Tidak ada yang benar-benar adil dalam dunia. Bahkan kredo tersebut juga berlaku bagi seorang wasit atau pengadil di atas lapangan, termasuk tentu saja wasit dalam sepakbola. Wasit pertandingan akan selalu menjadi sorotan.
Mengingat wasit adalah orang yang memberi keputusan akhir. Misalnya, ketika ada pelanggaran, kontak fisik, offside, dan aturan-aturan lain yang biasanya tercantum dalam law of the game.
Wasit di sepakbola akan selalu jadi perhatian pelatih, pemain, dan tentu saja penggemar. Mereka akan selalu diawasi. Karena keputusan wasit yang sepersekian detik itu akan berpengaruh pada kontrol dan jalannya permainan. Sayangnya, seperti kredo tadi.
Bahwa wasit pun terkadang tidak dianggap adil. Mantan manajer Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo bahkan pernah dibuat kecewa dengan keputusan wasit di Premier League.
The fact that Steve Cooper has been charged from the FA just because he spoke the truth with regards on referee Andy Woolmer is scandalous. We were robbed and yet Steve Cooper is somehow the bad guy?!?? pic.twitter.com/mH7cm2ofa2
— Swansea Beat ⚽️ (@swanseabeat) December 4, 2020
Bukan hanya itu, Steve Cooper, pelatih Nottingham Forest yang sempat melatih Swansea City juga menolak penunjukkan Andy Woolmer, wasit yang akan memimpin pertandingan Swansea vs Sheffield Wednesday tahun 2020. Well, sebetulnya siapa sih orang yang berhak memilih seorang wasit dalam setiap pertandingan?
Daftar Isi
Otoritas Seorang Wasit
Sebelum menjawab pertanyaan tadi, kita ulas dulu bagaimana otoritas seorang wasit itu. Wasit juga bekerja pada hukum dan semangat permainan yang berlaku. Soal di Liga Indonesia berbeda, itu urusan lain. Yang jelas, liga mana pun, kompetisi apa pun akan memiliki aturan permainan, dan wasit bertugas untuk menegakkan itu.
Karena keputusan wasit adalah keputusan final, maka ia juga harus bersifat bijaksana. Selain tugasnya sebagaimana umumnya, di sisi lain tak selamanya wasit yang ditunjuk benar-benar bisa dipercaya. Nah, lho!
Dalam laporan The Athletic, wasit yang memimpin pertandingan di Premier League, misalnya, itu terbagi menjadi dua kriteria. Ada wasit yang benar-benar diidentifikasi sebagai wasit yang dapat dipercaya, dan ada yang tidak.
We need this referee to come to the Premier League, players will be saying thank you after being shown a red card. 😂🤣 pic.twitter.com/28snt4SUtq
— Footy Humour (@FootyHumour) March 30, 2022
Pengidentifikasian ini berdasarkan atas otoritas seorang wasit. Di kompetisi liga seperti Premier League, seorang wasit bisa mendapatkan akses klasemen dari suatu klub. Bahkan tak hanya itu, wasit juga diberikan keleluasaan untuk tahu bagaimana kemungkinan suatu klub naik di peringkat berapa dalam setiap putaran pertandingan.
Selain itu, wasit juga tahu apakah suatu klub bisa berpotensi memuncaki klasemen, menyalip, atau mendekam di zona degradasi.
Penunjukkan Wasit untuk Liga
Sebab keputusannya yang bisa berpengaruh dalam pertandingan. Bahkan bisa menentukan nasib sebuah klub, wasit mesti ditunjuk secara hati-hati. Dalam pertandingan di kompetisi berformat liga, wasit biasanya dipilih atau ditunjuk oleh otoritas yang disebut komite wasit.
Setiap liga, tak terkecuali mungkin Liga Indonesia, pasti memiliki yang namanya komite wasit. Namun soal kinerjanya, bisa jadi berbeda. Maka dari itu, kita ambil contoh misalnya di Premier League.
Penunjukkan wasit di Premier League biasanya melalui mekanisme tertentu, dan lumayan pelik. Professional Game Match Offcials Board atau Dewan Ofisial Pertandingan adalah pihak yang berwenang menunjuk wasit dalam setiap pertandingan di Premier League.
Mike Dean is the only referee in Premier League history to show 100 red cards in the competition.
Box office. 🎟 pic.twitter.com/bmNoYFD3eT
— Squawka (@Squawka) March 21, 2022
Dewan Ofisial Pertandingan dalam memilih wasit Premier League, juga mempertimbangkan banyak sekali faktor dan kriteria khusus. Mulai dari pengalaman wasit secara keseluruhan, seberapa sering wasit itu menjadi wasit klub yang sedang bermain, performa wasit tersebut saat ini, sampai kecenderungan tim mana yang didukung wasit.
Melalui website resmi Premier League, wasit yang ditunjuk oleh Dewan Ofisial Pertandingan biasanya akan diumumkan setiap Hari Senin dalam setiap pekannya. Namun, apabila pada Hari Senin masih terdapat pertandingan, maka pengumuman penunjukan wasit dilakukan pada Hari Selasa, dan seterusnya.
Penunjukkan Wasit untuk Liga Champions Eropa
Lalu, bagaimana dengan penunjukkan wasit untuk Liga Champions Eropa? Pada dasarnya, penunjukkan wasit untuk pertandingan Liga Champions, hampir sama dengan penunjukkan wasit untuk pertandingan liga domestik.
Bedanya, wasit yang bakal memimpin Liga Champions ditunjuk oleh Komite Wasit UEFA. Namun, tidak sembarang wasit bisa memimpin pertandingan Liga Champions Eropa. Dalam situs resmi UEFA, hanya wasit yang namanya muncul di daftar wasit resmi FIFA yang memenuhi syarat yang bisa memimpin pertandingan Liga Champions.
Akan tetapi, ketika final Liga Champions penunjukkan wasit tidak langsung oleh komite wasit. Ada fase penunjukkan wasit khusus untuk final Liga Champions Eropa. Kita ambil contoh pada final Liga Champions 2018. Nah, sebelum final itu dihelat, Komite Wasit UEFA pertama-tama melakukan seleksi terlebih dahulu.
Siapa yang diseleksi? Hanya wasit yang pernah memimpin pertandingan Liga Champions saja yang punya kesempatan memimpin laga final. Lalu, karena pada waktu final mempertemukan Liverpool dan Real Madrid, maka wasit yang bakal memimpin pertandingan bukanlah wasit dari Inggris atau Spanyol.
Pada waktu itu, Komite Wasit UEFA yang dikepalai Pierluigi Collina untuk menunjuk wasit final Liga Champions, mesti melakukan penelitian atau studi terlebih dahulu terhadap kinerja para wasit yang sudah pernah memimpin laga di Liga Champions.
Selain itu, Komite Wasit UEFA ini menyusun serangkaian daftar kontroversi yang pernah terjadi ketika wasit itu memimpin suatu pertandingan. Nah, wasit yang pernah bertanggung jawab pada laga di fase gugur akan menjadi sorotan khusus.
Komite Wasit UEFA pada akhirnya akan menunjuk wasit mana yang banyak pengalamannya dan paling minim melakukan kesalahan. Pada final Liga Champions 2018 itu, wasit yang ditunjuk adalah Clement Turpin asal Prancis.
🚨| Official: Clément Turpin will referee the #UCL final between Real Madrid and Liverpool. pic.twitter.com/T781M0nJnc
— Madrid Xtra (@MadridXtra) May 11, 2022
Penunjukkan Wasit untuk Kompetisi Internasional
Bagaimana dengan penunjukkan wasit di kompetisi internasional? Jawabannya tentu diserahkan pada komite wasit masing-masing konfederasi. Itu kalau kompetisi setingkat Piala Konfederasi, macam AFC, AFCON, Copa America, sampai EURO.
Nah, kalau Piala Dunia, termasuk di dalamnya Piala Dunia kelompok umur dan kualifikasi, itu berbeda lagi. Khusus kompetisi yang berkaitan dengan antarnegara beda konfederasi, termasuk olimpiade, pihak yang berhak memilih wasit adalah Komite Wasit FIFA.
Itu pun melalui seleksi yang sangat ketat. Wasit yang akan masuk ke daftar seleksi untuk pertandingan antarnegara, hanyalah wasit yang berkualifikasi tinggi. Kebugaran fisik dan persiapan para wasit itu akan dievaluasi terlebih dahulu dalam fase seleksi.
FIFA referee selection process revealed pic.twitter.com/wtF0XL7zeH
— Soccer Is Life (@_soccerislife__) July 18, 2015
Selain itu, wasit yang masuk daftar seleksi juga akan diuji lagi teknik dan penerapan mekanika wasit, serta pengetahuan mereka tentang hukum dan interpretasinya. Mereka yang melewati batas penilaian berhak lolos sebagai wasit FIFA dalam pertandingan antarnegara beda konfederasi dan diawasi dengan ketat.
Wasit-wasit itulah yang akan dipantau lagi untuk bisa masuk jajaran wasit di Piala Dunia. Nah, pada saat Piala Dunia digelar, Komite Wasit FIFA akan menunjuk wasit mana yang memimpin jalannya satu pertandingan.
Setiap fase, dari kualifikasi, fase grup, sampai knock-out spesifikasi wasitnya berbeda-beda. Dan itu bergantung pada kualitas, kemampuan, dan bagaimana sang wasit bisa menghindari konflik kepentingan. Bagaimana? Tidak mudah bukan penunjukkan seorang wasit itu?
Sumber referensi: Quora, RookieRoad, Football-Stadium, Viva