Skandal Demi Skandal: Borok Barcelona Setelah Era Laporta

spot_img

Mari bernostalgia dan bercerita kembali tentang bagaimana tim pesakitan finansial seperti Barcelona hidup dari presiden ke presiden. Karena nyatanya, masa kejayaan hingga kehancuran Blaugrana dialami berkat kebijakan sang presiden.

Skandal demi skandal pun pernah terjadi di tubuh Barca. Efeknya pun tak main main. Dari hampir bangkrut, jual aset, hutang sana-sini, tak bisa mendaftarkan pemain, hingga terancam pengurangan poin dan degradasi. Tentu hal ini sangat memilukan bagi publik Catalan. Lalu kenapa beberapa hal itu bisa terjadi?

Barcelona Pasca Laporta Jilid 1

Bicara siapa presiden Barca termasyhur, tentu banyak yang menyebut era Joan Laporta ketika pertama menjabat. Selain membawa kebangkitan bagi El Barca sejak 2003, Laporta juga meninggalkan banyak prestasi.

Brand Barcelona dengan permainan indah ala tiki-taka bersama Pep Guardiola juga ditorehkan pada masanya. La Masia pun disorot kesuksesannya ketika era pemerintahannya.

Laporta yang memimpin Barca dari tahun 2003, akhirnya melepaskan kepemimpinan periode berikutnya pada tahun 2010. Ia beralasan ingin fokus untuk terjun di dunia politik ketika itu. Ia juga tidak mencalonkan diri lagi di kontestasi.

Nah, sejak itulah kursi panas orang nomor satu di Barcelona diperebutkan. Muncullah beberapa calon, dan yang terkuat adalah Sandro Rosell. Namun tunggu dulu, siapa sih Rossell ini? Ya, ia adalah aktor kunci dalam kemenangan Laporta naik ke kursi presiden klub pada 2003 silam dengan menggantikan Joan Gaspart.

Ibarat bestie, Laporta akhirnya mengangkat Rossell menjadi wakil presiden. Namun background persahabatan mereka yang bagai kepompong itu lambat laun ternyata hanyalah sebuah kedok. Nyatanya di tahun 2005 terjadi friksi besar antara keduanya. Rossell yang tak sejalan dengan arah kebijakan Laporta akhirnya mengundurkan diri.

Rosell ketika itu tidak sendirian mengundurkan diri. Ia mundur bersama Josep Maria Bartomeu. Siapa pula Bartomeu ini? Ia sama halnya dengan Rosell, sebagai tim pemenangan Laporta ketika naik jadi presiden pada 2003 silam.

Bartomeu ketika itu akhirnya diganjar posisi penting di divisi Barcelona bidang bola basket. Namun, karena berselisih paham juga dengan Laporta, ia akhirnya juga mundur pada 2005.

Dari cerita tersebut, singkatnya di 2010 akhirnya terpilihlah Sandro Rosell sebagai presiden Barca. Dan wakilnya adalah Bartomeu. Di balik pemenangan itu ternyata terungkap bahwa para gerbong yang tak sejalan dengan Laporta pada 2005 lalu itu, adalah aktor dari sebuah persekongkolan jahat untuk menikam Laporta.

Skandal Presiden Rosell

Rossell dan Bartomeu adalah satu kongsi yang memimpin Barca pasca Laporta.
Barca makin komersial di bawah Rossell. Barca dijadikan ajang untuk memutar uang baginya. Di bawah Rosell inilah Barca mulai menerima sponsor komersial dari luar, yakni Qatar Airways.

Pep Guardiola pun minggat dari Camp Nou juga pada masanya. Ia pula yang menunjuk pelatih macam Gerardo Tata Martino. Masa kepemimpinan Rosell pun akhirnya tak berlangsung lama. Ia dipaksa berakhir pada Januari 2014. Kenapa? Ya, ia tersandung skandal besar yakni pencucian uang dari saga transfer Neymar.

Rosell pun sempat diteror pembunuhan oleh sekelompok orang bersenjata yang tak dikenal. Akhirnya ia benar-benar meletakkan kursi kepemimpinannya dan mengangkat wakilnya, Bartomeu sebagai presiden berikutnya di 2014 tanpa mengadakan pemilihan presiden. Penunjukkan Bartomeu tanpa pemilihan umum itu pun banyak mengundang kontroversi.

Selang beberapa lama pada 2015, Rosell pun akhirnya dihadiahi baju tahanan. Ia menjadi pesakitan setelah ditangkap polisi dan dipenjara oleh polisi Spanyol atas skandal besar tersebut.

Skandal Presiden Bartomeu

Bartomeu pada awal kepemimpinannya sempat menyelenggarakan pemilu presiden di 2015. Laporta pun akhirnya turun gunung untuk membalaskan dendamnya dengan cara ikut bursa calon presiden. Namun apa daya, saat itu ia kalah dari Bartomeu.

Nah sejak dipegang Bartomeu inilah nasib Barca makin tak karuan. Tak cuma kasus kriminal, melainkan klubnya pun dibuat menderita dengan segala dosa-dosanya selama menjabat dari 2015 hingga 2020.

Dosa pertamanya adalah ketika ia memutus kontrak sponsor dengan Qatar Airways. Usai putus kontrak, alih-alih berniat untuk kembali bekerja sama, eh pihak Qatar Airways yang sudah tak mau.

Dosa kedua yang tak kalah berimbas besar pada Barca adalah pembelian pemain yang jor-joran namun jauh dari kata sukses. Bartomeu berfoya-foya dengan mendatangkan banyak pemain macam Digne, Yeri Mina, Arturo Vidal, Paco Alcacer, Andre Gomes, Umtiti, Lenglet, Malcolm, Semedo, Emerson Royal, Paulinho, dan masih banyak lagi. Alih-alih sukses dan banyak prestasi, eh para pemain itu malah tak sesuai harapan.

Sudah dibelinya mahal, jumlah gajinya pun selangit. Tak hanya para pemain yang dibeli tadi, pemain lama macam Alba, Pique, Busquets pun gajinya melonjak tinggi. Hal itulah yang membuat Barca mempunyai tagihan gaji tertinggi di Eropa.

Alhasil Barca akhirnya kesulitan membayar gaji para pemainnya saat pandemi menerpa. Hutangnya pun menggunung hingga tercatat 1,03 miliar pounds.

Skandal Barca Gate 1

Sampai akhirnya dosa besar yang terkenal dengan istilah Barcagate menyeruak ke publik pada tahun 2020. Dikatakan Bartomeu menyewa perusahaan media bernama I3 Ventures untuk mengangkat citra dirinya di hadapan publik.

Pihak perusahaan itu diduga sebagai buzzer Bartomeu untuk menghajar lawan-lawan politiknya yang tak sejalan dengan kebijakannya. Dan celakanya, uang untuk membayar konsultan itu menggunakan uang klub. Yang lebih parahnya lagi, nilai uangnya itu berhasil diendus pihak polisi karena terjadi mark up di dalamnya.

Hal itulah yang membuat publik Barca makin marah dan tak segan mengeluarkan mosi tidak percaya pada presidennya itu. Akhirnya nasib Bartomeu sama seperti Rossell, berakhir di jeruji besi. Pihak kepolisian Spanyol menciduknya pada 2021 silam terkait skandal Barcagate tersebut.

Skandal Barca Gate 2

Dengan adanya beberapa kasus tersebut, kini Barcelona mencoba menata kembali bersama Laporta. Belum sepenuhnya selesai warisan masalah pelik itu, Barca yang sedang on fire kini diganggu lagi dengan skandal baru.

Skandal itu tak lain juga terkait Bartomeu. Menurut Cadena Ser, Barca di periode tahun 2016 hingga 2018 diduga menyuap mantan wakil presiden komite teknik wasit, Enriquez Negreira sebesar 1,4 juta euro.

Pihak Barca pun menampik akan hal itu. Cadena Ser juga mengatakan pihak terduga penerima suap, Enriquez Negreira sudah angkat bicara. Ia mengatakan bahwa tak pernah membela Barca satu kali pun dalam keputusan maupun penunjukan wasit.

Terlepas dari ancaman kasus yang beredar itu, Barca tetaplah was-was. Pasalnya hukuman yang menantinya jika terbukti terlampau berat, yakni pengurangan poin hingga degradasi. Apa jadinya kalau Barca degradasi? Sudah terpuruk, bangkrut pula.

https://youtu.be/XAl-Rru4WnY

Sumber Referensi : theathletic, express, goal, theguardian, fcbarcelona

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru