Datang dengan skuad terbaik yang dimiliki saat ini, Timnas Indonesia U-23 membawa misi wajib menang di laga pembuka Piala Asia U-23. Sayang, target itu tak tercapai. Garuda Muda terjegal oleh tim tuan rumah, Qatar yang menghadirkan pemain tambahan di dalam lapangan.
Indonesia memang tetap harus menerima hasilnya. Tapi, selapang apa pun dada, fans Indonesia pasti gemes saat nonton pertandingan semalam. Bagaimana tidak? Qatar mendapatkan tiga poin dengan cara tak elok. Wasit yang bertugas lebih condong ke tim tuan rumah sehingga Indonesia dirugikan.
Terlalu berani memang jika kita menyebut Qatar melakukan kecurangan. Namun, sulit untuk husnudzon karena jalannya pertandingan penuh dengan kontroversi. Sebelum kita ulas apa saja kontroversinya, football lovers bisa subscribe dan nyalakan lonceng agar tidak ketinggalan konten terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Bekal yang Cukup
Diberi target tinggi oleh PSSI, Shin Tae-yong tak main-main mempersiapkan tim nasional U-23 jelang digelarnya Piala Asia U-23. Bahkan, STY dengan percaya diri menyebut skuad racikannya telah mengantongi modal bagus untuk menatap laga perdana menghadapi Qatar.
Sebelum mendarat di Doha, Qatar skuad Garuda Muda lebih dulu menjalani pemusatan latihan selama sepuluh hari di Dubai, Uni Emirat Arab. Di negeri asal Sheikh Mansour itu Rio Fahmi cs digojlok oleh tim kepelatihan.
Di UEA, Indonesia menjalani dua laga uji coba melawan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Hasilnya cukup memuaskan. Meski kalah dari Arab, skuad asuhan STY berhasil menaklukan UAE dengan skor 1-0. Menurut sang pelatih, performa dan kepercayaan diri tim terus meningkat jelang menghadapi Qatar. Tak heran apabila tiga poin adalah target yang seharusnya realistis bagi Indonesia.
Namun, Garuda Muda hanya bisa berencana, wasit yang menentukan. Indonesia kalah 2-0 di pertandingan pembuka melawan Qatar. Hasil memang tak bisa berubah lagi, tapi kekalahan ini masih bisa meninggalkan tanda tanya. Indonesia seperti digembosi oleh wasit. Sang pengadil lapangan, yakni Nasrullo Kabirov banyak mengambil keputusan yang aneh.
Jika pada akhirnya benar bahwa Qatar bermain mata dengan wasit asal Tajikistan tersebut, maka nilai dari pentas drama yang sudah direncanakan sebelumnya sangat buruk. Jika dalam skala satu sampai sepuluh, mungkin nilainya hanya tiga. Kabirov terlalu frontal memperlihatkan keberpihakannya kepada Qatar. Terkesan kurang rapi sehingga banyak netizen Indonesia yang menyadari itu.
Penalti Kontroversi
Pertandingan dimulai dengan tempo pelan. Baik Qatar maupun Indonesia seperti sedang meraba kekuatan satu sama lain. Setidaknya perlu waktu hampir sepuluh menit untuk Qatar mengambil inisiatif menekan pertahanan Indonesia.
Meski begitu, Indonesia bukan tanpa ancaman. Melalui Rafael Struick, Indonesia sempat nyaris mencetak gol. Peluang mencetak gol dari Qatar justru baru datang di menit 42. Bukan dari skema open play, melainkan hasil gosok voucher penalti. Nah, dari sini hal-hal aneh mulai muncul.
Berawal dari umpan lambung yang menyasar pertahanan Indonesia, Mahdi Salem yang berusaha menguasai bola dijaga ketat oleh Ridho. Keduanya berbenturan sehingga terjatuh. Wasit Kabirov semula memberi pelanggaran untuk Indonesia karena menilai Salem ‘menaruh’ badan untuk membuat Ridho terjatuh.
Sialnya, wasit yang berada di ruang VAR tak sependapat dengan itu. Kabirov pun kemudian melihat tayangan ulang dan menganggap Ridho melakukan pelanggaran kepada Salem. Ayunan tangan Ridho dinilai jadi penyebabnya. Bisa diperdebatkan memang, karena ayunan tangan seperti itu seharusnya tak cukup untuk menghasilkan penalti. Gol pembuka Qatar pun lahir dari situasi ini.
Pemberian Kartu yang Aneh
Bukan hanya sekali keputusan wasit asal Tajikistan itu merugikan Indonesia. Keputusan-keputusannya dalam menyikapi beberapa benturan pun agaknya butuh peninjauan ulang. Setelah insiden pada penghujung babak pertama, Kabirov kembali memaksa Indonesia menenggak pil pahit di babak kedua.
Tanpa mempertimbangkan keputusan VAR, Kabirov langsung menghadiahi Ivar Jenner kartu kuning kedua tepat satu menit setelah turun minum. Karena sudah mengantongi kartu kuning di babak pertama, gelandang Jong Utrecht itu harus mandi lebih cepat dari rekan-rekan yang lain.
Insiden ini cukup membingungkan. Karena kontak fisik Ivar dengan salah satu pemain Qatar sangat minim. Pemain Qatar terkesan memanfaatkan momentum dengan guling-guling. Agak lebay memang, tapi itu berhasil untuk menendang Jenner keluar dari permainan.
Selepas masuk ruang ganti, Ivar langsung melampiaskan kekesalannya melalui unggahan di Instagramnya. Pemain keturunan Jember itu memposting bendera Qatar dengan emoticon badut. Mimin kalo jadi Jenner bakal kesel juga sih.
Jika kalian berpikir kontroversinya hanya sampai sini saja, maka itu salah besar. Bukan cuma Jenner yang dihadiahi kartu merah, Ramadhan Sananta pun demikian. Awalnya Sananta cuma dapet kartu kuning karena tak sengaja menginjak kaki kapten Timnas Qatar. Ternyata sanksi tak selesai di situ, wasit meninjau pelanggaran potensi kartu merah melalui VAR dan akhirnya Sananta mendapat kartu merah langsung.
Wasit Condong ke Qatar
Lagi-lagi Indonesia dirugikan melalui VAR. Meski mendapat protes yang masif, pertandingan tetap berlanjut dengan 11 pemain Qatar melawan 9 pemain Indonesia. Anehnya, jika pemain Indonesia yang dilanggar, wasit jarang banget meninjau VAR. Kabirov terkesan acuh dan hanya menyimpulkan sendiri.
Seperti yang terjadi di menit 56 ketika salah satu pemain Qatar melepaskan tekel keras ke Witan Sulaeman. Respons wasit memang cepat. Namun, hasil akhirnya kurang memuaskan. Sepintas Nasrullo Kabirov mengeluarkan kartu merah, tapi entah kenapa sang wasit tiba-tiba mengurungkan niatnya dan mengganti dengan kartu kuning.
Momen lain yang bikin puluhan ribu fans Indonesia misuh-misuh adalah momen saat Marselino Ferdinan terlihat didorong oleh Hashmi Al Hussain hingga jatuh tersungkur. Kabirov tidak menganggapnya sebagai pelanggaran dan melanjutkan pertandingan dengan lemparan ke dalam untuk Indonesia.
Serangkaian kontroversi ini menimbulkan berbagai respons. Salah satu yang menarik perhatian muncul dari penerjemah pribadi Shin Tae-yong, Jeong Seok-seo. Menurutnya, kecurangan Qatar tidak hanya terjadi di dalam lapangan saja. Kejanggalan sudah terlihat saat rombongan Timnas U-23 menuju stadion.
Jeje merasa bahwa bus yang ditumpangi punggawa Garuda Muda diputar-putarkan terlebih dahulu. Seharusnya, perjalanan hanya delapan menit. Tapi jadi lebih dari 15 menit. Mungkin saat itu manajemen Qatar berusaha mengulur waktu karena masih negosiasi harga sama Nasrullo Kabirov.
Btw, Qatar memang sudah akrab dengan kontroversi. Hal tersebut sudah terlihat sejak Piala Dunia 2022 dan pagelaran Piala Asia 2023. Sebagai tuan rumah Piala Asia, Qatar memang berhasil back to back juara Asia. Tapi, ada yang aneh di laga final. Melawan Jordan, Qatar menang dengan skor 3-1 dan semua golnya berasal dari titik putih. Apakah itu sebuah kebetulan? Wallahualam.
Profil Nasrullo Kabirov Jadi Sorotan
Selepas kekalahan semalam, praktis sosok Nasrullo Kabirov jadi sorotan. Namanya bahkan masih trending hingga naskah ini dibuat. Kabirov tampaknya salah memilih lawan. Dengan kekuatan jempol sakti, profil Instagram Kabirov pun langsung digeruduk oleh puluhan ribu netizen Indonesia. Dalam postingannya, banyak netizen yang mengejek, mencela, dan memberikan tausiah pada sang wasit.
Tapi, ada yang menarik. Jika profilnya ditelusuri lebih dalam, ada satu video yang menampilkan rekam jejak Kabirov. Wasit asal Tajikistan itu ternyata pernah memimpin pertandingan Indonesia vs Kuwait pada tahun 2022. Lucunya, dalam video tersebut, tertulis caption ucapan terimakasih karena Kabirov telah memberikan penalti kepada Indonesia. Hmmm, dulu kawan kini jadi lawan nih, ceritanya?
Sumber: Kompasiana, CNN Indonesia, Bolasport, Tribun News
