Hadapi Liverpool, Haaland Siap Bungkam Anfield!

spot_img

“Minggu depan, mending The Kops WO aja lah pas lawan Manchester City yang ada Haalandnya. Mending Liverpool fokus sama pertandingan lain saja, wakakakaka” Tulis dr. Tirta Mandira Hudhi di akun Instagram pribadinya usai Liverpool kalah dari Arsenal. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dr. Tirta yang menjadi trendsetter di tengah kawula muda ini merupakan salah satu fans Liverpool garis keras. Caption yang ia tulis jelas-jelas menunjukan rasa pesimis pada performa tim kesayangannya itu.

Memang benar adanya, menghadapi laga-laga penting, Liverpool justru melempem. Selain masih harus bersaing di Liga Champions, bulan ini The Reds memiliki pertandingan sulit di Premier League. Setelah kandas di Emirates Stadium, Liverpool selanjutnya akan menjamu Manchester City. Tim yang belum terkalahkan. 

Head To Head Kedua Tim

Liverpool dan Manchester City sudah jadi rival dalam memperebutkan tangga juara Liga Inggris. Namun, musim ini jadi musim yang sulit bagi Liverpool. Setelah melakoni 8 pertandingan, Liverpool masih nyangkut di peringkat 10 klasemen sementara. Meski demikian, statistik head to head kedua kesebelasan cukup berimbang. Terutama jika data diambil dalam kurun 10 tahun terakhir.

Menurut Aiscore, Liverpool dan Manchester City telah bertemu sebanyak 31 kali di semua kompetisi. Menariknya, Liverpool dan City sama-sama mengantongi 13 kemenangan dan 5 hasil imbang. 

Sedangkan di Premier League sendiri, mereka sudah bertemu sebanyak 21 kali. Secara statistik, Manchester City unggul dengan mengantongi 9 kemenangan. Sedangkan Liverpool hanya 7 kali menang, dan sisanya berakhir sama kuat. Statistik Liverpool unggul ketika laga dimainkan di Anfield. Dari 16 pertemuan di semua ajang, The Reds mampu menang 8 kali. Sedangkan City baru 7 kali menang di Anfield.

Berhubung pada tanggal 16 Oktober laga akan dimainkan di Anfield, fans Liverpool mungkin bisa berbangga diri dengan statistik tersebut. Namun statistik hanyalah angka. Performa The Reds di lapanganlah yang menjadi tolak ukur kekuatan tim jelang pertandingan ini. Dan di awal musim 2022/23? Performa Liverpool benar-benar tak tertolong.

Ada Apa Dengan Liverpool?

Mengapa performa tim yang menjuarai Liga Inggris musim 2019/2020 tak segarang tiga musim lalu? Banyak opini yang mengatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah kepergian Sadio mane ke Bayern Munchen pada musim panas lalu. Tak adanya Mane membuat Mo Salah bak macan ompong. Ia tak lagi jadi lumbung gol setelah kepergian mantan rekannya itu.

Sosok Darwin Nunez yang digadang-gadang bakal menggantikan peran Sadio Mane justru kerap melawak. Sebagai seorang penyerang yang didatangkan dengan harga selangit, Nunez harusnya jadi solusi. Tapi permainannya justru sering ngawur dan tak terstruktur.

Toh tak ada gunanya juga memikirkan mantan yang sudah bahagia dengan yang lain. Liverpool harusnya intropeksi diri. Lini pertahanan mereka juga compang-camping. Bentuk pertahanan The Reds sangat mudah ditembus oleh lawan. Rapuhnya pertahanan Liverpool disebabkan oleh performa beberapa pemain bertahan yang tak kunjung solid sejak kick off Liga Inggris dibunyikan.

Transisi yang buruk pun sempat terlihat di laga kontra Arsenal kemarin. Bisa dilihat gol pertama Arsenal, Liverpool bahkan kalah jumlah ketika menghadapi serangan cepat Arsenal. Ketika Martin Odegaard membawa bola, tiga pemain bertahan Liverpool dipaksa menghadapi empat pemain Arsenal. Hasilnya, Virgil Van Dijk cs kewalahan dan gol pertama pun tercipta

Barangkali pemain bertahan Liverpool yang paling mencolok adalah Trent Alexander-Arnold. Bukan mencolok gara-gara ketangguhannya, melainkan performanya yang sangat jauh dari harapan. TAA tampak tidak becus bahkan terkesan malas-malasan ketika menjaga Gabriel Martinelli yang tampil meledak-ledak.

Sedangkan City Tak Tersentuh

Performa buruk Liverpool berbanding terbalik dengan calon lawannya nanti. Manchester City justru tengah di atas angin, The Citizens memenangkan lima pertandingan terakhir di semua kompetisi. Bahkan anak asuh Pep Guardiola jadi satu-satunya tim di Premier League yang belum menelan kekalahan. Fantastis!

Arsenal yang kini memuncaki klasemen saja sudah pernah dikalahkan oleh MU, dan tim yang mengalahkan Arsenal itu justru di gasak oleh Erling Haaland cs dengan skor 6-3. Dan yang teranyar, The Sky Blues membantai Southampton 4-0 di lanjutan Liga Inggris pekan lalu.

City hanya terpaut satu poin dari Arsenal di puncak. Manchester City bahkan jadi tim yang paling produktif sejauh ini dengan 33 gol. Perbandingannya sangat mencolok, apabila disandingkan dengan Arsenal sebagai tim paling produktif kedua di liga. Skuat asuhan Mikel Arteta baru mencetak 23 gol saja. City juga masih jadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit yakni 9 gol bersama Newcastle United dan Brighton. 

Serangan City Bikin Liverpool Minder

Keganasan Manchester City di depan gawang lawan tak lain dan tak bukan disebabkan oleh kepingan terakhir yang selama ini mereka cari, yakni Erling Braut Haaland. Putra dari Alf-Inge Haaland ini sudah mengemas 15 gol dari 8 pertandingan di Liga Inggris. Itu hampir setengah dari jumlah gol yang telah dicetak oleh Manchester City musim ini.

Catatan manis Haaland berbanding terbalik dengan striker berbandrol 75 juta euro atau setara dengan Rp1,1 triliun Liverpool, Darwin Nunez. Jika Haaland sudah mencetak 15 gol, Nunez mencetak 13 gol lebih sedikit. Yap, mantan punggawa Benfica itu baru mencetak dua gol.

Ketajaman Haaland di awal musim ini juga tak terlepas dari performa gemilang para gelandang Manchester City. Contohnya saja Kevin De Bruyne, kapten Timnas Belgia itu sudah membuat 10 assist di semua kompetisi bersama City, dan lima di antaranya untuk Haaland.

Lini serang Manchester City juga bukan hanya Haaland. Pep Guardiola masih memiliki stok lini depan yang melimpah. Sebut saja seperti Julian Alvarez, Riyad Mahrez atau bahkan Phil Foden yang juga tengah berada di performa apik. Ia jadi pemain yang mencetak hattrick bersama Haaland saat menghancurkan Manchester United.

Eits, jangan lupakan peran Joao Cancelo di sektor bek sayap. Bek asal Portugal itu tampaknya lebih berbahaya ketimbang Jack Grealish. Penetrasinya di sisi kiri sering kali diakhiri dengan umpan matang yang berbuah assist. Tapi sesekali juga diakhiri dengan tembakan on target. Kepiawaiannya itu terbukti di laga kontra Soton kemarin. Ia mencetak gol pembuka setelah melakukan gocekan patah pinggang di kotak penalti lawan.

Siapa yang Akan Tertawa Terakhir?

Sebetulnya laga ini bakal jadi ajang pembuktian Liverpool bahwa mereka masih berstatus tim kuat di Inggris. Namun, jika melihat track record mereka di awal musim, nyaris mustahil mengalahkan City yang tengah superior. Meski mereka akan memainkan laga di Anfield.

Sejauh ini belum ada yang bisa menghentikan laju kencang Manchester City musim ini. Mungkin satu-satunya yang bisa menjegal City di liga bukan badai cedera, tapi Manchester City itu sendiri. Karena kalau sekadar badai cedera, kedalaman skuat The Citizens sudah lebih dari cukup untuk menambalnya.

Sumber Referensi: The Athletic, Sofascore, Aiscore, Manchester City Analys

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!

Glory Glory Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Magnificent 7 Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Back Home Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000

Artikel Terbaru