Pro Kontra Naturalisasi Jordy Wehrmann

spot_img

Baru-baru ini, media asal Belanda bernama Voetbal Primeur menggemparkan jagad sepakbola Indonesia. Mereka mengabarkan bahwa Indonesia akan mendapat pemain keturunan baru dari Belanda. Tapi, yang mereka sebut bukan Ole Romeny. Bahkan, pemain yang dimaksud bukan berposisi sebagai bek atau penyerang.

Pemain yang dimaksud media Belanda adalah Jordy Wehrmann. Dalam sesi wawancara dengan Voetbal Primeur, sang gelandang menyebut bahwa PSSI sudah menawarkan kesempatan membela Timnas Indonesia pada Agustus kemarin. Jordy yang punya darah Indonesia pun terbuka dengan kesempatan itu. 

Jordy mengaku siap membantu Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, belum ada konfirmasi langsung dari PSSI terkait hal ini. Baru ada konfirmasi dari Jordy saja. Benar atau tidaknya, kita mesti tahu siapa sebenarnya Jordy? Lalu, sudah tepat kah jika PSSI menaturalisasi Jordy? 

Siapa Jordy Wehrmann?

Berita tentang proses naturalisasi Jordy Wehrmann menimbulkan pro dan kontra di kalangan fans sepakbola Indonesia. Namun, sebelum terlalu jauh membahas dampak positif dan negatif dari kehadiran Jordy, lebih baik kita mengenal lebih dulu, siapa sebenarnya pemain berambut gondrong ini.

Pemain yang memiliki nama lengkap Jordy Hendrik Nicolaus Wehrmann adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah. Namun, gaya bermainnya cenderung lebih bertahan dan dinamis. Oleh karena itu, beberapa kali Jordy diturunkan sebagai gelandang bertahan, entah itu dalam skema single pivot atau double pivot.

Lahir di Den Haag, Belanda, Jordy memulai karier sepakbolanya di akademi Feyenoord. Untuk ukuran tim junior, karir Jordy di Feyenoord terbilang sukses sebelum akhirnya menembus tim utama pada 2020. Dan saat ini, dirinya bermain untuk klub Indonesia, Madura United. 

Meski lahir dan besar di Belanda, unsur Indonesia dalam diri Jordy cukup kental. Darah Indonesia mengalir deras dari keluarga ibunya. Jordy dibesarkan dengan budaya, tata krama, dan makanan Indonesia. Itu menjadi alasan kuat bagi Jordy untuk menerima tawaran bergabung dengan Skuad Garuda. 

Berpengalaman di Eropa

Namun, setelah Jordy mengkonfirmasi bahwa dirinya sudah dihubungi PSSI terkait kesempatan untuk membela Timnas Indonesia, respons publik justru beragam. Ada yang senang, tapi tak sedikit yang mempertanyakan. “Memang harus banget merekrut Jordy?” Daripada berdebat, maka kita bahas saja plus minus PSSI jika menaturalisasi Jordy.

Kita mulai dari sisi baik-baiknya dulu. Seperti yang sudah disampaikan di awal, Jordy ini pemain yang punya segudang pengalaman di Eropa. Meski berstatus sebagai produk asli Feyenoord, debut Jordy di sepakbola profesional terjadi kala dirinya dipinjamkan ke klub kasta kedua Liga Belanda, FC Dordrecht. 

Tepatnya pada musim 2019/20. Musim tersebut, Jordy jadi bagian penting Dordrecht. Dirinya mengantongi 22 penampilan di kasta kedua Liga Belanda. Bukan sekadar main, dirinya mencatatkan 1.776 menit bermain. Dirinya hampir selalu jadi pilihan utama pelatihnya saat itu, Harry van den Ham.

Sukses di masa peminjaman, Jordy mendapat menit bermain di skuad utama Feyenoord. Dirinya mencatatkan tujuh penampilan di Eredivisie musim 2020/21. Di musim itu pula, Jordy mencicipi panggung Europa League. Ia diberikan kesempatan oleh Dick Advocaat untuk tampil selama 19 menit di laga melawan CSKA Moscow. 

Selain Feyenoord, Jordy juga pernah bermain untuk klub Swiss, FC Luzern, ADO Den Haag, dan klub Kroasia, HNK Vukovar. Untuk level internasional, Jordy mentok hanya di Timnas Belanda U-20. Dia pernah satu tim dengan Tyrell Malacia, Sven Botman, dan Cody Gakpo. Itu jadi pengalaman yang luar biasa bagi pemain yang kini berusia 25 tahun.

Pelapis Thom Haye

Dari segi permainan, ternyata Jordy Wehrmann tidak hanya piawai memainkan peran sebagai gelandang. Dirinya juga bisa bermain sebagai sayap, gelandang serang, bahkan bek tengah. Dirinya mencatatkan sembilan penampilan sebagai bek tengah saat memperkuat Feyenoord muda.

Pemain serba bisa akan sangat berguna bagi Timnas Indonesia. Kemampuan itu sangat diperlukan dalam mendukung sistem permainan Shin Tae-yong. Namun, jika Jordy hanya dinaturalisasi untuk posisi gelandang saja, itu pun tak masalah. Dirinya bisa jadi pelapis dari Thom Haye.

Bedanya, eks FC Luzern itu unggul dalam akselerasi. Jordy masih bisa berlari dan menggiring bola, tidak seperti Thom Haye. Jika tidak sebagai pelapis, keberadaan Jordy di skuad Indonesia juga bisa jadi persaingan sehat di lini tengah. Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On bisa terpacu menjadi lebih baik jika posisinya diancam oleh Jordy.

Bisa Main di Piala AFF

Di luar itu, Jordy Wehrmann yang bermain di Madura United tentunya siap sedia jika ada agenda internasional. PSSI tak perlu menempuh proses perizinan dan surat menyurat yang ribet jika Shin Tae-yong ingin memanggil Jordy ke Timnas Indonesia. Tinggal telpon saja, pasti Madura United mau melepas sang pemain.

Bermain di Indonesia juga bikin Jordy bisa diandalkan untuk turnamen kelas dua macam Piala AFF. Kita semua tahu, skuad Piala AFF edisi ini tampil kurang maksimal tanpa kehadiran Ivar Jenner di lini tengah. Sang pemain tidak mendapat izin dari Jong Utrecht untuk tampil di Piala AFF. Nah, Jordy bisa jadi solusi dari masalah itu. Setidaknya, Madura United lebih bisa dinego lah ya ketimbang Utrecht.

Performa di Liga 1

Tapi, bermain di Liga 1 Indonesia juga bak dua mata koin bagi Jordy Wehrmann. Mengapa demikian? Karena dia berstatus pemain asing di Liga Indonesia, berarti kualitasnya sudah jauh menurun. Bisa dibilang, level Jordy bukan pemain Eropa lagi. Mau dari Belanda kek, Brazil kek, kalau mainnya di Liga Indonesia ya sama aja.

Levelnya sekarang sama dengan Marc Klok. Mas-mas Belanda biasa. Bedanya, Jordy agak lebih muda aja. Terlebih, klub yang dibelanya saat ini adalah MU, alias Madura United. Sama halnya dengan MU di Inggris, MU cabang Pamekasan ini juga sedang terpuruk. Mereka terjerembab di dasar klasemen sementara BRI Liga 1 musim 2024/25. 

Dari 15 pertandingan, Laskar Sape Kerap hanya menang sekali. Lantas, bagaimana performa Jordy? Biasa saja. Dari 17 pertandingan di semua kompetisi, Jordy baru cetak satu assist. Di Madura, Jordy lebih sering dimainkan sebagai gelandang tengah. Dirinya dituntut untuk rajin dalam melakukan transisi dari bertahan ke menyerang, begitu pun sebaliknya.

Semacam box to box gitu lah ya. Mungkin, faktor itu juga yang membuat performa sang pemain kurang maksimal. Mungkin kalau Jordy bermain sebagai gelandang bertahan murni, Madura tidak akan berada di posisi juru kunci. Itu masih mungkin ya, karena sepakbola bukan hanya permainan satu orang. Tapi sebelas pemain sebagai satu kesatuan tim.

Pernah Menolak Dinaturalisasi

Sisi negatif terakhir dari Jordy Wehrmann adalah sikapnya di masa lalu. Ya, Jordy bukan nama baru di daftar pencarian PSSI. Namanya sempat muncul pada tahun 2022 lalu. Saat itu, PSSI masih dipimpin oleh Iwan Bule. Keberadaan Jordy terdeteksi saat dirinya bermain di FC Luzern. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Hasani Abdulgani.

Menurut laporan Bola Okezone, mantan Exco PSSI itu mengatakan kalau Jordy Wehrmann memang sempat masuk radar PSSI. Kontak sudah dilakukan. Namun, Jordy belum mau bergabung. Dirinya lebih memilih untuk fokus pada karir klubnya. Saat itu, Jordy memang sedang mengurus kepulangannya ke Belanda untuk bergabung ADO Den Haag.

Penolakan di masa lalu membuat nasionalisme Jordy diragukan. Mungkin saja, Jordy cuma ngaku-ngaku doang telah dihubungi lagi oleh PSSI. Padahal dirinya sudah frustrasi dengan karirnya sendiri. Daripada berakhir tanpa menjadi apa-apa, mending pansos ke Timnas kan. Dapet atensi dan banyak followers.

https://youtu.be/G2eDbw2lcEU

Sumber: Bola Okezone, Jawapos, Suara, Bolasport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru