Ngapain MU Datangin Tyrell Malacia?

spot_img

Saat sesi wawancara, punggawa baru Manchester United, Tyrell Malacia menyebut nama Patrice Evra, legenda MU dan salah satu bek tangguh yang pernah merapat di Old Trafford. Bagi Malacia, Evra adalah panutan. 

Entah karena benar mengidolakan Patrice Evra atau hanya untuk memberi makan ekspektasi para fans, setelah Malacia bergabung dengan MU, ia kerap disamakan dengan mantan bek kiri Setan Merah itu. Caranya bermain, kecepatannya, kekuatannya, oleh para fans dianggap memiliki kesamaan dengan Patrice Evra. 

Namun, apa benar kualitas rekrutan pertama Erik Ten Hag itu sebanding dengan Patrice Evra? Ngapain sih, MU datangkan Tyrell Malacia? Apa nggak ada bek lain yang lebih hebat?

Mengapa Manchester United Mendatangkan Malacia?

Manchester United menebus Tyrell Malacia dengan bandrol 15 juta euro atau sekitar Rp228 miliar dari Feyenoord. Harga segitu bukanlah angka yang mahal jika melihat harga pasar pemain yang telah melonjak gila-gilaan dalam beberapa tahun terakhir. 

Dilansir Manchester Evening News, Direktur Olahraga Manchester United, John Murtough mengungkapkan mengapa mereka merekrut pemain berusia 22 tahun tersebut. Manchester United melihat sosok Malacia sebagai pesepakbola muda yang eksplosif dengan pengalaman luar biasa untuk pemain seusianya. 

Malacia telah menghabiskan lima musim di kompetisi tertinggi sepakbola Belanda, ia juga memiliki pengalaman bermain di kompetisi Eropa, bahkan ia mencapai final UEFA Conference League 2022 dan berhasil menembus skuad Timnas Belanda asuhan Louis Van Gaal.

Erik Ten Hag sendiri juga sudah tidak asing dengan kualitas Malacia. Selama melatih Ajax Amsterdam, ia telah melihat sendiri pemain-pemain sayap miliknya dibuat mati kutu oleh Malacia ketika timnya berhadapan dengan Feyenoord. 

Hal itu dibuktikan dengan video yang sempat beredar di jagat media sosial. Video itu menampilkan Ten Hag yang masih melatih Ajax dan sedang memimpin laga kontra Feyenoord. Ia bahkan memberikan catatan khusus untuk Malacia bahwa timnya harus mewaspadainya karena ia adalah bek yang luar biasa.

Ten Hag sebetulnya sudah mengincar Malacia sejak lama, namun rivalitas antara Ajax dan Feyenoord cukup membatasi pergerakan Ten Hag di bursa transfer kala itu, ia betul-betul ingin menjaga perasaan fans Ajax dengan tidak lagi mendatangkan pemain dari Feyenoord. Nah, ketika menjadi pelatih anyar MU, barulah Ten Hag kembali menghidupkan minatnya pada Malacia.

Bagaimana Tyrell Malacia Bermain di Feyenoord?

Tyrell Malacia adalah jebolan akademi Feyenoord. Ia masuk ke akademi runner-up Liga Konferensi Eropa itu saat usianya baru menginjak 9 tahun. Setelah melewati hampir semua level umur di akademi Feyenoord, akhirnya dia menandatangani kontrak profesional pada usia 16 tahun.

Namun, ia baru masuk ke tim utama Feyenoord di awal musim 2017/18, saat usianya menginjak 17 tahun. Setelah menembus skuad utama Feyenoord, perlahan namun pasti, Malacia menjelma sebagai bek kiri andalan yang piawai mematikan pergerakan pemain lawan. 

Malacia piawai dalam melakukan transisi cepat dari yang tadinya melakukan tekanan untuk merebut bola menjadi pemain yang mencari ruang untuk melakukan serangan balik. Kecepatan kakinya ini juga akan menjadi modal kuat Malacia ketika menghadapi pertandingan dengan intensitas tinggi khas sepakbola Inggris.

Dalam situasi satu lawan satu, Malacia juga oke. Malacia memiliki kualitas tekel yang dahsyat. Dalam 90 menit, ia bisa menciptakan rata-rata tekel mencapai 2,75. Angka itu termasuk tinggi di antara bek-bek Eredivisie yang lain. 

Pemahaman taktik Malacia juga sangat baik. Ia paham betul kapan waktunya menyerang, kapan waktunya bertahan, dan kapan waktunya untuk stay di area tengah lapangan untuk mengantisipasi bola lebih dini sebelum pemain lawan memasuki area pertahanan Feyenoord.

Kelebihan Malacia yang Tak Dimiliki Full-back MU

Pemain asal Belanda itu juga memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh para bek kiri Manchester United saat ini. Malacia bisa jadi jawaban dari masalah struktur pemain ketika tim tengah membangun serangan. 

Dengan adanya Malacia, ia bisa jadi opsi umpan saat membangun serangan, karena ia paham bahwa bek kiri modern tak hanya bergerak di area sayap saja, melainkan bisa bergerak ke tengah bahkan ke depan untuk ikut menyerang.

Manchester United sendiri sejatinya masih ada Luke Shaw yang memainkan peran serupa. Ia kerap terlibat dalam pola serangan United. Namun, Luke Shaw ini staminanya kadang empot-empotan. Ia juga kelabakan ketika Setan Merah menerima serangan balik. Hal itu membuat pertahanan MU gampang dieksploitasi oleh lawan.

Dengan usianya yang masih muda, Malacia bisa jadi pemain yang menjawab kebutuhan MU akan hal itu. Apalagi kualitas Malacia yang menyesuaikan zaman ini sangat penting dalam skema Erik Ten Hag. Ketika tim tengah menguasai bola, Ten Hag kerap menginstruksikan anak asuhnya untuk membentuk pola 3-2-5, maka ia membutuhkan pemain tambahan di lini depan yang memiliki kualitas menyerang dan bertahan sama baiknya.

Ketika di Ajax, Ten Hag mempercayakan slot itu pada Daley Blind. Sementara, ketika di MU nanti barangkali Malacia lah yang bakal mengisi posisi itu. Apalagi Malacia juga tak hanya piawai membantu serangan, tapi juga memiliki agresifitas bertahan yang tinggi. Inilah yang tak dimiliki pemain lain seperti Luke Shaw dan Alex Telles. 

Berbekal kecepatan kaki dan stamina mumpuni, Malacia mampu memberikan tekanan dengan jarak yang begitu rapat pada pemain lawan. Dengan begitu, pemain lawan yang mendapat tekanan dari Malacia akan kesulitan untuk mengembangkan permainan.

Yang tak kalah penting adalah kekuatan fisik Tyrell Malacia. Jika dibandingkan dengan Luke Shaw atau Alex Telles, Malacia memiliki badan yang jauh lebih kekar. Tampaknya Malacia memang rutin melatih massa ototnya sewaktu di Feyenoord. Tubuh kekarnya itu sangat membantu Malacia saat beradu fisik dengan penyerang lawan.

Pembelian Tepat?

Meski terlalu dini untuk menyebut Malacia sebagai rekrutan yang jempolan buat MU. Namun, dengan datangnya bek kiri Timnas Belanda itu, memperlihatkan adanya ketidakpuasan Ten Hag pada sektor pertahanan Manchester United.

Tentu saja dengan hadirnya Malacia, persaingan di sektor full-back Manchester United makin ketat. Bukan tidak mungkin Malacia justru bisa mendorong Shaw dan Telles untuk berusaha lebih keras lagi di sesi latihan. Kedalaman skuad yang bagus akan membantu tim dalam mengarungi padatnya kalender kompetisi. Di atas kertas, Tyrell Malacia juga bisa meningkatkan mutu sektor full-back kiri Manchester United musim depan.

Pindah ke sepakbola Inggris merupakan langkah besar bagi Malacia, di usianya yang masih 22 tahun, ia masih memiliki banyak waktu untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal bersama United.

Malacia mungkin bisa jadi batu pertama yang diletakan Ten Hag dalam misi pembangunan kembali Manchester United menuju masa depan yang lebih cerah. Setelah sebelumnya MU kerap menghamburkan uang untuk membeli pemain bertahan yang tak memberikan kontribusi maksimal untuk klub. 

https://youtu.be/qOdBz7GG2gw

Sumber: Breaking The Lines, Sportingnews, Footballfaithfull, The Flanker, MU

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru