Merayakan Kembalinya N’Golo Kante ke Timnas Prancis

spot_img

Orang bijak bilang, akan selalu ada tempat bagi orang baik. Maka, jadilah orang baik, semesta akan senantiasa memberi ruang bagi orang-orang baik. N’Golo Kante memang tidak pernah mengatakan dirinya baik. Namun, kesediaan Didier Deschamps membawanya ke Jerman, membuktikan bahwa perkataan orang bijak masih relevan.

Setelah lama tidak memperkuat Timnas Prancis, N’Golo Kante dipanggil lagi. Dari sekian nama gelandang, Deschamps memilih Kante. Apa yang membuat pelatih yang dua kali membawa Les Bleus juara Piala Dunia itu memanggil kembali N’Golo Kante?

Sakit di Final Piala Dunia 2018

Berita dipanggilnya Kante ke Timnas Prancis yang akan melakoni EURO 2024 menggemparkan. Bahkan di Prancis sendiri, berita itu memenuhi halaman muka surat kabar. Ini berita yang tentu saja membahagiakan.

Sudah cukup lama Timnas Prancis tidak diperkuat Kante. Ia terakhir kali bermain untuk Timnas Prancis pada 3 Juni 2022 lalu. Setelah itu namanya tidak pernah masuk skuad Les Bleus, termasuk di Piala Dunia 2022. Sakit dan cedera jadi momok bagi pemain yang murah senyum itu.

Hal itu sudah dimulai ketika ia memperkuat Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Di final yang akhirnya dimenangkan Les Bleus itu, semua orang mengira Kante adalah makhluk yang, meminjam kata Sal Priadi, dikirim dari planet lain. Bahwa di final melawan Kroasia tersebut, Kante dipercaya bermain sampai menit akhir.

Akan tetapi, bagaimanapun Kante juga manusia. Jika ia bisa tersenyum, berarti ia juga dapat meringis kesakitan. Di tengah pertandingan melawan pasukan Zlatko Dalic, Kante menderita gastroenteritis atau bahasa orang awamnya, flu perut. Sehingga ia pun harus ditarik keluar, digantikan oleh Steven N’Zonzi.

Dua Musim Cedera Kambuhan

Kurang lebih setahun usai merayakan gelar Piala Dunia di Luzhniki Stadium, Kante dihajar cedera. Ia mengalami cedera saat sesi latihan sebelum Chelsea menghadapi Arsenal di final Liga Eropa 2019. Namun, Kante malah bermain penuh ketika The Blues menghajar tetangganya itu 4-1.

Hasilnya, di laga internasional, Kante mesti absen karena mengalami cedera lutut. Ia melewatkan pertandingan Timnas Prancis menghadapi Turki dan Andorra di kualifikasi EURO 2020. Namun, bukannya sembuh, Kante malah menderita cedera ankle yang memaksanya absen di tiga laga berikutnya.

Memasuki musim 2020/21, jadwal pertandingan makin padat. Bersamaan dengan membela The Blues, Kante juga mesti bermain di EURO 2020 yang berlangsung tahun 2021. Sayangnya, Timnas Prancis hanya sanggup melaju hingga babak 16 besar. Mereka disingkirkan Switzerland lewat adu penalti.

Selama musim 2020/21, Kante masih memperkuat Chelsea. Ia menjadi bagian penting tim asuhan Thomas Tuchel yang menjuarai Liga Champions. Namun, selalu saja ada halangan untuk bermain di Timnas Prancis. Misalnya di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Kante tidak memperkuat Timnas Prancis di beberapa laga, seperti menghadapi Kazakhstan, Bosnia, Ukraina, dan Finlandia lantaran dihantam cedera. Selama kualifikasi Piala Dunia 2022, Kante mengalami dua cedera: cedera selangkangan dan cedera otot.

Tidak Bermain di Piala Dunia 2022

Puncak kemalangan Kante terjadi di musim 2021/22. Mendekati Piala Dunia 2022, Kante malah sering dibekap cedera. Di situlah ia menjalani debutnya sebagai pemain yang punya cedera kambuhan. Kante mulai sering absen, tidak hanya untuk Timnas Prancis, tapi juga Chelsea.

Ia sempat masih diandalkan di permulaan tahun 2022 oleh Chelsea. Namun, cedera Kante kian bertambah. Salah satunya adalah cedera hamstring. Cedera yang tidak sebentar untuk menyembuhkannya. Kante mesti menjalani pemulihan dan rehabilitasi.

Parahnya, Kante tidak bisa sembuh tepat sebelum Piala Dunia 2022. Manajer Chelsea saat itu, Graham Potter menjelaskan bahwa ada kemunduran dari proses pemulihan cedera Kante. Ia bahkan wajib menjalani diagnosis lanjutan terkait cederanya.

Oleh sebab itu, Kante mesti mengubur mimpinya bermain di Qatar. Kita pun tidak melihat aksinya di final, ketika Prancis ditaklukkan Argentina. Mungkin seandainya Kante bermain di final itu, ceritanya bakal lain. Sang pemain pernah menyulitkan Argentina di Piala Dunia 2018.

Kante menjadi pemain yang paling sibuk menetralisir ancaman dari Lionel Messi. Kante memang tidak mencetak gol, tapi penampilan luar biasanya di lini tengah sanggup membuat Argentina bertekuk lutut di hadapan Les Bleus dan akhirnya tersingkir di babak 16 besar.

Performa Menurun

Setelah Piala Dunia 2022, dan Prancis gagal back to back, nasib Kante justru kian menyedihkan. Cedera kambuhan membuatnya sering absen dan pada gilirannya, menggerogoti performanya di atas lapangan. Penampilan Kante merosot tajam. Karier Kante justru berbelok ke arah yang tidak ia inginkan.

Selama musim 2022/23, Kante bahkan cuma bermain sembilan laga bersama The Blues. Sisanya, Kante hanya turun di meja perawatan. Setelah musim 2022/23 selesai, Kante pun meninggalkan Chelsea. Tawaran dari Al-Ittihad untuk pemain pesakitan sepertinya, tak bisa ditolak oleh The Blues.

Di Saudi Pro League, Kante juga sebetulnya tidak dalam pick performance. Dalam 30 laga yang dimainkan, Kante cuma mengemas lima asis dan dua gol saja. Tatkala sedang dalam titik terendah itu, malahan Didier Deschamps memasukkan nama N’Golo Kante ke skuad yang akan berangkat ke Jerman.

Klarifikasi Didier Deschamps

Dikutip BBC, meskipun tidak dalam penampilan terbaiknya dan sudah terlempar dari sepak bola Eropa, Deschamps melihat bahwa Kante telah menemukan kebugarannya kembali di Negeri Unta. Hal yang mendasari Deschamps bilang begitu adalah karena Kante dapat bermain satu musim penuh bersama Ittihad.

Mantan rekan setim Zinedine Zidane itu mempersetankan di mana Kante bermain. Sebab, yang ia lihat adalah pengalamannya. Kante, kata Deschamps, tidak hanya berpengalaman di Timnas Prancis, namun juga kharismatik.

Ia adalah sosok yang dicintai, terutama oleh penggemar Les Bleus. Hal itulah yang boleh jadi tidak dimiliki oleh gelandang lain, seperti misalnya Thomas Lemar, Nabil Fekir, Steven N’Zonzi, bahkan Michael Olise yang tidak dipanggil.

Perekat Timnas Prancis

Karakternya yang kuat dan hangat menjadi alasan utama kenapa Deschamps memanggil lagi N’Golo Kante, walaupun sang pemain telah lama tidak bermain di level internasional. Memang, Kante adalah orang yang mudah dicintai. Kehadirannya di ruang ganti dapat membawa energi positif.

Paul Pogba pernah memberi kesan bahwa tidak ada pesepakbola di dunia yang mudah dicintai seperti Kante. Profesionalitasnya, rendah hatinya, ia yang tidak mudah mengeluh, sanggup memikat hati siapa pun. Sehingga tidak ada ruang secuil pun untuk membenci Kante.

Dari sana Deschamps menginginkan agar pemain muda seperti Warren Zaire-Emery, William Saliba, Eduardo Camavinga, hingga Aurelien Tchouameni bisa belajar banyak dari pemain 33 tahun itu. Di pundak Kante, ada harapan agar ia bisa menyeimbangkan skuad Prancis yang dipenuhi pemain bintang seperti Kylian Mbappe dan Marcus Thuram.

Kharisma dan kehangatan adalah modalnya untuk jadi perekat antar pemain. Demi mengakomodir tenaganya, mengingat pula usia dan riwayat cederanya, Deschamps juga tidak akan memforsir tenaga Kante. Pemain keturunan Mali itu besar kemungkinan akan lebih sering menghuni bangku cadangan.

Well, apapun itu, selamat datang kembali Kante di Timnas Prancis. Mudah-mudahan dengan kehadiranmu, Les Bleus bisa meraih gelar yang sudah lima edisi gagal mereka dapatkan.

https://youtu.be/xyl15qOwHKc

Sumber: Kompasid, France24, FIFA, BBC, Goal, Bolanet, Euronews

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru