Nggak Usah Eksperimen Lagi! Lawan Jepang, Timnas Indonesia Pakai Formasi Ini Aja

spot_img

Usai menelan kekalahan mengejutkan atas Timnas China, banyak media dan fans mencari kambing hitam untuk disalahkan. Tak sedikit yang berkesimpulan kalau susunan pemain adalah penyebab utamanya. Ya, Shin Tae-yong dinilai terlalu berani melakukan eksperimen di laga sepenting itu.

Tanpa menyebutkan siapa dan apa posisinya. Banyak pemain-pemain yang tak pernah terpikirkan untuk masuk skuad, tiba-tiba berada di susunan sebelas pertama. Bahkan dengan alasan yang sama PSSI pun sampai mengevaluasi Shin Tae-yong pasca kekalahan itu.

Kini, para fans pun meminta STY untuk tidak lagi-lagi bereksperimen. Apalagi lawan selanjutnya adalah Jepang. Pelatih asal Korea Selatan itu dituntut untuk menurunkan skuad terbaiknya. Dan berikut adalah skuad terbaik yang bisa dimainkan di laga melawan Jepang.

Penjaga Gawang

Jika di edisi sebelumnya menggunakan skema 3-5-2, kini dengan adanya beberapa perubahan pemilihan pemain yang dilakukan Shin Tae-yong, Starting Eleven merekomendasikan untuk menggunakan formasi 3-4-3 saja. Selain lebih fleksibel dalam transisi, skema tersebut bisa memaksimalkan materi pemain yang dibawa Coach Shin kali ini.

Nah, dalam formasi tersebut, penjaga gawang akan tetap diisi oleh Maarten Paes. Meski kebobolan dua gol lawan China, Paes tetap jadi pilihan paling ideal di bawah mistar Timnas Indonesia. Pengalaman dan kemampuan Paes sangat dibutuhkan untuk menahan gempuran dari para pemain Jepang.

Lawan Paes akan lebih berat. Kiper yang baru saja mendapat penghargaan penyelamatan terbaik di MLS musim 2024 itu, akan menghadapi pemain depan Jepang yang berisikan pemain top Eropa. Fans Indonesia berharap, Paes bisa tampil kokoh di depan gawang. 

Itu bukan harapan yang terlalu tinggi, mengingat Paes pernah melakukannya saat melawan Australia. Paes berhasil menjaga gawang Indonesia tetap suci dengan mencatatkan lima penyelamatan dan sembilan recoveries. Tentu tak ada alasan lain untuk tidak memasang Maarten “Peh” sebagai penjaga gawang utama di laga melawan Jepang nanti.

Trio Bek Tengah

Sedikit naik ke lini belakang, Shin Tae-yong harus menurunkan tiga bek yang tangguh, kuat, dan tidak ceroboh dalam mengambil keputusan. Jay Idzes jelas satu nama yang memenuhi kriteria itu. Tanpa merendahkan Pangeran Jordi Amat, Bang Jay dinilai lebih layak karena tenang dan minim error saat menghadapi tekanan. 

Untuk menjadi tandem Bang Jay, Starting Eleven tetap memilih Rizky Ridho. Ketimbang Jordi Amat, Jay Idzes dinilai lebih nyetel dan nyaman saat bermain dengan Ridho. Apalagi pemain yang bajunya selalu rapi itu baru saja mempertontonkan kelasnya di Liga 1. Ridho yang menghadapi Madura United seakan meniru gaya main Jay vs Inter Milan. 

Melakukan dribbling yang membelah pertahanan lawan, lalu melepaskan crossing akurat ke kotak penalti. Sayangnya, umpan Bang Jay gagal dikonversi menjadi gol. Tapi tidak dengan Ridho. Umpan Ridho justru tercatat sebagai assist lantaran dimanfaatkan dengan baik oleh striker Persija, Gustavo. 

Yang akan melengkapi trio ini tentunya Mees Hilgers. Meski baru bergabung, Hilgers telah menunjukan bahwa dirinya mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Dalam dua pertandingan kemarin, Hilgers tampil cukup baik. Ia mencatatkan 100% tekel sukses di laga melawan Bahrain dan China. Sayangnya, hasil yang diperoleh kurang memuaskan.

Masalahnya, Hilgers dikabarkan masih dalam kondisi pemulihan akibat cedera hamstring. El Nyengir bahkan tidak dimainkan oleh Joseph Oosting saat FC Twente menghadapi OGC Nice di ajang Europa League tengah pekan lalu. Meski begitu, STY tetap memanggilnya. Ia berharap Hilgers bisa pulih tepat waktu. Jika dirasa terlalu beresiko untuk memainkannya, maka Justin Hubner siap menggantikannya. 

Bek Sayap

Di sektor wingback, Skuad Garuda akan diisi oleh pemain-pemain terbaik yang dimiliki oleh Shin Tae-yong. Kita mulai dari sebelah kiri terlebih dahulu. Untuk Pratama Arhan dan Shayne Pattynama, kami mohon maaf. Kalian minggir dulu bentar. Karena posisi ini jelas sudah jadi hak milik El Ninja, Calvin Verdonk.

Selama bergulirnya ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Calvin masih jadi pemain yang konsisten bermain bagus. Meski secara rating cukup fluktuatif, caranya dalam membaca arah bola dan menjaga daerah permainannya cukup baik. Selain itu, meski bertubuh mungil, dirinya tak gentar saat menghadapi pemain-pemain yang secara size lebih besar darinya.

Di posisi bek sayap kanan, Shin Tae-yong kali ini tidak membawa Asnawi Mangkualam. Tapi itu bukan berarti Sandy Walsh minim pesaing. Karena di situ ada duo Sayuri dan Eliano Reijnders yang bisa bermain sebagai bek sayap. Tapi yaaa, kalau untuk memaksimalkan strategi bertahan dan menjaga kedalaman, Sandy paling cocok. 

Pemain KV Mechelen itu lebih bijak dalam mengambil keputusan dan piawai dalam penguasaan bola. Yance atau Yakob Sayuri mungkin bisa jadi opsi di babak kedua. Ketika pemain lawan sudah mulai kelelahan, permainan duo Sayuri yang meledak-ledak pasti akan merepotkan The Blue Samurai.

Gelandang

Berlanjut ke roda penggerak tim nasional Indonesia, line up babak pertama alangkah baiknya diisi oleh pemain yang bisa mengakomodir permainan dari bawah. Dua gelandang yang sangat baik dalam melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Karena Indonesia bisa dipastikan akan mengandalkan serangan balik cepat.

Karena tidak ada Ivar Jenner yang absen lantaran akumulasi kartu, posisinya akan digantikan oleh Nathan Tjoe-A-On. Seperti yang kita ketahui, meski posisi aslinya adalah bek kiri, Nathan cukup solid jika dimainkan sebagai gelandang bertahan. Nama lain yang mungkin bisa mengambil pekerjaan kotor di lini tengah adalah Pace Ricky Kambuaya atau Justin Hubner.

Pemain Wolves itu beberapa kali memainkan peran sebagai gelandang bertahan di Piala Asia 2023. Dan hasilnya lumayan. Dirinya solid, tapi juga memiliki kualitas distribusi bola yang oke. Nah, kalau soal kreativitas serangan kita serahkan saja pada ahlinya. El Prof akan jadi lawan main Nathan di lini tengah.

Distribusi bola dan kemampuannya untuk mengontrol tempo permainan sudah tidak diragukan lagi. Dirinya juga bisa menjadi pemecah kebuntuan dengan tembakan-tembakan spekulasinya. Haye memang tidak memiliki kecepatan, tapi dirinya punya kemampuan reading the game yang bagus. Maka dari itu, ia piawai memotong umpan lawan.

Trio Lini Depan

Di lini serang, Starting Eleven merekomendasikan kepada Shin Tae-yong untuk menggunakan tiga penyerang yang memiliki kecepatan dan mobilitas tinggi. Hal ini akan membantu tim untuk melakukan serangan balik cepat, tapi tetap bisa membantu lini bertahan jika Jepang melakukan tekanan di area permainan Indonesia.

Tiga pemain itu adalah Rafael Struick di sayap kiri, Witan Sulaeman di sayap kanan, dan Ragnar Oratmangoen akan jadi false nine di tengah. Selain mobile, ketiga pemain ini bisa saling bertukar posisi di lapangan. Itu akan membuyarkan konsentrasi pertahanan Timnas Jepang yang dikawal Yuto Nagatomo.

Khusus Witan, dirinya bisa juga digantikan Yakob Sayuri. Pemain Malut United itu sedang on fire usai mencetak gol ke gawang Persita pekan lalu. Sama halnya dengan Witan, Yakob memiliki kecepatan dan ketajaman di lini depan. 

Yang membedakan adalah gaya mainnya. Kalau Yakob lebih ke carry the ball, sementara Witan condong ke kombinasi umpan pendek. Keduanya juga bisa dimainkan bersamaan, Witan di kanan dan Yakob di kiri. Nah, kira-kira begitu susunan pemainnya. Kalau Coach Shin pakai skema ini, satu poin Insya Allah bukan hil yang mustahal.

Sumber: Beritasatu, Bola Okezone, Bola.net, CNN

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru