Conte dan Ambisinya Membangun Tottenham Hotspur

spot_img

Satu kata untuk Antonio Conte, ambisius. Disamping Conte juga melabeli dirinya sebagai pelatih sangar dan terbiasa menuntut lebih. Tak peduli apakah manajemen klub yang ia latih pelitnya naudzubillah maupun tidak.

Begitulah seorang Conte. Pelatih serial winner yang tentu saja akan mencapai kata “winner” ketika tuntutannya dipenuhi. Itulah mengapa, meski bersama Inter ia berhasil menggamit trofi Serie A, La Beneamata yang sedang mengalami masalah tak mampu memenuhi keinginan Conte. Dan yang terjadi Conte pun hengkang.

Seperti itulah daya tawar Antonio Conte. Sampai Tottenham Hotspur datang memintanya mereparasi skuad yang rapuh. Ini menjadi hal yang menarik. Di mana ada dua orang keras kepala dalam satu klub. Dalam hal ini, Conte sebagai si manajer keras kepala akan bekerja dengan Daniel Levy, si pengucur dana yang juga terkenal keras kepala.


Levy adalah orang yang terkenal pelit, sedangkan Conte pelatih yang terlalu banyak menuntut. Sebuah perpaduan yang pas untuk menuntun Tottenham Hotspur ke jurang keterpurukan. Namun, untungnya yang terjadi tidak demikian.

Para petinggi Spurs, termasuk Levy ternyata kompromis dengan Antonio Conte. Jadilah Tottenham Hotspur tim yang kembali pada hakikatnya sebagai “Big Six”. Conte dengan cepat mengubah ayam sayur jadi ayam bangkok. Spurs kembali merangsek ke papan atas dan bersiap main di Liga Champions musim depan.

Disiram Dana

Tottenham Hotspur memastikan diri melangkah ke Liga Champions Eropa usai menghabisi Norwich City lima gol tanpa balas. The Lilywhites berhasil membuat Arsenal terpelongo-pelongo. The Gunners di sisi lain, meski menang 5-1 atas Everton harus rela jatah Liga Champions-nya diambil Spurs.

Siapa aktornya? Tentu saja sang maestro, Antonio Conte. Ia bagaimanapun sukses mengangkat derajat Tottenham Hotspur. Dan prestasi yang demikian ini, membuat para petinggi The Lilywhites, termasuk Daniel Levy tersenyum sumringah. Sementara fans sudah malas mengatainya lagi.

Dengan Antonio Conte yang membawa Spurs kembali ke Liga Champions, ia pun diberikan kesempatan lagi oleh The Lilywhites. Seperti dilansir ESPN, Antonio Conte dan direktur pelaksana klub, Fabio Paratici telah melangsungkan pembicaraan.

Kabarnya pembicaraan itu berlangsung hangat dan menghasilkan sesuatu yang positif. Tottenham Hotspur menahan Conte untuk lebih lama lagi di London. Dan itu bukan sekadar permintaan. Conte bakal disiram dana segar untuk membangun skuad Spurs musim 2022-23.

Melalui ESPN, Spurs telah mengucurkan dana 150 juta poundsterling (Rp2,7 triliun) untuk Antonio Conte berbelanja. Sebuah dana yang boleh jadi tidak ia dapatkan andai saja Spurs gagal ke Liga Champions.

Conte, Silakan Membeli 8 Pemain!

Dana tersebut sebagai jaminan agar Conte sudi membenahi Tottenham Hotspur. Dengan kata lain, manajemen The Lilywhites sudah menaruh kepercayaan pada Antonio Conte. Mereka pun tahu bahwa rasa percaya saja tidak cukup, butuh bukti nyata. Uang itulah buktinya.

Uang sebanyak itu jadi modal Conte untuk bergeliat di bursa transfer. Ia diberi keleluasaan Spurs untuk menentukan pemain mana yang bakal dibeli, pemain mana yang bakal disingkirkan, dan pemain mana yang bakal dipertahankan.

Tentu saja ini membuat Conte tak bisa tidak, mestilah bahagia. Spurs mempersilakan Conte untuk membeli delapan pemain sesuka dia. Conte boleh memilih pemain mana yang ia butuhkan dan pemain yang sekiranya bakal nyetel dengan skemanya.

Oleh karena itu, pihak Tottenham Hotspur sudah bertekad untuk melakukan transfer yang agresif. Strateginya Tottenham Hotspur akan memprioritaskan untuk mengejar tanda tangan pemain di pos gelandang tengah, dua bek sayap, striker cadangan, dan satu lagi bek tengah.

Ambisi Conte

Digelontorkannya dana pada Conte untuk menyongsong musim depan adalah pertanda baik. Terutama baik bagi ambisi Antonio Conte. Bagi pria Italia itu, kalau sudah masuk ke satu klub tidak ada pilihan lain kecuali meraih hasil semaksimal mungkin. Untuk itu ia kerap banyak menuntut.

Conte telah memproyeksikan bahwa Tottenham Hotspur akan kembali jadi salah satu tim raksasa yang mesti diperhitungkan. Tidak ada lagi yang namanya Tottenham Hotspur adalah klub medioker. Pria Italia itu tidak pernah malu untuk mengatakan ia butuh dana besar dalam geliat transfer.

Namun, yang Conte lakukan bukan sekadar mengemis dana. Tapi ia betul-betul jitu dalam meramu strateginya. Seperti dikutip Football London, Conte begitu mengerti bahwa bagi seluruh publik dan fans Tottenham Hotspur hasrat berada di Liga Champions adalah hal yang mesti diwujudkan.

Untuk itulah ia mewujudkannya. Itu dibuktikan dengan gaya permainan Spurs yang berubah sejak Conte memegang kemudi. Spurs yang acap kali buntu saat dilatih Nuno Espirito, bermanuver jadi tim yang punya kreativitas serangan yang baik di bawah asuhan Conte.

Sebelum Conte, Tottenham sangat jarang melakukan kreasi umpan silang dan menciptakan peluang dari sana. Sementara, ketika Conte datang intensitas umpan silang Spurs naik.

The Lilywhites jadi lebih sering melahirkan peluang dari sana. Bahkan The Athletic sampai menyebut Spurs sebagai rajanya umpan silang di Liga Inggris. Lebih dari itu, Conte juga melucuti ketergantungan Tottenham pada Harry Kane.

Conte memberi Kane tugas tambahan. Kane tidak hanya bertugas mencetak gol. Tapi pria Inggris itu oleh Conte dituntut agar bergerak ke lini tengah. Tujuannya untuk menjemput bola dan menarik garis pertahanan lawan untuk membuka ruang bagi rekan-rekannya.

Ada Uang, Spurs pun Jadi

Tugas Conte belum selesai. Seumpama Tottenham Hotspur ingin lebih baik lagi di tangannya, berkeinginan untuk bisa menjadi penantang para ‘monster’ di Liga Inggris maupun Liga Champions, maka uang adalah kuncinya. Conte sekali lagi berterus terang soal itu.

“Jika anda punya waktu, semangat, dan banyak uang untuk diinvestasikan, anda bisa mencoba menjadi kompetitif dan bertarung melawan para monster itu,” kata Conte seperti dikutip The Guardian.

Maka gelontoran uang dari Tottenham Hotspur menjadi cahaya bagi Antonio Conte. Ia bisa membeli pemain yang ia inginkan. Kita terbiasa melihat bagaimana Conte sangat mengandalkan wing back dalam skemanya. Seperti ketika di Inter ia memiliki Achraf Hakimi dan Ivan Perisic yang beberapa kali ditaruh di posisi itu.

Wajar kalau Conte akhirnya membawa Perisic ke Tottenham Hotspur. Demi mewujudkan pola strateginya, Conte juga kabarnya akan mendatangkan Djed Spence. Seorang bek kanan yang berstatus pemain Middlesbrough. Pemain Leicester City, Youri Tielemans dan bek Inter, Alessandro Bastoni juga kabarnya akan direkrut Spurs.

Tidak berlebihan rasanya kalau menyebut ini adalah era baru Spurs. The Lilywhites akan menjadi tim yang sangar lagi. Sebagai penantang tim-tim mapan lainnya. Uang sudah ada, Conte bebas memilih pemain yang ia suka, strateginya pun jitu. Kalau tetap tak bisa keluar dari zona medioker, mungkin sudah selayaknya Tottenham Hotspur pindah ke Liga Super India.

https://youtu.be/ktCfJQwJmFQ

Sumber referensi: Football365, TheFlanker

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru