Kiper muda berusia 24 tahun, Kepa Arrizabalaga, telah menjadi sorotan beberapa waktu lalu setelah dinilai merendahkan kewenangan pelatih. Dirinya yang menjaga gawang The Blues Chelsea pada laga final Piala Liga menolak untuk diganti.
Dibalik kontroversinya itu, Kepa tetap memiliki kualitas yang menjadikannya sebagai salah satu penjaga gawang terhebat.
Kepa Arrizabalaga Revuelta, lahir pada 3 Oktober 1994 di Ondarroa, sebuah kota tepi laut Basque, Spanyol. Meski memiliki minat pada sepak bola sejak kecil, Kepa lebih menekuni hobinya yang lain, yaitu berburu dan memelihara burung.
Bersama sang ayah, Kepa kecil berburu goldfinches, seekor burung yang berasal dari Amerika Selatan. Kesehariannya juga diisi dengan melatih burung agar memiliki kicauan indah. Ibunya juga membenarkan hal tersebut,
“Sejak kecil, dia sudah sering membantu ayahnya membersihkan kandang dan berburu goldfinch.”
Tak sekedar memelihara, Kepa juga memiliki burung bernama Oker, Rocky, dan Raikkonen yang kerap mengikuti perlombaan. Burung-burung nya itu bahkan berhasil menyabet gelar juara sebanyak dua kali pada 2008 dan 2010.
Saat usianya menginjak 10 tahun, Kepa mulai bergabung dengan akademi Athetic Bilbao. Perkembangan Kepa bersama Bilbao terbilang cepat. Ia langsung mengesankan pelatihnya saat itu. Untuk memberi jam terbang, Kepa terlebih dulu dipinjamkan. Ia membuat debut tim pertamanya pada 2016 setelah dipinjamkan ke Ponferradina dan Valladolid.
Setelah resmi kembali ke Athletic Bilbao, Kepa berhasil masuk ke tim utama dan menjadi andalan selama beberapa musim.
Meski masih berusia sangat muda, Kepa sudah memiliki kemampuan dan mental yang sangat baik. Dirinya bahkan hampir bergabung dengan Real Madrid.
Saat itu, Kepa yang menyadari tawaran el Real sudah siap bergabung dengan klub tersebut. Namun, Zidane yang saat itu menjadi pelatih, menolak Kepa dengan alasan ia tidak ingin kiper baru di pertengahan musim.
“Saat ini kami tidak membutuhkan seorang kiper. Mungkin di bulan Juni, jika ada perubahan.” ungkap Zidane kepada Marca.
Kepa yang saat itu sudah melalui tes medis dihargai senilai 18 juta euro oleh Bilbao. Setelah mendengar keputusan Zidane, kiper muda itu tetap tenang dan menerimanya dengan baik.
Bakat luar biasanya saat itu juga menarik pelatih tim nasional Spanyol. Meski tidak mendapat kesempatan bermain, Kepa menjadi pelapis David De Gea di ajang Piala Dunia 2018 lalu. Di tahun sebelumnya, Ia juga masih menjadi anggota timnas U-21 yang mampu lolos hingga ke final Kejuaraan Eropa 2017.
Setelah tampil gemilang selama beberapa musim bersama Athletic Bilbao, Kepa manjadi incaran tim Premier League, Chelsea. Dirinya bahkan menyandang status sebagai kiper termahal di dunia setelah resmi mendarat di Stamford Bridge.
Kepa dihargai senilai 80 juta euro atau sekitar 1,38 triliun rupiah oleh klub London tersebut. Dirinya menjadi kiper termahal dunia mengalahkan Alisson yang dibeli Liverpool dari AS Roma seharga 72,5 juta euro atau senilai 1,25 triliun rupiah pada 19 Juli 2018.
Saat berada di London, Kepa mengaku tak kesulitan beradaptasi karena ada beberapa pemain yang berasal dari Spanyol seperti Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso, dan Pedro Rodriguez. Diplot sebagai pengganti Thibaut Courtois yang hengkang ke Real Madrid, Kepa mampu tampil apik dan kerap melakukan beberapa penyelamatan gemilang.
Di usianya yang masih terbilang muda, bukan hal sulit bagi Kepa untuk meraih berbagai raihan prestis.