Philippe Coutinho merupakan pesepakbola asal Brasil yang kini bermain untuk tim Spanyol, FC Barcelona. Berkat penampilan gemilangnya bersama Liverpool, el Barca tertarik untuk memboyong pria Gemini itu menuju Camp Nou.
Philippe Coutinho Correia lahir pada 12 Juni 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Dirinya lahir dari pasangan Jose Carlos Correia dan Esmeralda Coutinho. Coutinho merupakan anak ketiga dari pasangan tersebut. Ia tumbuh di sebuah perkampungan kecil di Kota Rio.
Coutinho lahir dari keluarga yang serba pas-pasan. Kedua orang tuanya sering kewalahan untuk mencari uang. Namun, demi kelangsungan hidup, apapun dilakukan untuk tetap bisa makan meski dilanda kemiskinan.
Sejak kecil, Coutinho sudah menunjukkan minatnya terhadap sepakbola. Ia sering melihat kedua kakaknya, Cristiano dan Leandro, saat sedang bermain bola bersama teman-temannya.
Namun, Coutinho masih sangat malu untuk bermain dan bergabung bersama teman-teman sebayanya. Ia mengaku bahwa ia tak percaya diri jika harus bermain dengan yang lain. Hingga pada akhirnya sang nenek mendesak ayah Countinho untuk mengembangkan bakat anaknya itu di tempat yang lebih menjamin.
Awalnya, Coutinho hanya bermain bola di lapangan futsal. Dia terus mengasah kemampuannya di lapangan yang lebih kecil dari sepak bola sesungguhnya itu. Setelah cukup lama bermain futsal, bakat Coutinho tercium oleh pelatih tim muda klub Vasco da Gama.
Setelah melakukan pembicaraan dengan kedua orang tuanya dan melakukan sedikit trial, akhirnya Coutinho bersedia bergabung dan resmi berstatus sebagai pemain muda klub lokal tersebut.
Bersama Vasco de Gama, Coutinho terus menampilkan permainan yang atraktif hingga pada akhirnya ia dipanggil oleh Timnas Brasil U15.
Mengetahui bakat Coutinho, Inter Milan berminat untuk merekrutnya. Pada 2008, dengan mahar sekitar 4 juta euro, Coutinho yang saat itu masih berusia 16 tahun resmi bergabung dengan Inter Milan.
Meski sudah berstatus sebagai pemain Inter, Coutinho dipinjamkan ke Vasco da Gama selama dua tahun. Hal tersebut berkaitan dengan peraturan sepak bola Italia. Tidak boleh ada pemain asing dibawah 18 tahun yang bergabung dengan klub professional disana.
Coutinho semakin berkembang bersama Vasco da Gama. Dirinya bahkan sukses membawa timnya itu menjuarai Campeonato Brasileiro Série B di tahun 2009. Coutinho menjelma menjadi pemain kunci dengan melesatkan 5 gol dalam 31 penampilannya.
Coutinho juga masuk dalam skuat juara Brasil yang berhasil memenangkan Piala Amerika Selatan U17 di tahun yang sama.
Karena kehebatannya dalam mengolah si kulit bundar. Ia mendapat julukan ‘sang pesulap’. Tentu, julukan itu hadir dari bakat spesialnya.
Setelah masa peminjamannya di Vasco da Gama usai, ia bergegas menuju Inter Milan. Dirinya menjalani laga debut bersama La Beneamata pada 27 Agustus di tahun 2010.
Sementara itu, pada Oktober 2010, Coutinho memulai debutnya dengan Tim Senior Brasil.
Karena dirasa kurang memberi andil besar bagi tim, Coutinho dipinjamkan oleh Inter ke Espanyol. Di Espanyol, Coutinho mengaku bahwa ia merasa lebih nyaman.
Di tahun 2012, Coutinho melangsungkan pernikahan dengan wanita pujaannya bernama Aine. Aine sendiri merupakan kekasih Coutinho sedari dulu, mereka sudah berpacaran dalam waktu yang cukup lama.
Setelah masa peminjamannya di Espanyol habis, Coutinho kembali ke inter Milan. Namun, karena merasa kurang beruntung bersama Inter, Coutinho kemudian menerima tawaran yang diajukan oleh klub Inggris, Liverpool pada 30 Januari 2013.
Bersama Liverpool, ia memulai debut pada 11 Februari melawan West Bromwich Albion. Tak butuh waktu lama, pria Brasil itu langsung mencetak gol pertama bagi The Reds Liverpool pada 17 Februari saat Liverpool berhasil menghancurkan Swansea City dengan skor 5-0
Sebulan berselang, Coutinho berhasil meyabet gelar pemain terbaik Liverpool dan sukses meraih penghargaan man of the match pada saat melawan Newcastle United. Saat itu, Liverpool berhasil menang dengan skor 6-0.
Coutinho terus bermain apik bersama Liverpool. Dan pada tahun 2015, Coutinho memperpanjang kontraknya di Liverpool hingga 2020.
Di tahun yang sama, ia meraih gelar PFA Fans Player of the Month dan berhasil masuk kedalam PFA Premier League Team of the Year.
Pada 19 Mei 2015, Coutinho menyabet gelar pemain terbaik Liverpool.
Karena prestasi menterengnya bersama Liverpool, Coutinho masuk dalam skuat Brasil yang tampil di ajang Copa America 2015. Dirinya membuka debut gol nya bersama Timnas Brasil saat berhadapan dengan Mexico. Saat itu tim samba berhasil menang dengan skor 2-0.
Pengalaman bermain di Liverpool sangatlah mengesankan. Karena kesuksesannya itu, Coutinho selalu ingat dengan satu nama, yaitu ibunya. Ibunya yang selalu mendorong dirinya untuk terus maju telah berhasil membentuk karakter luar biasa yang dimiliki Coutinho.
Bahkan pada suatu waktu, mantan pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, pernah membacakan surat dari ibu Coutinho di depan semua pemain Liverpool. Ini adalah taktik yang digunakan Rodgers untuk memotivasi para pemainnya.
Pada musim 2017/18 di fase grup Liga Champions Eropa, Coutinho mengemban amanah sebagai kapten tim karena saat itu Jordan Henderson absen.
Selain menjalani pengalaman pertama sebagai kapten, Coutinho berhasil mencetak tiga gol sekaligus di laga yang sama. Kala itu Liverpool berhasil menumbangkan perlawanan Spartak Moscow dengan skor 7-0.
Meski sudah memperpanjang kontrak di Liverpool, Coutinho akhirnya goyah. Ia menerima tawaran klub Spanyol, FC Barcelona pada 6 Januari 2018. Dirinya memulai debut saat Barcelona melawan klubnya dulu, Espanyol. Keduanya bertemu di ajang Copa del Rey.
Selain memang ingin bergabung dengan FC Barcelona, alasan lain yang mendasari niatnya untuk hengkang ke tim catalan tersebut adalah karena Luis Suarez.
Coutinho memiliki hubungan yang sangat baik dengan Luis Suarez. Ia mengaku bahwa Suarez adalah salah satu alasan mengapa ia mau bergabung dengan Barcelona.
Bersama Barcelona, Coutinho menjadi salah satu pilar penting tim kuat tersebut dalam memenangi berbagai pertandingan.