Memang benar, pemain MU itu kalau tidak lawak seperti Harry Maguire, ya aneh seperti Marcus Rashford. Di mata penggemar, Rashford tak ubahnya sampah yang harus segera dibuang, karena kalau tidak akan makin parah mencemari skuad Manchester United.
Apalagi Manchester United kini berada di bawah nahkoda baru. Jika Ruben Amorim ingin serius merombak total Setan Merah, ia bisa memulainya dengan menyingkirkan Marcus Rashford. Isu bahwa United akan segera melepas Marcus Rashford pun muncul belakangan ini.
Mungkinkah ini menjadi waktu yang tepat menyingkirkannya? Sebelum mengulas lebih mendalam tentang hal tersebut, yuk subscribe dan nyalakan notifikasinya agar kamu tak ketinggalan video-video terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Pemain Jebolan MU
Manchester United dan Marcus Rashford punya kedekatan yang intim. Rashford belajar banyak hal soal sepakbola dari klub terbesar di dunia itu sejak kecil. Ia berasal dari klub sepak bola amatir Fletcher Moss Rangers, lalu ke Manchester United pada tahun 2005.
Diterima di klub favoritnya, Marcus Rashford girang bukan kepalang. Ia pun mengerahkan segala kemampuan teknis sebagai pesepak bola sejati. Hingga pada akhirnya sepuluh tahun berselang, Rashford menjelma sebagai pemain top di akademi MU.
Pada tahun 2016 awal tak mengherankan kalau Marcus Rashford masuk dalam skuad senior Manchester United di bawah asuhan Louis Van Gaal. Di awal karir Rashford di Old Trafford sebagai pemain muda, ia tampak cemerlang.
A lesson in striking a ball first time 🚀
Marcus Rashford turns 27 today! 🎂 pic.twitter.com/lWSHbeONZJ
— Premier League (@premierleague) October 31, 2024
Debut perdana melawan Northampton Town pada 22 September 2016 jadi momen tak terlupakan. Rashford mencetak gol di babak kedua. Di sinilah ia jadi wonderkid yang dibanggakan. Perjalanan Rashford terus berlanjut hingga United sudah tak lagi dilatih Van Gaal.
Selama beberapa tahun, Rashford bahkan menjadi ujung tombak Manchester United. Namanya menghiasi setiap hati penggemar Setan Merah. Tiada hari dilaluinya tanpa pujian dari banyak orang. Namun kisah manis yang serupa madu itu pada suatu saat tiba pada titik kejumudan. Ironisnya, itu terjadi karena kelakukan Rashford itu sendiri.
Performa yang Menurun
Kemuakkan terhadap Marcus Rashford sepertinya sudah mencapai puncak. Kini Rashford panen hujatan daripada pujaan. Penampilan Rashford tak seperti dulu lagi. Malahan sebaliknya, penampilan Rashford menurun. Musim ini, penampilannya sama sekali jauh dari ekspektasi. Tidak di bawah Erik ten Hag, apalagi saat dilatih Ruben Amorim.
Sebagai catatan, musim ini pemain yang juga diberi gelar MBE oleh Kerajaan Inggris itu baru mencetak tujuh gol dari 24 pertandingan. Ini adalah sebuah penurunan performa yang sangat tajam. Terlebih apabila dibandingkan dengan performanya di musim 2022/23, di mana pada saat itu Rashford mampu mencetak 30 gol dari 56 laga yang dilakoni.
Ketajaman kaki dari Rashford seperti hilang begitu saja. Beberapa pengamat sepak bola menilai kalau Rashford adalah pemain yang tidak niat. Ia bermain tanpa visi yang jelas. Pemain kelahiran 1997 ini tak terlihat sebagai pemain kelas dunia. Di era kepemimpinan Ruben Amorim, Rashford bahkan sempat tak dimasukkan line up maupun bangku cadangan.
Misalnya saat laga melawan Manchester City beberapa hari lalu. Ruben Amorim yang mengincar kemenangan atas The Citizens melakukan perombakan besar-besaran. Salah satunya, dengan menyingkirkan Rashford dari skuad MU. Posisinya digantikan striker asal Denmark, Rasmus Hojlund.
Keputusan Ruben Amorim ini tentu sangat mengejutkan. Sebab Rashford selalu jadi pemain inti di MU selama ini. Paling parah kalau sedang tak perform ia hanya masuk ke bangku cadangan. Tak sampai dicoret dari tim Manchester United. Kejadian ini memunculkan polemik dan rumor-rumor terkait masa depan Rashford di Old Trafford.
Pernyataan Rashford
Minggu yang mencengangkan. Begitulah yang dirasakan oleh Marcus Rashford yang tak ikut melawan Manchester City di laga lanjutan Premier League. Meski klubnya sedang bungah memenangkan Derby Manchester, Rashford justru merasa susah.
