ke Ukraina.
Siapa sangka, sebelum moncer di Dnipro di musim 2022/23, Dovbyk mesti melewati masa-masa menyedihkan di tengah peperangan. Tank pasukan Rusia menyerbu Ukraina bagian timur. Bom-bom berjatuhan di beberapa kota seperti Kyiv, Kharkiv, dan Dnipro.
Pada waktu itu, sepak bola Ukraina lumpuh total. Tidak ada yang bisa bermain sepak bola. Kalaupun bisa, siapa yang mau bermain bola di bawah rudal yang wara-wiri di langit Ukraina? Para pesepakbola pun terjebak. Tak terkecuali Artem Dovbyk. Pemain kelahiran Cherkasy itu memilih bertahan di Dnipro. Meski tanpa bermain sepak bola.
The #Russians still haven't understood that the #Ukrainians manage to reinstall mines in the same places?🤔#Ukraine #UkraineWar #Russia #Donbass #Kyiv #Zaporizhzhia #Luhansk #Kharkiv #Donetsk #Kherson #Dnipro #Crimea #RussiaOnFire #RussiaIsFreezing #SlavaUkraini pic.twitter.com/PjoNaMkGrA
— 🇫🇷🇺🇦🌿Filius Patriae🌿🇺🇦🇫🇷 (@PatriaeFilius) January 22, 2024
Dari Laga Amal ke Kualifikasi Piala Dunia 2022
Dovbyk terkatung-katung di Dnipro. Berbulan-bulan. Hingga akhirnya ia mendapat kesempatan untuk bermain sepak bola lagi. Namun, bukan sebagai pemain Dnipro. Sang pemain melancong sementara ke kota sebelah untuk memperkuat Dynamo Kyiv.
Pada April 2022, Dovbyk dipinjam Dynamo Kyiv yang melakoni berbagai laga amal. Waktu itu Dynamo Kyiv menjalani tur perdamaian di seluruh Eropa. Di waktu itulah, Dovbyk mulai mencapai puncak performanya.
Артем Довбик приєднався до «Динамо»
— FC Dynamo Kyiv (@DynamoKyiv) April 18, 2022
У тренувальному таборі «Динамо», що перебуває в Румунії та готується до поєдинків у рамках благодійного турне відбулося поповнення.
Разом із динамівцями у тренувальному процесі братиме участь нападник «Дніпра-1» Артем Довбик. pic.twitter.com/dQFdJK2pzt
Di tengah invasi itu, Ukraina masih berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2022. Dovbyk ambil bagian di sana. Timnas Ukraina melaju di kualifikasi Piala Dunia zona Eropa hingga ronde kedua. Menghadapi Skotlandia di semifinal play-off bagian A, Ukraina sudah unggul 2-0 hingga menit ke-70.
Delapan menit setelahnya, Artem Dovbyk masuk menggantikan Roman Yaremchuk. Namun, Skotlandia justru memperkecil ketertinggalan lewat gol Callum McGregor semenit setelah Dovbyk masuk.
Di masa injury time, keputusan Oleksandr Petrakov memasukkan Dovbyk membuahkan hasil. Sang pemain mengonversi umpan terobosan Zinchenko menjadi gol. Dovbyk mencatatkan namanya di papan skor. Ukraina mengunci kemenangan 3-1 atas Skotlandia. Ironis. Ukraina justru gagal ke Piala Dunia 2022 setelah di final play-off dikalahkan Wales.
Pemain Termahal Girona
Terlepas dari tidak lolosnya Ukraina ke Qatar, namun Dovbyk masih menjadi pemain penting di Dnipro. Musim 2022/23, Dovbyk mengoleksi 29 gol dari 39 laganya bersama Dnipro-1. Pada musim yang sama, Dovbyk juga membawa Dnipro-1 finis di peringkat kedua Grup E, tapi gagal ke 16 besar karena dikalahkan tim Cyprus, AEK Larnaca.
Sementara di liga domestik, Dnipro-1 finis menjadi runner-up musim itu. Berada bukan di liga top Eropa, tentu saja prestasi-prestasi tadi tidak lantas menjadikan Dovbyk komoditi terpanas. Jangankan komoditi terpanas, terlacak pun tidak.
Sementara itu, di Spanyol, tim satelitnya Manchester City, Girona hanya mampu finis di peringkat ke-10 La Liga musim itu. Celakanya, Girona kehilangan salah satu pilar terpenting mereka, Taty Castellanos yang masa peminjamannya berakhir dan dibeli oleh tim yang lebih prospek, Lazio.
Kehilangan Castellanos membuat Girona harus mencari juru gedor baru. Setidaknya pemain yang bisa menjadi mesin gol. Muncullah nama Artem Dovbyk. Tak perlu heran Girona bisa menemukan Dovbyk. Selain karena pencari bakatnya yang tak sekadar makan gaji buta, juga rekan senegara Dovbyk, Viktor Tsygankov sudah lebih dulu berseragam Girona.
🇺🇦🔝 A reminder that Artem Dovbyk (26) cost Girona just €7.75m from SK Dnipro-1. It's his 19th goal contribution so far this season at his new club. 📈 pic.twitter.com/zR4WRDqPyo
— EuroFoot (@eurofootcom) January 21, 2024
Tanpa kebanyakan drama, Girona memboyong Dovbyk dari Ukraina. Dengan nilai 7 juta euro, Girona menjadikan Dovbyk transfer termahal dalam sejarah klub. Sesuai klausulnya, sebagian dana penjualan Dovbyk diperoleh Dnipro, sebagian lainnya disalurkan ke FC Midtjylland.
Girona berharap Dovbyk bisa memberi dampak seperti Castellanos. Dan sepertinya tak butuh waktu lama harapan itu bakal terwujud. Permainan Dovbyk sangat cocok dengan Girona.
Kreativitas serta ketajamannya di lini depan dibutuhkan oleh Michel. Seolah dejavu, Dovbyk kini menjadi pemain yang ikut membantu Girona bersaing di papan atas La Liga, dari yang sebelumnya terjebak dalam perang.