DAHSYAT! Pelatih Kelas Dunia yang Melatih Tim-Tim di Piala Asia 2023

spot_img

Piala Asia 2023 yang akan berlangsung sebentar lagi tak hanya dipenuhi pemain kelas dunia. Namun, para pelatih-pelatih top di dunia juga akan menunjukkan strategi mutakhir demi kemenangan timnya di Piala Asia. Siapa saja mereka?

Shin Tae-yong

Pelatih 53 tahun ini kualitasnya sudah banyak diakui di seluruh dunia. Namanya melejit setelah menukangi Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Ketika itu momen paling diingat adalah ketika menjungkalkan sang juara bertahan Jerman di babak grup.

Prestasi terbaik Korea Selatan ketika dipoles Coach Shin adalah juara di Piala Asia Timur tahun 2017. FYI juga, Coach Shin ini sebenarnya hampir saja lho meraih mahkota Piala Asia bersama Korea Selatan di tahun 2015. Namun ketika itu statusnya masih jadi asisten pelatih Uli Stielike.

Beruntung timnas Garuda masih diarsiteki pelatih kelas dunia sepertinya. Apalagi sejak ditunjuk, ia membuat ranking FIFA Timnas Indonesia melejit dari 175 hingga sekarang 146. Level permainan dengan para pemain naturalisasi yang dipilihnya juga mampu menumbuhkan harapan besar bagi publik sepakbola Indonesia.

Lolos ke Piala Asia baik di level u-23 maupun senior, serta masih berjuang masuk Piala Dunia 2026 adalah prestasi yang telah diukir pelatih kelahiran Gyeongbuk tersebut. Nah, tinggal kita tunggu apakah tuah Coach Shin ketika melatih Korea Selatan mampu menular ke Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 nanti?

Paulo Bento

Lain halnya dengan Paulo Bento, pelatih yang sedang menukangi Uni Emirat Arab. Pelatih Portugal tersebut ditunjuk oleh negaranya Sheikh Mansour tersebut sejak 9 Juli 2023. FYI aja, inilah pelatih yang menggembleng CR7 ketika di Timnas Portugal sejak Piala Dunia 2010 hingga 2014.

Paulo Bento juga pelatih yang menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat dari Korea Selatan pasca Piala Dunia 2018. Pelatih yang sukses meraih beberapa trofi di Sporting Lisbon tersebut terbukti lebih sukses daripada Coach Shin kala membesut Taeguk Warriors. Masuk ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 lalu contohnya.

Selain itu, dengan bermodal permainan yang dinamis dan atraktif sejak menukangi Timnas Portugal, Bento diharapkan bisa mengangkat prestasi Uni Emirat Arab di Piala Asia nanti. Tim ini sendiri dalam dua edisi terakhir selalu lolos ke semifinal.

Hector Cuper

Ada juga Hector Cuper di Timnas Suriah. Cuper adalah pelatih kawakan yang sudah malang melintang di sejumlah klub dan timnas. Pecinta sepakbola era 90-an pasti mengenal sosok pelatih berambut putih asal Argentina ini.

Inter Milan, Valencia, dan Mallorca dulu pernah menggunakan jasanya. Dua trofi Piala Super Spanyol di akhir 1990-an menjadi bukti kehebatan Cuper. Kariernya menjadi pelatih Timnas sudah dimulai sejak 2015 ketika ditunjuk menangani Timnas Mesir. Bahkan ketika menangani The Pharaohs, Cuper terpilih menjadi pelatih terbaik Piala Afrika 2017 karena mampu membawa Mesir menjadi runner-up Piala Afrika 2017.

Cuper kini ditantang melatih timnas negara konflik seperti Suriah. Piala Asia 2023 menjadi uji coba kemampuan Cuper. Sebelum target besar meloloskan Suriah ke Piala Dunia 2026 menanti.

Juan Antonio Pizzi

Berikutnya ada Juan Antonio Pizzi sang juru taktik Timnas Bahrain. Namanya mungkin lebih dikenal sebagai pemain ketimbang pelatih. Pizzi adalah sosok penyerang gacor Barcelona di era 90-an. Selain bagus sebagai pemain, Pizzi juga sukses kala menjadi pelatih. Gelar Copa America yang diraih Chile tahun 2016 adalah berkat tangan dinginnya.

Pelatih kelahiran Argentina itu berharap Bahrain bisa mengejutkan di Piala Asia nanti. Ia ingin sekali membuat sejarah sebagaimana di Timnas Chile. Ya, bagaimanapun racikan dan pengalaman Pizzi patut dinanti. Bahrain sendiri pernah ke semifinal pada edisi 2004 silam.

Hajime Moriyasu

Meskipun local pride, pelatih Timnas Jepang ini levelnya sudah kelas dunia. Bagaimana tidak? Tim Samurai Biru sudah bisa diantarkan Hajime Moriyasu tampil mengejutkan di Piala Dunia 2022 lalu. Pelatih 55 tahun tersebut bahkan mampu menjinakan Timnas Spanyol dan Jerman di babak grup.

Pelatih kelahiran Shizuoka tersebut menyimpan misi tersendiri untuk meraih gelar di Piala Asia 2023 kali ini. Pasalnya, Moriyasu masih menyimpan dendam ketika kalah di final Piala Asia sebelumnya oleh Qatar.

Menurutnya, kali ini adalah saat yang tepat. Ketika dihelat di rumah Qatar, Jepang akan berusaha membalaskan dendamnya di depan muka tuan rumah untuk meraih mahkota. Apalagi Negeri Sakura tersebut sudah lama mendambakan trofi Piala Asia pulang ke negaranya sejak hilang dari genggaman tahun 2011 silam.

Philippe Troussier

Berikutnya ada pelatih Vietnam, Phillipe Troussier. Pelatih ini dulu sempat menukangi Marseille tahun 2004. Pengalamanya dalam dunia kepelatihan tak usah diragukan lagi. Pelatih asal Prancis ini sudah menukangi timnas sejak tahun 1992 ketika melatih Pantai Gading.

Namun yang paling diingat adalah prestasinya melatih Timnas Jepang di Piala Asia 2000 dan Piala Dunia 2002. Tuah Troussier bahkan membuahkan trofi Piala Asia bagi Jepang di tahun 2000. Kelolosan Jepang hingga babak 16 besar Piala Dunia 2002 juga buah racikannya. Jadi, tak usah heran jika nanti Vietnam bisa tampil mengejutkan di bawah racikan pelatih 68 tahun ini.

Jesus Casas

Selanjutnya ada Jesus Casas, pelatih asal Spanyol yang menukangi Irak. Timnas Indonesia pernah jadi korban Irak racikan Jesus Casas di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih yang menukangi Irak sejak 2022 punya rekam jejak mentereng. Ia pernah jadi asisten pelatih Luis Enrique di Timnas Spanyol di Piala Eropa 2020 lalu.

Ia juga pernah jadi analisator pertandingan Barcelona sejak tahun 2010 hingga 2014. Gelar La Liga, Copa Del Rey, hingga Liga Champions pernah dirasakan pelatih 50 tahun ini selama mengemban jabatan tersebut. Jadi tak heran jika nanti Singa Mesopotamia mampu berbicara banyak di Piala Asia. Irak juga sudah terlalu lama menanti trofi Piala Asia sejak terakhir kali diraihnya di Jakarta 2007 silam.

Roberto Mancini

Ada juga Roberto Mancini yang kini melatih Timnas Arab Saudi. Ya, juara Piala Eropa 2020 lalu itu sedang mencoba untuk menguasai Asia. Soal track record sebagai pemain dan pelatih, tak usah diragukan lagi.

Catatan melatih klub dan timnas juga sama menterengnya. Gelar di tim seperti Manchester City, Inter Milan, maupun terakhir di Gli Azzurri sudah jadi bukti. Namun, ada catatan bagi Mancini di Arab Saudi. Sejak ditunjuk pada September 2023 lalu, allenatore Italia tersebut sudah menderita tiga kali kekalahan.

Namun harusnya itu tak jadi soal. Dengan sentuhan pelatih yang berpengalaman sekaliber Mancini, The Falcons harusnya mampu berbicara banyak di Qatar nanti. Terlebih sang juara tiga kali Piala Asia tersebut masih lapar gelar. Terakhir kali Arab Saudi meraihnya di tahun 1996.

Jurgen Klinsmann

Ada juga pelatih Korea Selatan, Jurgen Klinsmann. Klinsmann ini adalah pelatih asal Jerman yang membawa Timnas Jerman ke semifinal Piala Dunia 2006. Ia juga pernah melatih Bayern Munchen dan Timnas Amerika Serikat. Satu-satunya gelar ketika menjadi pelatih adalah Piala Emas tahun 2013 bersama Amerika Serikat.

Pelatih 59 tahun tersebut ditunjuk menukangi Son Heung-Min dan kawan-kawan sejak Februari 2023. Performanya selama ini membimbing tim Negeri Gingseng juga terbilang cukup baik. Hwang Hwe-Chan dan kawan-kawan sering menang besar ketika diasuh Klinsmann. Termasuk melawan Tunisia, Vietnam, China, maupun Singapura.

Jadi siap-siap saja, Taeguk Warriors dengan aroma racikan ala Jerman akan melibas semua lawan-lawannya demi sebuah mahkota yang cukup lama dinantikan publik Korea. FYI aja, Korea Selatan terakhir kali meraih trofi Piala Asia adalah tahun 1960.

Sumber Referensi : cnn, fifa, jleague, arabnews, reuters, theafc.com, espn

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru