Indonesia DIBELA Dunia Saat AFC PILIH KASIH, PSSI Harus Loby FIFA!

spot_img

Tuh kan, AFC bertingkah lagi. Bagaimana bisa coba, surat protes PSSI soal Bahrain ditolak mentah-mentah, namun surat tuntutan dari Federasi Sepakbola Bahrain, eh langsung gercep ditanggapi. Bahaya juga nih kalau didiemin, bisa-bisa AFC menunjukan standar ganda di sepakbola Asia.

Tak heran jika publik dunia kini bereaksi dan berbondong-bondong membela Indonesia. AFC kini banyak dinyinyirin atas sikap pilih kasih AFC terhadap Bahrain. Lantas, apakah AFC tau diri, atau justru mereka sudah nggak tau malu?

Sebelum membahasnya, kalian subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya dulu ya agar tak ketinggalan konten menarik dari Starting Eleven

AFC Tanggapi Serius Bahrain

Masih ingat ketika manajer Timnas Indonesia, Sumardji hanya bisa geleng-geleng saat surat protes PSSI terhadap Bahrain yang sudah dilayangkan tiga kali ke AFC, ditolak mentah-mentah? Wajar saja jika kecurigaan publik sepakbola tanah air kepada AFC kini sudah mencapai level seperti Detektif Conan.

Sudah curiga soal penolakan surat protes tersebut, eh bisa-bisanya AFC tanpa fafifu wasweswos langsung menanggapi surat keberatan dari FA Bahrain untuk memindahkan venue pertemuan kedua melawan Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke tempat netral lantaran Bahrain khawatir serangan online yang masif dari Indonesia akan berwujud nyata di GBK. AFC pun menanggapinya dengan serius lho. Gawat nggak sih?

AFC dalam tanggapanya mengatakan bahwa, mereka berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sekaligus mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman online yang dilakukan oleh siapapun terhadap Bahrain.

Lalu, AFC juga akan segera membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, FA Bahrain, dan PSSI, guna menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dalam laga Indonesia vs Bahrain bulan Maret 2025 mendatang.

Reaksi

Sontak pernyataan AFC tersebut mendapat berbagai reaksi dari beberapa warganet dan media asing. Netizen Indonesia yang sebenarnya sudah capek dengan kelakuan Bahrain, kembali melontarkan kata-kata hujatan, seperti AFC pilih kasih, AFC standar ganda, hingga sindiran pada Bahrain, “kalau takut bertanding, mending WO saja”.

Tak hanya reaksi netizen Indonesia saja, netizen asing pun sampai ikut membela Indonesia soal sikap pilih kasih dari AFC ini. Seperti halnya netizen dari Jepang, Irak, India hingga Malaysia sekalipun.

Postingan @afcasiancup di akun X, telah dikomentari oleh banyak netizen asing. Dari Jepang misalnya, akun @nankai4go mengatakan bahwa Bahrain sebagai bangsa yang penakut. Lalu ada netizen India @Sukalyan_MB mengatakan bahwa AFC tak lagi bisa diharapkan, dengan disertai gambar yang menarik. Tak lupa netizen Malaysia @haziq_zulkiflii yang mengatakan bahwa Bahrain bodo, dan hanya bisa panggil “bapaknya” yakni AFC.

Selain reaksi netizen asing, salah satu media Vietnam, Bongda24 juga ikut membela Indonesia dengan mengomentari sikap AFC yang dianggap pilih kasih terhadap bahrain. menurut media tersebut, jika AFC mengabulkan tuntutan Bahrain, ini akan menjadi preseden buruk bagi tim lain. Bahaya jika nanti tim-tim yang menolak bermain di kandang lawan karena alasan keamanan, bisa saja seenaknya mengadu ke AFC untuk meminta pindah venue.

Bahrain Cuma Takut Kalah

Selain reaksi netizen dan media asing, media-media lokal tanah air juga menganggap bahwa Bahrain hanya cari alasan saja tak mau bertanding di Indonesia. Dilansir bola.com, Bahrain itu aslinya hanya takut kalah kalau bermain di Indonesia. Bukan karena soal keamanan, dan bla-bla-bla yang selama ini digaungkan.

Seperti yang kita ketahui, Bahrain sempat punya kenangan buruk di Indonesia. Tepatnya saat mereka berlaga di Piala Asia 2007. Ketika itu “si ular piton” Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas, membuat Bahrain terkapar tak berdaya menelan kekalahan 2-1 di Gelora Bung Karno.

Momen pahit nan menyakitkan tersebut bagaimanapun masih terngiang di benak Bahrain hingga saat ini. Apalagi nih, saat ini kekuatan Timnas Indonesia sudah semakin meningkat. Wajar jika kini Bahrain makin jiper saat diminta bertandang ke GBK.

Menpora Dan PSSI Bertindak

Dari berbagai reaksi tersebut, pihak PSSI dan Pemerintah Indonesia tak tinggal diam. Mereka Langsung ketrigger saat melihat respons AFC ini. PSSI lewat Exco-nya, Arya Sinulingga sudah menghimbau bahwa netizen Indonesia untuk mengerem segala bentuk hujatan pada Bahrain agar mereka tak lagi ketakutan dan mau datang ke Indonesia.

Menurut Arya, PSSI juga akan ngotot untuk meminta agar laga Indonesia vs Bahrain tetap dihelat di Indonesia. PSSI juga sudah menyampaikan pada AFC dan FIFA akan menjamin kenyamanan dan keamanan pihak Bahrain. Jadi, seharusnya tak ada alasan lagi bagi AFC untuk mengabulkan permintaan Bahrain. Mungkin Bahrain bisa tanya sama Malaysia atau Thailand, bagaimana amannya main tandang di Indonesia.

Selain PSSI, dari pihak pemerintah yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo juga sudah bersuara. Menurutnya, ini hanya akal-akalan Bahrain saja. Bahkan nih, Pak Dito mengatakan bahwa Bahrain harusnya kalah WO kalau tak mau main di Indonesia.

Bahrain Siap-Siap Disanksi

Perkataan Pak Dito tersebut memang benar adanya kalau merujuk pada aturan. Kalau nantinya laga sudah diputuskan tetap dihelat di Indonesia, dan Bahrain tak mau datang, mereka bisa dikenai sanksi. Selain kalah WO, sanksinya ada yang lebih berat.

Pasalnya, kalau menurut regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Nomor 5 Ayat 2, setiap asosiasi yang absen dalam pertandingan, wajib membayar denda sebesar 40 ribu Swiss Franc, atau sekitar Rp 714,8 juta.

Denda ini bisa bertambah 10 ribu Swiss Franc atau Rp 178,7 juta, kalau merujuk pada Kode Disiplin FIFA Nomor 16 Ayat 1. Bahkan hukuman denda itu bersifat mengikat, dan terdapat kemungkinan akan ada sanksi tambahan. Nah loh!.

PSSI Bisa Rugi

Kalau nantinya masih saja lolos dari ancaman sanksi tersebut, ya.. memang dasarnya “anak emas” AFC Bahrain ini. Lihat saja nanti, jika sampai tuntutan Bahrain tersebut dikabulkan beneran, nama AFC pasti seketika akan tercoreng. Noda dosa AFC tersebut akan dibahas dimana-mana. Imbasnya juga pasti akan melebar kemana-mana.

Terutama bagi PSSI, yang bisa kena rugi banyak kalau AFC akhirnya mengabulkan permintaan Bahrain tersebut. Bayangkan, jika laga dipindah ke tempat netral, lalu apa pendapatan yang akan didapat Indonesia?

Pasalnya selama ini, PSSI selalu mengandalkan pendapatan melalui tiket kalau Timnas Indonesia bermain di kandang. Wajar saja, karena setiap bermain di markas sendiri pendapatannya bisa mencapai miliaran rupiah.

Misalnya saja di laga melawan Australia September lalu. Penonton yang datang mencapai 70 ribu orang. Kalau dirata-rata tiap orang membeli tiket seharga 550 ribu saja, total bisa meraup pendapatan sekitar 38 miliar rupiah.

Jika dipindah ke venue lain, belum tentu penontonnya sebanyak itu. PSSI juga tak bisa meraup banyak pendapatan. Malah keluar uang lagi buat biaya akomodasi. Selain itu, Jay Idzes dan kawan-kawan juga tak akan mendapat dukungan meriah dari suporter yang selama ini militan membanjiri Gelora Bung Karno.

Ayo PSSI

Sudah tau begitu, harusnya PSSI bekerja extra keras untuk meyakinkan AFC. PSSI harus ngotot dalam perundingan yang akan dilakukan dengan pihak FA Bahrain, AFC dan FIFA. Kalau perlu Ketum PSSI Erick Thohir turun tangan. Pak Erick yang katanya berkawan dekat dengan Gianni Infantino harusnya berani melobi FIFA.

Ayo Pak Erick, jangan mau kalah sama Bahrain. Bahrain cuma bisa ngandelin AFC. Sekali-kali mereka harus dikasih pelajaran. Jika terus dibiarkan, lama-lama Bahrain bisa ngelunjak, mentang-mentang punya bekingan dari AFC. Ayo, lawan AFC pak Erick!

Sumber Referensi : bola, suara, bola, suara, bolasport, bola, cnn, bola, tvonenews, suara

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru