Siapa Sebenarnya Ole Gunnar Solskjaer?

spot_img

Pemecatan Jose Mourinho segera ditindaklanjuti dengan masuknya Ole Gunnar Solskjaer sebagai caretaker hingga akhir musim. Bagi penggemar senior, nama ini mungkin agak familiar meski samar-samar, tapi bagi penggemar cilik, tentu timbul pertanyaan, siapa pula itu Ole Gunnar Solskjaer?

Sebagai pembuka, kita bisa mengatakan ia adalah penyerang Manchester United sejak 1996 hingga pensiun pada 2007. Dalam kurun masa tinggalnya di Old Trafford, ia total mencetak 126 gol. Dengan masa bakti 11 tahun, jumlah itu bukan angka yang luar biasa. Ia diingat bukan karena ketajaman seperti halnya Ruud van Nistelrooy atau Wayne Rooney.

Ia disayangi publik Manchester karena kemampuannya untuk muncul di momen krusial untuk mencetak gol penting. Kemampuannya ini amat disadari Sir Alex Ferguson, hingga ia pun sering disimpan di bangku cadangan sebagai senjata rahasia di menit penghabisan.

Secara keseluruhan, ia mencetak 17 gol dari bangku cadangan hanya di ajang Liga Inggris. Jumlah tersebut merupakan rekor liga sebelum dilampaui Jermain Defoe pada musim lalu.

Barangkali, momen terindah bagi sang supersub adalah saat ia mencetak gol kemenangan United di final Liga Champions 1998/99. Saat itu Bayern Munich unggul 1-0 hingga waktu normal berakhir. Melalui tendangan sudut, Teddy Sheringham menyamakan kedudukan di menit pertama tambahan waktu. United menyerang lagi selepas sepak mula, dan mendapatkan tendangan sudut lagi. Tepat di menit 93, Solskjaer berhasil membalikkan keadaan, gol yang membuat Manchester United meraih gelar Liga Champions pertama di era Alex Ferguson.

Satu hal lagi, kemampuannya membunuh pertandingan dengan gol krusial, ditambah dengan tampang imutnya, membuatnya dijuluki Pembunuh Berwajah Bayi.

Si Bayi pensiun dalam usia 34 tahun pada 2007. Di musim berikutnya, ia langsung membantu Sir Alex Ferguson dalam kapasitas pelatih penyerang di tim utama. Setahun setelahnya, ia mulai mengemban sebagai pelatih tim cadangan. Selama dua setengah musim di tim satelit tersebut, ia memenangi Lancashire Senior Cup dan Manchester Senior Cup pada 2009, lalu menjuarai Liga Cadangan Premier League pada 2010.

Karier kepelatihannya di tim utama bermula di tim profesional pertamanya. Klub Liga Norwegia, Molde, menunjuknya sebagai pelatih pada 2011. Ia menyabet dua titel liga dalam dua musim pertama. Sebuah prestasi fenomenal mengingat Molde tak pernah menjuarai liga sebelumnya. Reputasinya sebagai pelatih menanjak, sehingga tawaran melatih Aston Villa pun datang pada 2012. Namun, ia memilih menetap di kampung halaman, walau di musim ketiganya ia cuma sanggup membawa Molde bertengger di peringkat enam.

Pada Januari 2014, panggilan kembali datang dari tanah Inggris. Kali ini adalah Cardiff City, klub yang saat itu sedang ingin menjauhi ancaman degradasi. Ketika Cardiff memecat Malky Mackay dan menunjuk Solskjaer, mereka sedang berada di posisi 17. Sayangnya, tangan dingin Solskjaer tak bekerja di klub yang sedang kesulitan. Cardiff terdegradasi dengan status juru kunci klub. Ia dipecat setelah Cardiff tetap melempem di hingga laga ketujuh musim 2014/15.

Pada 2016, ia mengakui bahwa ia tak siap mengarungi zona degradasi di liga selevel Premier League. Kebijakannya membawa tiga pemain Norwegia (Magnus Wolff Eikrem, Mats Moller Daehli dan Jo Inge Berget) lebih berbau nepotisme ketimbang usaha meningkatkan level tim.

Semenjak dipecat Cardiff, ia kembali ke Molde. Ia memang belum berhasil menggapai gelar juara liga lagi. Namun setidaknya Molde mencatatkan dua musim beruntun berada di posisi runner-up.

Jadi, ia punya pengalaman melatih di papan atas liga. Sebagai mantan striker, ia punya pemikiran menyerang dalam tim yang ia latih. Tentu saja ia akan membawa pendekatan yang berbeda dibanding Mourinho, yang amat defensif.

Tugasnya yang pertama tentu memperbaiki situasi ruang ganti tim yang terlanjur rusak karena Mourinho tak memanajemen pemainnya dengan baik. Pemain bintang dengan harga dan gaji mahal seperti Paul Pogba dan Alexis Sanchez seharusnya bisa berkontribusi lebih.

Ia ditakdirkan langsung melawan Cardiff di laga pertamanya di bangku cadangan United. Bersama tiga asisten Mike Phelan, Michael Carrick, dan Kieran McKenna, mari berharap Solskjaer mampu membunuh banyak pertandingan hingga musim berakhir…

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru