Tanpa terasa, sudah enam bulan lamanya rakyat Ukraina hidup dengan kekhawatiran. Invasi militer yang dilakukan Rusia sejak 24 Februari lalu masih menghantui Ukraina. Berbagai langkah sudah ditempuh untuk mendamaikan kedua belah pihak. Sayangnya, perang masih terus terjadi hingga hari ini.
Kondisi yang mengancam nyawa jelas membuat penduduk Ukraina mengesampingkan hal lain selain keamanan dan keselamatan diri mereka dan keluarganya. Kondisi itupun berimbas ke berbagai sektor, tak terkecuali sepak bola.
Liga Ukraina jadi salah satu korban perang terparah. Bagaimana tidak, sejak Rusia pertama kali melancarkan serangan ke Ukraina, mereka belum pernah merumput kembali. Maklum, gempuran militer yang dilancarkan Rusia membuat seluruh penduduk Ukraina hidup dalam ancaman.
Saat perang pertama kali pecah pada 24 Februari lalu, Liga Ukraina sejatinya sedang dalam posisi libur musim dingin, terhitung sejak Desember 2021 dan rencananya akan dilanjutkan pada 25 Februari 2022. Namun, rencana tersebut terpaksa dibatalkan setelah presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberlakukan status darurat militer.
Tadinya, Liga Ukraina rencananya hanya akan dihentikan sementara selama 30 hari. Namun, seperti yang kita ketahui, kondisi di Ukraina justru makin memburuk. Rapat umum luar biasa pada 26 April kemudian memutuskan bahwa musim 2021/2022 dihentikan di tengah jalan dan tidak adan pemberian juara.
Tepat di Hari Bendera Nasional, Liga Premier Ukraina Musim Ini Dimulai
Ini berarti Liga Ukraina juga sudah absen selama enam bulan lamanya. Jelas bukan waktu yang sebentar. Kondisi itupun jelas membuat tim-tim Ukraina menderita. Tak ada liga berarti tak ada pemasukan. Belum lagi infrastruktur sepak bola yang rusak parah akibat perang.
Setelah enam bulan tanpa kabar, Liga Ukraina muncul dengan sebuah kabar mengejutkan. Masih dilanda perang, Asosiasi Sepak Bola Ukraina berencana memulai kembali musim baru 2022/2023. Keputusan tersebut diprakarsai langsung oleh Presiden Volodymyr Zelensky guna memberi dorongan moral kepada rakyat Ukraina.
The Ukrainian Premier League returned today with stadiums fitted with bomb shelters and air raid sirens 🇺🇦 pic.twitter.com/f5sM7pg9N0
— ESPN FC (@ESPNFC) August 23, 2022
Rapat intensif yang mempertemukan berbagai pihak akhirnya memutuskan bahwa Liga Premier Ukraina atau UPL musim 2022/2023 akan dimulai pada Selasa, 23 Agustus, tepat sehari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina yang jatuh pada 24 Agustus. Tanggal tersebut juga dipilih karena bertepatan dengan peringatan Hari Bendera Nasional Ukraina.
Sejatinya, kondisi di Ukraina saat ini masihlah mencekam. Dikutip dari bisnis.com, laporan PBB menyebut 5.587 warga sipil tewas dan 7.890 terluka selama invasi Rusia ke Ukraina. Namun, menurut direktur eksekutif UNICEF, jumlah tersebut telah diversifikasi PBB dan diyakini jumlah korban yang jatuh jauh lebih banyak.
Dengan kondisi tersebut, tentu menyelenggarakan kompetisi sepak bola saat nyawa jadi ancaman bukanlah sebuah tindakan logis. Namun, presiden Asosiasi Sepak Bola Ukraina, Andriy Pavelko punya alasan tersendiri.
“Menyelenggarakan kompetisi sepak bola selama perang tidak hanya tentang olahraga. Ini tentang menunjukkan keberanian rakyat kita, semangat gigih dan keinginan untuk kemenangan yang tak terelakkan. Ini adalah inisiatif unik dalam sejarah dunia: sepak bola melawan perang dalam kondisi perang, sepak bola demi perdamaian,” kata Andriy Pavelko, presiden UAF, dikutip dari The Guardian.
Persiapan UPL 2022/2023
Terus terang saja, tidak ada bagian dari negara Ukraina yang benar-benar aman. Tadinya ada ide untuk menggelar Liga Premier Ukraina di Polandia, tetapi keputusan tersebut ditolak. Wilayah Ukraina bagian barat akhirnya diputuskan sebagai tuan rumah penyelenggaraan UPL musim ini.
Atas dasar keamanan pula, untuk sementara hanya ada 4 wilayah yang berhak jadi tuan rumah, yakni kota Kyiv, Oblast Kyiv, Oblast Lviv dan Oblast Zakarpattia. Tim baru boleh mengadakan pertandingan di wilayah lain atas persetujuan bersama dan atas izin dari administrasi militer daerah.
Mengingat kondisi Ukraina yang masih dalam ancaman dan masih diberlakukannya darurat militer, seluruh pertandingan UPL musim ini juga akan diadakan tanpa penonton. Beberapa personil militer juga disiagakan saat pertandingan berlangsung.
Keamanan dan keselamatan jelas jadi prioritas. Maka dari itu, stadion yang dipakai di UPL musim ini dilengkapi dengan tempat perlindungan alias bunker. Jika sirine serangan udara berbunyi, pertandingan wajib dihentikan dan semua pihak harus bergegas menuju tempat perlindungan yang telah disiapkan.
The Ukrainian League will resume in August despite the invasion of Russia. 😳🇺🇦
🎙️ “During the air raids, matches will be interrupted and players, coaches and staff will have to quickly go to a shelter” said Ukraine’s sports minister. 😞 pic.twitter.com/dYlIpZQeQJ
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) July 14, 2022
Lalu, bagaimana dengan nasib para pemain asing? Seperti yang kita ketahui, terjadi eksodus besar-besaran saat Rusia pertama kali melancarkan serangan ke Ukraina. Banyak dari mereka yang kemudian tak kembali, termasuk para pemain dan pelatih asing di Liga Ukraina.
Mengutip dari transfermarkt, musim ini hanya ada 46 pemain asing atau hanya 10,7% dari total pemain di Liga Ukraina. Jumlah tersebut turun drastis dari musim lalu dimana ada 85 pemain asing yang merumput di Liga Ukraina.
Keputusan FIFA jadi salah satu penyebabnya. Masalah keamanan dan ketidakpastian membuat FIFA memberi izin kepada pemain non-Ukraina untuk menangguhkan kontraknya dan mencari klub lain. Ini membuat beberapa klub UPL merugi.
Seperti Shakhtar Donetsk yang kabarnya tengah mencari kompensasi hingga 50 juta euro dari FIFA atas biaya transfer yang hilang. Beruntungnya, mereka masih bisa mendapat pemasukan sebesar 44,30 juta euro dari penjualan beberapa pemainnya, seperti David Neres, Dodo, Marcos Antonio, Fernando, dan Danylo Ignatenko.
Shakhtar juga kehilangan pelatih mereka musim lalu, Roberto de Zerbi. Pelatih asal Italia itu sudah mundur dari kursi pelatih Shakhtar Donetsk pada Juli 2022. Posisinya kini digantikan oleh Igor Jovićević.
Lalu, bagaimana dengan format kompetisi musim ini?
Masih mempertahankan format lama, kompetisi UPL musim 2022/2023 masih berisikan 16 tim peserta dengan komposisi 14 tim peserta musim lalu plus 2 tim promosi dari Ukrainian First league.
Sebenarnya tak ada tim yang terdegradasi dari musim kompetisi sebelumnya. Namun, FC Mariupol dan Desna Chernihiv yang musim lalu menempati peringkat 16 dan 7 statusnya tengah ditangguhkan.
Seperti yang kita tahu, kota Mariupol jadi salah satu kota yang telah jatuh di tangan Rusia, sehingga stadion FC Mariupol kini juga berada di wilayah kendali Rusia. Sementara stadion milik Desna Chernihiv hancur. Pemboman yang terjadi membuat bagian tribun rusak parah dan meninggalkan lubang besar di dalam lapangan.
Alasan itulah yang membuat dua tim tersebut absen di UPL musim ini. Sungguh miris bukan?
Stadium after the Russian air strike in Chernihiv. Desna football club played its home matches there pic.twitter.com/tqDTk6oGxM
— Oleh Novikov 🇺🇦 (@olehbatkovych) March 11, 2022
Posisi kedua tim tersebut kemudian digantikan oleh 2 tim promosi dari Ukrainian First league. Keduanya adalah FC Metalist Kharkiv dan FC Kryvbas Kryvyi Rih.
Shakhtar Donetsk vs Metalist Kharkiv Jadi Penanda “Kickoff” UPL Musim ini
Liga Premier Ukraina musim ini kemudian benar-benar dimulai pada Selasa, 23 Agustus 2022. Laga antara Shakhtar Donetsk vs Metalist 1925 Kharkiv yang digelar di NSC Olimpiyskiy jadi penanda kickoff UPL musim 2022/2023.
Laga yang berakhir 0-0 itu sebelumnya dimulai dengan upacara yang emosional. Para pemain dan wasit yang bertugas memasuki lapangan dengan berselimutkan bendera Ukraina. Dilanjutkan dengan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum akhirnya tendangan simbolis yang dilakukan tentara Ukraina jadi penanda dimulainya Liga Premier Ukraina musim ini.
🇺🇦 New football season start! ⚽ Watch full review of Shakhtar vs Metalist 1925 game (0-0).#ШахтарМеталіст1925 #Shakhtar pic.twitter.com/YDE8KkRdkO
— FC SHAKHTAR ENGLISH (@FCShakhtar_eng) August 23, 2022
Selain Shakhtar Donetsk vs Metalist 1925, tiga pertandingan lain juga telah digelar pada 23 Agustus kemarin. Tiga pertandingan tersebut adalah Zorya Luhansk vs Vorskla Poltava, Chornomorets Odesa vs Veres Rivne, dan Kolos Kovalivka vs Kryvbas Kryvyi Rih.
Sementara di hari kedua digelar pertandingan antara Rukh Lviv vs Metalist Kharkiv dan di tanggal 25 Agustus kemarin digelar pertandingan antara Inhulets Petrove vs Oleksandriya.
“Restart” Liga Premier Ukraina musim ini adalah sebuah langkah menantang. Setiap pihak yang terlibat sedang berusaha memberikan harapan kepada orang-orang yang hancur dan menderita karena invasi militer Rusia.
Semoga saja UPL musim ini bisa berjalan hingga akhir dan jadi salah satu musim kompetisi yang paling epic dan diingat sebagai bentuk perjuangan rakyat Ukraina yang menolak menyerah. Namun, lebih daripada itu, semoga saja perang yang terjadi di tanah Ukraina segera berakhir dan Ukraina bisa kembali damai.
***
Referensi: Kompas, Goal, Bisnis.com, Transfermarkt, Atlantic Council, UPL, Berita Satu, The Guardian.