Beberapa hari lalu, Starting Eleven membuat konten tentang pemain-pemain Indonesia yang laris manis di pasaran usai tampil apik bersama Timnas Indonesia. Salah satu pemain yang tampil di konten tersebut adalah Kevin Diks. Dirinya dirumorkan semakin dekat dengan pintu keluar FC Copenhagen.
Kontrak Kak Kev memang akan berakhir pada Juni 2025 dan sang pemain diperbolehkan mengadakan diskusi dengan klub lain per tanggal 1 Januari mendatang. Menariknya, semua ini bukan keinginan Kevin. Loh, berarti Kevin Diks dipaksa pergi oleh FC Copenhagen? Kurang lebih begitu. Lantas, jika beneran hengkang, kemana Kevin Diks harus berlabuh?
Daftar Isi
Diminta Pergi
Kevin Diks sendiri sudah berseragam FC Copenhagen sejak tahun 2021. Dibeli dari Fiorentina, Kevin diikat dengan kontrak berdurasi empat tahun. Maka dari itu, tahun 2025 akan jadi tahun terakhirnya di Parken Stadium. Selama memperkuat Copenhagen, Kevin tampil sangat baik.
Siapapun pelatihnya dan dimanapun Copenhagen bermain, Kevin hampir selalu jadi pilihan utama. Selama hampir empat musim bermain di Denmark, Kevin dinilai sebagai bek pekerja keras. Dirinya membantu transisi dengan sangat baik. Selain itu, Kevin juga dikenal sebagai bek yang produktif. Terutama setelah ditunjuk sebagai eksekutor penalti Copenhagen.
Hingga narasi ini ditulis, Kevin sudah mencatatkan 20 gol dan 19 assist untuk Copenhagen. Musim ini barangkali jadi yang terbaik baginya. Ia mencetak sembilan gol dan tiga assist dalam 31 penampilan. Dirinya juga telah menghadirkan tiga gelar untuk klub. Itu jadi statistik yang fantastis untuk seorang pemain belakang sepertinya.
Namun, tampil bagus saja belum cukup bagi klub. Manajemen klub sepakat untuk tidak memperpanjang kontrak Kevin musim depan. Direktur Olahraga FC Copenhagen, Sune Smith-Nielsen bahkan mempersilahkan sang pemain pergi dan berkarir di luar Denmark. Padahal, Diks sangat ingin bertahan. Ia dan keluarganya bahagia tinggal di Copenhagen.
Feyenoord
Jika sudah begini, pilihannya cuma satu, yakni angkat kaki dari Parken Stadium. Dalam beberapa bulan terakhir, ada beberapa klub yang dikabarkan menunjukan ketertarikan pada Kevin Diks. Mereka bisa jadi opsi destinasi menarik bagi Kevin. Yang pertama menaruh hati adalah klub Eredivisie, Feyenoord.
Dilansir situs Transfermarkt cabang Belanda, Feyenoord masih membuka kemungkinan untuk mendatangkan Kevin. Probabilitasnya masih berada di angka lebih dari 50%. Jika Feyenoord benar-benar serius bergerak, maka ini akan jadi opsi menarik bagi Kevin. Karena Feyenoord bukan lah klub yang asing baginya. Sebab, Kevin pernah berseragam Feyenoord musim 2017/18.
Kala itu, Kevin bergabung dengan status pinjaman dari Fiorentina. Bersama Feyenoord kala itu, Kevin mampu tampil apik. Mencatatkan 31 penampilan dan menyumbangkan dua gelar, yakni KNVB Beker dan Dutch Super Cup. Toh Belanda adalah tanah kelahirannya. Jadi, soal adaptasi lingkungan dan bahasa, ia tak akan mengalami kesulitan.
Borussia Monchengladbach
Klub selanjutnya yang dikabarkan sedang memantau situasi Kevin Diks adalah raksasa Bundesliga, Borussia Monchengladbach. Mantan klub dari Marco Reus itu kabarnya ingin memperkuat lini belakang mereka. Dan Kevin adalah salah satu opsi menarik. Ketertarikan mereka dikonfirmasi langsung oleh jurnalis ternama asal Jerman, Florian Plettenberg.
Melalui akun X-nya yang bernama @Plettigoal, Florian menuliskan bahwa Gladbach ingin memperkuat lini bertahannya dan ingin mengusahakan merekrut Kevin pada bursa transfer Januari mendatang. Gladbach memandang Kevin sebagai pemain belakang yang memiliki naluri menyerang sangat baik. Itu jadi nilai plus yang dirasa cocok untuk skema permainan klub.
Bergabung dengan Gladbach tentunya jadi peningkatan karir bagi Kevin. Ia akan bermain di salah satu dari lima liga terbaik di Eropa. Bermain di Bundesliga juga bisa menjaga asa Kevin untuk terus tampil di kompetisi Eropa. Namun, belum ada pergerakan konkret dari Monchengladbach. Tampaknya, mereka juga sedang memantau beberapa pemain lain di posisi yang sama.
Trabzonspor
Dari Liga Turki, ada Trabzonspor yang kabarnya sudah memantau situasi Kevin Diks sejak lama. Mereka dilaporkan serius ingin merekrut Diks yang kontraknya akan habis di Bulan Juni mendatang. Dilansir Puska Sport, salah satu media asal Turki, klub yang sempat menjuarai Liga Turki pada musim 2021/22 itu sudah melayangkan tawaran resmi kepada Copenhagen.
Eks klub dari Burak Yilmaz ini mengirimkan proposal yang bernilai 1,15 juta euro untuk melancarkan transfer ini. Angka tersebut sangat jauh dari market value Kevin yang kini berada di 4,5 juta euro. Namun, karena tahun ini adalah tahun terakhir dalam kontraknya, Trabzonspor berharap Copenhagen mau melepasnya dengan harga yang lebih ekonomis.
Selain itu, Puska Sport juga melaporkan bahwa Kevin akan digaji 1,25 miliar setiap musimnya. Nantinya, Kevin akan diikat dengan kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi tambahan satu tahun. Tawaran ini cukup menarik, tapi saat ini Trabzonspor sedang terancam degradasi. Kecil kemungkinannya untuk Kevin tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Brondby IF
Jika ingin membalas dendam pada FC Copenhagen, maka tawaran dari Brondby IF akan jadi kesempatan yang menarik. Menurut Bold.dk, Kevin jadi salah satu target potensial Brondby. Sebagai rival, Brondby memandang Kevin sebagai talenta yang tak bisa disia-siakan. Apalagi, Kevin bisa didapatkan secara gratis di akhir musim.
Sudah berkali-kali menghadapi FC Copenhagen, Brondby kagum dengan gaya bermain Kevin. Dirinya kuat dan piawai dalam membantu lini serang. Secara skema, Kevin juga cocok dengan Brondby. Musim ini, pelatih Brondby, yakni Frederik Birk Christensen menggunakan skema tiga bek. Jadi, Kevin bisa bermain sebagai bek sayap yang menyerang.
Keuntungan bermain untuk Bornby adalah, Kevin tidak perlu mengurus perpindahan tempat tinggal. Karena jarak dari Copenhagen ke Brondby tidak terlalu jauh. Paling cuma setengah jam. Yang jadi masalah, jika Kevin pindah ke Brondby, ia akan dianggap pengkhianat oleh fans Copenhagen. Hidupnya bisa saja tidak tenang karena terus-terusan diteror oleh publik Parken.
Como FC
Namun, jika Kevin Diks tak mau jadi Villain di hadapan publik Copenhagen, Como FC bisa jadi opsi. Menurut beberapa media Indonesia, Como pernah menunjukan ketertarikannya kepada Kevin pada awal musim 2024/25. Namun, kesepakatan batal terjadi karena satu dan lain hal. Meski begitu, di situs Transfermarkt, status ketertarikan Como masih berada di angka 50%.
Itu tandanya masih ada kemungkinan untuk Kevin bergabung dengan klub asal Serie A tersebut. Asal, pihak Como membangkitkan minatnya lagi pada pemain Timnas Indonesia itu. Tentu akan menarik melihat duel Indonesia antara Jay Idzes dan Kevin Diks di Serie A. Ini akan menjadi sebuah sejarah baru bagi persepakbolaan Tanah Air.
Selain itu, sepakbola bukan suatu hal yang asing bagi Kevin. Selama berpetualang di sepakbola Eropa, Italia pernah jadi salah satu persinggahannya. Kevin tercatat pernah membela dua klub Italia, yakni Fiorentina dan Empoli. Meski saat itu bukan jadi pengalaman yang baik, sepakbola Italia masih jadi salah satu yang menunggu untuk ditaklukan.
Klub Milik Pengusaha Indonesia
Nah, di luar klub-klub tersebut Kevin masih punya opsi lain. Tidak lain dan tidak bukan adalah klub-klub yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia. Selain Como yang dimiliki oleh PT Djarum, masih ada klub-klub Eropa lain yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh orang-orang Indonesia. Contohnya seperti Oxford United, FCV Dender, Brisbane Roar, dan sebagainya.
Yang paling worth it sih Oxford ya. Klub Divisi Championship itu bisa jadi opsi yang oke untuk Kevin Diks. Secara level kompetisi dan jenjang karir, Championship terbilang masih lebih bagus ketimbang Liga Australia atau Liga Belgia. Bermain di kasta kedua Liga Inggris bisa bikin Kevin disorot klub-klub Premier League.
Sumber: VOI, Puska Sport, Plettigoal, Bold.dk, Bola.net