Tak dapat dipungkiri, persaingan ketat Inter Milan dan AC Milan musim ini membuat Serie A makin menarik. Derby Della Madonnina kini telah tersaji dalam sajian yang berbeda, yakni saling sikut untuk memperebutkan tempat teratas di Serie A. Dengan kondisi yang masih stabil, duo Milan berharap akan kembali menyajikan pertunjukan menarik musim depan.
Bursa transfer musim panas pun sudah dibuka. Duo Milan pun mulai saling berbenah. Dengan berbagai langkah, apakah rivalitas duo Milan ini akan tetap mendominasi musim depan? Ataukah justru muncul klub lain?
Daftar Isi
Dua Musim Yang Manis
Dominasi duo Milan mengawali kebangkitannya pada musim 2020/21. Keduanya berhasil memutus dominasi Juventus memperoleh gelar kesepuluhnya. Meski begitu, kedua tim memiliki cerita persaingan yang indah.
◎ 2020/21: Inter win their first Serie A title in 11 years – the 19th in the club’s history – and Milan finish second.
◉ 2021/22: Milan win their first Serie A title in 11 years – the 19th in the club’s history – and Inter finish second.
They’re back. pic.twitter.com/DbYHqAjcWh
— Squawka (@Squawka) May 22, 2022
Keduanya saling bertukar posisi teratas. Pada musim 2020/21, Inter jadi kampiun, sedangkan Milan berada di peringkat kedua. Berkat gelar juara itu pula Inter mengakhiri penantian panjang gelar Serie A, sejak terakhir kali bersama Mourinho di musim 2009/10.
Lalu, pada musim 2021/22, giliran Milan yang kampiun, sedangkan Inter berada di posisi runner-up. Dengan gelar juara ini Milan juga berhasil mengakhiri penantian panjangnya ketika terakhir kali merebutnya di musim 2010/11 bersama Max Allegri.
Romantisme kebangkitan duo Milan ini tidak datang secara tiba-tiba. Inter telah bangkit semenjak kedatangan CEO olahraga baru, Beppe Marotta. Sejak kedatangannya di bawah kepemilikan konsorsium Tiongkok, Marotta menjalankan fungsinya dengan baik sebagai CEO.
Marotta all’Inter, annuncio entro fine 2018. Contratto triennale per lui https://t.co/sOYIfG9bEr #News #Fantacalcio #Fantagazzetta pic.twitter.com/qJqjHHazFy
— Fantacalcio (@Fantacalcio) November 1, 2018
Marotta ditunjuk untuk membangun kembali proyek Inter, termasuk memanggil Conte sebagai pelatih. Hasilnya sampai sekarang pun bisa dirasakan, 1 kali juara dan 2 kali runner up di 3 tahun terakhir.
Hal yang sama juga dilakukan Milan yang bangkit sejak kedatangan konsorsium AS Elliott Management yang menunjuk Gazidis menjadi CEO dan Maldini sebagai direktur teknik. Mereka bekerja secara jenius dalam beberapa kebijakan transfer. Titik balik dalam menunjuk Pioli menjadi pelatih membuat mesin Milan seketika berubah menjadi penantang gelar juara.
Grazie per questo 2020 ❤️🖤! #Milan #acmilan #SempreMilan #Pioli #maldini #Gazidis #massara pic.twitter.com/JOF1LdbObt
— ClubRossonero (@club_rossonero) December 31, 2020
Hasil dari proses yang benar itu baru diunduh Milan pada musim 2020/21 ketika mereka bisa bersaing dalam perebutan juara Serie A. Satu kali runner-up dan satu kali juara dalam dua musim menjadi bukti bahwa Milan masih berpeluang mengulanginya lagi musim depan.
Ambisi Inter
Sebagai yang gagal musim ini, Inter berambisi merebut kembali tahta yang direbut tetangganya itu. Memasuki bursa transfer musim panas ini, Inter mulai melakukan proses tambal sulam skuadnya.
Kedatangan Onana di posisi kiper bagus untuk penyegaran serta persaingan bagi Handanovic. Lalu tiga bek Inter bagaimana? Inter diragukan akan masa depan 3 beknya terutama Skriniar dan Bastoni. Keduanya kini menjadi incaran klub besar lain macam PSG maupun Spurs.
Artinya kini sedini mungkin Inter harus mengantisipasinya dengan mengincar minimal satu bek pengganti. Nama bek Torino, Bremer dan bek Fiorentina, Milenkovic menjadi nama terdepan incaran Inter.
Kehilangan Ivan Perisic mau tidak mau harus direlakan. Toh posisi Perisic di wing back kiri bisa diisi dengan Robin Gosens yang bisa dimanfaatkan penuh musim depan. Di tengah trio, Barella, Brozovic, dan Calhanoglu perlu penyegaran. Nama gelandang muda Empoli, Kristjan Asllani dan gelandang gaek Mkhitaryan kabarnya telah diincar.
Di lini depanlah Inter sebenarnya lebih fokus. Pasalnya nasib masa depan Lautaro Martinez menjadi tanda tanya besar sampai sekarang. Edin Dzeko dan Alexis sudah semakin tua, Joaquin Correa yang baru saja dipermanenkan juga belum menunjukan konsistensinya.
Kabar kepulangan Lukaku dari Chelsea mungkin menjadi angin segar bagi lini depan Inter. Belum lagi kepastian Dybala yang katanya sebentar lagi menyetujui kontrak. Dengan menumpuknya lini depan Inter, lalu pertanyaannya siapa yang tersingkir atau bertahan? Praktis salah satunya akan ada yang jadi korban.
🔹 Lautaro doesn’t want to leave
▪️ Bastoni’s agent says he’s staying
🔹 Lukaku wants to go back
▪️ Dybala nearing an agreement
🔹 PSG interested in Skriniar
▪️ Bremer could replace him
🔹 Mkhitaryan has joined already@JamesHorncastle runs through Inter’s grand transfer plans— The Athletic UK (@TheAthleticUK) June 15, 2022
Milan Di Jalan Yang Benar
Seakan tak mau hanya diam saja merasakan zona nyaman kemenangan. AC Milan bersama Gazidis, Massara, Maldini, dan Pioli terus bergerak aktif di bursa transfer untuk menambah amunisinya musim depan. Sama seperti Inter yang dipegang Marotta, dalam operasi transfernya, Milan yang kini dipegang Maldini juga sama-sama mempunyai kepiawaian dalam hal merekrut pemain secara efektif.
Kini Milan secara skuad ditinggalkan pemain pentingnya di tengah yakni Kessie. Di posisi empat bek Milan juga butuh penyegaran terutama di pos bek tengah. Kjaer yang makin tua serta Kalulu, Tomori, maupun Romagnoli juga tentu butuh pelapis yang sepadan. Maka dari itu, mereka sedang ngotot bernegosiasi dengan Lille untuk dapatkan Steve Botman.
Kini PR Milan tinggal mencari sosok pengganti Kessie, memagari Rafael Leao dari tawaran klub lain, serta mencari pelapis striker yang muda. Untuk sosok pengganti Kessie, Milan kini makin dekat dengan penandatanganan gelandang Portugal, Renato Sanches.
Sedangkan striker tunggal Milan yang hanya diisi kaum jompo macam Giroud maupun Ibra, kabarnya akan segera dapat solusi yakni Divock Origi yang mungkin akan segera datang dengan status gratis dari Liverpool.
🚨 Milan practically have three new signings for the team ahead of the next season in their hands and only need to define their arrival in details:
Sven Botman, Divock Origi and Renato Sanches
[@MatteMoretto] pic.twitter.com/gmmCrcoqL1
— CHAMPIONS OF ITALY 🏆 (@MilanEye) March 31, 2022
Milan sudah semakin bersiap untuk menguatkan beberapa posisi di skuadnya. Keseriusan Milan dalam transfer kali ini pun ditunjang dengan proses akuisisi pemilik baru. Milan akan segera diakuisisi oleh perusahaan AS yakni RedBird Capital yang akan menggantikan Elliott Management
RedBird Capital cukup fasih bergerak di ranah investasi olahraga, termasuk sepak bola. Sebagai contoh, di bawah naungan RedBird Capital, Toulouse menjadi klub yang paling gahar bergerak di bursa transfer Ligue 2 Prancis dan berhasil promosi ke Ligue 1.
😍 RedBird Capital Founder Gerry Cardinale getting acquainted with AC Milan.
Let’s see what this new era brings for the Serie A champions 👀
📸 @acmilan pic.twitter.com/La0sBVk73I
— Italian Football TV (@IFTVofficial) June 1, 2022
Rivalitas Duo Milan Jilid 3?
Dari berbagai persiapan yang dilakukan duo Milan ini menandakan bahwa di atas kertas mereka siap bersaing lagi untuk mendominasi Serie A. Sudah dua musim mereka mendominasi, apakah musim depan jadi yang ketiga kalinya? Belum tentu. Tim lain bisa saja mengusik dominasi duo Milan.
Jose Mourinho and Nemanja Matic are reunited once again at Roma 🇮🇹 pic.twitter.com/VT3DA35jwx
— GOAL (@goal) June 14, 2022
AS Roma yang sedang mencapai titik hebatnya bersama Mourinho bisa saja menjadi hama serius bagi duo Milan. Apalagi Giallorossi baru saja mendapatkan amunisi baru dalam tubuh Nemanja Matic. Selain Roma, tentu masih ada Juventus. Si Nyonya Tua yang sedang mendengkur nyenyak itu pun bukan tidak mungkin tiba-tiba akan terbangun.
Terlebih Juventus akan mendatangkan beberapa pemain pilarnya. Pogba dan Angel Di Maria yang konon akan merapat ke Juve bisa jadi tambahan senjata untuk sekadar mengalahkan dominasi duo Milan. Belum lagi Juventus memang digadang-gadang jadi tim terkuat yang bakal merusak dominasi Milan di Serie A. Dendam kesumat Juventus bisa saja menggulingkan dominasi Kota Milan.
‘Could be announced this week’
Juventus ‘close to signing’ Paul Pogba and Angel di Maria in double free transfer deal #mufchttps://t.co/6Fre9exFWD pic.twitter.com/OyCTCbyzZd
— Man United News (@ManUtdMEN) May 31, 2022
Rossoneri dan La Beneamata juga mesti memasang rambu-rambu. Karena bukan sebuah kemustahilan kalau tim-tim lainnya, seperti Napoli, Lazio, dan Atalanta justru akan menjadi tim kejutan. Apa pun itu yang pasti persaingan duo Milan bakal berlanjut. Kemungkinan itu tetap terbuka.
Meskipun di sisi lain, kubu dua Milan juga tidak ada salahnya mewaspadai kekuatan tim lain. Sebab walau bagaimana, baik Inter maupun AC Milan keduanya pernah dalam kondisi memprihatinkan. Kabar baiknya, fans Milan dan Inter masih bisa berharap. Ya, berharap supaya Juventus dan tim-tim lain belepotan di musim depan.
https://youtu.be/LZg2o1wXzBk
Sumber Referensi : theathletic, footballtransfer, thesportsman