14 April 2024 jadi hari yang bersejarah bagi masyarakat Kota Leverkusen. Lautan manusia yang mengenakan serba merah tumpah ruah di stadion BayArena. Gerombolan fans berlarian kegirangan lantaran merayakan gelar juara klub kesayangannya, Bayer Leverkusen. Mereka resmi mengunci gelar Bundesliga setelah menang atas Werder Bremen.
Di hadapan puluhan ribu pendukung setia, Die Werkself menuntaskan tugas mereka dengan baik. Hanya membutuhkan satu kemenangan untuk mengunci gelar, mereka tanpa basa basi menggilas tim tamu dengan skor telak 5-0. Tak disangka, kemenangan ini telah menjadi sebuah fenomena yang melahirkan banyak hal-hal menarik. Dan berikut adalah beberapa fakta menarik dibalik gelar Bundesliga Bayer Leverkusen.
Sebelum kita ulas satu per satu, football lovers bisa subscribe dan nyalakan lonceng agar tak ketinggalan video terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Gelar Pertama
Lautan manusia yang memadati BayArena menjadi suatu yang tak berlebihan karena mereka menyambut gelar Bundesliga yang begitu spesial dari Bayer Leverkusen. Ya, karena gelar musim 2023/24 adalah gelar perdana bagi Leverkusen. Semenjak didirikan pada tahun 1904, Die Werkself tidak pernah sekali pun menjuarai Bundesliga. Prestasi terbaik mereka adalah menjadi runner up di lima kesempatan.
Terakhir kali Bayer Leverkusen menjadi runner up pada musim 2010/11 silam. Pada saat itu, Borussia Dortmund besutan Jurgen Klopp yang keluar menjadi juara Bundesliga. Dari banyaknya kegagalan barangkali yang paling pahit adalah tahun 2002. Kala itu Leverkusen menjadi runner up di tiga kompetisi sekaligus dalam satu musim.
Alih-alih merengkuh predikat treble winner, Leverkusen malah mengukir sejarah treble horror. Leverkusen kehilangan gelar Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions sekaligus. Alhasil, kebanyakan orang memelesetkan nama klub yang kala itu diperkuat Michael Ballack menjadi “Neverkusen”.
Yang hebatnya lagi, gelar Bayer Leverkusen kali ini sekaligus mengakhiri dominasi sebelas tahun dominasi Bayern Munchen di Bundesliga. Lahirnya juara baru menjadi warna baru di persepakbolaan Jerman. Para penikmat Bundesliga juga pasti sudah bosan mengingat Bayern Munchen sudah menjuarai kompetisi tersebut selama sebelas tahun berturut-turut sejak musim 2012/13.
Julukan Baru
Nah, ngomong-ngomong soal julukan Neverkusen, kayaknya julukan tersebut sudah tak relevan lagi jika dikaitkan dengan sang juara baru Bundesliga. Maka dari itu, beberapa media Jerman berlomba-lomba untuk mencarikan julukan baru bagi Bayer Leverkusen. Muncullah istilah Meisterkusen. Apa itu?
Sebelum membahas lebih jauh tentang Meisterkusen, sebagai informasi tambahan saja bahwa Neverkusen adalah adaptasi dari julukan Bayer Leverkusen, yakni Vizekusen yang berarti “Kusen yang kedua”. Julukan ini disematkan kepada Die Werkself bukan hanya karena kegagalan pada musim 2001/02 saja, melainkan karena riwayat mereka yang memang sering nyaris juara.
Yang jadi ironis, “Neverkusen” tak hanya berakhir sebagai julukan semata, tetapi juga kutukan. Pada Piala Dunia 2002 misalnya, lima pemain Bayer Leverkusen masuk dalam skuad Timnas Jerman. Mereka berhasil masuk final, tetapi kembali pulang sebagai runner-up setelah takluk dari Brazil dengan skor 2-0.
Tak cuma itu, tragedi treble horror kembali terulang kala Bayern Munchen gagal di Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions musim 2011/12. Meski bukan Bayer Leverkusen yang mengalami, tetapi media-media Jerman kala itu melabeli Munchen sebagai “Vizekusen 2.0” alias “Neverkusen 2.0”.
Sementara Meisterkusen, julukan baru yang mulai dibicarakan berarti sebaliknya. Meister sendiri dalam bahasa Jerman berarti “menguasai”. Sama halnya dengan kata “Master” dalam bahasa Inggris. Dalam hal ini, setelah Leverkusen menjuarai Bundesliga 2023/24, media-media Jerman ingin menyingkirkan stigma buruk pada skuad asuhan Xabi Alonso dengan menyematkan julukan Meisterkusen.
Klub ke-13
Bayer Leverkusen mengunci gelar dengan menyisakan lima pertandingan lagi. Di pekan ke-29, Leverkusen telah mengoleksi 79 poin. Berjarak 16 poin dengan Bayern Munchen di urutan kedua. Dengan lahirnya Leverkusen sebagai juara baru Bundesliga, klub yang saat ini dilatih oleh Xabi Alonso itu menjadi klub Jerman ke-13 yang berhasil menjuarai kompetisi tersebut.
Sebelumnya sudah ada klub-klub lain seperti FC Koln, Werder Bremen, 1860 Munich, Eintracht Braunschweig, FC Nurnberg, Borussia Monchengladbach, Hamburger SV, VfB Stuttgart, Kaiserslautern, Borussia Dortmund, VfL Wolfsburg, dan yang paling sukses tentunya Bayern Munchen.
Tak Terkalahkan
Gelar perdana memang terasa amat istimewa bagi publik Leverkusen. Tapi, cara mereka mengamankan gelar tak kalah istimewa. Die Werkself mengunci gelar juara tanpa kekalahan setelah menjalani 29 pekan Bundesliga. Pasukan Xabi Alonso memetik 25 kemenangan dan empat kali imbang.
Ini menjadi rekor baru di Bundesliga. Bayer Leverkusen menjadi tim pertama yang mencatatkan 29 laga tak terkalahkan sejak musim dimulai. Pencapaian ini mematahkan rekor sebelumnya yang dimiliki oleh Bayern Munchen. FC Hollywood tercatat hanya pernah mencatatkan 28 laga tanpa kalah pada musim 2013/2014.
Sementara di semua kompetisi, Leverkusen sudah mengantongi 43 laga tanpa kekalahan. Itu menyamai rekor Juventus musim 2011/12 besutan Antonio Conte. Rekor itu juga masih bisa dipertajam oleh Leverkusen, mengingat masih ada lima pertandingan lagi. Jika bisa menyapu bersih sisa laga, maka Leverkusen akan mengakhiri musim ini dengan status invincible.
Meski demikian, Leverkusen ternyata bukan tim pertama yang mengamankan gelar Bundesliga dengan status tak terkalahkan. Bayern Munchen pun melakukannya pada musim 2013/14. Kala itu, The Bavarian yang tak terkalahkan bahkan mengunci gelar di pekan ke-27.
Bermain di markas Hertha Berlin, Bayern Munchen mencatatkan kemenangan tandang 3-1 dan dinobatkan sebagai juara kasta tertinggi sepakbola Jerman pada bulan Maret. Itu jadi yang tercepat dalam sejarah Bundesliga. Ngerinya lagi, Munchen mengakhiri musim tersebut dengan selisih 25 poin dengan pesaing utamanya, Borussia Dortmund yang bertengger di posisi dua.
OTW Treble
Tak cukup dengan satu gelar, Granit Xhaka cs kabarnya mengusung misi untuk meraih treble musim ini. Bayer Leverkusen memang masih aktif berlaga di tiga kompetisi, yakni Bundesliga, DFB Pokal, dan Europa League. Setelah menamatkan Bundesliga, kini mereka berambisi untuk menaklukan DFB Pokal dan Europa League.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Xhaka. Mantan punggawa Arsenal itu menggambarkan gelar juara Bundesliga yang diraih Bayer Leverkusen sebagai sesuatu yang spesial namun menegaskan bahwa rekan-rekan setimnya menginginkan lebih dari itu. Dirinya kini menatap kemungkinan untuk meraih treble yang belum pernah mereka raih sebelumnya.
Usaha Leverkusen untuk meraih treble bersejarah berlanjut dengan pertandingan leg kedua babak perempat final Europa League melawan wakil Inggris, West Ham United. Tim asuhan Xabi Alonso membawa keunggulan dua gol ke London tanggal 19 April nanti. Selain itu, sang juara baru Bundesliga juga akan menghadapi Kaiserslautern di final DFB-Pokal pada tanggal 25 Mei mendatang.
Josip Stanisic
Keberadaan Josip Stanisic di skuad Bayer Leverkusen juga jadi catatan sejarah baru di Bundesliga. Bagaimana bisa? Musim lalu, Stanisic masih berstatus pemain Bayern Munchen dan tergabung dalam tim yang menjuarai Bundesliga musim 2022/23. Nah, itu berarti Stanisic meraih dua gelar beruntun bersama dua klub yang berbeda.
Menariknya, tak banyak pemain Bundesliga yang mencapai prestasi tersebut. Stanisic tercatat sebagai pemain kedua yang melakukannya. Sementara pemain pertama yang berhasil meraih pencapaian unik itu adalah August Starek pada tahun 1968 bersama Nurnberg dan musim berikutnya bersama Bayern Munchen.