Babak 16 besar Euro 2020 telah dimulai. Di pertandingan pertama dan kedua, Denmark dan Italia berhasil memulangkan Wales dan Austria. Tim Dinamit Denmark meledak dan membantai Wales 4-0, sementara Gli Azzurri menang tipis 2-1 atas Austria.
2 hasil tersebut masih sesuai dengan prediksi. Namun, lain halnya dengan pertandingan ketiga dan keempat babak 16 besar Euro 2020. Pertandingan hidup dan mati antara Belanda vs Republik Ceko dan Belgia vs Portugal menghasilkan skor akhir yang mengejutkan.
Antiklimaks di Babak Gugur! Belanda Tumbang Menyedihkan dari Republik Ceko
Belanda lolos ke babak 16 besar secara meyakinkan. Tim Oranye tampil garang di babak grup. Mereka mencetak 8 gol dan memuncaki Grup C setelah menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan. Sementara itu, Republik Ceko hanyalah tim yang lolos ke babak gugur sebagai tim peringkat tiga terbaik dari Grup D.
Untuk itulah, Belanda jelas lebih diunggulkan. Apalagi, Belanda dalam optimisme tinggi dan nyaris seluruh stadion Puskas Arena dipenuhi para pendukungnya. Tak hanya itu, dukungan luar biasa juga hadir dari para fans yang memenuhi kota Budapest di Hongaria.
What a support! 🧡
⏱ Kick-off at 18:00 CEST!#EURO2020 #NEDCZE pic.twitter.com/sAoDUTznYv
— OnsOranje (@OnsOranje) June 27, 2021
Sayang, laga 16 besar melawan Ceko berakhir antiklimaks. Menurunkan tim terbaiknya, Belanda yang lebih menguasai jalannya pertandingan dengan mencoba bermain cepat gagal menembus tembok kokoh pertahanan Ceko yang dikomandoi Tomas Kalas dan Vladimir Coufal.
Laga antara Belanda dan Ceko sendiri berjalan cukup seimbang. Jual beli serangan kerap terjadi dan Republik Ceko lebih banyak mengandalkan serangan balik melalui Tomas Soucek dan Antonin Barak saat berhasil mengunci Belanda di area pertahanan mereka.
Buntu selama babak pertama, situasi mulai berubah di babak kedua, khususnya pasca Matthijs de Ligt diganjar kartu merah di menit ke-54. Bek Juventus itu kedapatan VAR sengaja handsball untuk memenangi duel dengan Patrik Schick.
4⃣ goals and counting at Euro 2020 for Patrik Schick…
Only Cristiano Ronaldo (5) has scored more so far. Not bad company. 👀 pic.twitter.com/WYnwLlNDry
— 90min (@90min_Football) June 27, 2021
Pelanggaran tersebut sejatinya berawal dari peluang emas Belanda semenit sebelumnya. Donyell Malen tinggal berhadapan dengan kiper Ceko. Sayang, ia justru memilih mencoba mengecoh Tomas Vaclik yang berujung bola direbut dari kakinya sebelum sempat melepas tembakan.
Akhirnya, keunggulan jumlah pemain mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Ceko. Mereka berhasil unggul di menit ke-68. Berawal dari umpan tendangan bebas Antonin Barak, Tomas Kalas berhasil menyundul bola dan mengirim umpan ke Tomas Holes yang tanpa kawalan sukses membobol gawang Stekelenburg.
🇨🇿 Tomáš Holeš nods in the opener in Budapest ⚽️#EURO2020 pic.twitter.com/5MhDVtedLL
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 27, 2021
Holes jadi pahlawan di laga tersebut. Di menit ke-80, ia berhasil menyambar bola liar dan menggiringnya masuk ke pertahanan Belanda sebelum mengirim umpan silang yang berhasil dikonversi menjadi gol kemenangan oleh Patrik Schick. Hingga akhir, skor tetap 2-0 untuk Ceko dan Belanda akhirnya gugur secara menyedihkan.
0 – For the first time since all Euro and World Cup games are analysed (1980), the Netherlands have failed to record a single shot on target in a tournament game. Extinguished. #NED #CZE #NEDCZE #Euro2020 pic.twitter.com/6nH4JdFRC9
— OptaJohan (@OptaJohan) June 27, 2021
Mengutip dari Opta, di pertandingan tersebut Belanda gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran. Rekor juga tercipta kala Matthijs de Ligt jadi pemain Belanda keempat yang mendapat kartu merah di Piala Eropa. Menariknya, seluruh kartu merah itu didapat saat Belanda berjumpa dengan Ceko.
4 – Netherlands have been shown four red cards at the EUROs, with two coming against Czechoslovakia (both in 1976) and two against Czech Republic (2004, 2020). Spooky. #EURO2020 pic.twitter.com/247Qyj4n2F
— OptaJoe (@OptaJoe) June 27, 2021
Seperti yang sudah pernah starting eleven bahas dalam “Peta Kekuatan 16 Tim di Babak 16 Besar Euro 2020”, Republik Ceko adalah seburuk-buruknya lawan bagi Tim Oranye. Republik Ceko sudah jadi seperti kutukan bagi Belanda di tiap gelaran Piala Eropa. Mereka seolah seperti batu kryptonite yang jadi kelemahan juara Piala Eropa 1988 itu.
Secara head-to-head saja, Ceko lebih unggul. Sebelum ini, di Euro edisi sebelumnya, Belanda dan Ceko sudah bertemu 7 kali baik di babak final maupun kualifikasi, tetapi Belanda hanya berhasil menang sekali dan kalah 5 kali. Dengan hasil terbaru ini, rekor kemenangan Ceko atas Belanda di Euro kembali bertambah.
🇨🇿 Czech Republic have won 5 of their 11 matches against the Netherlands (D3 L3)…#EURO2020 pic.twitter.com/twOc04krlr
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 27, 2021
Selain memastikan Belanda gugur, hasil itu memastikan laju Republik Ceko ke babak 8 besar Euro 2020 yang akan berjumpa dengan tim dinamit Denmark. Laga tersebut akan digelar pada Sabtu, 3 Juli pukul 23:00 WIB.
Generasi Emas Portugal Tumbang dari Generasi Emas Belgia
Hasil antiklimaks juga terjadi di laga keempat babak 16 besar Euro 2020. Sang juara bertahan Portugal berjumpa dengan Belgia. Duel yang mempertemukan generasi emas 2 negara tersebut bisa dibilang laga final kepagian.
🇧🇪🆚🇵🇹 Who’s got the strongest XI?#EURO2020 pic.twitter.com/dqiN8Z5LxZ
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 27, 2021
Meski lolos sebagai tim peringkat 3 terbaik, posisi Portugal sedikit lebih diunggulkan dari Belgia yang sukses memuncaki Grup B tanpa tersentuh kekalahan. Pasalnya, Portugal tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir melawan Belgia di semua kompetisi. Apalagi, kemenangan terakhir Belgia atas Portugal terjadi di kualifikasi Piala Dunia pada September 1989.
1 – This will be the first ever major tournament meeting between Belgium and Portugal; Portugal are unbeaten in their last five matches against Belgium across all competitions (W3 D2) since a 0-3 defeat in World Cup qualifying in September 1989. Original. #EURO2020 pic.twitter.com/J3OgsPRucx
— OptaJoe (@OptaJoe) June 27, 2021
Akan tetapi, statistik saat laga berjalan menunjukkan hasil sebaliknya. Menurut catatan Opta, Cristiano Ronaldo dkk. berhasil mencatat 23 tembakan ke gawang Belgia. Itu menjadi rekor jumlah tembakan yang berhasil diciptakan sebuah tim di Euro 2020. Sayangnya, takada satu pun tembakan tersebut yang berhasil menembus gawang Thibaut Courtois.
23 – Portugal recorded 23 shots against Belgium, the highest tally for a team in a game in #EURO2020 without scoring. Denied. #POR #BELPOR #EURO2020 pic.twitter.com/cz8101ewO5
— OptaJohan (@OptaJohan) June 27, 2021
Portugal seperti keasikan menyerang dan hal itu berhasil dimanfaatkan Belgia yang di pertandingan tersebut hanya mencatat 6 percobaan dengan hanya 1 tembakan yang tepat sasaran. Namun, 1 tembakan tersebut berujung gol di menit ke-42.
Adalah Thorgan Hazard yang keluar sebagai pahlawan De Rode Duivels atas Selecao das Quinas. Pasca menerima asis Thomas Meunier, Hazard melepas tendangan roket dari luar kotak penalti yang sedikit berbelok sebelum mencapai gawang. Sepakan indah tersebut sukses mengecoh Rui Patricio dan jadi satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut.
😮 THAT Thorgan Hazard strike = Goal of the Round 𝗖𝗢𝗡𝗧𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥?@GazpromFootball | #EUROGOTR | #EURO2020 pic.twitter.com/GUCkcGg7mk
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 27, 2021
Keganasan Portugal selama babak grup dan status unggulan yang digembar-gemborkan runtuh seketika di babak 16 besar Euro 2020. Justru lini pertahanan Belgia yang begitu diragukan masih kokoh walau digempur lini serang Portugal yang diisi Cristiano Ronaldo, Diogo Jota, Bernardo Silva, hingga Joao Felix dan Andre Silva.
Kekalahan tersebut membuat Portugal meneruskan tradisi kutukan juara bertahan Piala Eropa. Di edisi 2016, juara bertahan Spanyol juga gugur di babak 16 besar. Sepanjang sejarahnya, hanya Spanyol yang berhasil back-to-back juara di edisi 2008 dan 2012. Selain itu, seluruh juara bertahan Euro pasti gagal mempertahankan trofi di edisi berikutnya.
🇵🇹 EURO 2016 winners Portugal exit at the round of 16 stage…#EURO2020 pic.twitter.com/DdRhxyAP2O
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 27, 2021
Sementara itu, kemenangan atas Portugal mengantar Belgia lolos ke partai 8 besar. Kemenangan yang begitu penting bagi sisa-sisa generasi emas Belgia yang masih berhasrat memburu trofi juara. Di perempat final Euro 2020, mereka akan berjumpa dengan unggulan lainnya, Italia pada Sabtu, 3 Juli pukul 02:00 WIB.
Tim Paling Subur di Euro 2020 Telah Gugur
Gugurnya Belanda dan Portugal jadi kejutan besar di Euro 2020. Bagi Belanda, mereka awalnya memang tidak diunggulkan, bahkan dianggap outsiders pasca kegagalan mereka lolos di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Namun sejak berhasil lolos dari babak grup dengan permainan mengesankan, Belanda langsung dipuji dan dielu-elukan sebagai calon juara.
Ternyata, status tersebut justru meruntuhkan mereka sendiri. Semua borok Belanda seolah terbuka di laga melawan Republik Ceko, lawan paling menakutkan bagi Tim Oranye di Piala Eropa. Pada akhirnya, prediksi Belanda yang tak akan melangkah jauh di Euro 2020 terbukti adanya. Posisi Frank de Boer yang sempat aman kembali terancam dipecat.
Frank de Boer: “I actually wanted to play 433, then they scored 2-0. Then my plans went into the bin.” pic.twitter.com/u5nDgaQR8g
— 𝐀𝐅𝐂 𝐀𝐉𝐀𝐗 💎 (@TheEuropeanLad) June 27, 2021
Begitu pula dengan Portugal. Semua pujian dan keyakinan publik akan skuad mentereng Selecao das Quinas gagal terbukti di Euro 2020. Justru, beberapa pemain seperti Bruno Fernandes, Ruben Dias, Diogo Jota, dan Bernardo Silva mendapat kritik tajam atas performanya.
Sang pelatih Fernando Santos juga tak luput dari kritikan. Ia jarang memberi kesempatan kepada sang mega bintang muda Joao Felix dan Andre Silva yang musim lalu tampil ganas di Bundesliga.
Portugal had one of the best squads at the Euros, but they lacked quality in the final third. I think the talent on that team isn’t being used properly. I think it’s team for Fernando Santos to step aside and let someone else takeover. They’re too good to be out in the RO16. pic.twitter.com/92tyZqzPF7
— CFO (@CFOpinions) June 27, 2021
Pada akhirnya, gugurnya Belanda dan Portugal di babak 16 besar jadi kekalahan tim paling subur di babak grup Euro 2020. Belanda adalah tim paling produktif, sementara Portugal adalah tim terprodukif kedua. Tim Oranye mencetak 8 gol, sementara Selecao das Quinas mencetak 7 gol selama babak grup. Sayang, ketajaman itu mendadak tumpul saat keduanya dihadapkan pada kutukan mereka di Piala Eropa.
***
Sumber Referensi: Kompas, UEFA 1, UEFA 2, VIVA, The Analyst