Manchester United punya sejarah panjang kegemilangan yang menjadikan mereka sebagai klub terpopuler dunia. Banyak pemain hebat yang silih berganti memperkuat Setan Merah.
Namun, di balik gemerlap prestasi tersebut, tentu saja ada barisan pecundang yang tak banyak diingat karena tak sanggup bersaing. Lebih parah lagi jika kegagalan tersebut berulang dan terus menjadi kutukan dalam sejarah United.
Adalah Italia, salah satu negara tersukses sepak bola, tetapi tak pernah mengirim pemain bagus ke Manchester United. Semua pemain berkebangsaan Italia, dari masa ke masa, secara turun temurun, bahkan kerap menjadi lelucon di Old Trafford.
Sejarah dimulai oleh Carlo Sartori, pemain non-Britania pertama yang pernah membela United. Ia dan keluarganya pindah ke Manchester selepas perang dunia II. Ia menembus akademi United pada 1960-an pada era Sir Matt Busby. Setelah menjalani debut pada 1968, ia hanya berkutat di tim cadangan United. Hingga pergi pada 1973, ia cuma mencatat 55 penampilan dan enam gol.
Pemain Italia baru menghiasi skuad United lagi jelang pergantian milenium. Sir Alex Ferguson membayar 4,4 juta pounds demi mengamankan Massimo Taibi, kiper dari Venezia. Nyatanya, sang kiper malah menjadi lelucon di Inggris akibat blunder yang dilakukannya. Dalam laga melawan Southampton, ia gagal mengantisipasi bola lemah mendatar yang ditembak Matt Le Tissier. Julukan “Si Buta dari Venesia” pun disematkan padanya.
Tak lama setelah Taibi pergi, satu penyerang dari Italia didatangkan Ferguson. Giuseppe Rossi tiba dalam usia terlalu muda, 17 tahun. Selama tiga tahun berikutnya, Rossi berjuang mencari kesempatan di tim utama. Melalui peminjaman di Newcastle dan Parma, ia hanya sanggup membukukan lima penampilan dan satu gol bersama Setan Merah. Di sisa kariernya, Rossi sempat tampil tajam bersama Villareal dan Fiorentina, hingga dipanggil timnas Italia. Namun, lututnya bergiliran mengalami cedera hingga sering absen lama. Saat ini, Rossi diizinkan berlatih bersama skuad United oleh pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Italiano berikutnya yang berseragam United juga berposisi sebagai striker. Ia adalah Federico Macheda, penyerang yang mencetak gol penentu kemenangan atas Aston Villa di laga debut pada 2009. Nyatanya, titik cerah kariernya bersama United cuma berhenti di situ. Hingga lima tahun berikutnya, ia berturut-turut dipinjamkan ke Sampdoria, QPR, Stuttgart, Doncaster, dan Birmingham.
Jika Macheda dan Rossi diperkenalkan di usia belasan, tidak dengan Matteo Darmian. Ia datang dari Torino dengan status sebagai bek kanan pertama yang dibeli United setelah era Gary Neville. Ia datang saat sisi kanan United dikuasai oleh Antonio Valencia. Meski sudah berstatus sebagai anggota timnas Italia, ia pun gagal menjadi pilihan utama baik saat dilatih Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga Ole Gunnar Solskjaer.
Di luar nama-nama senior tadi, ada pula sejumlah pemain akademi yang pernah berlalu lalang di Carrington, di antaranya adalah Davide Petrucci dan Rodrigo Possebon. Hanya saja, mereka tak sanggup bahkan untuk rutin menembus tim utama.
Kini, hanya tersisa Darmian yang mengenakan kostum United. Ia sendiri sudah membeku di bangku cadangan. Dengan Manchester United terus dikaitkan dengan Nicolo Barella, akankah pemain Cagiari tersebut berhasil mengangkat kutukan para Italiano di Old Trafford?