Pembuktian Raphinha; Kandidat Peraih Ballon Dor 2025 yang Paling Diremehkan

spot_img

Saat membahas siapa yang paling layak meraih Ballon d’Or 2025, nama seperti Kylian Mbappé, Erling Haaland, Mohammed Salah, dan Vinicius Jr, jadi yang paling sering muncul. Tapi ada satu nama yang relatif sunyi dari pembicaraan alias jarang muncul di headline.  Padahal performanya nggak kalah mengesankan. Sosok itu adalah Raphael Dias Belloli alias Raphinha.

Lantaran jarang dilirik, Raphinha seakan nggak diperhitungkan dalam bursa Ballon d’Or 2025.  Rasanya, menjadi dosa besar dalam dunia si kulit bundar, kalau sampai nama pesepakbola asal Brasil ini luput dari sorotan.  Menjadi sebuah tanda tanya besar juga, mengapa Raphinha diremehkan oleh jutaan publik sepak bola? 

Raphinha sendiri merasa layak untuk bersaing meraih penghargaan individu paling prestisius tersebut. Lalu bagaimanakah kisah pembuktian bintang Barcelona ini dalam meraih Ballon d’Or 2025?

Penyebab Raphinha Diremehkan

Meskipun pihak penyelenggara belum resmi mengumumkan nama-nama calon peraih Ballon d’Or, tapi publik sudah mulai mempercakapkan jagoan masing-masing.  Sayangnya, saat topik Ballon d’Or 2025 dibahas, nama Raphinha kurang menggema, seolah-olah dirinya bukan kandidat utama yang layak dipertimbangkan.

Padahal secara penampilan individu, catatan Raphinha di musim ini terbilang sangat impresif.  Usut punya usut, ada alasan-alasan tertentu yang membuat Raphinha diremehkan untuk menyabet Ballon d’Or 2025.

Alasan pertama, Raphinha adalah tipe pemain yang konsisten tapi sayangnya kurang mencolok secara media. Dia bukan headline-hunter seperti Kylian Mbappé atau Erling Haaland, bahkan untuk ukuran pemberitaan, Raphinha agak tersisihkan dari dua rekan duetnya di lini depan yakni Robert Lewandowski atau Lamine Yamal.

Bukan cuma di level klub, di Timnas Brasil  pun sorotan publik sering hanya jatuh ke nama besar seperti Vinícius Jr atau Neymar. Meski secara kontribusi nggak kalah atau malahan lebih signifikan, tetap saja Raphinha luput dari perhatian publik.

Karena jarang disorot media inilah, keberadaan Raphinha seolah nggak dianggap. Padahal Ballon d’Or bukan hanya soal performa, tapi juga narasi dan branding media. Pemain seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo nggak hanya punya pencapaian yang hebat, tapi mereka juga media darling dan punya narasi personal yang kuat. 

Diakui ataupun tidak, Messi dan Ronaldo yang dalam satu dekade belakangan mendominasi Ballon d’Or, terpilih karena rivalitas keduanya sangat populer lantaran sering jadi pemberitaan.

Sayangnya, Raphinha belum punya dukungan narasi besar seperti itu. Exposure pemain kelahiran Rio Grande Selatan ini terlalu kecil untuk penghargaan sebesar Ballon d’Or. Meskipun populer di media bukan jadi syarat untuk bisa memenangi Ballon d’Or, tapi media punya pengaruh yang sangat besar dalam mewarnai persepsi publik. Tak jarang apa yang beredar di media dijadikan sebagai pijakan dalam mengambil keputusan.

Alasan kedua, entah kebetulan atau tidak kebanyakan para peraih Ballon d’Or punya riwayat karier cemerlang di klub-klub besar. Ambil contoh di edisi 2024, Rodri yang merupakan tulang punggung Manchester City sebelumnya merupakan bintang di Atletico Madrid. Begitu juga dengan Karim Benzema, Luka Modric, Cristiano Ronaldo. Ricardo Kaka, Ronaldinho dan seabrek nama besar lainnya.

Sebelum menyabet Trofi Bola Emas, para pemain ini sudah membuat tanda-tanda yang jelas di klub top Eropa yang mereka perkuat sebelumnya. Lionel Messi adalah pengecualian, selain karena talenta murni yang super langka, dirinya bergabung dari Newell’s Old Boys ke Barcelona di usia 13 tahun. Dengan kata lain La Pulga memulai karier profesionalnya dari Barcelona.

Sementara itu, Raphinha dipandang remeh karena hanya diboyong Barcelona dari Leeds United. Penilaian publik pun jadi bias karena The Peacock merupakan klub biasa-biasa saja yang  bahkan kini bermain di Divisi Championship. Apalagi Leeds United juga nggak punya tradisi melahirkan superstar. Raphinha pun kurang diperhitungkan. 

Bukankah lauk yang lezat sekalipun,  jika hanya ditaruh di etalase warteg maka akan jadi menu yang underrated? Kira-kira hal inilah yang dialami oleh Raphinha. Meskipun sekali lagi, perkara pernah bermain di klub top Eropa atau nggak bukanlah jadi penilaian utama dari para voters.

Pembuktian Raphinha Layak Sabet Ballon d’Or 2025

Raphinha memang underrated tapi bukan berarti nggak layak dan sama sekali nggak ada peluang memenangi Ballon d’Or 2025. Justru di balik semua pandangan sebelah mata itu, Raphinha dan diam-diam membuat sebuah pembuktiaan besar.

Meski nggak menjadikan Ballon d’Or 2025 sebagai obsesi, hati kecil Raphinha menolak untuk mendua. Dirinya ingin meraih bola emas itu, tapi nggak sampai menggebu-gebu.  Pengakuan ini dilontarkan sang pemain saat ditanya oleh legenda Brasil yakni Romario dalam sebuah podcast.

Raphinha enggan terlalu fokus pada Ballon d’Or atau penghargaan individu apapun. Baginya terlalu memikirkan hal itu justru berpotensi mengganggu performanya. Raphinha yang di musim ini tengah gacor-gacornya, ingin terus menjaga dan meningkatkan performanya. Entah dalam hal mencetak gol atau membuat assist, yang kelak bakal mengantarkan Barcelona memenangi berbagai titel juara.

Raphinha membuktikan kalau dirinya adalah pemain yang rela bekerja keras demi tim. Dalam sistem taktis garapan Hansi Flick, dia sering jadi pemain yang membuka ruang, memberi cover defensif, atau menciptakan peluang untuk pemain lain. Puluhan gol dan assist yang dikemasnya hanyalah efek lanjutan dari peran kolektif yang dimainkan. Rekan-rekannya pun menyadari kalau kontribusi Raphinha  pada tim lebih besar daripada statistik pribadinya.

Musim ini Raphinha jadi motor penggerak bagi Barcelona yang tengah berburu gelar. Ambisi Blaugrana untuk meraih treble winners masih sangat terbuka lebar. Jika terus tampil mengkilap dan sukses meraih treble winners bersama Barcelona, peluang Raphinha untuk masuk top bursa peraih Ballon d’Or 2025 amat terbuka lebar

Raphinha bisa dibilang sebagai kreator terbaik di Benua Biru saat ini. Tidak ada pemain di lima liga top Eropa yang menciptakan lebih banyak peluang musim ini daripada 116 peluang miliknya.

Siapapun pemain yang coba mengadu kecepatan dengan Raphinha, bisa dipastikan dia akan terbirit-birit. Yang nggak kalah penting Raphinha punya dribble lengket dan umpan silang kaki kirinya yang melengkung, dan shooting mematikan.

Kombinasi mematikan ini membuat Raphinha jadi monster bagi pertahanan lawan.  Saat fans dibuat takjub dengan kualitasnya saat ini, perlu diingat kalau perjalanan Raphinha hingga ke titik yang sekarang tidaklah mulus. Ia pindah ke Eropa pada tahun 2016 saat bergabung dengan Vitória de Guimarães sebelum pindah ke Sporting CP dan kemudian Rennes. 

Namun, di Yorkshire ia melejit, bermain untuk Leeds United asuhan Marcelo Bielsa  Di sana performanya yang apik dan penuh energi menarik perhatian tim-tim  raksasa besar. Sekarang, di usia 28 tahun, Raphinha adalah salah satu kapten Barcelona dan pemain yang membuat klub Catalan ini bersemangat meraih kembali era kejayaan.

Sekali lagi, jika Raphinha yang bisa meraih 3 trofi bersama Barcelona dengan terus mempertahankan performa apiknya. Maka dia telah memenuhi  kriteria peraih Ballon d’Or. Pasalnya, pemenang Ballon d’Or dinilai dari berbagai hal. Antara lain penampilan di turnamen besar, talenta individu,dan trofi untuk tim.

Penutup

Di antara banyak pemain hebat lainnya, Raphinha boleh dibilang sebagai kuda hitam yang diharapkan. Narasi pemain paling underrated ini bisa saja menggugah hati para voters. Coba bayangkan…. Seorang anak dari Brasil selatan, yang tak pernah masuk radar ‘wonderkid’, kini menjadi bintang paling berkilau.

Kalau Raphinha menang Ballon d’Or, itu bukan kejutan. Itu adalah hadiah dari pembuktian panjang yang nyaris luput dari mata dunia. Jika tahun ini bola emas tersebut jadi milik Raphinha, itu akan menjadi kemenangan bagi semua pemain yang tidak pernah disorot, tapi selalu memberi segalanya untuk tim.

Karena dalam sepak bola, kadang yang paling berbahaya adalah mereka yang tidak diperhitungkan.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru