Ernesto Valverde hampir saja tercatat di dalam buku sejarah. Pria yang dulunya sering diejek guru penjas saat melatih Barcelona itu, nyatanya cuma berjarak dua laga untuk bisa melahirkan sejarah baru.
Musim 2017/18 menjadi satu di antara sekian musim dahsyat yang dilakoni Barcelona. Klub Catalan itu memastikan diri kampiun di La Liga. Lalu, apa catatan hebat Valverde? Kalau cuma La Liga, Pep Guardiola saja bisa. Benar, itu memang catatan yang biasa saja.
Namun, Blaugrana pada musim itu sejatinya berpotensi menciptakan sejarah dengan menjadi tim pertama yang menjuarai La Liga dengan tanpa sekali pun. Apa itu bahasa kerennya, um…. Invincible. Tapi sayang, kisah invincible itu justru patah. Ironisnya, bukan di tangan Real Madrid, melainkan Levante.
Daftar Isi
Sudah Menahan Imbang Real Madrid
Kans untuk menyamai Real Madrid yang bisa memenangkan La Liga tanpa satu pun kalah pada 1931/32 terbuka sangat lebar. Barcelona asuhan Ernesto Valverde trengginas di La Liga musim 2017/18. Sampai empat laga terakhir sebelum melakoni partai El Clasico kedua di liga musim itu, Barca tak tersentuh satu pun kekalahan.
Blaugrana memasuki laga El Clasico dengan kepala tegak. Meski Los Galacticos juga melakukan hal yang sama. Ujian berat pun berhasil dilewati. Peluit panjang dibunyikan di tengah suasana memanas di Camp Nou. Skor 2-2 berakhir.
Real Madrid dan Barcelona tak ada satu pun yang menang. Tapi imbang saja lebih dari cukup membikin mental Barcelona tergugah. Apalagi Barca sudah memastikan gelar La Liga di pertandingan sebelumnya kontra Deportivo La Coruna. Jarak antara Los Cules dengan prestasi bersejarah menjadi hanya 270 menit saja.
🔙: On this day in 2018, Barcelona won their 30th Copa del Rey title by defeating Sevilla 5-0 in the Final. pic.twitter.com/KMJvuFJ5sp
— Barça Buzz (@Barca_Buzz) April 21, 2022
Kesuksesan domestik juga sudah diraih. Barcelona mengalahkan Sevilla 5-0 untuk memastikan Copa del Rey berada dalam cengkeraman. Barcelona lalu berlari sendirian setelah memusnahkan Villarreal 5-1. Atletico Madrid dan Real Madrid tersingkir dari perburuan gelar.
Mentalitas Tak Tertembus
Namun, perjalanan mulus Barcelona di ranah domestik tak berbanding lurus di kompetisi Eropa. Blaugrana terkena comeback menyedihkan di perempat final Liga Champions dari AS Roma. Barca yang sudah menang di leg pertama 4-1, justru kalah 3-0 di leg kedua.
Kekalahan hina pada April 2018 sama sekali tak mempengaruhi mental Barcelona di kompetisi domestik. Sebab mentalitas Barcelona di Spanyol tak tertembus. Ernesto Valverde memastikan Barcelona menjalani La Liga dengan cara yang sangat Barca sekali.
Barca ingin menghindari kekecewaan para pendukungnya. Hal itu dibuktikan dengan mereka hanya kebobolan 24 gol dari 36 pertandingan La Liga. Menyisakan dua pertandingan liga. Barcelona bisa berjalan tegap karena di dua laga itu musuhnya sekadar Levante dan Real Sociedad. Barcelona siap mengakhiri La Liga musim itu dengan gaya.
Levante Melumat Barcelona
Sementara Barcelona dengan kepercayaan diri yang tinggi, Levante juga demikian. Meski sebetulnya hampir sepanjang musim itu Levante berada di titik nadir. Namun, penunjukkan Paco Lopez sebagai pelatih baru pada Bulan Maret mengubah segalanya.
Levante lepas dari kubangan degradasi. Selain itu, Levante juga memenangkan tujuh dari sembilan pertandingan sebelum menghadapi Barcelona. 13 Mei 2018, kedua tim akhirnya bertemu di Ciutat de Valencia, markasnya Levante.
Ernesto Valverde dengan gagah memandang laga itu tanpa harus menurunkan Lionel Messi. Soal kenapa La Pulga tak bermain sama sekali di laga itu, kita bahas nanti. Selain Messi, Luis Suarez juga tak diturunkan sejak menit awal.
Di sisi lain, Paco Lopez menurunkan pemain terbaiknya. Ya kali melawan Barca mau mainkan pelapis? Jose Campana, Enis Bardhi, Emmanuel Boateng, sampai Sasa Lukic turun sebagai line up.
Ditambah Paco Lopez merupakan pelatih yang berorientasi menyerang. Benar saja. Sembilan menit laga berjalan, Emmanuel Boateng sudah membobol gawang Ter Stegen.
Gol tersebut ternyata adalah gol pembuka dari sekian gol yang digelontorkan Levante ke gawang Barca. Siapa menyangka, klub berjuluk Les Granotes itu membombardir gawang Barcelona. Hingga menit ke-56, kiper berpaspor Jerman itu tak bisa mencegah bola masuk ke gawangnya.
Anak asuh Paco Lopez memimpin 5-1. Satu-satunya gol yang dibuat Barcelona adalah melalui Philippe Coutinho. Itu adalah pertama kalinya Barcelona kemasukan banyak gol dalam satu laga di La Liga. Dan Levante menjadi satu-satunya tim yang bisa melakukannya.
Batal Dibantai
Lima gol dari hattrick Emmanuel Boateng dan sepasang gol Enis Bardhi sudah cukup menenggelamkan Barcelona. Tapi Blaugrana mencoba bangkit. Paco Lopez merotasi pemainnya. Valverde membaca langkah itu dan mencoba mengambil kesempatan untuk mengejar ketertinggalan.
Coutinho pun melengkapi golnya menjadi tiga. Lalu 19 menit jelang laga usai, Luis Suarez yang akhirnya dimasukkan, berhasil mencetak gol lewat titik putih. Barca nggak jadi dibantai. Tapi tetap saja kalah 5-4.
Barcelona were 2 games away from becoming the first undefeated team in La Liga history when they faced off against relegation battlers Levante.
— Zach Lowy (@ZachLowy) November 17, 2022
Levante would go on to win 5-4 and narrowly avoid the drop thanks to a hat-trick from Emmanuel Boateng — the first in his pro career. pic.twitter.com/ZgOfVy500H
Hasil minor itu sekaligus menggagalkan Barcelona memenangi La Liga musim itu dengan tanpa kekalahan. Sebab di laga terakhir melawan Real Sociedad, Barcelona berhasil menang 1-0. Ketidakberhasilan Barcelona mengukir kisah invincible itu disinyalir karena sang pelatih, Ernesto Valverde tidak tepat dalam memilih prioritas.
Barcelona Setuju Menjalani Laga Persahabatan di Afrika Selatan
Sebelum laga kontra Levante, Barcelona sudah menyetujui untuk ambil bagian di ajang persahabatan Mandela Centenary Cup. Ajang ini dihelat untuk memperingati Nelson Mandela yang seharusnya pada saat itu sudah berusia 100 tahun.
Barcelona akan bertandang ke Afrika Selatan. Timnya Ernesto Valverde bakal berhadapan dengan juara Liga Afrika Selatan, Memelodi Sundowns. Laga akan digelar pada 16 Mei 2018 di FNB Stadium di Johannesburg, Afrika Selatan. Nah, Lionel Messi yang bisa menjadi daya tarik global akan turun di laga itu.
It’s an all Champion affair when we host Spanish Giants Barcelona on Wednesday night. Are you joining us as we celebrate an icon?
— Mamelodi Sundowns FC (@Masandawana) May 14, 2018
➖
🔘 Mamelodi Sundowns Vs FC Barcelona
📆 16.05.2018
🏟 FNB Stadium
⏰6:00 PM
📲#Sundowns #DownsBarca pic.twitter.com/73cznGfnVm
Ada semacam kesepakatan bahwa Lionel Messi harus tampil di laga tersebut. Alhasil La Pulga pun diistirahatkan saat Barcelona harus menghadapi Levante. Namun, keputusan untuk tidak memainkan Messi sangat fatal.
Sebab kehadiran Messi sering memberi warna baru ketika tim Valverde buntu. Misalnya, pada laga melawan Sevilla 31 Maret 2018 di La Liga. Sevilla bisa memenangkan laga itu karena unggul 2-0. Tapi ketika Messi masuk pada 30 menit jelang laga berakhir, kemenangan Sevilla di depan mata sirna.
Meski begitu, Valverde yang kesal timnya kalah atas Levante tidak menyalahkan ketidakberadaan Messi di laga tersebut. Menurutnya, Barcelona biasanya bisa melewati laga tanpa peraih Ballon d’Or tersebut. Tapi apa boleh buat, laga melawan Levante menjadi antiklimaks.
Kekalahan itu selain bikin kisah invincible Barcelona hanya angan, juga memutus rekor 43 pertandingan tak terkalahkan Blaugrana. Fyi aja nih, sebelum dikalahkan Levante, kekalahan terakhir Barcelona terjadi saat menghadapi Malaga pada 8 April 2017.
Sumber: TheseFootballTimes, BR, Goal, BarcaBlaugranes, DreamTeamFC, TheNationalNews, ESPN