Rivalitas sengit antara Manchester United dan Manchester City memang sudah jadi rahasia umum. Laga derby yang melibatkan keduanya pun selalu menyajikan permainan dengan tensi tinggi. Kedua tim ini selalu ingin membuktikan diri sebagai yang terbaik di kota Manchester.
Sejauh ini, dalam segi jumlah trofi, Manchester United masih tercatat sebagai klub terbaik di kota Manchester. Tim berjuluk setan merah itu sudah meraih 20 titel Liga Inggris, 12 gelar FA Cup, dan 3 gelar Liga Champions. Sementara City baru dapat 6 titel liga Inggris, 6 gelar FA Cup dan belum pernah merengkuh trofi Liga Champions. Catatan tersebut jelas membuktikan bahwa MU masih lebih baik daripada City.
Namun, dalam kurun waktu satu dekade terakhir, Manchester Biru mulai mengusik Setan Merah.
Seperti sudah kita tahu, dulu City bukanlah apa-apa, mereka hanyalah tim yang sering menghuni papan tengah dan tak punya prestasi mentereng.
Tapi semuanya berubah 180 derajat tatkala taipan asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour, mengambil alih kepemilikan klub yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut.
Sejak kedatangan Mansour, keuangan City meningkat tajam. Si Langit Biru pun langsung belanja besar-besaran. Deretan pemain bintang, seperti, Kevin De Bruyne, Ruben Dias, Riyad Mahrez, Raheem Sterling, Rodri, João Cancelo, John Stones, Sergio Aguero, Robinho, Fernandinho, Gabriel Jesus, Edin Dzeko, Yaya Toure, hingga Mario Balotelli didatangkan ke Etihad Stadium.
City menjelma menjadi kekuatan besar dan mulai dianggap setara dengan MU.
Duel kontra MU di segala kompetisi pun menjadi ajang pertarungan harga diri dan gengsi. Saking panasnya rivalitas kedua tim, tak jarang terjadi sindir menyindir antar pemain hingga manajer.
Salah satu sindiran yang sangat terkenal adalah sindiran “noisy neighbours” alias tetangga berisik yang dilontarkan kubu MU pada City.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Manchester City disebut si tetangga berisik. Apakah mereka memang berisik? Atau apakah suporter mereka sering membuat kegaduhan sehingga disebut berisik?
Istilah ‘si tetangga berisik’ yang melekat pada kubu Manchester City muncul pada tahun 2009.
Sir Alex Ferguson, pelatih MU waktu itu adalah orang yang pertama kali melontarkan kalimat ‘si tetangga berisik’.
“Terkadang, Anda punya tetangga yang berisik. Anda tidak bisa berbuat apapun soal itu. Mereka selalu berisik. Anda hanya harus terbiasa dengan itu, menyetel televisi dan mengatur suaranya sedikit lebih keras. Hari ini, para pemain menunjukkan performa mereka. Itu adalah jawaban terbaik dari semuanya.” kata Ferguson.
Kalimat tersebut diucapkan Ferguson saat melakukan perang urat syaraf dengan pelatih City kala itu, Mark Hughes. Itu terjadi pasca laga sengit yang dimenangkan MU atas City dengan skor 4-3 pada awal musim 2009/10.
Sindiran Ferguson mengacu terhadap sikap fans City yang beberapa kali menyindir MU, lantaran Sky Blues berhasil merayu Tevez agar menolak perpanjangan kontrak di Old Trafford untuk bergabung dengan City.
Ferguson murka ketika para fans City membuat poster besar gambar Carlos Tevez dengan latar belakang biru muda dan bertuliskan ‘Welcome to Manchester’ yang ditempatkan di pusat perbelanjaan.
In that same summer Carlos Tevez; an integral member of the team for 2 seasons, was allowed to leave to cross town team Manchester City. Manchester United did not replace him. pic.twitter.com/PVgDHNh7cy
— K (@KillaKamUTD) August 25, 2019
Sebagai informasi, menjelang musim 2009/10, Tevez memang meninggalkan MU dan berlabuh ke The Cityzen. Menurut Ferguson, poster itu sangat norak dan provokatif. Selain itu, Ferguson juga menyindir langkah City yang jor-joran dalam membeli pemain pasca diambil alih oleh Sheikh Mansour.
Dalam beberapa kesempatan, Ferguson kerap melontarkan pernyataan yang intinya tidak menyukai Manchester City. Pada awal musim 2009/10, ia bahkan pernah mengatakan bahwa City adalah kesebelasan kecil dengan mentalitas yang kerdil.
Namun, sindiran ‘si tetangga berisik-lah’ yang paling populer, dan kemudian digunakan oleh fans MU untuk mengolok-olok City. Mereka menganggap, City tak lebih dari bayang-bayang nama besar MU di kota Manchester.
Di samping itu, istilah tetangga berisik ternyata bukan cuma kiasan. Kenyataannya, Manchester City memang selalu berisik, mengganggu dominasi MU sejak diambil alih Sheikh Mansour.
Puncaknya adalah ketika City menghentikan dominasi The Red Devils di liga primer Inggris musim 2011/12. Ketika itu, City dengan deretan pemain bintangnya dan diarsiteki Roberto Mancini berhasil merengkuh trofi premier league secara dramatis di pekan terakhir musim tersebut. Bahkan dalam perjalanannya meraih gelar, City sukses menggulung MU dengan skor 6-1 di Old Trafford.
Tahun demi tahun, City makin konsisten menunjukkan kekuatannya di belantika sepakbola negeri ratu elizabeth. City mulai terlepas dari bayang-bayang MU Sementara MU, sejak Ferguson tak lagi melatih, selalu kesulitan menembus persaingan juara di kancah domestik.
saat itu memang mereka sangat berisik tp sekarang sdh mendingan☺ #GGMU