Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi ditakdirkan untuk menjadi rival. Dilahirkan di era yang sama, keduanya berlomba-lomba saling mengalahkan dan saling memecahkan rekor. Praktis sejak kemunculan Ronaldo di Manchester United dan Lionel Messi di Barcelona, dunia sepak bola berada di genggaman mereka berdua.
Rivalitas Ronaldo-Messi semakin memuncak saat Ronaldo dipinang Real Madrid pada 2009. Mereka jadi rutin bertemu, dan saling unjuk gigi siapa yang lebih baik. Terhitung sejak 2008, gelar pemain terbaik dunia pasti dipegang salah satu di antara mereka.
Jika ditotal dalam kurun sembilan musim, selama berkostum Madrid, Ronaldo menjuarai Liga Champions empat kali, sedangkan Messi tiga kali di kubu Barcelona. Di saat Messi berhasil mencaplok enam gelar La Liga, Ronaldo kebagian dua gelar La Liga.
Menurut Ronaldo, rivalitas antara keduanya menjadi motivasi bagi satu sama lain untuk terus menjadi yang terbaik. Kejeniusan Messi membuat Ronaldo terus bekerja keras, dan sebaliknya, kerja keras Ronaldo membuat Messi terus berpacu untuk menciptakan hal-hal ajaib.
Sayangnya, rivalitas Ronaldo-Messi terancam tak lagi sekencang dulu. Pada musim panas 2018, Ronaldo memutuskan hengkang ke raksasa Italia, Juventus. Ronaldo meninggalkan Messi, meninggalkan panggung yang menjadikannya musuh abadi bagi pemain terbaik dunia.
Ronaldo menyebut kepindahannya ke Italia sebagai tantangan baru, dan ia pun mengharapkan hal serupa terjadi pada Messi. Secara terbuka, ia menantang Messi untuk keluar dari zona nyaman dengan menyusulnya ke Serie A.
“Aku telah bermain di Inggris, Spanyol, Italia, dan Portugal, sedangkan dia selalu di Spanyol. Mungkin dia membutuhkanku. Aku meninggalkan zona nyamanku dan mengambil tantangan ini di Turin. Segalanya berjalan dengan baik, aku memberi bukti bahwa aku masih pemain hebat,” ujar Ronaldo.
Ia juga menambahkan, “Aku akan senang jika dia datang ke Italia suatu hari. Aku harap dia menerima tantanganku.”
Jadilah publik sepak bola dunia mengharapkan hal itu terjadi. Akan sangat luar biasa jika rivalitas Ronaldo-Messi berlanjut dengan si mungil dari Argentina mengikuti langkah Ronaldo ke Italia.
Namun, jika berpikir realistis, kepindahan Messi ke Italia sulit terjadi. Kecuali Juventus, tak ada klub negeri Pizza yang sanggup menjebol brankas untuk mendatangkan Messi. Milan sedang tersandung FFP. Inter Milan, Roma, dan Napoli tak akan mampu membayar gaji Messi. Juventus? Mana mungkin Ronaldo dan Messi jadi rekan setim.
Dan Messi pun punya jawaban bagi Ronaldo.
“Menerima tantangan Ronaldo? Aku tidak membutuhkan perubahan apa pun. Aku berada di tim terbaik dunia. Tantanganku terus terbarui dari tahun ke tahun. Aku tidak perlu berganti klub atau liga untuk mencari tantangan baru. Aku berada di rumah dan tidak butuh perubahan.”
Yah, keinginan Ronaldo bertepuk sebelah tangan. Messi cinta mati kepada Barcelona. Sudah sejak lama Messi ingin pensiun bersama Barcelona. Jadilah perseteruan Ronaldo-Messi hanya akan berlangsung di Liga Champions dan (semoga saja) di Piala Dunia.
Lagipula, kepindahan ke Juventus yang disebut Ronaldo sebagai tantangan baru, nyatanya tak diterima semua pihak. Zlatan Ibrahimovic terang-terangan menyerangnya.
“Ronaldo menyebut bergabung dengan klub yang terbiasa memenangi Serie A adalah sebuah tantangan. Mencoba menjadi juara dengan klub divisi dua dan membawa mereka ke level tertinggi, itu baru tantangan. Itu omong kosong. Pindah ke Juventus bukan tantangan sama sekali.”
Sebagai catatan, Ibrahimovic akan berusia 38 tahun, Ronaldo akan berumur 34 tahun, dan Messi menanti ulang tahun ke 32. Cepat atau lambat, kita akan kehabisan waktu untuk menyaksikan mereka bermain. Rivalitas para pemain besar seperti mereka adalah hiburan terbesar bagi publik dunia …