Tak Diterima Juventus Lagi, Paul Pogba Dipaksa Angkat Kaki

spot_img

Kabar baik datang dari bintang Prancis di Piala Dunia 2018, Paul Pogba. Penggawa Juventus yang tersangkut masalah doping ini dikabarkan sudah bisa merumput lagi tahun 2025 mendatang. Sebelumnya, Pogba diprediksi baru bisa merumput lagi tahun 2027 mendatang.

Kabar ini tentu disambut oleh Pogba dengan antusias. Namun, ada satu masalah yang mungkin akan mengganjal. Pasalnya, Juventus sebagai klub Pogba dikabarkan sudah tidak terlalu minat lagi dengan jasa pemain kelahiran 1993 ini. Lantas, seperti apa kisahnya? Mari kita bahas.

 

Kesialan yang Menghampiri Paul Pogba

Jika hari libur tertera jelas di kalender, maka hari sial berlaku sebaliknya. Hari itu tak ada yang tahu pasti kapan bakal terjadi. Hal seperti inilah yang kiranya dirasakan oleh Paul Pogba. 20 Agustus 2023 adalah salah satu hari sial yang menimpanya. Di hari itu, Pogba terkena sidak dadakan dari Badan Anti-Doping Italia. Beberapa pemain secara acak diambil sebagai sampel dan Pogba adalah salah satunya.

Meski hari itu Juventus menang 3-0 dari Udinese, hasil tersebut sepertinya tak cukup membuat Pogba gembira. Pasalnya, mantan pemain Manchester United ini dinyatakan positif menggunakan doping oleh Badan Anti-Doping Italia. Pogba disebutkan positif mengonsumsi dehydroepiandrosterone (DHEA) yang fungsinya untuk meningkatkan kadar testosteron.

Kabar ini jelas menghentak Pogba. Ia membantah tuduhan yang dikeluarkan oleh Badan Anti-Doping Italia. Ia mengaku tak pernah mengonsumsi zat-zat terlarang untuk meningkatkan performanya. Sebab, menurutnya, memakai zat-zat terlarang sama saja menipu dan menghina sesama atlet yang sedang berlaga, baik kawan maupun lawan.

Namun apa daya, hukuman langsung dijatuhkan kepadanya. Awalnya, ia hanya dihukum untuk tidak boleh bermain selama bulan September 2023 hingga putusan pengadilan dikeluarkan. Tapi setelah putusan pengadilan keluar, hukuman Pogba malah lebih sadis. Ia dijatuhi hukuman tidak boleh bermain hingga 2027.

 

Hukuman yang Berkurang

Merasa dikerjai dan dimanipulasi, Pogba tak tinggal diam. Ia berusaha melakukan perlawanan dan mengajukan banding atas hukuman aneh yang dijatuhkan kepadanya. Banding yang diajukan pada awal tahun 2024 lalu ini akhirnya membuahkan hasil.

Pada awal Oktober 2024 lalu, Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) memberikan kabar positif untuk Pogba. Meski tak mencabut hukumannya secara total, CAS menyatakan bahwa Pogba boleh merumput lagi pada bulan Maret 2025 nanti.

Hukumannya yang awalnya dijatuhkan hingga 2027 ini dikurangi menjadi 18 bulan saja. Tak hanya itu, Pogba yang awalnya juga didenda sekitar 4.900-an euro (Rp 85 juta), dibebaskan dari tuntutan tersebut. Semua kasusnya secara tak langsung dianggap selesai. Pogba hanya menunggu waktu saja untuk bermain di tahun 2025 nanti.

Semua keputusan ini didasarkan oleh temuan baru bahwa zat-zat yang dituduhkan dikonsumsi oleh Pogba ini ternyata tak bereaksi di tubuh Pogba. Itupun jika Pogba benar mengkonsumsinya. Zat DHEA yang ditemukan oleh Badan Anti-Doping Italia ternyata akan bereaksi jika penggunanya wanita alih-alih lelaki seperti Pogba.

Tentu saja Pogba sumringah mendapatkan kabar ini. Ia mengaku senang dan berterima kasih terhadap hakim-hakim CAS yang mau mendengarkan penjelasannya. Pogba mengaku siap untuk kembali merumput dan mengganti segala cita-citanya yang tertunda gara-gara hukuman yang dijatuhkan kepadanya. 

 

Tersingkir Dari Juventus

Lantas, bagaimana dengan pendapat Juventus mendengar kabar baik dari pemainnya ini? Thiago Motta sebagai juru latih Juventus yang baru akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum mengeluarkan keputusan untuk Paul Pogba. Hal ini sebetulnya sangat wajar untuk Motta lakukan. Sebab, banyak hal telah berubah.

Pertama jelas, keberadaan Motta sendiri yang telah menggantikan Allegri. Pogba harus siap untuk menyesuaikan diri dengan taktik baru apabila ia masih ingin bermain bersama Si Nyonya Tua. Selain itu, Motta juga menggarisbawahi level kebugaran Pogba. Motta khawatir Pogba belum mencapai level kebugaran yang ia butuhkan. Sebab, Pogba terakhir bertanding pada 3 September 2023 dalam laga melawan Empoli.

Selain itu, Pogba yang dikabarkan belum kembali bergabung ke Juventus tersebut juga memiliki banyak saingan baru di era kepelatihan Motta. Yang paling sederhana saja, nomor 10 yang sebelumnya Pogba pakai sekarang sudah beralih kepemilikan ke Kenan Yildiz.

Selain itu, posisi di tengah pun sudah diisi banyak pemain baru. Thiago Motta memang sedang merevolusi klub peninggalan Massimiliano Allegri ini agar kembali memiliki marwah di khazanah sepak bola Eropa. Ia mendatangkan banyak pemain baru di tengah, dari Douglas Luiz, Teun Koopmeiners, hingga Khephren Thuram. Pertanyaannya, apakah Pogba bisa bersaing?

Satu hal yang tak kalah penting adalah soal gaji. Memang selama masa hukuman berlaku, Pogba masih mendapatkan gaji minimum, sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, jika kelak ia kembali, Pogba akan menyamai Dusan Vlahovic sebagai pemain dengan gaji tertinggi.

Hal ini juga menjadi perhatian serius Juventus. Mereka tentu tak ingin buang banyak uang untuk membayar pemain yang tak mereka pakai. Tak hanya itu, Direktur Olahraga Juve, Cristiano Giuntoli, memang sedang mengurangi pengeluaran. Salah satu buktinya adalah dengan dilepasnya Leandro Bonucci dan Wojciech Szczesny secara cuma-cuma karena gajinya yang dianggap terlalu mahal.

 

Siap Angkat Kaki Dari Turin

Sekembalinya Pogba ke lapangan hijau, Pogba dan Juventus akhirnya malah bersiap untuk melakukan pemutusan kontrak. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencapai win-win solution. Agar Juventus juga tidak rugi keluar uang banyak dan Pogba juga bisa mendapatkan jaminan bermain yang layak.

Mengingat usia Pogba tahun depan baru menginjak 32 tahun, keputusan ini bisa dibilang tepat. Pogba masih tergolong cukup panjang karirnya. Setidaknya 4-5 musim ke depan, Pogba seharusnya masih bisa bermain. Oleh karena itu, opsi untuk pindah dari Juventus merupakan pilihan yang masuk akal.

Lantas, ke mana Pogba harus pergi? Banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi. Menilik dari tren dan fakta yang telah terjadi, bertahan di Serie A bisa jadi opsi yang bisa dicoba oleh Paul Pogba. Selama Pogba mau menurunkan egonya meminta gaji yang tinggi, ia seharusnya masih bisa bertahan lebih lama lagi di Serie A. Henrikh Mkhitaryan saja masih bermain secara reguler di tim besar Serie A, padahal usianya sudah 35 tahun.

Opsi balik ke Prancis pun bisa Pogba pikirkan. Paris Saint-Germain mungkin akan membutuhkannya. Setelah ditinggal Messi dan Neymar, kemudian disusul oleh Kylian Mbappe, Les Parisiens tampaknya butuh seorang sosok. Di sini Pogba bisa jadi jawaban. Meskipun itu bukan perkara mudah, karena Pogba sebelumnya pernah diminati PSG tapi para fans memblokir kedatangannya.

Jika rasanya sulit buat merapat ke Parc des Princes, Pogba bisa mengikuti saran mantan pemain Manchester United, Patrice Evra dengan bergabung ke Marseille. Tim yang kini dibesut Roberto De Zerbi itu kebetulan sedang naik daun. 

Tapi jika Pogba hanya ingin bermain santai dan tetap menghasilkan banyak uang, pergi ke Timur Tengah atau Amerika Serikat bisa dijadikan pilihan utama. Jam terbang tetap ada, sorotan juga tak hilang begitu saja, dan terpenting, uang pun mendarat di atas meja.

https://youtu.be/9DSHfwvGUUg

Sumber: The Athletic, Goal, Goal, Goal, Daily Post Nigeria, Football Italia, dan Sport Mole

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru