Sejak kecil bakatnya memang bukan sebagai Striker, tapi sebagai kiper. Bagaimana tidak? Marteen Paes tak suka berjuang mengejar bola layaknya striker pada umumnya. Lantas seperti apa perkembangan karir pahlawan timnas Indonesia ini?
Daftar Isi
Marteen Paes Kecil
Marteen Paes begitulah namanya. Mantan striker yang menikmati masa kecilnya di Nijmegeen, Belanda. Salah satu kota tertua di Belanda yang punya ekosistem perkembangan atlet yang bagus. Dari sinilah awal mula belajar dan berkenalan tentang sepakbola.
Lalu Marteen Paes kecil bergabung ke akademi muda akademi VV Union Youth. Disini Paes kecil berposisi sebagai striker. Tugasnya untuk mencetak gol, dan tentu saja berlari sepanjang pertandingan baik merebut bola, maupun melihat ruang kosong lawan.
Tapi Marteen Paes tak cocok dengan tugas striker yang dipasang pelatihnya. Sebab menjadi striker mengharuskan berlari mengejar bola dan itu bagi Paes melelahkan. Paes merasa tak menyukainya.
Hasilnya, Marteen Paes berlatih hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Boro-boro bermimpi ingin jadi seorang striker seperti Ronaldo atau Messi, untuk datang ke tempat pelatihan saja, Paes merasa terpaksa untuk melakukannya. Marteen yang masih berusia 13 tahun itu bermain, tetapi tanpa motivasi yang kuat. Tekad dan kerja keras pada diri Marteen tak terlihat sama sekali.
“Ini adalah kisah yang aneh,” kata Paes mengenang masa lalunya kepada The Dallas Morning News.
Beralih Posisi
Di tengah kehampaan motivasi dan ingin berhenti saja, Marteen Paes justru mendapat posisi baru ketika usianya menginjak 17 tahun. Posisi baru yang 180 derajat, berbeda dengan posisi striker di akademi VV Union Youth. Marteen bealih posisi untuk menjadi kiper di klub NEC Nijmegen mulai tahun 2012-2018.
Kala itu Alex Pastoor yang melatih NEC Nijmegen melihat potensi Marteen Paes sebagai kiper lebih nyata, daripada menjadi striker. Tinggi badan nya 190 cm dan malas untuk bergerak, kemudian ia disarankan berubah posisi sebagai kiper. Posisi yang tak mengharuskannya berlari sepanjang pertandingan.
The right man on the right place, terbukti benar filosofi ini. Rupanya posisi baru buat Marteen Paes sebagai kiper, bisa mengubah dirinya menjadi lebih baik. Dari yang tadinya tak punya harapan di sepakbola, menjadi pemain yang memiliki motivasi yang tinggi. Bahkan dari sini Marteen Paes mulai mengidolakan penjaga gawang terkenal dan legendaris, Real Madrid Iker Cassilas.
Tentu saja gairah sepakbola Marteen Paes tumbuh dan berkembang. Bermain bola menjadi lebih nikmat bagi Paes, karena tak perlu banyak berlari lagi. Meski bermain di posisi yang sangat digemari, Paes juga kesulitan menembus skuad senior di NEC Nijmegen, klub divisi pertama Belanda. Pemuda kelahiran 1998 itu lebih banyak duduk di bangku cadangan ketimbang bermain.
Akhirnya Paes malah direkrut FC Utrecht pada 2018. Bakat kiper Marteen Paes diasah di FC Ultrecht. Kemampuannya makin terlihat setelah dilakukan uji coba menggantikan kiper utama Jensen yang sedang sakit, dan Marsman absen karena cedera. Peforma Paes cukup bagus dalam menjaga gawang agar tak kebobolan. Terbukti selama 63 laga bersama FC Ultrecht, 12 kali tak kebobolan.
Kerja keras Marteen dalam menjaga gawang FC Ultrecht, menjadikan dirinya mendapat predikat rekor penyelamatan tertinggi di liga domestik pada tahun 2018. Tentu saja kehebatan Marteen jadi perbincangan hangat sampai pada akhirnya, salah satu klub di benua Amerika berminat untuk memanfaatkan keterampilannya sebagai penjaga gawang.
Menjadi Kiper yang Disegani
Di mistar gawang FC Ultrecht Marteen Paes sudah diakui ketangguhannya dalam menjaga garis pertahanan akhir di musim 2019-2020. Namun sayangnya, Bang Paes mengalami cedera tulang belikat dan harus absen selama 6 bulan. Posisi kiper pun digantikan kiper asal Jerman Eric Oelschlägel. Tapi setelah Bang Paes sembuh, dirinya tak masuk skuad line up FC Ultrecht.
Seperti yang dirasakan Eric Oelschlagel, yang rasnaya ingin hengkang ketika lama duduk di kursi cadangan, Paes juga mengalami hal yang sama di FC Ultrecht. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Manajemen FC Dallas sedang mengadakan voting untuk memilih pemain. Diantara pilihan itu ada Marteen Paes. Dia bersanding dengan kiper Eropa yaitu Hugo Lloris dari Tottenham Hotspur dan Roman Burki dari Borussia Dortmund.
This year’s MLS All Star goalkeeper line up:
1. Roman Burki, basically the best goalkeeper in the league from my second favorite club
2. Hugo Lloris, second best goalkeeper in the league from my first favorite club
3. Maarten Paes, underrated goalkeeper representing my country pic.twitter.com/x8lsx9WbQ1— gg • 🇮🇩🏳️🌈🇵🇸 (@v_vi_mcmxcv) July 2, 2024
Untungnya Paes terpilih dalam voting itu, mengalahkan pamor dua kiper berpangalaman tadi. Tanpa pikir panjang, akhirnya Marteen Paes pun pindah ke FC Dallas, yang tergabung Major League Soccer (MLS) Amerika sejak tahun 2022. Nah, disinilah karir sepakbola Marteen makin terasah dengan baik.
Kedatangan Marteen Paes ke skuad FC Dallas membawa keberkahan tersendiri, karena di musim pertama penampilannya cukup bagus. Musim 2022-2023 Paes terlibat dalam penyelamatan yang penting. Dia berhasil menyelamatkan 14 tembakan penalti dari 102 pertandingan.
Tak cuma itu saja, Marteen Paes juga jadi sosok pengumpan yang akurat. Dia memiliki rasio umpan yang tinggi. Akurasi umpan panjangnya dibutuhkan oleh tim untuk membangun serangan balik. Tak mengherankan kalau Paes menjadi yang tak tergantikan di FC Dallas.
Ketangguhan Marteen Paes juga terlihat saat melawan klub elite MLS, yaitu Inter Miami pada 23 Januari 2023. Dia berhasil menepis tendangan Lionel Messi yang menembak ke tiang jauh. Membuat bola melebar dan hanya menghasilkan sepak pojok bagi Inter Miami.
🧤🧤🧤
Maarten Paes denies Messi. pic.twitter.com/6uz8GdS3ND
— Major League Soccer (@MLS) January 22, 2024
Bagi Marteen Paes itu adalah momen yang tak terlupakan. Sekaligus momen dimana dia akhirnya dilirik oleh Shin Tae-yong, agar menjadi kiper utama timnas Indonesia. Singkat cerita, PSSI berhasil mendatangkan Marteen Paes pada bulan September 2024.
Pahlawan Timnas Indonesia
Pemanggilan Marteen Paes untuk memperkuat timnas Indonesia ini dikarenakan nenek Marten lahir di Kediri Jawa Timur. Ikatan darah inilah membuat Marteen bisa membela Indonesia.
Dengan segudang pengalaman nya itu, Marteen Paes pun langsung menjadi tumpuan timnas Indonesia. Bahkan keberadaan Paes menggeser Ernando Ari sebagai kiper timnas Indonesia. Tentu saja hasilnya membanggakan karena penampilannya yang memukau. Paes adalah sosok kiper yang mampu memberi passing pendek maupun panjang cukup akurat. Marten Paes melakukan 42 sentuhan saat Indonesia melawan Arab Saudi.
Kiprah Marteen Paes bersama Indonesia luar biasa. Bagaimana tidak? Marteen mampu menepis tendangan penalti dari Arab Saudi. Berkat tepisan hebat Marteen, Indonesia selamat dari kekalahan melawan tim Green Falcons dan berhak mendapat poin satu di laga tandang dengan skor 1-1. Hal yang sama juga terjadi ketika Indonesia menjamu Australia, 5 tembakan tepat sasaran pemain Socceros berhasil diselamatkan. Lagi-lagi Indonesia meraih poin satu dari tim besar.
Andaikan waktu dulu Marteen kecil putus asa dan berhenti menekuni sepakbola, tak mungkin dirinya tampil sebagai pahlawan timnas Indonesia. Terima kasih Marteen Paes sudah mau bertahan dan menjadi bagian timnas Indonesia.
College Net Worth, Dallas News, Transfermarket, Ludus.id, FC Ultrecht, Web Archive, One Football, Bola Sport, Thesmedia.