Fans MU Berulah Lagi, Apa Yang Sebeneranya Terjadi?

spot_img

Baru satu pertandingan, Manchester United kembali dirundung masalah klasik. Kekalahan melawan Brighton membuat para fans kembali berulah. Padahal seluruh publik Old Trafford selama awal musim ini sedang dilanda euforia dan harapan yang sangat tinggi kepada pelatih baru dan pemain baru.

Kebijakan transfer yang mereka lakukan pun kini semakin baik dan efisien. Uang yang dikeluarkan sang pemilik pun juga sudah banyak. Lantas apa sih yang diributkan?

Faktor Glazer Family

Tagar Empty Old Trafford di laga melawan Liverpool pada pekan ke 3 Liga Inggris tiba-tiba trending di lini masa tiga hari setelah kekalahan atas Brighton. Tapi tunggu dulu, demo dengan tagar Glazer Out ini sebelumnya sudah terjadi di luar stadion Old Trafford di laga melawan Brighton.

Sepertinya sudah tak heran ketika Manchunian berdemo soal ini. Sejak awal kedatangan Glazer pada 2005 silam, dalam perjalanannya juga sering terjadi demo Glazer Out seperti ini. Peristiwa demo ini kasusnya mirip dengan apa yang terjadi musim lalu. Ketika para fans mengekspansi Old Trafford jelang laga melawan Liverpool. Sehingga mengakibatkan pertandingan itu ditunda dan dijadwalkan ulang karena sejumlah kerusakan yang terjadi di Old Trafford.

Ya, muara dari semua kericuhan itu biang keroknya adalah keluarga Glazer. Glazer Family dianggap para fans United dari dulu hanya menjadikan Red Devils sebagai sapi perah bisnisnya saja. MU tercatat sebagai salah satu klub yang berpenghasilan terbesar, baik itu dari sponsor, merchandise, hak siar, maupun dari tiket.

Dari segi pemilik, Glazer dicurigai fans tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk transfer dari kocek pribadinya. Karena para fans menganggap uang yang digunakan untuk membeli pemain itu hanya berasal dari pemasukan klub yang besar itu. Wajar saja ketika mereka beli banyak pemain dan menggajinya dengan mahal.

Glazer yang terus berambisi mempertahankan tahta kekuasaannya di MU pun mengelak. Dia sering mengatakan pada awak media bahwa “Apa yang salah dengan saya? Saya mengucurkan banyak uang demi tim ini menjadi besar. Dan saya akan terus melakukan itu demi tim”. Glazer menganggap uang yang diinvestasikan itu adalah uang miliknya, karena logikanya MU adalah miliknya.

Petisi Fans Dan Harapan Yang Sirna

Fans pun semakin geram, mereka yang berharap mengawali musim yang baik bersama pelatih dan pemain baru, kini malah disuguhkan kembali dengan cerita lama. Usulan boikot yang dilakukan Manchunian ini sepertinya mengambil inspirasi dari pendukung Valencia yang melakukan protes serupa terhadap pemiliknya di akhir musim lalu, ataupun Milan di 2015 dengan tagar Save AC Milan.

Kini tagar Empty Old Trafford terus ramai di linimasa dengan beberapa macam komentar. Bahkan, legenda MU, Gary Neville juga ikut bersuara terkait situasi dan posisi Glazer Family sebagai pemilik klub usai kekalahan dari Brighton.

“Jika Anda memiliki bisnis dan orang-orang yang menjalankan bisnis itu tidak dapat melakukan pekerjaan yang baik, maka anda harus menghapus mereka dari pekerjaan itu,” kata Neville.

Tapi apakah mungkin dengan cara memboikot seperti itu, pihak yang disasar bakal terpengaruh. Jawabannya mungkin tidak. Atas dasar apa Glazer dengan pemboikotan seperti itu akan melepas United? Kecuali kalau ada sesuatu tindak kriminal tertentu seperti apa yang terjadi di Barca ketika dipegang Bartomeu. Buktinya sampai sekarang tak ada bukti dari pihak berwajib mana pun yang menjerat Glazer Family dari kasus apa pun.

Maksud fans memang tak salah melakukan ini. Atas dasar kemuakan itu bahkan terdapat semacam petisi atau seruan yang banyak dikoar-koarkan akhir-akhir ini di kalangan Manchunian.

Ada sebuah ajakan masif untuk meng-unfollow semua akun MU di sosial media, meng-unnistall semua aplikasi MU, tidak datang ke stadion, tidak membeli merchandise resmi MU, serta memboikot semua produk dari pihak sponsor yang terkait dengan MU. Entah dengan cara seperti itu akan berhasil atau tidak.

Ada juga yang beranggapan MU ini biar terdegradasi terlebih dahulu. Kemudian pemilik akan berpikir keras untuk melepasnya ketika daya tarik sponsor hilang dan otomatis pemasukan akan berkurang. Masuk akal juga sih. Akan tetapi, itu justru beresiko fans MU jadi terbelah.

Apalagi dengan optimisme yang sudah kadung ada dari sebagian fans MU akan performanya di bawah pelatih dan beberapa pemain barunya. Tolak ukur kesetiaan fans memang tidak diukur dengan menang dan kalah.

Tak dipungkiri MU kini sedang pada tahap pembangunan kembali. Proses pembangunan kembali yang dilakukan MU sekarang sudah mengarah ke arah yang benar sejak kedatangan rombongan Ten Hag. Meski kita hanya bisa melihat dari luarnya saja.

Mantan pelatih Manchester United, Jose Mourinho, pernah mengatakan ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi “di balik layar”. Perkataan Mou itu menguatkan kecurigaan bagi fans MU terhadap kelakukan keluarga Glazer di balik kekuasaannya. Maka, bisa jadi aksi protes semacam ini akan berlanjut, dan kita tidak akan pernah menemui ujungnya.

Desakan Fans Dalam Transfer MU

Bagaimanapun MU adalah salah satu yang paling besar fanbase-nya di dunia. Mereka sangat berpengaruh terhadap apa yang dilakukan klubnya. Dukungan tiada henti serta kefanatikan fans MU memang tiada duanya. Sampai-sampai pengaruhnya bahkan nyantol langsung ke telinga manajemen.

Seperti apa yang mereka lakukan terhadap transfer Arnautovic akhir-akhir ini. Menurut Fabrizio Romano, kini MU telah membatalkan proposal penawarannya kepada Bologna terhadap Arnautovic. Dikatakan dalam Tweet Romano, bahwa keluarnya MU dari penawaran Arnautovic karena salah satunya adalah desakan fans. Fans mendesak MU untuk melupakan pemain 33 tahun itu karena dianggap sebagai Panic Buying.

Pemain lainnya yang diincar yakni Adrien Rabiot dari Juve. Itu pun tak luput dari anggapan pesimis dari sebagian fans yang menganggap Rabiot hanya Panic Buying. Sikap pesimis itu juga ditambah dengan banyak beredarnya komparasi statistiknya dengan Mctominay dan Fred.

Akan tetapi, Ten Hag sendiri kabarnya sudah menelpon langsung Rabiot. Apakah dengan begitu dia akan jadi opsi bagi MU sekarang? Terlalu pagi untuk mengatakan Rabiot akan bersinar atau tidak di bawah asuhan Ten Hag. Namun, kalaupun benar Rabiot merapat, setidaknya ia bisa menjadi alternatif bagi usangnya lini tengah United.

Ini memang baru awal musim, semua masih bisa terjadi dengan rencana yang dijanjikan Ten Hag. Tinggal masalah eksternal tentang keberadaan pemilik yang menjadi PR besar. Kalau jadi fans MU sih tinggal pilih saja sebenarnya.

Mau ikut melakukan boikot Empty Old Trafford, biar sekalian degradasi guna berpengaruh nyata bagi pemilik? Atau masuk dalam gelombang yang optimis sesuai dengan harapan awal di bawah Ten Hag musim ini apapun hasilnya?

https://youtu.be/eF12lQHRJys

Sumber Referensi : sportbible, goal, thesun, dailystar

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru