Omar Marmoush akhirnya benar-benar ke Etihad Stadium setelah sekian proses transfer musim dingin usai. Ia resmi berseragam Manchester City meski yang pertama kali menemukan bakatnya adalah sosok legendaris MU, Ryan Giggs.
Lho kok bisa? Ya, karena bermula dari Ryan Giggs lah, jalan Omar Marmoush untuk berkarir Eropa terbuka selebar-lebarnya. Yang bikin heran sebenarnya bukan Ryan Giggs menemukan Omar Marmoush, sebab itu bagian dari rencana Ilahi buat pemain asal Mesir itu menuju kesuksesannya di kulit bundar.
Tapi yang bikin heran adalah MU ke mana saja selama ini? Kok pemain sebagus Omar Marmoush itu sampai tak terlihat. Apa Ryan Giggs nggak ngasih tahu, sampai akhirnya pemain sehebat Marmoush dibajak rival sekota Manchester City?
Daftar Isi
Ryan Giggs Pasca Pensiun
Banyak kenangan manis yang sudah terjadi selama Ryan Giggs berseragam Manchester Merah. Pemain asal Wales itu sangat menikmati masa-masa kejayaan MU dengan 36 trofi di berbagai kejuaraan. Tidak seperti sekarang ini yang, tahu sendirilah seperti apa, mau menyebutkan kok malah takut nanti sedih lagi para pecinta MU.
Tentu sebagai alumni Manchester United yang berprestasi, Ryan Giggs melanjutkan karirnya di dunia kepelatihan. Ryan Giggs memulainya dengan menjadi pemain plus pelatih selama tiga bulan. Tepatnya pada bulan April hingga Juni 2014.
Happy 43rd birthday, Ryan Giggs.
13 League titles 🏆
9 Charity Shields 🏆
4 FA Cups 🏆
3 League Cups 🏆
2 Champions Leagues 🏆
1 ClubLegend 👑 pic.twitter.com/DnmFSTYnVA
— FootballFunnys (@FootballFunnnys) November 29, 2016
Kemudian tepat pada 1 Juli 2014 Ryan Giggs mengakhiri karirnya sebagai pemain sepakbola. Tapi bukan berarti cerita Gigs berakhir di situ saja. Louis Van Gaal yang kala itu jadi pelatih MU, meminta Ryan Giggs menjadi asisten manajer, hingga Louis van Gaal pergi dari MU pada 2016.
Ryan Giggs terpaksa berhenti dari asisten manajer MU meski kontrak bersisa satu tahun lagi. Ia cukup kecewa di akhir masa baktinya di MU lantaran dua hal. Pertama, pemecatan Louis Van Gaal yang kurang berkesan di hati Giggs. Kedua, pengangkatan Rui Faria sebagai asisten manajer Jose Mourinho yang kala itu menggantikan sang meneer Belanda.
Giggs yang kehilangan tempat kecewa. Namun, rekan sesama mantan pemain Wales, Chris Coleman mencoba menguatkan Giggs. Coleman berkata pada Giggs, bahwa dirinya suatu hari nanti akan kembali ke Manchester United. Setelah tak bekerja di tim kepelatihan MU, Giggs memilih memperdalam ilmunya di dunia pelatih. Akhirnya dari sinilah kemudian Ryan Giggs menyelesaikan kursus kepelatihan Lisensi Pro UEFA.
Dipilih jadi Analis Pertandingan UEFA
Sertifikat kursus kepelatihan Lisensi Pro UEFA pun didapatkan Giggs setelah 18 bulan belajar ilmu kepelatihan. Lengkap sudah amunisi yang dimiliki Giggs untuk menghadapi tantangan pasca dibuang dari MU. Bermodal lisensi kepelatihan itu, kiprah Giggs di dunia melatih dimulai lagi.
Tapi Giggs tidak memimpin sebuah tim. Justru ia mendapat pekerjaan di UEFA sebagai seorang analis pada 2017. Sebagai analis, Giggs mengemban tugas untuk menganalisis potensi tim, potensi pemain, dan bursa transfer.
Nah, sinilah momen Ryan Giggs menemukan Omar Marmoush pada tahun 2017 silam. Saat itu kebetulan Ryan Giggs yang seorang analis pertandingan UEFA, harus terbang ke Timur Tengah. Di sana Giggs mengamati setiap pertandingan yang dilaksanakan oleh Turnamen U-17 di Dubai.
Saat itu karena Giggs adalah seorang pemain sayap kanan, pandangannya pun cenderung kesana. Hingga ia melihat skill anak muda bernama Omar Marmoush terlihat menonjol. Kala itu Omar Marmoush memperkuat Timnas Mesir U-17. Giggs menilai Marmoush muda punya potensi yang bisa bekembang jauh lebih baik.
In 2017, Wolfsburg signed 18-year-old Omar Marmoush, regarded as one of Egypt’s brightest talents.
After six years, including loan spells at St. Pauli and Stuttgart, and just 6 goals for the first team, Wolfsburg let him go to Eintracht without regret.
Since then:
☑️59 games… pic.twitter.com/3fSaeHlMOP
— Football Talent Scout – Jacek Kulig (@FTalentScout) November 29, 2024
Singkat cerita, Giggs menceritakannya pada salah seorang agen bahwa ia menemukan satu talenta menarik dari negeri Piramida itu. Dari informasi singkat itu kemudian sampai kepada Kepala Pemandu Bakat Wolfsburg saat itu, Pierre Littbarski. Tentu saja pihak klub tak menyia-nyiakan informasi dari sumber terpercaya seperti Ryan Giggs.
Memulai Karir Sepakbola di Eropa
Berkat review dari Ryan Giggs, Omar Marmoush akhirnya memenuhi undangan untuk datang ke Jerman. Kala itu Wolfsburg mengundang pemain usia 17 tahun itu ke tempat latihan untuk menjalani trial. Wolfsburg ingin melihat seberapa hebat kemampuan Omar Marmoush.
Ternyata Omar Marmoush berhasil meyakinkan seluruh jajaran klub. Pemain asal Kairo itu memenuhi harapan klub. Akhirnya Marmoush benar-benar hengkang dari Wadi Degla dan berpindah ke Wolfsburg pada 31 Agustus 2017. Sejak saat itu ia melanjutkan tantangannya di Bundesliga.
Menurut Pierre Littbarski, Omar Marmoush pemain muda yang potensial. Melansir dari BBC, Marmoush adalah pemain yang memiliki pergerakan yang cepat. Marmoush juga kemampuan teknis yang menunjang. “Dia saat itu adalah berlian kasar,” kata Pierre Littbarski.
Namun sayangnya, Wolfsburg hanya memanfaatkan tenaganya semusim. Selebihnya Marmoush dipinjamkan ke klub lain seperti Stuttgart dan St. Pauli. Namun, dengan dipinjamkan ke tim lain, justru Marmoush jadi lebih banyak menit bermain. Kemampuannya kian terasah.
Sekembalinya ke Wolfsburg, Marmoush mendapat tempat reguler. Niko Kovac, pelatih Wolfsburg saat itu, memainkannya hampir di setiap pertandingan kompetitif. Di Bundesliga musim 2022/23, misalnya, Marmoush turun dalam 33 pertandingan. Walau cuma mencetak lima gol dari sana, Kovac berniat mempertahankannya.
Namun sang pemain berpikiran lain. Ia ingin menyudahi kariernya di Wolfsburg. Kesempatan ini dibaca dengan sangat baik oleh rival sesama Bundesliga. Saat kontraknya di Wolfsburg habis, Eintracht Frankfurt masuk untuk menggoda Marmoush. Sang pemain tergiur untuk pindah dari Volkswagen Arena ke Deutsche Bank Park.
Mendapatkan Marmoush secara gratis bak ketiban durian runtuh. Direktur Olahraga Frankfurt, Markus Krosche kala itu mengatakan, merekrut Marmoush berarti ia merekrut pemain yang keterampilannya akan membuat serangan lebih fleksibel. Dan benar saja, sang pemain langsung nyetel ke skuad Frankfurt.
Oliver Glasner, pelatih Die Adler saat itu, tak butuh waktu lama untuk memberinya kesempatan. Baru di musim pertamanya saja, Marmoush menghentak lewat 17 gol di seluruh kompetisi. Musim berikutnya, Marmoush ditinggal sang pelatih ke Crystal Palace. Tapi dasar pemain sudah matang, sungai gol masih mengalir darinya.
Di tangan anak dari legenda sepak bola Jerman, Klauss Toppmoller, yakni Dino Toppmoller, Marmoush malah kian menggila. Lihat saja, musim ini, Marmoush baru bermain dalam 17 laga di Bundesliga, tapi 15 gol sudah ia torehkan.
Tak butuh waktu lama, pemain yang pertama kali ditemukan bakatnya oleh Ryan Giggs itu itu membuat Liverpool dan Manchester City berminat merekrutnya. Ya, Liverpool dan Manchester City, bukan Manchester United. The Red Devil di awal musim ini malah mengejar tanda tangan Joshua Zirkzee.
🇪🇬 Omar Marmoush on Instagram while he was playing at Wolfsburg: “Praise be to Allah”
Marmoush has just joined Man City after taking the Bundesliga by storm with Frankfurt, this post from 2022 shows how he has always kept his faith in Allah and now he’s at the top of the game. pic.twitter.com/VAajWXOAK6
— Faithfull Ballers (@FaithfullBaller) January 23, 2025
Manchester City Mengamankan Omar Marmoush
Direktur Olahraga Manchester City, Txiki Begiristain yang matanya tak pernah meleng melihat bakat dengan mudah melacak Omar Marmoush. Di mata Begiristain, Marmoush adalah sosok penyerang tengah ulung.
Selama berseragam Frankfurt, Marmoush menjalani musim luar biasa dan bahkan bisa mempengaruhi pertandingan. Di titik itu, Begiristain merasa Marmoush adalah sosok yang tepat, terutama sekali untuk membalikkan keadaan. Kita tahu City sedang terpuruk. Mereka butuh pemain yang bisa menjadi game changer.
Keinginan City untuk merekrut Marmoush pun akhirnya sampai ke telinga Direktur Olahraga Eintracht Frankfurt, Markus Krosche. Siapa yang tak tergiur jika yang menawar adalah Manchester City? Tawaran 70 juta euro (1,1 triliun rupiah) dikirim.
Tapi karena City yang nawar, Frankfurt mencoba aji mumpung. Mereka pun meningkat tawaran dan akhirnya kesepakatan pun terjalin di angka 82 juta euro (1,3 triliun rupiah). Keberanian Manchester City menebus Omar Marmoush berhasil memukul mundur Liverpool. Klub sultan itu mengikat Omar Marmoush dengan durasi kontrak hingga 30 Juni 2029.
Bola Skor, Coachvoice, BBC, Transfermarket, The FA, Aljazeera.