Jendela transfer selalu memberi kejutan. Marcus Rashford ke Barcelona contohnya. Tidak ada rumor kencang terkait kepindahannya ke Blaugrana, tapi mak bedunduk alias tiba-tiba, Fabrizio Romano mengabarkan kalau Rashy sudah “here we go” ke Barcelona.
Lewat kesepakatan peminjaman, Rashford akan bermain di Barcelona musim depan. Yang cukup menarik, kali ini Manchester United tidak harus membayar gaji Rashford seperti kesepakatan sebelumnya dengan Aston Villa. Barcelona akan membayar penuh gaji sang pemain.
Tapi sebentar, bukankah gaji Rashford tinggi? Nah, ternyata Rashford sampai rela memotong gajinya demi bergabung ke Barcelona. Sesuatu yang bahkan enggan ia lakukan untuk Manchester United. Lahdalah… kok bisa begitu ya? Emang Rashford nggak takut gajinya kurang buat memenuhi kebutuhan?
Daftar Isi
Ikuti Jejak Gary Lineker
Pemain Inggris di Barcelona merupakan fenomena langka. Sangat jarang, bahkan nyaris tidak pernah ada pemain Inggris yang bermain untuk tim Catalan. Sepanjang sejarah, jika ingatan mimin tidak berkhianat, hanya ada satu pemain, yaitu Gary Lineker.
Setelah meraih sepatu emas di Piala Dunia 1986, Gary Lineker saat itu dibeli oleh Barcelona dari Everton. Ia lalu menjelma salah satu pemain penting di Blaugrana medio 1986 hingga 1989. Bagi decul yang lahir tahun 1990-an mungkin tidak pernah melihat Lineker berseragam Barcelona.
Sembilan edisi Piala Dunia terlewati, baru deh ada lagi pemain Inggris yang membela Barcelona. Ya, dia adalah tokoh utama yang sedang kita bicarakan: Marcus Rashford. Pemain 27 tahun itu mengikuti jejak Lineker. Sang legenda juga tampaknya mendukung langkah tersebut.
Malahan, beberapa saat usai Rashford diumumkan sebagai pemain baru Barcelona, Gary memasang fotonya dengan Rashford yang berseragam Timnas Inggris di profil Instagram-nya. Jika dulu Gary menyumbangkan dua trofi, yaitu European Cup Winner Cup dan Copa del Rey, apakah Rashford bisa mengikutinya atau justru bisa lebih baik?
Jalan Terbaik Rashford
Sebelum sampai ke sana, perlu digarisbawahi, pindah ke Barcelona dan keluar dari Manchester United merupakan jalan terbaik bagi Rashford. Musim lalu masa peminjaman di Aston Villa tak memberi kesan baik di mata Unai Emery. Penampilan Rashford boleh dibilang, so-so saja. Malah cenderung jelek apabila melihat kontribusinya dalam mencetak gol.
Musim lalu, Rashford dimainkan dalam 25 laga di Premier League. Namun dia hanya mampu mencetak enam gol dan mengemas tiga asis. Wajar bila The Villans enggan mempermanenkannya. Jangankan buat mempermanenkan, menambah durasi masa peminjamannya pun, enggan.
Sang pemain dipulangkan ke Old Trafford. Tapi di sana ruang gaji sudah diberikan pada Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha. Ditambah Ruben Amorim melihat Rashy tak lebih hanya sebagai pemain yang membebani struktur gaji United saja.
Saling Suka Barcelona dan Rashford
Rashford merasa bertahan di MU bukan ide bagus. Di situasi itu, ada klub lain yang membuatnya jatuh hati. Klub itu adalah Barcelona. Telah lama Rashford memimpikan bermain di hadapan publik Catalan. Kehadiran remaja bernama Lamine Yamal menambah kemolekan Blaugrana di mata Rashford.
Mengutip BBC, Rashford diam-diam ingin bermain bareng Lamine Yamal. Ini seperti hasrat seorang paman yang ingin bermain dengan keponakannya. Eh, sebentar, paman? Keponakan? Kayak ingat sesuatu. Ah, sudah lupakan. Intinya begitu.
Indah banget nggak sih kalau cinta kita berbalas? Rashford beruntung, keinginannya berseragam Barcelona disambut hangat oleh Barcelona itu sendiri. Sebab rupanya telah lama direktur olahraga mereka, Deco, menyukai Rashford. Deco bahkan menyarankan agar Rashford menjadi pemain yang bisa meningkatkan kekuatan tim.
Barca mau, Rashford juga mau, tapi masalahnya, Barcelona adalah klub yang kemiskinannya cuma bisa disaingi Indonesia. Membeli Rashford, jelas Barca tak sanggup. Meminjamnya? Barcelona juga belum tentu mampu membayar gajinya. Apalagi gaji Rashford itu hampir menyentuh 20 juta euro per tahun. Mengajak MU buat patungan bayarin gaji Rashford? Ya kalau MU-nya mau.
Potong Gaji
Singkat cerita, solusi akhirnya ketemu. Marcus Rashford rela gajinya dipotong. Menurut laporan Sport Illustrated, sang pemain rela mendapat gaji lebih rendah 15% dari gajinya di Manchester United. Dengan kata lain, gaji yang akan masuk ke rekening Rashford menjadi 14 juta euro per tahun selama berseragam Barcelona.
Ia pun diikat kontrak peminjaman selama semusim di Barcelona. Namun di dalamnya ada opsi pembelian. Jadi, Barca bisa membeli Rashford di akhir musim dengan harga sekitar 30 juta euro saja. Ini kesepakatan yang win-win solution. Lagi pula sekalipun dipotong, Rashford sebenarnya masih menjadi pemain dengan gaji yang mahal.
Gaji 14 juta euro per tahun yang akan diperoleh cukup memasukkannya sebagai salah satu dari lima pemain bergaji tinggi di Barcelona. Kalian tahu, gaji Rashford di Barcelona masih lebih banyak dari Pedro Gonzalez Lopez. Upah Pedri di Barcelona, mengutip Sport Illustrated, hanya 12,5 juta euro.
Namun, gaji Rashford ini masih kalah banyak dari Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Frankie de Jong. Terlepas soal gaji, biasanya transfer yang melibatkan MU sering jadi bahan gosip. Apakah hal ini juga terjadi pada Marcus Rashford?
Reaksi Transfer Rashford
Jawabannya tentu. Legenda Manchester United, Rio Ferdinand termasuk orang yang menanggapi sinis atas kepindahan Rashford ke Barcelona. Menurutnya, Rashford tidak akan menjadi pilihan utama. Hal itu karena Barcelona sudah memiliki trio lini depan: .
Di mata Ferdinand, Rashford tak bisa menggantikan siapa pun dari tiga pemain tadi. Ia hanya akan menjadi pelengkap. Perkataan Rio ini rupanya segendang sepenarian dengan pelatih Barcelona. Hansi Flick tak pernah berpikir buat menjadikan Rashford pilihan utama. Malangnya, Flick juga tak bisa menjamin Rashford akan diberi menit bermain.
Walau demikian, Flick menyadari Rashford punya kecepatan dan fleksibilitas di lini depan. Pemain Inggris itu memang bisa ditempatkan di posisi mana pun di lini depan. Entah striker maupun sektor sayap. Kita akan bahas kemungkinan Rashford ditaruh di posisi mana setelah ini. Mari lanjut dulu soal reaksi.
Selain ada yang sinis seperti Ferdinand, ada pula yang memuji keputusan Rashford. Pujian itu datang dari pemain AS Monaco, Paul Pogba. Pogba gembira dengan keputusan Rashford pindah ke Barcelona. Menurutnya Rashford adalah pemain yang hebat, dan MU akan rugi ditinggal pemain sepertinya.
Main di Mana Rashford?
Sesuai janji mimin beberapa detik lalu, kita akan bahas di mana posisi Rashford kira-kira bermain di Barcelona nantinya. Benar, Rashford nggak bisa gantiin salah satu dari Lamine Yamal, Raphinha, atau Robert Lewandowski. Pemain asal Polandia sendiri sampai mendesak Barcelona agar dirinya yang jadi pilihan daripada Rashford. Walau uzur, tapi Lewy yakin bisa terus dijadikan opsi utama.
Lamine Yamal dan Raphinha belum mendesak Barcelona seperti Lewy. Tapi menggantikan peran sentral dua sayap yang sudah nyetel di skema Flick hampir seperti menjahit baju tanpa benang. Barangkali betul, Rashford hanya akan jadi pelapis, tapi rasanya ia akan jadi pelapis yang berguna buat Barcelona.
Musim depan pasukan Hansi Flick akan melakoni setidaknya . Punya banyak pemain di setiap posisi yang sama adalah keharusan di era sekarang. Rashford yang versatile adalah jawaban buat Barcelona. Jika salah satu dari tiga pemain depan underperform, Rashford bisa dicoba.
Kalau tidak di posisi penyerang tengah, bisa ditaruh di sayap kiri. Bukan tidak mungkin Flick juga akan menciptakan duet Rashford dan Lamine Yamal, atau Rashford dan Raphinha. Apa pun itu, selamat buat Rashford karena sudah keluar dari lembah neraka bernama Manchester United.
Tak masalah jarang dimainkan. Toh dengan bermain di Barcelona, peluang Rashford untuk mendapatkan trofi Liga Champions atau minimal liga domestik musim depan lebih terbuka. Kalau Rashford menetap di MU, selain hanya akan jarang dimainkan, sampai kiamat kurang tiga hari pun mustahil menjuarai Liga Champions.
Sumber: beinSports, ManagingBarca, BBC, BBC, SI, Jawapos, Detik, Birminghammail, Goal
