Satu jam perjalanan kontingen Barcelona ke Girona berakhir tragis. Bermaksud membawa pulang tiga poin dan mendekati Real Madrid di puncak klasemen, Barca malah digebuk lagi oleh Girona. Di lain sisi, peluang mematenkan jatah Liga Champions terbuka bagi Girona. Lawannya Barca ini.
La Liga masih menyisakan empat pertandingan lagi. Namun, dengan mengalahkan Barcelona di Stadion Montilivi, Girona yang memperoleh 74 poin lolos ke Liga Champions musim depan. Poin mereka mustahil terkejar oleh Athletic Bilbao yang hingga jornada ke-34, berada di posisi kelima.
Girona pun mencetak sejarah. Setelah 94 tahun tidak pernah bermain di Liga Champions, tim yang berdiri tahun 1930 itu akhirnya memastikan diri ke UCL musim depan. Persis ketika tim seperti Manchester United dan Chelsea hanya bisa introspeksi diri. Namun, kelolosan Girona ke Liga Champions terancam.
Terancam oleh apa? Mari mengulasnya. Namun, sebelum itu jangan lupa subscribe dan nyalakan loncengnya agar tak ketinggalan video terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Girona Lolos ke Liga Champions
Hal yang menarik dari Girona, mereka bisa lolos ke Liga Champions hanya dalam waktu 685 hari setelah promosi ke La Liga. Musim ini adalah musim kedua Girona di La Liga. Musim lalu mereka baru promosi dan hanya berakhir di peringkat 10 La Liga.
Tim berjuluk Gironistes itu melesat kala peluit musim 2023/24 dibunyikan. Alhasil, tiket ke Liga Champions diperoleh tanpa harus mengantre dan kena tipu Ghisca Debora. Girona lolos ke kompetisi Eropa di musim keempat mereka bermain di La Liga.
Ketika tim seperti Malaga, Getafe, dan Villarreal membutuhkan paling tidak empat musim di La Liga, Girona hanya butuh dua musim setelah promosi untuk lolos ke Liga Champions. Menjadikan mereka tim yang membutuhkan musim paling sedikit di La Liga untuk bisa mengakses kompetisi Eropa.
𝐆𝐈𝐑𝐎𝐍𝐀, 𝐓𝐄𝐑𝐑𝐈𝐓𝐎𝐑𝐈 𝐃𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐌𝐏𝐈𝐎𝐍𝐒 ✨🇪🇺 pic.twitter.com/AWZl6RcDVZ
— Girona FC (@GironaFC) May 4, 2024
Prioritas Girona
Lebih dari separuh musim ini, Girona menjelma tokoh utama dalam dongeng. Tak sedikit orang meyakini kalau Girona akan me-Leicester-kan diri. Mengalahkan Barcelona, sempat berada di puncak klasemen cukup lama, dan menunjukkan permainan yang seolah tak pernah kehabisan tenaga.
Akan tetapi, mendekati musim berakhir, Girona mengendur. Seperti biasa, tim-tim kecil yang gacor di awal namun kendor di belakang, selalu dicurigai kehabisan bensin. Demikian juga Girona. Padahal anak asuh Michel Sanchez mematok target yang berbeda dari pikiran banyak orang.
Menjadi juara di Liga Spanyol sama sekali bukan tujuan mereka. Girona hanya ingin merangkai La Liga musim ini menjadi lebih baik dari musim sebelumnya. Mereka ingin mengakhiri La Liga lebih baik dari dua musim di periode awal, yakni 2017 sampai 2019.
Tujuan yang sama sekali tak muluk-muluk bagi tim sekelas Girona itu akhirnya tercapai. Musim ini, selain selamat dan tak terdegradasi, Girona melampaui poin tertinggi mereka di La Liga. Sampai jornada 34 saja, Girona sudah mengoleksi 74 poin.
Itu melewati catatan poin tertinggi mereka, yakni 51 poin pada musim 2017/18 saat dilatih Pablo Machin. Musim ini, Girona juga memastikan berakhir di lima besar dan lolos ke kompetisi Eropa. Tak tanggung-tanggung, lolosnya pun ke Liga Champions.
🔴⚪️ Girona’s 2023/24 season so far…
➞ 1st in La Liga (2 points clear)
➞ 38 goals scored (most in league)
➞ 30.7 xG (2nd highest in league)
➞ Just 1 loss all seasonFantastic results, fantastic brand of football. Big 4-2 win away to Barça. 🔝 pic.twitter.com/yeBVHEnigG
— EuroFoot (@eurofootcom) December 10, 2023
Ambisi Michel Lolos ke UCL
Sementara Girona hanya ingin lebih baik dari musim yang lewat, Michel Sanchez, sang pelatih, menginginkan lebih dari itu. Lolos UCL adalah target pribadi Michel. Pelatih yang tidak mungkin terkenal kalau Girona berada di dasar klasemen itu berambisi ke Liga Champions.
Anfield, stadion angker milik Liverpool menjadi impian masa depan Michel. Selain ingin menginjakkan kakinya di Anfield, Michel berhasrat melihat atmosfer Signal Iduna Park dengan mata kepalanya sendiri. Ia juga bermimpi menjamu dua tim yang pernah menjadi juara Liga Champions: Inter dan Bayern Munchen.
❤️ Michel, ilusionado con la Champions con el Girona: “Me pido al Liverpool, al Inter y al Bayern en casa…” pic.twitter.com/ilC5l9oedu
— Mundo Deportivo (@mundodeportivo) May 4, 2024
Impian-impian itu tidak mungkin terwujud kalau Michel gagal membawa timnya ke Liga Champions. Usai diambang mewujudkan mimpinya itu, selanjutnya Michel berambisi mengantarkan trofi bagi Girona. Sudah waktunya Barcelona dan Real Madrid mengencangkan ikat pinggang.
Satu catatan menarik lainnya, Girona juga berpeluang menjadi tim di luar trio Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid yang akan meraih total poin tertinggi di La Liga sejak musim 1997/98. Girona bisa saja melampaui Valencia (77 poin musim 2003/04), Sevilla (77 poin musim 2020/21), Villarreal (77 poin musim 2007/08), dan Real Sociedad (76 poin musim 2002/03).
Terganjal Aturan
Girona memang lolos ke Liga Champions. Tapi mereka belum bisa dipastikan mendapat izin bermain di Liga Champions musim depan. Persoalannya ada pada kepemilikan tim Catalan Utara tersebut. Orang yang benar-benar paham sepak bola atau yang menjadi paham karena menonton Starting Eleven Story pasti tahu, kepemilikan Girona berada di tangan City Football Group.
City Football Group atau CFG merupakan perusahaan milik Abu Dhabi United Group. Pemiliknya tiada lain Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. CFG mengakuisisi 47% saham Girona. Itu jumlah yang nyaris separuh. Saham Girona tidak hanya dimiliki CFG.
Melansir dari https://t.co/vAQndQrOJj, CFG awalnya membeli saham Girona sebesar 44,3%. Kemudian meningkat di tahun 2017 dengan 47%. Tak hanya saham, ‘proyek’ Girona juga dipimpin oleh saudara laki-laki Pep Guardiola, Pere Guardiola, sebagai bagian dari Girona Football Group. pic.twitter.com/fkj2kj6jsr
— Football Fandom (@FandomID_) December 11, 2023
Saudaranya Pep Guardiola, Pere Guardiola juga memiliki 16% saham Girona. Sementara pebisnis kelahiran Bolivia, Marcelo Claure menguasai 35% persen saham klub. Peraturan UEFA pasal 5.01 poin c menyebutkan, “Tidak ada individu atau badan hukum yang boleh memiliki kendali atau pengaruh terhadap lebih dari satu klub berpartisipasi dalam satu kompetisi UEFA.”
Bunyi pasalnya rumit, ya? Sederhananya gini, lur. Dua klub yang dikendalikan dan dipengaruhi oleh orang yang sama tidak boleh main bareng di satu jenis kompetisi UEFA. Karena Manchester City yang 100% sahamnya dimiliki CFG juga akan bermain di UCL, maka kesempatan Girona untuk main di UCL bisa pupus.
Celah
Yang cukup menggelitik buat diperdalam lagi adalah frasa “kendali dan pengaruh” dalam pasal itu sebenarnya merujuk ke siapa?
Dalam aturannya, frasa tersebut merujuk pada orang yang: memegang mayoritas hak suara pemegang saham; mempunyai hak menunjuk atau memberhentikan sebagian besar anggota badan administratif, manajemen, atau pengawas klub; menjadi pemegang saham tunggal; dan orang yang mampu memberi pengaruh yang menentukan dalam pengambilan keputusan klub.
Di Girona, tiga dari lima dewan administrator yang memenuhi persyaratan juga menjabat di Manchester City. Ketiga orang itu antara lain John MacBeath yang juga anggota dewan di Manchester City, Simon Cliff yang menjabat Penasehat Umum CFG, dan Ingo Bank yang dilaporkan terkait dengan CFG.
Orang-orang tadi yang bisa bikin Girona menabrak aturan dan membuat mereka tak diizinkan berlaga di UCL musim depan. Dipikir-pikir, aturan ini kuno. Biar bagaimana sistem multiclub ownership adalah konsekuensi dari sepak bola yang sudah menjadi industri.
🚨Pour pouvoir disputer la Ligue des Champions la saison prochaine, Girona devra modifier sa relation avec Manchester City !
👉Le club devra restructurer son CA, dont Ingo Bank, John MacBeath et Simon Cliff, qui font également partie de City et devront se dissocier de l’entité. pic.twitter.com/1UrAf3bbdb
— 100% Liga (@FoudeLiga) May 5, 2024
Yang Harus Dilakukan Girona
Satu-satunya langkah yang dapat ditempuh agar Girona bisa bermain di UCL adalah reshuffle. UEFA memberi tenggat waktu hingga 3 Juni 2024. Itu artinya Girona cuma punya waktu kurang dari sebulan untuk mengubah struktur organisasi.
Yah, cuma itu yang bisa dilakukan. Preseden yang sama juga terjadi pada RB Leipzig dan RB Salzburg. UEFA pernah mengizinkan kedua tim itu bermain di Liga Champions juga setelah memastikan tidak ada individu yang memiliki pengaruh di dua tim itu sekaligus.
Akhirul kalam, Girona memang lolos ke Liga Champions. Namun, itu belum bisa dipastikan. Yah, hidup memang begitu. Tidak yang pasti di dunia ini. Satu-satunya yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Selamat berjuang, Girona. Semoga ujungnya nanti tidak tersakiti.
Sumber: BeinSports, ESPN, CatalanNews, SportingNews
