Meski cuma dapat dua poin dari dua laga awal ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, publik Indonesia patut bersyukur. Karena dua poin itu bisa berhasil kita curi dari dua negara langganan Piala Dunia, yakni Arab Saudi dan Australia. Pertandingan melawan Australia kemarin sekaligus mengakhiri agenda FIFA Matchday Indonesia edisi September.
Tapi karena keasyikan bahas Timnas Indonesia dan sirkel barunya, kita sampai lupa untuk menengok sirkel lama kita, yakni tim-tim Asia Tenggara. Jika Indonesia tak terkalahkan di jeda internasional Bulan September, lantas bagaimana nasib rival-rival terdahulu kita di jeda internasional kali ini? Semakin membaik atau masih gitu gitu aja?
Daftar Isi
Vietnam dan Thailand
Negara Asia Tenggara pertama yang kita bahas adalah Vietnam. Setelah gagal lolos ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vietnam mengadakan turnamen bernama LPBank Cup 2024 untuk mengisi pertandingan di kalender FIFA September ini. Selain Thailand, Vietnam juga menghadapi tim dari luar Asia, yakni Rusia.
Vietnam dan Thailand menjadikan LPBank Cup 2024 sebagai salah satu persiapan jelang AFF 2024. The Golden Star dan The War Elephant terus berupaya menjaga performa tim, sebelum Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 2025 mendatang. Namun, hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan.
Sebagai tuan rumah, Vietnam justru dipermalukan oleh dua kontestan lain. Yang pertama, pasukan Kim Sang-sik dikalahkan oleh Rusia dengan skor 3-0. Sementara di pertandingan kedua, Vietnam belum bisa menandingi ketangguhan Thailand.
Bermain di My Dinh National Stadium, Nguyen FC kena comeback 1-2. Padahal Tim Gajah Perang tidak diperkuat pemain-pemain andalannya seperti Chanathip Songkrasin dan Teerasil Dangda. Bahkan tak diperkuat sang kapten Theerathon Bunmathan.
Lalu, bagaimana hasil tanding antara Thailand dan Rusia? Jangan ditanya. Gimana mau dilihat hasilnya, wong main aja enggak. Kabarnya, pertandingan tersebut dibatalkan lantaran cuaca buruk. Hujan deras diimbangi angin kencang yang menyelimuti Hanoi, membuat pertandingan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Tidak ada opsi lain selain dibatalkan. Karena jika diundur besoknya, maka akan mengganggu jadwal kepulangan punggawa Timnas Rusia. Kita semua tahu, tidak mudah untuk mengubah jadwal penerbangan menuju Rusia secara tiba-tiba karena adanya alasan politik. Tapi keputusan ini akhirnya berdampak ke turnamen yang mana berakhir tanpa pemenang.
Keputusan untuk menghentikan turnamen pun menimbulkan kontroversi. Kabarnya Vietnam berpotensi mendapat sanksi dari FIFA berupa larangan mengikuti turnamen internasional lagi. Namun, menurut media Vietnam TheThao247, federasi Vietnam tak akan mendapat sanksi tersebut karena kesepakatan membatalkan pertandingan diambil dengan alasan force majeure atau pembatalan dengan alasan yang tak terduga.
Malaysia dan Filipina
Sama halnya dengan Vietnam, Malaysia juga mengadakan turnamen sendiri. Namanya Pestabola Merdeka 2024. Turnamen ini diikuti oleh empat tim. Selain Malaysia yang tentunya bertindak sebagai tuan rumah, turnamen ini juga mengundang Filipina, Tajikistan, dan Lebanon untuk berpartisipasi.
Pestabola Merdeka merupakan turnamen rutin yang digelar untuk merayakan Hari Kemerdekaan Malaysia. Turnamen ini telah diadakan sebanyak 43 kali sejak 1957. Tapi sistem turnamen ini tuh gimana sih? Sederhananya, format turnamen ini adalah knock out system alias sistem gugur.
Di babak semifinal, Malaysia bertemu Filipina, sedangkan Tajikistan melawan Lebanon. Nah, Malaysia menang 2-1 atas Filipina dan berhak menantang Lebanon yang menang 1-0 dari Tajikistan di final. Pada pertandingan final, Harimau Malaya menang 1-0 atas Lebanon berkat gol semata wayang yang dicetak Romel Morales pada menit ke-33. Kemenangan itu mengantarkan Malaysia menjadi juara Pestabola Merdeka edisi kali ini.
Fyi aja nih, Malaysia menjadi pemegang gelar juara Pesta Bola Merdeka terbanyak, yakni dengan 13 gelar. Itu berarti turnamen ini menggunakan konsep asik sendiri. Karena merupakan turnamen bikinan Malaysia, pialanya pun dibikin oleh Malaysia, terus didominasi oleh Malaysia, dan dirayakan oleh publik Malaysia sendiri. Jadi ya, suka-suka mereka aja.
Sementara itu, Filipina harus menelan dua kekalahan beruntun setelah kalah adu penalti dari Tajikistan dalam laga perebutan juara ketiga. Tampaknya, Filipina belum bisa bangkit dari keterpurukan pasca dihajar 2-0 oleh Indonesia Juni lalu. Meski sudah memecat Tom Saintfiet, Filipina masih tak kunjung menuai hasil positif.
Kamboja
Jika negara-negara sebelumnya disibukkan dengan turnamen-turnamen nggak jelas, Kamboja justru lebih bermartabat dengan melakoni pertandingan play off Kualifikasi Piala Asia 2027. Kamboja gagal di putaran pertama Kualifikasi Piala Asia 2027, sehingga mereka harus mengikuti play off supaya bisa tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Di fase ini, Kamboja harus menghadapi Sri Lanka. Pertandingan play off dimainkan dengan sistem dua leg. Di leg pertama, Kamboja bermain imbang kala melawat ke kandang Sri Lanka dengan skor 0-0. Hasil ini sempat disambut baik oleh publik Kamboja. Dengan begitu, mereka bisa tampil habis-habisan di leg kedua yang diadakan di Phnom Penh.
Sialnya, di leg kedua Kamboja justru gagal menuai kemenangan usai kalah melalui adu penalti. Sempat menahan imbang Sri Lanka dengan skor 2-2 di waktu normal, Pasukan Angkor gagal memaksimalkan peluang di babak adu penalti. Nick Taylor dan Chanpolin Orn jadi pemain yang gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Ambisi Kamboja untuk mengejar Indonesia yang sudah lebih dulu lolos ke putaran final pun pupus.
Brunei & Timor Leste
Masih dari ajang yang sama, nasib jauh lebih baik dialami oleh tim yang sedang dirindukan oleh fans sepakbola Indonesia, Brunei Darussalam dan Timor Leste. Keduanya berhasil lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. Brunei yang dibesut pelatih asal Skotlandia, Jamie McAllister melaju ke ronde ketiga usai menang 1-0 atas tuan rumah, Macau lewat gol Muhammad Azwan Ali Rahman.
Brunei lolos dengan agregat 4-0 setelah sebelumnya menang 3-0 di leg pertama. Sedangkan Timor Leste termasuknya beruntung karena tetap lolos meski kalah 2-0 atas Mongolia di leg kedua. Karena sebelumnya Mongolia kalah telak dengan skor 4-1 di leg pertama.
Dengan begitu, Brunei Darussalam dan Timor Leste akan bertarung dengan 22 negara lainnya di ronde ketiga kualifikasi Piala Asia 2027. Undian pembagian grup akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember mendatang. Nantinya akan dibagi menjadi enam grup yang terdiri dari empat negara.
Singapura
Kebijakan yang agak beda justru diambil oleh Singapura. Bukannya mengatur agenda pertandingan melawan negara-negara lain, Singapura justru mengisi agenda FIFA Matchday dengan laga uji coba melawan klub. Dua klub yang dipilih adalah klub lokal, BG Tampines Rovers dan raksasa Malaysia, Johor Darul Ta’zim.
Bukan melawan negara melainkan klub, Timnas Singapura justru menuai hasil buruk. Saat melawan Johor Darul Ta’zim misalnya. Awalnya pertandingan berjalan cukup seru. Kedua tim saling jual beli serangan. Namun, skuad asuhan Tsutomu Ogura gagal menahan keperkasaan sang juara Liga Malaysia dalam sepuluh tahun terakhir itu.
Bermain di kandang sendiri, Singapura takluk 3-0 dari JDT. Padahal di laga tersebut, Raksasa Malaysia tersebut tidak menurunkan skuad terbaiknya. Bahkan bek Timnas Indonesia, yakni Jordi Amat pun tidak dimainkan karena masih menjalani tahap pemulihan cedera.
Begitulah rekap hasil FIFA Matchday negara-negara Asia Tenggara. Jika kalian bertanya bagaimana nasib Myanmar, mimin pun ikut penasaran. Kabarnya, mereka memang tidak memainkan satu pertandingan pun di jeda internasional kali ini.
Sumber: Jawa Pos, CNN Indonesia, Tirto, Kompasiana