Kabar mengejutkan hadir dari dunia sepak bola. FIFA sebagai induk sepak bola dunia kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena prestasi, melainkan karena sebuah pembunuhan yang diduga berencana yang melibatkan seorang jurnalis sebagai korban.
Mengutip dari ESPN FC, jurnalis bernama Ahmed Hussein-Suale ditemukan tewas di tepi kota Accra, ibu kota Ghana. Dia ditembak dua kali di dada, dan satu kali di leher dalam jarak dekat. Menurut polisi, jurnalis malang itu tewas di tempat.
Tiger Eye PI, rumah jurnalisme investigatif tempat Hussein-Suale bekerja, berharap pengusutan kedok di balik pembunuhan ini.
“Kami menyerukan agen keamanan untuk membuka kedok unsur-unsur di balik pembunuhan ini dan membawanya menjadi tulisan,” kata Tiger Eye PI
Menurut beberapa sumber, saat itu mendiang tengah menyetir mobil dan dihampiri oleh dua lelaki yang berboncengan dengan sepeda motor. Kedua lelaki itu berhenti di sebelah mobil Hussein-Suale dan melepaskan tembakan dari jarak dekat. Hussein-Suale meninggal seketika setelah tertembus peluru di bagian dada dan leher.
Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo mengutuk pembunuhan ini dan dia berharap polisi bisa bertindak cepat.
“Saya baru saja mengetahui, dengan sedih, tentang pembunuhan Ahmed Hussein-Suale. Saya mengecam tindakan itu tanpa pamrih, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Saya berharap polisi dapat menangkap pelaku dari kejahatan keji ini secepat mungkin,” ungkap Akufo-Addo dalam cuitan twitternya.
Sebelum mengalami insiden mengenaskan ini, Hussein-Suale merilis tayangan dokumenter yang membongkar kejahatan dan korupsi terorganisir di Ghana.
Dirinya bersama tim membongkar kebusukan keterlibatan Kwesi Nyantakyi, orang terkuat kedua di sepakbola Afrika yang juga anggota Dewan FIFA, yang terlibat dalam suap dan praktik match fixing.
Kwesi Nyantakyi sendiri dikabarkan mundur dari jabatannya dan dilarang terlibat dalam dunia sepak bola seumur hidup karena kasus tersebut.
Selama membongkar kasus kotor ini, identitas Hussein-Suale sebenarnya sudah disamarkan. Namun, dibeberkan oleh seorang anggota parlemen Ghana, Kennedy Agyapong. Ia menunjukkan foto Hussein-Suale dan tempat tinggalnya dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Ghana, TV NET 2.
“Bocah itu (Hussein-Suale) sangat berbahaya, ia tinggal di Madinah. Jika Anda bertemu dengannya, lukai saja telinganya,” kata Agyapong.
Agyapon menjadi sorotan dalam kasus ini. Namun ia sudah membantah keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Hussein-Suale.
Hingga kini, polisi belum mengumumkan siapa pihak yang bertanggung jawab. Namun, investigasi masih terus dilanjutkan.