Bahrain CUPU Banget! Gitu Doang Merengek ke AFC dan Tolak Main di Indonesia

spot_img

Memang ya, Bahrain senang banget kalau cari gara-gara. Atau mungkin sudah nalurinya kali ya. Wajar kalau banyak orang menganggap mereka licik. Pasalnya, mereka pandai memanfaatkan momen apa pun untuk menindas lawannya.

Termasuk ketika memanfaatkan kecaman dan sumpah serapah netizen Indonesia untuk dijadikan tameng, agar laga Indonesia vs Bahrain bisa dipindah ke venue netral. Hey…. yang benar saja kau. Memang apa sih yang kau mau Bahrain?

Surat Sakti Bahrain

Hasil laga melawan Bahrain beberapa hari lalu ternyata berbuntut panjang. Usai laga, tidak hanya wasit yang menjadi sasaran tembak, tapi juga Federasi Sepak Bola Bahrain atau Bahrain FA. Netizen Indonesia yang geram menyerbu Bahrain FA untuk tidak hanya melontarkan kritik, tapi juga caci maki dan sumpah serapah. Momentum ini lalu justru dimanfaatkan Bahrain FA untuk menyerang balik.

Tidak dengan caci maki, melainkan lewat semacam surat sakti. Lewat akun Instagramnya, @bahrainfa, mereka resmi merilis pernyataan panjang lebar yang mencakup empat poin. Mulai dari mendapatkan ancaman pembunuhan, hingga mengecam tindakan peretasan maupun hinaan terhadap akun-akun medsos Bahrain.

Bahkan di salah satu poin, pihak Federasi Sepakbola Bahrain secara tak langsung mengancam Timnas Indonesia dengan menyebut pihaknya bakal bekerjasama dengan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) hingga asosiasi jurnalis untuk menjadi saksi terhadap potensi risiko yang dialami tim mereka. Hmmm, salah alamat kali. Bukannya yang cocok dilaporkan ke organisasi HAM adalah Ketua AFC yang dari Bahrain itu?

Yang lucu, dari surat sakti itu, ada ide brilian dari pihak Bahrain untuk menolak bermain di Indonesia pada 25 Maret 2025. Bahrain FA sampai merengek ke FIFA dan AFC supaya laga tersebut tidak diadakan di Indonesia. Padahal laga tersebut memang sudah jatahnya Indonesia giliran yang menjamu Bahrain.

Reaksi

Sontak tuntutan tersebut menuai beragam reaksi. Baik itu dari netizen maupun media Internasional sekalipun. Akun X @IraqFootballPod menganggap bahwa tuntutan Bahrain tersebut adalah sebuah lelucon. Akun tersebut juga merasa kesal dengan sikap Federasi Sepakbola Bahrain tersebut.

Media Vietnam, Bongda, juga ikut-ikutan menghujat sikap Federasi Sepakbola Bahrain tersebut. Bongda secara tegas menilai permintaan ini menunjukkan Bahrain punya kualitas mental yang buruk. Media Vietnam itu mengatakan bahwa Timnas Bahrain tak memiliki cukup keberanian untuk bermain di Indonesia.

Tak hanya media asing saja yang berkomentar, orang yang mengaku dirinya komentator sepak bola juga ikut nimbrung. Tak terkecuali pandit sekelas Justinus Lhaksana yang mengatakan bahwa jika permintaan tidak masuk akal dari Bahrain tersebut dikabulkan AFC, Indonesia pindah saja ke Oseania atau bikin AFC tandingan yang anggotanya non negara Timur Tengah.

PSSI Bertindak

Dengan adanya beberapa reaksi tersebut, PSSI pun langsung bertindak. Menurut anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, PSSI sudah langsung mengirim surat balasan ke FIFA dan AFC soal tuntutan Bahrain tersebut. Surat itu berisi tuntutan agar laga berjalan sebagaimana tempat semula, yakni di Indonesia.

PSSI pun mendesak agar AFC yang, presidennya orang Bahrain itu, bersikap adil dalam permasalahan ini. Tidak hanya menuntut AFC, federasi sepak bola kesayangan kita ini juga menjamin keamanan dan kenyamanan tim tamu.

Menurut Pak Arya, meski netizen Indonesia terkesan bar-bar kalau di media sosial, namun sifat aslinya di dunia nyata terkenal ramah-ramah. Arya juga menunjukan bahwa Indonesia sudah terbukti menjadi bangsa yang ramah ketika sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

Pernyataan Arya soal masyarakat Indonesia yang ramah tersebut juga diamini oleh Shin Tae-yong. Pelatih berpaspor Korea Selatan tersebut malah bingung dan menganggap tuntutan Bahrain tersebut tak masuk akal. Coach Shin bahkan meminta Bahrain bersikap adil karena sebelumnya Timnas Indonesia sudah bertandang ke sana.

Jangan Dikompor-Kompori

Dari beragam tindakan tersebut, anehnya masih ada saja pihak-pihak yang tetap ngompor-ngompori bahwa masyarakat Indonesia itu tak ramah. Seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa warganet Thailand dan Vietnam.

Dikutip dari Fanspage Asean Football, warganet Thailand bernama Sathapon Leelasereekul malah menyuruh agar Indonesia dilarang di semua laga Asia karena sikap brutal fansnya. Lalu ada warganet Vietnam, Minh Paulo yang menyebut bahwa fans sepakbola Indonesia itu suka memukul orang kalau timnya kalah. Nah, akun-akun yang beginian yang membuat situasi jadi makin keruh.

Ancaman Bagi Bahrain

Namun, terserah Bahrain saja sih. Jika tetap tak mau adil dan tak mau datang ke Indonesia, bisa-bisa mereka disanksi oleh AFC. Eh, bisa nggak ya? Ketuanya kan dari Bahrain. Terlepas dari itu, dalam sejarahnya AFC memang pernah menghukum tim yang tak mau bertandang karena alasan keamanan.

Seperti apa yang pernah terjadi di laga AFC Championship League 2024/25 antara klub India Mohun Bagan melawan klub Iran, Tractor SC. Laga tersebut seharusnya dihelat pada 3 Oktober 2024 di markas Tractor SC.

Namun, karena sehari sebelum laga tersebut pasukan militer Iran meluncurkan rudal ke Israel, pihak klub Mohun Bagan menolak untuk bertandang ke markas Tractor SC tersebut dengan alasan keamanan. Pihak Mohun Bagan juga mirip dengan Bahrain, yakni mengirim surat ke FIFA dan AFC untuk memindahkan venue laga tersebut.

Alih-alih memindahkan venue, Mohun Bagan malah dihukum oleh AFC. Mohun Bagan dianggap mengundurkan diri dari ajang tersebut. Semua poin dan gol yang dicetak dianulir. Wow, tegas sekali ya.

Atau mungkin kalau tidak senasib dengan Mohun Bagan, bisa jadi Bahrain terkena ancaman kalah WO apabila tak mau datang bertandang ke Indonesia. Mengacu pada FIFA Legal Handbook edisi September 2024, tepatnya di poin 28, mengatakan bahwa tim sepakbola 11 lawan 11 yang tak mau datang bertanding, akan otomatis kalah 3-0. Tuh kan, mau pilih sanksi yang mana nih Bahrain?

Indonesia Aman Kok

Sudahlah Bahrain, percaya saja deh pada Indonesia. Indonesia negara yang aman dan nyaman kok untuk ditinggali. Jadi, tak perlu risau sampai merengek-rengek untuk pindah venue. Kalau memang merasa gentle, ya hadapi. Namun kalau dasarnya cupu, ya mau bagaimana lagi?

Ada asumsi yang timbul dari sikap Bahrain ini. Kemungkinan berbagai kekhawatiran dari Bahrain ini sengaja dibuat agar seolah-olah mereka terancam. Padahal mereka ini hanya ingin mendapat untungnya saja agar Indonesia gagal menjadi tuan rumah. Bahrain sepertinya gentar Timnas Indonesia didukung fansnya yang terkenal militan.

Kini semuanya bergantung pada organisasi yang terhormat, AFC. Apakah organisasi yang dipimpin oleh yang mulia Salman bin Ebrahim Al Khalifa itu akan menerapkan standar ganda dalam kasus ini, atau justru bekerja sebagaimana mestinya.

Fans Indonesia kini hanya berharap AFC bersikap adil. Kalau begitu, masyarakat Indonesia pasti akan menjamu anda dengan penuh keramahan. Apa perlu kita menjamu anda dengan menyiapkan fasilitas khusus, seperti menyediakan makanan khas Timur Tengah seperti nasi kebuli, nasi mandi, lengkap beserta kambing gulingnya?

Atau, tim Bahrain mau bermain di stadion yang dekat tempat wisata biar sekalian melepas penat? Tenang, Indonesia bisa kok menyiapkan venue dekat Danau Sentani yang terkenal indah itu. Ayolah Bahrain, sekali lagi atas nama seluruh rakyat Indonesia, kami semua menantimu tanggal 25 Maret 2025. See you Bahrain!

Sumber Referensi : tvone, okezone, bola, suara, tvone, okezone, tvone, okezone, tvone, okezone, bolasport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru