Tanpa Ondrej Kudela dan Jay Idzes, Rizky Ridho Tak Jadi Seperti Sekarang

spot_img

Bergaullah dengan orang baik, niscaya kamu akan menjadi baik. Adagium itu rupanya diyakini oleh Rizky Ridho. Berangkat dari keyakinan itu semesta membawanya bertemu dua bek kelas Eropa. Jay Idzes di tim nasional, Ondrej Kudela di Persija Jakarta. Idzes dan Kudela membantu Ridho menjadi seorang bek tangguh.

Rizky Ridho yang sebelum berseragam Persija sudah tampil apik di Persebaya Surabaya, menjadi lebih baik lagi setelah berduet dengan Ondrej Kudela. Pun di tim nasional, ketika Rizky Ridho mulai dipasangkan dengan Jay Idzes di posisi bek tengah.

Lantas bagaimana kedua bek ini menjadi dosen bagi Rizky Ridho dan membentuknya sebagai bek tangguh? Berikut ulasannya.

Siapa Ondrej Kudela?

Bagi The Jak Mania, nama Ondrej Kudela begitu intim terdengar. Bek berkebangsaan Republik Ceko ini datang saat Persija dilatih Thomas Doll pada tahun 2022 lalu. Saat Kudela datang ke Persija, Ridho masih membela Bajul Ijo. Nah, kedatangan Kudela ke Persija sendiri menjadi sebuah kejutan. Mengapa demikian?

Ondrej Kudela adalah mantan pemain Timnas Ceko. Bahkan pada 2022, ketika sudah berseragam Persija, Kudela dipanggil lagi ke tim nasional. Karier Kudela dihabiskan di Ceko. Memulai karier di tim muda Slovacko, Kudela lalu berseragam Sparta Praha. Namun, ia hanya sebentar di Sparta Praha.

Sepanjang tahun 2009 hingga 2017, Kudela menghabiskan waktunya untuk membela Mlada Boleslav. Menariknya, Kudela tidak hanya pernah berseragam Sparta Praha, tapi juga Slavia Praha. Itu artinya, dua klub raksasa dari ibu kota Ceko pernah dijamah Kudela.

Berbeda saat di Sparta, karier Kudela malah cemerlang ketika berseragam Slavia Praha. Tiga gelar Liga Ceko secara beruntun berhasil diraih sejak tahun 2018 hingga 2021. Peraih tiga gelar Liga Ceko layak disematkan pada Kudela karena dirinya toh menjadi pemain reguler.

Tak kurang dari 100 pertandingan dilakoni bersama Slavia Praha. Disamping pernah bermain di kompetisi domestik Ceko, Kudela juga pernah bermain di level Eropa, yakni di Liga Eropa dan Liga Champions Eropa.

Kemampuan Kudela

Ada sebuah kisah yang berbau kontroversi saat Kudela bermain di Liga Eropa. Di pertandingan 16 besar Liga Eropa pada 18 Maret 2021, Kudela dituduh melakukan pelecehan rasial kepada pemain Rangers, Glen Kamara. Namun Kudela membantah dengan mengatakan bahwa dirinyalah yang diserang oleh Kamara.

Kendati begitu UEFA tetap menjatuhkan hukuman. Salah satunya larangan bermain dalam 10 pertandingan UEFA, termasuk bermain di EURO 2020 yang berlangsung pada tahun 2021. Tentu hukuman ini bukan hanya Kudela yang rugi, tapi juga klubnya. Bagi Slavia Praha, Kudela adalah baut penting di lini belakang.

Kudela termasuk bek yang solid. Sebelum mendapat larangan bertanding 10 laga UEFA, selama Kudela bermain, Slavia Praha sangat sulit dijebol di Liga Eropa. Bahkan Slavia Praha sering clean sheet selama Kudela bermain. Segala jenis duel selalu dimenangkan. Kemampuannya dalam membaca permainan di atas rata-rata pemain di Liga Ceko.

Untung saja , walau tak main di Eropa, Kudela masih bisa bermain di Liga Ceko. Dengan adanya Kudela, klub berlogo bintang merah itu hanya kebobolan 20 gol di musim 2020/21. Karuan saja Kudela dianugerahi bek terbaik Liga Ceko musim tersebut. Pemain terkenal seperti Alexander Bah dan Jan Boril, ia kalahkan.

Berjumpa Rizky Ridho

Setelah kontraknya habis di Slavia Praha, Kudela datang ke Persija. Keberadaan Thomas Doll boleh jadi faktor di balik kedatangannya. Apalagi Doll adalah mantan pelatih tim-tim Eropa. Mudah bagi Doll melacak pemain seperti Kudela. Nah, setahun setelah Ondrej Kudela datang, Persija asuhan Thomas Doll tertarik mendatangkan Rizky Ridho dari Persebaya.

Itu terjadi saat kontrak Ridho tersisa enam bulan. Pada waktu itu klub-klub raksasa seperti Bali United dan Persib juga tertarik. Ridho mempertimbangkan dua pilihan, bergabung Persib atau Persija. Namun, El Rapi memilih Persija karena Jakarta menawarkan langsung penerbangan ke Surabaya, sedangkan dari Bandung tidak ada.

Singkat cerita, Ridho pun berseragam Persija dan bertemu Ondrej Kudela. Keduanya pun dimainkan bersama untuk mengisi lini belakang Persija. Namun pertahanan Persija masih belum kokoh. Di awal-awal musim 2023/24, Persija bahkan selalu kebobolan dalam 11 laga beruntun. Kelak musim itu adalah musim yang buruk bagi Macan Kemayoran.

Di akhir musim, Persija harus finis di posisi 8. Thomas Doll juga akhirnya meninggalkan klub. Namun bagi Ridho, kesempatan bermain dengan Kudela yang diberikan oleh Doll adalah berkah tersendiri. Dari sana Ridho belajar soal kepemimpinan. Kudela bukan cuma terkenal sebagai bek yang solid, tapi ia bisa memimpin rekan-rekannya, terutama di lini belakang.

Pelajaran yang ia petik dari Kudela sampai-sampai membawanya jadi kapten Persija. Duet Ridho dan Kudela juga masih dipercaya pelatih Persija berikutnya. Namun, di tangan Carlos Pena, lini belakang Persija disempurnakan dengan tambahan Muhammad Ferrari. Kudela-Ridho-Ferrari tak pelak jadi trio lini belakang utama dalam skema 3-4-3 pelatih asal Spanyol itu.

Sebelum Jay Idzes

Nah, kalau Jay Idzes kita tak perlu membahasnya secara khusus. Starting Eleven Story sudah pernah menganalisis betapa hebatnya bek yang satu ini. Sampai dengan naskah ini ditulis, Idzes masih jadi bek yang terus menarik perhatian di Italia. Di Venezia, ia menjadi tulang punggung. Penampilan apiknya itu bahkan membuat Torino tertarik.

Lantas bagaimana pertemuannya dengan Rizky Ridho? Sebelum ada Jay Idzes, Ridho sudah lebih dulu berseragam Timnas Indonesia. Namun, pemain yang baru saja melamar kekasihnya itu tak langsung menjadi andalan STY. Sang pelatih masih percaya pada pemain lama seperti Fachrudin Aryanto maupun Ryuji Utomo saat di babak play-off Kualifikasi Piala Asia.

Baru setelah itu Ridho mulai mengisi skuad utama. Di beberapa uji coba, termasuk menghadapi Argentina, Ridho diturunkan. Namun ia masih bergonta-ganti rekan di posisi bek tengah. Kadang Ridho bermain dengan Jordi Amat, Elkan Baggott, maupun Wahyu Prasetyo. Di sinilah Ridho menunjukkan hasil belajarnya dari Ondrej Kudela.

Bertemu Jay Idzes

Rizky Ridho baru main bareng Jay Idzes di laga melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua. Dari sini Ridho belajar pada Jay. Jelas ia belajar kepada orang yang tepat. Jay telah lama berkecimpung di kompetisi Italia, tempat lahirnya banyak sekali bek-bek tangguh. Idzes mungkin jadi salah satu yang akan makin bagus di masa depan.

Idzes terbukti baik dalam pembacaan permainan. Akurasi timing dan kualitas tekel serta intersepnya jempolan. Tidak hanya itu, Idzes juga sosok pemimpin di lini bertahan Venezia. Kedua bek ini pun diduetkan oleh STY di Timnas Indonesia. Kesempatan berharga ini tak disia-siakan oleh Ridho.

Di balik kokohnya benteng pertahanan Timnas Indonesia, ada sebuah kerja keras yang dilakukan Ridho. Untuk menyamai level Jay Idzes, Ridho terus menimpa dirinya. Ridho tak malu untuk bertanya, merguru pada Idzes. Segala aspek yang berkaitan dengan kemampuannya sebagai bek, ia tanyakan.

Pengambilan keputusan, penempatan posisi, cara mengumpan, semua ia pelajari dari Jay Idzes. Usia yang tak kelewat jauh tak sulit baginya untuk akrab dengan Idzes. Di dalam maupun di luar lapangan, Ridho dan Idzes saling berkomunikasi dan saling mendukung.

Kemistri yang terjalin keduanya ini membuat fans Timnas Indonesia jadi nggak jantungan banget saat keduanya turun. Ridho beruntung bisa satu tim dengan Jay Idzes. Belakangan ia sangat yakin kemampuannya akan berkembang. Melihat ia akan bermain dengan Jay Idzes di timnas dan Kudela di Persija, keyakinan Ridho tersebut tinggal menunggu waktu jadi kenyataan.

Sumber: Bolaskor, Jawapos, Bolacom, Bolacom, CNNIndo, BolaKompas, Blesk

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru