Grup A UCL: Tim Underdog Tebar Ancaman ke Liverpool

spot_img

Undian Liga Champions telah usai. Masing-masing grup sudah terbentuk. Beberapa unggulan dan potensi kejutan pun sudah mulai tampak di tiap grupnya. Para kontestan mulai bertempur untuk menuju Istanbul pada Mei tahun depan.

Berawal dari Grup A, di mana mantan runner up musim lalu Liverpool tergabung bersama para underdog yang patut diperhitungkan. Napoli, Ajax, maupun Rangers sama sekali tak dapat disepelekan keberadaannya. Liverpool kini patut waspada, terlebih performanya lagi lesu di awal musim ini.

Liverpool Yang Sedang Lesu, Kedalaman Skuad Mereka Diuji

Sebagai unggulan dari grup ini, The Reds kembali diuji kapasitasnya sebagai calon juara musim ini. Kedalaman skuad mereka terutama. Kedalaman skuad milik Klopp ini cenderung berkurang seiring dengan problem cedera yang dialami beberapa pilarnya.

Penambahan Arthur Melo di Deadline Day, mestinya menjadi jawaban kedalaman mereka dalam mengarungi beberapa kompetisi musim ini. Liverpool tak dipungkiri masih tertatih secara permainan di liga. Dari 5 pekan yang dijalani, mereka masih mengoleksi 8 poin dari hasil 2 kali menang 2 kali seri dan 1 kali kalah.

Mental anak asuh Klopp ini belum sepenuhnya pulih jelang matchday pertama Champions League melawan Napoli. Namun, dengan DNA Champions League yang kuat, seharusnya mereka lebih percaya diri. Karena setidaknya dalam lima musim terakhir, Liverpool sudah menginjakkan kaki di final sebanyak tiga kali. Terlebih musim ini mau tidak mau pasukan The Kop harus menuntaskan dendamnya musim lalu yang gagal meraih mahkota di fase terakhir.

Rotasi Klopp di Liga Champions kali ini menjadi kunci. Apa sih prioritas utama mereka, Liga Champions atau Liga Inggris? Pasalnya di Liga Inggris pun mereka juga masih punya dendam kesumat terhadap City setelah gagal merengkuh trofi, juga di fase-fase terakhir.

Secara lawan di grup ini, Napoli, Ajax dan Rangers patut untuk ditakuti. Napoli, Ajax dan Rangers bagaimanapun bukan tanpa alasan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjegal Liverpool yang belum sepenuhnya pulih performanya. Namun, jika menilik secara kualitas tim, di atas kertas pasukan Klopp harusnya dapat menuntaskan grup ini dengan paripurna untuk keluar sebagai juara grup.

Napoli Masih Stabil Meskipun Banyak Pilar Hilang

Namun, klub yang akan dihadapi pasukan Klopp pertama kali ini adalah Napoli. Klub yang sudah sering dihadapi di fase grup Liga Champions. Di mana secara catatan pertemuan, kedua tim cukup seimbang. Akan tetapi, di 4 pertemuan terakhir, Napoli punya catatan menarik.

Il Partenopei unggul 2 kali menang atas Liverpool. 2 kemenangan itu diraih di kandang sendiri ketika di fase grup 2018/19 dengan 1-0. Dan di musim 2019/20 dengan 2-0. Artinya Napoli bisa saja mengulanginya lagi musim ini.

Kalau dilihat dari segi skuad, Napoli musim ini memang tak terlalu spesial. Mereka bahkan banyak ditinggal pilar pentingnya seperti Milik, Insigne, Mertens, Koulibaly maupun Fabian Ruiz.

Namun, tak sampai di situ, pelatih Luciano Spalletti dan manajemen punya cara lain dalam mengantisipasinya. Meski mereka menambal skuadnya dengan para pemain yang tak begitu populer macam bek korea Kim Min Jae, Khvicha Kvaratskhelia, Ndombele, Raspadori maupun Giovanni Simeone, namun paling tidak sampai sekarang performanya masih stabil.

Di Serie A, mereka pun masih superior. Belum terkalahkan di 4 laga awal dengan 2 hasil seri dan 2 kemenangan. Mesin permainan racikan Spalletti tampaknya masih berjalan sebagaimana mestinya. 10 gol sudah mereka ciptakan dari 4 laga itu. Artinya dari segi serangan, Napoli ini harusnya patut diwaspadai serius terutama oleh Liverpool yang performa para beknya masih belum konsisten.

Secara kans, Napoli bisa menjadi calon kuat untuk menjegal Liverpool di grup ini. Paling tidak target 2 besar adalah target realistis Il Partenopei di grup ini. Langkah terbaik mereka di Liga Champions selama ini hanya sampai 16 besar. Bukan tidak mungkin musim ini akan melaju lebih, jika tampil lebih baik dan undiannya di 16 besar menguntungkan mereka.

Gebrakan Ajax Yang Baru

Melangkah ke Jawara Belanda, Ajax Amsterdam. Kondisi tim ini 11-12 sama apa yang dialami Napoli. Sebagian besar pilar mereka hengkang. Dari Mazroui, Gravenberg, Martinez, Haller, dan Antony sampai sang arsitek, Erik Ten Hag.

Kini De Godenzonen memulai lembaran baru, disamping pilar yang lama seperti Tadic, Blind maupun Timber masih bertahan. Ini sebenarnya kesempatan bagi Ajax untuk menunjukan seperti halnya Napoli yang kehilangan banyak pemain, tapi tetap stabil.

Namun sayangnya racikan pelatih baru mereka Alfred Schreuder belum mampu menunjukan performa seperti apa yang diperlihatkan Ten Hag. Karena mungkin secara kualitas mereka makin berkurang.

Meskipun secara hasil di Eredivisie, mereka dari 4 laga mampu sapu bersih kemenangan. Namun ingat, itu hanyalah Eredivisie yang tak seketat liga-liga lain. Buktinya di partai awal musim melawan PSV dalam memperebutkan Trophy Johan Cruyff, mereka harus takluk 5-3.

Ajax di grup ini harus berjuang ekstra keras terutama paling tidak dalam mengatasi Rangers maupun Napoli. Itupun jika mereka tetap ingin mempertahankan supremasi dan DNA mereka sebagai klub klasik yang penuh prestasi mentereng di Liga Champions menurut catatan sejarah. Terbukti mereka dalam beberapa tahun terakhir pernah kok mencapai semifinal.

DNA Champions League ini paling tidak menjadikan modal semangat tempur pasukan baru Schreuder. Terutama dalam menghadapi Liverpool sekalipun. Kans mereka di grup ini tergantung seberapa kuat mereka mencuri poin atas Rangers dan Napoli. Bukan tidak mungkin juga mereka akan mengejutkan untuk menggeser kans Napoli sebagai runner-up grup.

Penantian Panjang Rangers Di Liga Champions

Sebagai kontestan terakhir, Rangers menjadi salah satu kontestan yang patut ditunggu kiprahnya. Mereka akhirnya kembali ke kompetisi teratas Eropa setelah penantian 12 tahun lamanya. Mereka lolos lewat perjuangan berdarah di partai playoff setelah mengandaskan pasukan Van Nistelrooy.

The Gers, kita tahu bersama Arsitek Giovanni Van Bronckhorst dibawanya menuju performa yang meyakinkan musim lalu. Mereka juga mengakhiri penantian panjang untuk tampil di final kompetisi Eropa selama 14 tahun lamanya. Meskipun akhirnya mereka harus rela menelan kekalahan atas Frankfurt di final Europa League.

Musim ini, mereka hadir dengan penuh cerita di Grup A ini. Cerita penantian yang menjadi modal semangat tempur anak asuh Van Bronchost. Meskipun secara kualitas lebih rendah dibanding 3 kontestan lain. Namun, jangan diremehkan juga, kolektivitas tim yang merata serta daya juang yang tinggi bisa menjadi senjata bagi tim Skotlandia ini.

Di liga domestik musim ini, mereka masih belum terkalahkan. Mereka masih duduk di papan atas dengan 5 kali bermain, 4 kali menang dan 1 kali seri. Performa pemainnya pun masih stabil dengan pilar macam James Tavernier, Borna Barisic, Ryan Kent maupun Glen Kamara.

Bagaimanapun kans The Teddy Bears di grup ini terbuka lebar. Mereka datang dengan cerita penantian panjang yang tentu tak mau hanya sebagai pemanis belaka di grup ini. Mencuri poin dari Ajax dan Napoli menjadi kunci bagi Rangers untuk melaju.

Semuanya serba mungkin di grup ini. Napoli, Ajax maupun Rangers belum bisa dipastikan akan finis di posisi berapa. Liverpool yang dijagokan sebagai juara grup pun masih teka-teki. Mengingat tiga underdog ini sangat potensial dan selalu siap untuk mengancam.

https://youtu.be/VG3-ep5VMfQ

Sumber Referensi : offsiderulepodcast, theathletic, sportscasting

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru