Setelah sempat ditunda karena pandemi yang menyerang bumi, Piala Eropa 2020 kini bakal bergulir sebentar lagi di tahun 2021. Ada banyak sekali hal yang menarik dinantikan dari gelaran empat tahunan ini, salah satunya adalah kekuatan para kontestan yang tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari sekian banyak tim kuat yang ikut berpartisipasi, nama timnas Prancis menjadi yang mungkin paling menarik perhatian.
France’s #Euro2020 squad depth is frightening 😳 pic.twitter.com/XyVNaJYKIJ
— ESPN FC (@ESPNFC) May 18, 2021
Tim Ayam Jantan sudah sejak lama tapakkan kaki di kompetisi bergengsi antar klub Eropa ini. Mereka merupakan kampiun tahun 2000 silam. Dalam sepuluh tahun belakangan, kekuatan mereka juga layak dianggap sebagai yang terbaik. Pada tahun 2016, ketika menjadi tuan rumah ajang akbar ini, Prancis berhasil melaju ke partai final meski pada akhirnya takluk dari tim yang tak diduga-duga, Portugal.
Dua tahun berselang, luka di tanah Eropa berhasil dibayar dengan sangat lunas setelah mereka mampu menjadi juara di ajang Piala Dunia tahun 2018 yang digelar di Rusia.
Daftar Isi
Melibas Babak Kualifikasi dan Pertandingan Lainnya
Kini, berstatus sebagai sang jawara dunia, kokok si ayam jantan kian terdengar nyaring setelah mereka berhasil memastikan diri tampil di ajang Piala Eropa 2020. Kekuatan hebat Prancis sudah bisa ditakar sejak babak kualifikasi. Dari sepuluh pertandingan yang dijalani, mereka berhasil memenangkan delapan pertandingan diantaranya. Mereka hanya tidak mampu berbuat banyak ketika berhadapan dengan Turki, dimana ketika tampil di Istanbul mereka harus menelan kekalahan dan ketika melakoni laga tandang di Paris, hanya hasil imbang yang berhasil diraih.
Namun dengan delapan pertandingan, dunia seolah diberi tahu bahwa sang raja dunia masih datang dengan kekuatan terbesar. Terlebih, Griezmann yang jadi salah satu penggawa mereka sukses catatkan sebanyak tujuh assist.
Setelah memastikan diri tampil di Piala Eropa, Prancis masih belum mau tampil sederhana. Belakangan, mereka malah terlihat lebih garang. Di kompetisi UEFA Nations League saja, mereka berhasil meraih lima kemenangan dan satu hasil imbang dari total enam pertandingan. Mereka kini lolos ke babak semifinal untuk melakoni laga melawan Belgia.
Kemudian dalam total 18 pertandingan yang dijalani pasca kualifikasi Piala Eropa, Prancis hanya menelan satu kekalahan saja. Itu pun berasal dari laga persahabatan melawan Finlandia, dimana mereka ketika itu menurunkan pemain lapisnya.
Menatap Euro 2020 Dengan Skuad Mumpuni
Setelah segala pemanasan dirasa cukup, Prancis secara resmi mengumumkan skuad mereka yang akan dibawa ke ajang Piala Eropa. Tidak banyak perubahan yang dilakukan Didier Deschamps. Paling hanya pemanggilan Karim Benzema saja yang pada akhirnya sukses menarik mata dunia.
Breaking:
Karim Benzema will be called up to the France squad for UEFA EURO 2020. It’s been five ive years since his last call up to Les Bleus.#EurosOnMGL pic.twitter.com/QXpURUbIcy
— #EurosOnMGL (@JoySportsGH) May 18, 2021
Ya, Benzema secara mengejutkan kembali dipanggil oleh Deschamps, setelah sebelumnya sempat hanya dianggap sebagai pembuat onar di skuad ayam jantan. Dalam hal ini, Deschamps tampak memahami betul peran Benzema bersama Real Madrid beberapa musim belakangan. Dia seolah sulit menyangkal bila peran Benzema di lini depan Los Blancos sangatlah krusial.
Bersama Benzema di lini depan, Deschamps juga masih setia dengan pemain andalannya, Olivier Giroud. Selain itu, dia tak lupa menempatkan nama hebat lainnya seperti Antoine Griezmann, Kylian Mbappé, Ousmane Dembele, sampai anak dari bek legendaris Prancis, Marcus Thuram.
Mundur ke belakang, Deschamps juga masih setia dengan nama Paul Pogba dan N’Golo Kante. Untuk semakin menambah daya ledak di lini tengah, pelatih berusia 52 tahun itu juga turut memanggil nama Adrien Rabiot, Corentin Tolisso, dan juga Moussa Sissoko.
Dari lini belakang, terdapat banyak sekali nama kuat, yang musim ini tampil luar biasa bersama timnya masing-masing. Misalnya saja Kurt Zouma dan Lucas Hernandez. Disana, terdapat pula nama Raphael Varane, Jules Kounde, Clement Lenglet, hingga Presnel Kimpembe. Menariknya, tidak terdapat nama Dayot Upamecano yang kita tahu tampil luar biasa dalam beberapa musim ini dan bakal segera mengenakan seragam kebesaran FC Bayern pada musim depan.
France squad to Euro 2020
Good to see Benzema back in the forth, but Clement Lenglet? Where is Dayot Upamecano? pic.twitter.com/G3Yv8yMRBw— Your Favourite Local Man (@iamajideabayomi) May 18, 2021
Di posisi penjaga gawang, siapa lagi kalau bukan nama Hugo Lloris yang berdiri di bawah mistar. Lloris yang sudah bergabung dengan Prancis sejak tahun 2008 kerap dijadikan andalan oleh sejumlah pelatih. Dia yang saat ini posisinya sulit disingkirkan, ditemani oleh Steve Mandanda dan juga Mike Maignan yang pada musim ini tampil gemilang bersama Lille.
Prancis, bila dilihat secara skuad, sangatlah siap untuk bersaing di ajang Euro 2020. Selain punya deretan pemain hebat di skuad utama, mereka juga punya kedalaman skuad yang tak kalah mumpuni. Ini bisa menjadi letak kekuatan Prancis lainnya ketika mendapat batu sandungan.
Dalam hal pemain yang dipanggil, nama Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann masih dianggap sebagai bintang yang bakal bersinar nantinya. Dua penggawa bertalenta itu disebut bakal teruskan kesuksesan timnas Prancis di ajang prestise ini.
Selain deretan pemain hebat, Prancis juga dibesut oleh pelatih berpengalaman, Didier Deschamps. Sejak berhasil memenangkan Piala Dunia sebagai pemain maupun pelatih, Deschamps resmi bergabung dengan nama Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer. Dia sudah membesut timnas Prancis sejak tahun 2012 dan berhasil memperbaiki satu demi satu kekurangan yang berada dalam skuad Les Bleus.
Taktik Yang Diusung
Deschamps dikenal sebagai pelatih yang sangat terampil. Dengan kembali memanggil Karim Benzema dalam skuad, dia tampak akan membuat lini serangan Prancis kian gahar. Bersama Deschamps, para pemain Prancis mampu fokus dan selalu memperhatikan pergerakan dengan benar. Dia tahu bagaimana meramu tim membuat Prancis tampak lebih hebat dari yang sebelumnya.
Meski secara taktis Prancis tergolong tim yang rumit, Deschamps kemungkinan akan tetap fokus pada skema 4-3-1-2. Kemudian meski ada godaan untuk memasang tiga bek, dia mungkin akan tetap melanjutkan strategi yang membuatnya berjaya.
Untuk prediksi line up nya sendiri, seperti biasa, dia akan menempatkan Lloris dibawah mistar. Kemudian, dua bek tangguh Raphael Varane dan Presnel Kimpembe tampak bakal mengisi dua slot pemain belakang. Dari sisi kanan lapangan, nama Benjamin Pavard tetaplah favorit, dimana pada sisi lainnya, Lucas Hernandez akan tetap menjadi andalan.
Di lini tengah, N’Golo Kante yang menjadi jangkar akan diapit oleh duo Pogba dan Rabiot. Sementara di posisi yang lebih ke depan, Antoine Griezmann akan menjadi penyokong duo penyerang Kylian Mbappe dan Karim Benzema. Meski dua pemain tersebut belum pernah bekerja sama sebelumnya, kehebatan yang dimiliki masing-masing pemain tampak akan sangat membuat lini serang Prancis lebih menakutkan.
🗣️ Kylian Mbappé: “I’m very happy that Benzema has returned to the National team. I’ve always said that I wanted to play with the best. He has played for Madrid for ten years, he knows the pressure. He knows how to adapt, has experience and talent.” pic.twitter.com/ln1bDGiYzf
— Football News (@footballtimes90) May 20, 2021
Peluang Juara
Bila melihat kesiapan dan kepemilikan skuad yang ada, Prancis jelas layak dimasukkan ke dalam daftar kandidat kuat juara. Terlebih bila mereka keluar sebagai juara grup, yang diisi dengan nama Jerman, Hungaria, dan juga Portugal.
Bila Prancis keluar sebagai juara grup, mereka diprediksi bakal melawan Swedia atau Polandia yang berpotensi jadi runner up grup E di fase gugur. Tantangan mereka baru akan terasa di babak perempat final, dimana kemungkinan besar Belgia akan menjadi lawan mereka, yang sangat berpotensi menjadi jawara grup B. Bila berhasil melewati tantangan tersebut, peluang Prancis untuk menjadi juara mungkin bisa dikatakan terbuka, meski tetap saja masih ada kekuatan lainnya yang tentu tak akan mudah dikalahkan.
Akan tetapi bila Prancis gagal menjadi juara grup, maka peluang mereka untuk meraih gelar juara diprediksi bakal semakin rumit.
Namun kembali lagi, selama Prancis mampu memanfaatkan skuad yang ada dan tidak lengah dengan segala hadangan, seperti yang sudah disinggung di awal, mereka yang jadi salah satu kandidat juara berpotensi kembali mengukir cerita indah ketika berhasil mengawinkan trofi Piala Dunia dan Piala Eropa.