Benarkah Tak Ada yang Mau Melatih Bayern Munchen?

spot_img

Bayern Munchen menjalani salah satu musim terburuknya dalam sejarah. Setelah 11 tahun beruntun menguasai Bundesliga dan meraih puluhan trofi, Bayern gagal meraih satu pun trofi di sepanjang musim 2023/2024.

Bencana besar bagi klub berjuluk Die Roten itu bermula dari keputusan kontroversial yang diambil manajemen klub pada 24 Maret 2023. Dengan alasan demi menyelamatkan peluang treble, Bayern memecat Julian Nagelsmann dan menggantinya dengan Thomas Tuchel.

Sebuah keputusan yang konyol. Sebab, secara statistik dan performa, penampilan Bayern Munchen kala itu tak ada masalah. Dan, akhirnya keputusan konyol tersebut harus dibayar mahal. Bukannya meraih treble, Bayern justru nyaris kehilangan gelar.

Di akhir musim 2022/2023, mereka cuma dapat 1 trofi Bundesliga. Itu pun terbantu oleh kegagalan Borussia Dortmund di laga pamungkas. Bencana yang lebih besar kemudian terjadi di musim 2023/2024. Untuk kali pertama dalam 11 tahun, Die Roten puasa gelar.

Bayern Munchen Gagal Dapatkan Pengganti Thomas Tuchel

Sebelum bencana tersebut timbul, pada 21 Februari 2024, Bayern Munchen dan Thomas Tuchel sudah lebih dulu mengumumkan untuk mengakhiri kerjasamanya di akhir musim, satu tahun lebih cepat dari kontrak. Sebuah keputusan yang sejatinya sudah lama dinanti oleh banyak fans.

Sejak pengumuman tersebut, pencarian pelatih baru pun dimulai. Banyak nama populer yang langsung dikaitkan untuk menjadi pelatih Die Roten selanjutnya. Bayern juga tak main-main. Max Eberl dan Christoph Freund yang langsung memimpin operasi ini.

Namun, hampir genap 3 bulan sejak Thomas Tuchel diumumkan tak lagi menjadi pelatih Bayern musim depan, belum ada satupun pelatih anyar yang sukses digaet. Juara Bundesliga 33 kali itu justru menerima banyak penolakan dari target buruannya.

Pertanyaan pun timbul. Apakah benar tak ada yang mau menjadi pelatih Bayern Munchen?

Dari Xabi Alonso Hingga Oliver Glasner Tolak Tawaran Bayern Munchen

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita ulas terlebih dahulu siapa-siapa saja yang menjadi kandidat pelatih baru Bayern Munchen.

Seperti yang kita tahu, kandidat utama Bayern Munchen adalah Xabi Alonso. Alonso adalah mantan pemain Bayern dan merupakan sosok yang sukses menghentikan dominasi mantan klubnya tersebut di Bundesliga musim ini.

Akan tetapi, Die Roten tak sendiri. Liverpool yang juga mantan klub Xabi Alonso juga sangat mengincar tanda tangannya untuk menggantikan posisi Jurgen Klopp.

Namun, semua tawaran tersebut, termasuk dari Bayern Munchen, ditolak oleh Xabi Alonso. Dalam sebuah konferensi pers pada 29 Maret lalu, pelatih asal Spanyol tersebut menegaskan keputusannya untuk tetap bertahan bersama Bayer Leverkusen musim depan.

Setelah gagal mendapat Xabi Alonso, Bayern kemudian bergerak ke buruan kedua mereka, yakni Julian Nagelsmann. Ya, setelah ditolak Xabi Alonso, Bayern seperti menjliat ludahnya sendiri dengan mencoba merekrut kembali Nagelsmann yang setahun lalu mereka pecat secara konyol.

Pembicaraan serius sempat terjalin. Namun, Nagelsmann sendiri dihadapkan pada dua pilihan, yakni menerima tawaran Die Roten atau memperpanjang kontraknya di timnas Jerman. Dan, pilihan kedua itulah yang ia pilih.

Pada 19 April lalu, Julian Nagelsmann resmi memperpanjang kontraknya bersama timnas Jerman hingga Piala Dunia 2026. Itu artinya, tawaran Bayern Munchen juga ditolak oleh Nagelsmann.

Setelah mendapat dua penolakan dari Alonso dan Nagelsmann, Bayern Munchen kemudian mencoba merayu Ralf Rangnick. Kedekatan Rangnick dengan sporting director Bayern, Christoph Freund saat keduanya menjadi guru dan murid di RB Salzburg jadi modal utamanya. Konon, Bayern juga telah siap memberi pelatih berusia 65 tahun tersebut kontrak hingga 2027.

Namun, meski detail-detail akhir telah dibahas, Rangnick secara tiba-tiba mengubah keputusannya. Ia menolak tawaran Die Roten di detik-detik terakhir negosiasi dan memilih fokus pada pekerjaannya sebagai pelatih timnas Austria. Menurut laporan Kicker, Rangnick khawatir kalau keputusannya untuk menerima tawaran Bayern bakal mengganggu persiapan timnas Austria menuju Euro 2024.

Penolakan dari Rangnick tersebut cukup membuat manajemen Bayern Munchen kebingungan. Dengan daftar target buruan yang makin menipis dan waktu yang makin sempit, Bayern Munchen tak mau membuang waktu dan langsung bergerak ke target berikutnya.

Pilihan Bayern Munchen kemudian jatuh kepada Oliver Glasner. Tak butuh waktu lama, hanya beberapa jam setelah ditolak Rangnick, Max Eberl dan Christoph Freund langsung menghubungi Glasner. Menurut laporan BILD, dua figur senior Bayern, Uli Hoeneß dan Karl-Heinz Rummenigge juga ikut membujuk Glasner via telepon.

Bak gayung bersambut, mantan pelatih Eintracht Frankfurt tersebut dikabarkan sangat berminat dengan tawaran yang diajukan Bayern Munchen. Die Roten kemudian menyiapkan biaya kompensasi sebesar €18 juta untuk menebus pelatih berusia 49 tahun tersebut dari Crystal Palace.

Sayangnya, tawaran tersebut pada akhirnya ditolak. Pemilik Crystal Palace, Steve Parish, memveto kesepakatan tersebut dengan mematok biaya kompensasi hingga €100 juta. Apa mau dikata, Glasner pun menerima keputusan klubnya dan Munchen akhirnya mundur perlahan.

Mengapa Bayern Munchen Sulit Mendapat Pelatih Baru?

Xabi Alonso, Julian Nagelsmann, Ralf Rangnick, dan kini Oliver Glasner. Sudah empat pelatih yang menolak tawaran Bayern Munchen. Dan, ini semua terjadi hanya kurang dari 3 bulan sejak Tuchel dan Munchen memutuskan mengakhiri kerjasamanya di akhir musim ini.

Gara-gara ini, Bayern kini diejek karena ketidakbecusan mereka menggaet pelatih anyar. Lantas, apa yang membuat Bayern Munchen terlihat begitu sulit menggaet pelatih anyar?

Melihat dari pencapaian musim ini yang terbilang bencana, Bayern Munchen jelas tak mau mengulang hal tersebut. Bayern Munchen bukanlah sekadar klub besar. Mereka adalah raja di Liga Jerman dan punya sejarah prestasi yang amat panjang. Juara adalah target utama mereka di setiap musim. Maka, gagal berprestasi merupakan sebuah aib.

Oleh karena itu, sosok yang menahkodai Bayern haruslah punya jiwa dan mental juara. Mereka tak mau asal-asalan menunjuk pelatih baru. Itu sebabnya, dari daftar pelatih yang sejauh ini sudah dikontak Bayern, mereka semua punya CV juara.

Sayangnya, baik Alonso, Nagelsmann, Rangnick, maupun Glasner sama-sama masih terikat kontrak dengan tim lain. Bukan perkara mudah untuk menggaet pelatih yang masih punya sisa dalam kontraknya.

Selain itu, terlepas dari situasi para target Bayern yang masih terikat kontrak dengan tim lain, pressure jadi alasan lain mengapa tak sedikit manager bakal berpikir ulang untuk meneriwa tawaran Die Roten yang tak sabaran soal prestasi.

Seperti kata Julian Nagelsmann, “Saya ditunjuk di Bayern dengan tujuan untuk mengubah banyak hal. Beberapa klub yang memberi Anda waktu. Klopp menang setelah 5 tahun, Pep baru memenangkan gelar Liga Champions setelah 7 tahun. Di Bayern, mereka tidak mendapatkan waktu sebanyak itu untuk mengembangkan sesuatu”.

Terakhir, alasan lain mengapa Bayern sulit mendapat pelatih anyar adalah karena ini Bayern Munchen. Di banyak klub Eropa, manager adalah sosok sentral dalam tim. Di beberapa klub, mereka bahkan tak hanya diberi kepercayaan penuh, tetapi juga dilindungi. Di Bayern, situasinya berbeda.

Hierarki di Bayern cukup panjang. Ada Christoph Freund selaku sporting director, Max Eberl selaku Head of Sport, Jan-Christian Dreesen selaku CEO, Herbert Hainer selaku presiden, serta Uli Hoeneß dan Karl-Heinz Rummenigge yang duduk di jajaran Dewan Direksi.

Nama-nama tadi bisa diibaratkan sebagai atasan bagi seorang manager Die Roten. Namun, tak hanya itu. Nama-nama tadi juga punya suara dan cukup rajin mengomentari atau mengkritisi performa tim di media. Jadi, bayangkan saja bagaimana beratnya menjadi pelatih Bayern Munchen.

Maka dari itu, bukan sebuah hal yang mengejutkan pula apabila ada pelatih yang dipecat gara-gara alasan non-teknis. Nagelsmann contohnya. Ia dipecat bukan karena performanya. Konon, Nagelsmann tak disukai oleh beberapa dewan direksi.

Situasi yang nyaris serupa sebenarnya juga dialami Thomas Tuchel musim ini. Uli Hoeneß dan Karl-Heinz Rummenigge jadi dua figur petinggi yang kurang setuju Thomas Tuchel bertahan.

Gagal Mendapat Pelatih Baru, Bayern Pertahankan Tuchel

Ya, setelah ditolak 4 targetnya, kini plot twist terjadi. Meski sempat dikaitkan dengan Roberto De Zerbi, Erik Ten Hag, hingga Hansi Flick, tetapi Bayern Munchen kini tengah mempertimbangkan untuk mempertahankan Thomas Tuchel di kursi pelatih.

Ini bukan kabar burung, tetapi nyata adanya. Jurnalis Sky, Florian Plettenberg mengatakan kalau nama Roberto De Zerbi dan Erik Ten Hag tetap ada dalam daftar kandidat. Namun, mempertahankan Tuchel adalah prioritas utama.

Tuchel sendiri bersedia bertahan dan Bayern siap membatalkan pemecatannya. Memang, belum ada kesepakatan total. Namun, negosiasi tengah berjalan. Dan, apabila kesepakatan kontrak dicapai, tak ada hal lain yang akan menghalangi Thomas Tuchel untuk tetap menjadi pelatih Bayern Munchen.

Tuchel kabarnya menginginkan kontrak setidaknya hingga 2026. Alasannya, ia tak ingin menjadi manager interim. Pasalnya, ada rumor kalau Bayern sebenarnya hanya mencari manager sementara karena tahun depan akan bergerak kembali untuk merekrut buruan utama mereka, Xabi Alonso. Sungguh akan menjadi plot twist berikutnya apabila kabar tersebut benar adanya.
***
Referensi: FC Bayern, One Football, Bavarian Football, Goal, The Athletic.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru