Pemain Mahal yang Kini Bernasib Malang

spot_img

Harga mahal tidak menjamin nasib seorang pemain sepak bola akan selalu mulus. Malahan terkadang pemain yang berlabel sebagai pemain mahal tidak bisa memenuhi ekspektasi. Kadang kala justru mereka terbebani oleh label pemain mahal.

Buat pemain yang tak bisa menanggung beban harga di pundaknya, nasib malang bisa saja menghampiri. Seperti pemain-pemain berikut ini. Dulu pemain-pemain ini dibanderol dengan harga tinggi. Transfernya bahkan pernah menjadi salah satu yang termahal. Siapa saja pemain-pemain tersebut?

James Rodriguez

Kolombia yang melaju hingga perempat final Piala Dunia 2014 membuat banyak pemainnya menjadi sorotan. Tak terkecuali James Rodriguez. Penampilannya di Brasil menarik perhatian jutaan pasang mata, termasuk Presiden Real Madrid, Florentino Perez.

James, gelandang serang yang terbiasa menciptakan gol-gol spektakuler saat itu mendambakan bermain di Bernabeu. Perez pun bergerak cepat mengamankan bintang Timnas Kolombia tersebut. Setelah Piala Dunia, Los Galacticos memboyong James.

Uang sekitar 80 juta euro (Rp1,3 triliun) dikeluarkan untuk menjadikan James proyek Galacticos baru sekaligus rekrutan termahal. Tiba di Bernabeu, James langsung menjawab kepercayaan Perez. Sang pemain bahkan mencetak 17 gol di seluruh kompetisi selama musim 2014/15.

Namun, nasib kurang enak mulai menghampiri James kala Los Blancos menunjuk Zinedine Zidane pada 2016. Meski penunjukkan si penanduk Materazzi itu menjadi awal kesuksesan baru Real Madrid. Tapi secara efektif justru mengakhiri karier James.

Sang pemain jarang dipakai oleh pelatih asal Prancis itu. Menurut Zidane, James bahkan pernah meminta tidak ikut serta dalam pertandingan menghadapi Athletic Bilbao. Los Blancos pun meminjamkannya ke Bayern Munchen. Di Jerman ia bertemu Carlo Ancelotti.

James meraih gelar Bundesliga dua kali selama di Bayern Munchen. Namun, peraih Puskas Award 2014 itu dikembalikan ke Real Madrid. Ironisnya, Los Blancos justru menjual James secara gratis ke Everton. Di Merseyside inilah kegemilangan James memudar.

Ia memang bertemu Carletto lagi. Tapi ia tidak membawa pengaruh signifikan bagi Everton. James cuma sanggup mengemas enam gol dan sembilan asis dalam 26 laga di Everton. The Toffees justru melepasnya ke Al-Rayyan sebelum kontraknya habis.

Tahu berapa harganya? 8 juta euro (Rp136 miliar) saja. Kini James tersingkir dari Eropa, terkatung-katung di Liga Brasil bersama Sao Paulo.

Neymar

Paris Saint-Germain pernah menjadikan Neymar pemain termahal di dunia. Tahun 2017, ketika Barcelona berpikir tidak ada yang sanggup menebus klausul rilis eks bintang Santos itu, PSG yang dimiliki Nasser Al-Khelaifi berani melakukannya. Tak kurang dari 222 juta euro dikeluarkan untuk memperkenalkan Neymar ke publik Paris.

Nominal itu kalau dirupiahkan hari ini mencapai sekitar lebih dari Rp3,7 triliun. Transfer Neymar itu pun menjadi cikal bakal harga pemain nggak ngotak. Les Parisiens berhasil merusak harga pemain. Namun, berita pembelian sensasional Neymar itu hanya kisah masa lalu yang bisa dikenang saja.

Neymar memang kunci permainan PSG dalam beberapa tahun. Kemitraannya dengan Kylian Mbappe dan Lionel Messi menghasilkan tak sedikit gelar. Namun, musim terakhirnya di Parc des Princes, Neymar mulai kehilangan sentuhannya. Neymar juga sering masuk meja perawatan.

PSG pun mesti melepasnya. Klub Arab Saudi, Al-Hilal berminat mendatangkannya. Sampai di sini Neymar lagi-lagi jadi bahan pembicaraan. Dibeli Al-Hilal, Neymar masih jadi pemain mahal.

Betapa tidak? Klub milik Kerajaan Arab Saudi itu dilaporkan mengeluarkan setidaknya 90 juta euro untuk memboyong Neymar. Tidak hanya nominalnya yang tinggi, ada banyak klausul mewah yang didapatkan Neymar selama di Arab Saudi. Soal itu, kamu bisa menonton video Starting Eleven Story sebelumnya.

Lalu, apakah Neymar tampil apik di Al-Hilal? Tentu tidak. Sang pemain bahkan jarang terdengar kiprahnya di Saudi. Justru yang sering terdengar adalah berita cederanya Neymar. Selama di Al-Hilal, Neymar cuma memenuhi anggaran rumah sakit. Ironisnya, pada November 2023, dilansir talkSPORT, pendaftaran Neymar di skuad dicabut oleh Al-Hilal.

Paul Pogba

Paul Pogba awalnya digembleng di Manchester United. United menemukannya dari Le Havre. Tapi Setan Merah justru melepasnya sukarela tahun 2012 ke Juventus. Pogba berkembang di Juventus sebagai gelandang yang agresif dan bagus dalam membantu serangan.

Melihat perkembangan Pogba, MU pun memulangkannya tahun 2016. Kembalinya Pogba ke MU seketika menjadi berita sensasional. Sebab waktu itu, MU membeli Pogba seharga 105 juta euro (Rp1,7 triliun).

MU menjadikan Pogba pembelian termahal kala itu. Saat kembali ke Old Trafford, Pogba mendapat sambutan beragam. Ada yang menyukainya, tak sedikit pula yang tidak menginginkan kehadiran Pogba. Namun, di musim perdananya, gelar Liga Eropa berhasil dipersembahkan Pogba untuk United.

Sayangnya, setelah itu perjalanan Pogba tak berjalan mulus. Rangkaian cedera mulai menghampirinya. Tak cuma itu, Jose Mourinho mulai menepikan Pogba. Performa menyedihkan mulai ditunjukkan Pogba. Hingga ironisnya, Pogba dilepas lagi ke Juventus dengan status bebas transfer.

Periode keduanya bersama La Vecchia Signora, karier Pogba justru makin tenggelam. Apes, pada akhir tahun lalu Pogba dinyatakan positif obat doping berupa testosteron. Ia pun sementara di-banned dari semua kompetisi. Sidang putusan hukumannya baru akan diumumkan 18 Januari mendatang.

Philippe Coutinho

Philippe Coutinho pernah berlabel pemain termahal ketika dibeli Barcelona dari Liverpool. Tahun 2018 Blaugrana membeli pemain Brasil itu seharga 120 juta euro, ditambah 40 juta euro. Jadi, kalau ditotal Los Cules menggelontorkan 160 juta euro (Rp2,7 triliun) untuk Coutinho.

Mengapa semahal itu? Selama berseragam The Reds, Coutinho telah menjelma salah satu bakat luar biasa di sepak bola. Namun, seperti laporan Goal, presiden Barcelona saat itu, Bartomeu sebetulnya tidak tahu apa kegunaan Coutinho. Apakah ia sayap, gelandang serang, atau keduanya?

Kendati begitu, Coutinho dianggap penerus Neymar. Sayangnya, selama empat tahun berseragam Blaugrana, performa Coutinho justru tidak konsisten. Ia bahkan menderita cedera lutut. Ia pun akhirnya dipinjamkan ke Bayern Munchen pada 2019.

Kamu tentu ingat tragedi 8-2 bukan? Nah, di salah satu tragedi paling monumental sepanjang sejarah itu, Coutinho menyumbang dua gol untuk Die Roten. Setelah pulang ke Barca, Coutinho dipinjamkan lagi. Kali ini ke Aston Villa. Di Inggris, Coutinho sempat menunjukkan tanda-tanda sentuhan terbaiknya akan kembali.

Ia pun dipermanenkan oleh Aston Villa pada 2022. Di tangan Steven Gerrard, Coutinho masih diandalkan. Namun, keadaan berubah ketika Unai Emery mengambil kendali. Coutinho mulai disisihkan. Puncaknya cuma dua kali ia turun sebagai starter di tangan Emery.

Emery yang tak memerlukan Coutinho meminjamkannya ke klub Qatar, Al-Duhail. Di Piala Dunia 2022, Coutinho punya harapan menambah kapsnya di Timnas Brasil. Tapi cedera paha datang dan merampas kesempatannya tampil di Qatar. Kini Coutinho masih di Al-Duhail, entah ketika masa peminjamannya habis, ia akan dipakai lagi Aston Villa atau tidak.

Eden Hazard

Jendela transfer musim panas tahun 2019, Real Madrid mencari Galacticos baru. Raksasa Spanyol itu telah lama mengagumi bakat Belgia, Eden Hazard. Penampilan luar biasa Hazard di Chelsea menjadi pemicunya. Mereka pun memutuskan untuk mengeluarkan banyak uang demi Hazard.

Sekitar 115 juta euro (Rp1,9 triliun) dikeluarkan Los Merengues untuk memboyong Hazard. Penyerang Belgia itu awalnya diproyeksikan mengisi kekosongan mesin gol Real Madrid yang telah ditinggal Cristiano Ronaldo ke Juventus. Well, bukan hanya biaya yang tinggi, gajinya pun tinggi.

Los Blancos membayar setidaknya 468 ribu euro (Rp7,9 miliar) untuk Hazard. Ia menjadi calon superstar baru dengan nomor “7” di punggungnya. Namun, kelak kita tahu segalanya tidak sesuai rencana. Hazard lebih sering duduk di bangku cadangan. Cedera demi cedera yang mampir membuat Hazard tak kunjung menemukan permainan terbaiknya di Real Madrid.

Empat tahun di Real Madrid, tapi Hazard cuma bermain selama 76 laga dan hanya mengemas tujuh gol. Bukan hanya cedera, masalah fisik berupa kelebihan berat badan juga menghambat Hazard.

Tahun 2023, Hazard sudah tak berstatus pemain Real Madrid lagi. Karena tak ada yang serius memboyongnya, Hazard pun terpaksa mengakhiri kariernya di tahun yang sama. Begitulah. Dari yang semula pembelian termahal, Hazard dan pemain-pemain tadi justru menemui nasib yang memilukan.

Sumber: SkySports, DailyMail, OneFootball, TheHardTackle, Goal, talkSPORT, TheHindu

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru