“Saya tak sabar melihat apa yang akan dilakukan Erik Ten Hag terhadap pertahanan Manchester United musim depan”. Kalimat Rio Ferdinand yang dikutip dari channel youtube pribadinya itu adalah ungkapan yang berangkat dari kenyataan sekaligus harapan dari para penggemar.
Sebab musim lalu United memiliki catatan kebobolan yang sangat buruk. Mereka kebobolan sebanyak 57 gol di Premier League. Mirisnya lagi, mereka finis di posisi keenam dengan nol selisih golnya. Artinya, Pasukan Theatre of Dream mencetak gol yang sama dengan jumlah kebobolan.
Dilansir Daily Mail, itu jadi performa terburuk Manchester United sejak 1990 silam. Padahal jantung pertahanan United dikawal oleh bek termahal dunia, Harry Maguire dan pemain berpengalaman seperti Raphael Varane.
Dengan situasi seperti ini, sektor pertahanan jadi PR utama Erik Ten Hag musim depan. Lantas apa yang sebaiknya ia lakukan untuk memperbaiki sektor tersebut?
Daftar Isi
Melakukan Latihan Khusus
Selain latihan teknik, pemain belakang Manchester United harus melakukan latihan untuk meningkatkan massa otot guna meningkatkan kekuatan mereka saat berada di situasi adu fisik dengan striker lawan.
Kita ketahui beberapa bek United memiliki tubuh yang tak proporsional. Seperti Victor Lindelof, Raphael Varane, dan Aaron Wan-Bissaka yang dirasa terlalu kurus sehingga mudah jatuh ketika duel. Sedangkan Luke Shaw yang kelebihan berat badan membuatnya kewalahan saat menerima serangan balik.
Nah, untuk mengatasi permasalahan ini, Ten Hag mungkin bisa mengadopsi metode latihan yang digunakan oleh Bayern Munchen. Beberapa tahun belakangan, football lovers pasti ingat dengan foto perubahan otot Leon Goretzka, Alphonso Davies, atau Robert Lewandowski? Itu adalah buah dari latihan khusus bersama staf kepelatihan.
Bahkan Philippe Coutinho yang hanya berstatus sebagai pemain pinjaman dari Barcelona, tubuhnya juga disulap jadi kekar berisi oleh tim kepelatihan Bayern Munchen. Rahasianya ada pada Dr Holger Broich, yang telah menjabat sebagai kepala departemen kebugaran Die Roten sejak 2014.
Klub sepakbola Jerman memang terkenal kerap mempekerjakan staf ahli untuk mendongkrak performa tim dari berbagai sektor. Salah satunya Dr. Holger, yang bertanggung jawab atas transformasi fisik pemain Bayern dan menerapkan pola latihan fisik dengan pendekatan sains.
Dr. Holger juga melakukan pendekatan pribadi kepada para pemain sehingga ia bisa memberikan porsi latihan angkat beban dan pengaturan asupan gizi yang sesuai untuk kemampuan tiap pemain. Mungkin Ten Hag bisa mendatangkan staf ahli seperti Bayern untuk mengurus hal semacam ini.
Meningkatkan Mental Pemain
Sama halnya dengan fisik, yang tak kalah penting adalah meningkatkan mental para pemain bertahan. Terutama mentalnya Harry Maguire yang musim lalu jadi bulan-bulanan netizen lantaran performanya yang jauh dari harapan.
Bahkan beberapa media meyakini teror bom di rumah Maguire beberapa bulan lalu adalah ulah dari oknum fans yang tak terima melihat buruknya performa Maguire di lapangan. Rangkaian peristiwa itu pasti sangat mengganggu pikiran Maguire.
Namun persoalan pertahanan MU bukan hanya Maguire saja, secara keseluruhan mental dan kepercayaan diri para pemain belakang United wajib dibenahi. Ten Hag perlu membangun pondasi yang lebih kuat secara fisik dan mental untuk mengarungi persaingan Premier League yang semakin berat.
Untuk beberapa pemain, rasa percaya diri dan ketenangan sepenuhnya merupakan anugerah tuhan untuk mereka. Namun bagi banyak pemain lainnya, hal tersebut harus diperoleh dan terus dipoles sama seperti mereka melatih kekuatan nafas dan otot-ototnya.
Itulah mengapa beberapa klub terbaik di dunia mempekerjakan psikolog olahraga untuk mengajarkan berbagai kecakapan mental kepada pemain, mulai dari self talk yang positif, manajemen emosi, sampai keterampilan untuk fokus dengan cepat dalam pertandingan.
Ten Hag harus berkolaborasi dengan Sport Psychologist klub untuk mencari cara terbaik meningkatkan mental, kepercayaan diri dan gairah bermain sepakbola pada para pemain bertahan Manchester United. Mengingat mereka telah menjalani beberapa musim yang buruk.
Menyingkirkan Pemain Yang Tak Perlu
Tak dapat dipungkiri, membangun kembali skuad Manchester United memanglah tak semudah membalikan telapak tangan. Bongkar pasang lini pertahanan yang sudah dilakukan pun belum menunjukan tanda-tanda membaiknya sektor pertahanan tim.
Maka dari itu, di era baru Manchester United, Ten Hag harus berani menyingkirkan pemain belakang yang dirasa tak memiliki kontribusi signifikan untuk klub. Ia bisa membersihkan beberapa pemain tak berguna warisan Ed Woodward.
Nawakumbusha tu huyu ni Phil Jones na mechi ijayo yumo🤣🤣🤣 pic.twitter.com/UN1Viy7xb8
— Cap10 viruc (@acramfabregas) October 13, 2021
Phil Jones salah satunya. Ten Hag harus pandai-pandai membereskan pemain lawas yang kurang diminati klub lain sepertinya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia bak kayu mati bagi skuad United. Ia lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan lantaran cedera daripada bermain di lapangan. Selama dua musim terakhir saja, ia hanya bermain sebanyak 13 kali.
Kemudian ada Eric Bailly yang nasibnya mirip seperti Jones. Mungkin jika dihitung, ia lebih sering bermain untuk Pantai Gading daripada Manchester United musim lalu. Cedera kambuhan telah mengganggu performanya di lapangan. Tampil konsisten jadi hal yang sulit bagi Bailly.
Rata-rata, Bailly tampil kurang dari 20 kali di klub dalam enam musimnya bersama United. Klub seharusnya menjual Bailly dan Jones tahun lalu. Tapi anehnya kontrak Bailly justru diperpanjang hingga 2024. Memang agak aneh manajemen MU ini, kalau akhirnya tak dimainkan ngapain diperpanjang? Menginvestasikan uang pada mereka ibarat investasi bodong.
Membeli Pemain Sesuai Kebutuhan
Jika segala upaya dari internal dirasa kurang, Ten Hag bisa memperbaiki sektor pertahanan dari eksternal yaitu membeli pemain belakang baru yang sesuai dengan kebutuhan tim. Tentu MU tak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan menginvestasikan uangnya pada pemain yang salah.
Setelah mendapat kabar dari Fabrizio Romano bahwa MU selangkah lagi mendapatkan bek kiri Feyenoord bernama Tyrell Malacia, PR Ten Hag tinggal menemukan bek cerdas yang piawai melakukan build up permainan dari belakang.
Kita bisa melihat salah satu faktor kesuksesan Liverpool dalam beberapa tahun lalu adalah adanya sosok Virgil Van Dijk sebagai pemain yang mampu membangun serangan dari sektor pertahanan. Oleh karena itu, Ten Hag tengah berusaha mendatangkan dua mantan anak asuhnya di Ajax Amsterdam yaitu Lisandro Martinez.
Felicidad inmensa. Un orgullo enorme!!
❌❌❌
Immensely happy. Massively proud!! pic.twitter.com/5LVa4cslmj— Lisandro Martinez (@LisandrMartinez) May 13, 2022
Di bawah arahan Ten Hag, Martinez tampil luar biasa musim lalu. Ia bukanlah bek tinggi terbesar, ia juga bukan yang paling agresif. Namun ia menggunakan kecerdasan untuk memberikan kontribusi defensif yang efektif.
Selain itu, cara lain untuk menilai kemampuan pemain bertahan dalam menguasai bola adalah dengan melihat akurasi passing mereka. Dilansir Whoscored, Martínez memiliki akurasi passing di angka 88,9% statistik itu menjadikan Martinez sebagai pengumpan terbaik keenam di Eredivisie.
Jika United berhasil mendatangkan Martinez, MU akan memiliki suntikan bek kreatif yang selalu aktif dalam build up serangan. Toh dengan pernahnya Martinez bekerjasama dengan Ten Hag, adaptasi bukan jadi masalah lagi baginya.
https://youtu.be/edP0sYDogK4
Sumber: Setan Merah, Football Tribe, Whoscored, Totalfootballanalys, Mirror