Maka pasca Derby Manchester, hari Senin itu ia tak ikut sesi latihan di Carrington. Rashford mengaku demam tinggi. Ia sempat datang ke tempat latihan meski diharuskan pulang karena badan yang kurang fit. Peraturan mengharuskan pemain yang sakit untuk melakukan pemulihan di rumah.
Namun anehnya pada hari Selasa 17 Desember 2024, Marcus Rashford sudah merasa sehat. Ia hadir dalam acara pembagian 420 kado di sebuah sekolah dasar. Di sini kekecewaan Marcus Rashford terkait kejadian belakangan ini tercurahkan setelah diwawancarai oleh seorang wartawan bernama Henry Winter.
Kepada Henry, Marcus Rashford mengatakan apa yang seharusnya tak ia katakan. Terutama soal kekesalannya terhadap kebijakan sang pelatih, Ruben Amorim belakangan ini. Rashford menyatakan keinginannya untuk mencoba hal baru dalam karirnya.
Dia ingin hengkang dari klub yang sudah membesarkan namanya hingga ke seluruh penjuru dunia. Tentu pernyataan Rashford pun jadi kutipan Henry dan menjadi berita besar.
“Bagi saya pribadi, saya rasa saya siap untuk tantangan baru dan langkah selanjutnya,” kata Rashford kepada wartawan Daily Mail setelah drama Derby Manchester.
🚨 Marcus Rashford wants to leave Manchester United. 👋
(Source: @TelegraphDucker) pic.twitter.com/CXhp9Lq9Ll
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) December 23, 2024
Pernyataan Amorim
Mendengar omong kosong Marcus Rashford itu, Ruben Amorim terpancing untuk merespons. Amorim menilai pernyataan Rashford itu lancang. Seharusnya dia berbicara dulu kepada manajer klub daripada berkata lewat media secara terbuka. Rashford telah melakukan blunder di kehidupan sosial sebagai pesepakbola.
Amorim sebenarnya tak masalah apabila Rashford memprotes mengapa ia tidak masuk tim inti Manchester United. Daripada ia berkoar di media. Amorim dengan senang hati akan menjelaskannya. Tapi apa boleh buat, Rashford justru bernyanyi di media, dan itu membuat pelatih asal Portugal terusik.
Coba bayangkan, pelatih mana yang tidak terusik ketika dia dibebani membangkitkan tim tapi justru diusik oleh salah satu pemainnya sendiri? Namun, Amorim membalasnya dengan sikap yang tidak berlebihan, tapi terasa menyayat. Ia lebih memilih fokus ke pertandingan berikutnya, dan mengabaikan Marcus Rashford.
Di dua laga selanjutnya, Rashford tak lagi dimasukkan skuad Manchester United. Nyatanya, sifat kurang ajar Rashford ini juga membuat rekan setimnya meradang. Rekan setim menilai kalau perilaku itu tak mencerminkan simpatinya terhadap klub. Hal ini membuat Rashford makin tak diinginkan di Manchester United. Terlebih lagi jika mengingat kebiasaan Rashford yang juga suka dugem.
Kemungkinan Rashford Hengkang
Gelombang ketidaksukaan penggemar pada Rashford kian membesar. Di laga tandang menghadapi Tottenham Hotspur di Carabao Cup beberapa waktu lalu, para penggemar membentangkan banner bertuliskan, “Excuses, ta ra Marcus”. Padahal Rashford tidak bermain bahkan masuk DSP di laga itu. Bentangan spanduk itu menandakan bahwa penggemar terang-terangan mengusir Marcus Rashford dari Manchester United.
Manchester United fans banner aimed at Marcus Rashford tonight
“Excuses, ta ra Marcus” #MUFC pic.twitter.com/t3vBS8xQtm
— FootballAwaydays (@Awaydays23) December 19, 2024
Gelombang pengusiran, kelakuan buruk, dan keinginan Rashford untuk angkat kaki dari Manchester United membuat isu kepergiannya kian kencang. Kendati dari sisi Amorim, tampaknya sang pelatih masih ingin memberi kesempatan lagi pada Rashford di laga melawan Wolverhampton Wanderers di Boxing Day.
Walaupun dari pihak United justru lebih menginginkan Rashford untuk pergi. Rashford yang kontraknya baru habis tiga musim lagi belum ada yang mendekati secara serius. Mengingat gajinya selangit. Hanya saja, dari pihak Setan Merah sudah mulai bergerak secara diam-diam untuk mencarikan calon pembeli Rashford. Dan itu tanpa sepengetahuannya.
Jadi, mungkinkah Rashford akan benar-benar mengemasi kopernya dan angkat kaki dari Old Trafford? Mari kita tunggu tanggal mainnya.