Ada delapan tim yang memastikan diri lolos ke perempat final Liga Champions Eropa. Pengundian babak delapan besar juga sudah selesai. Benfica, Inter, Manchester City, Bayern Munchen, Chelsea, Real Madrid, AC Milan, dan Napoli bakal memperebutkan tiket ke semifinal.
Pertandingan perempat final sendiri berlangsung pada 12 April 2023 mendatang. Nah, sebelum itu ada hal-hal yang perlu kamu tahu tentang perempat final Liga Champions musim 2022/23. Ya… itung-itung biar nggak kuper.
Daftar Isi
Tiga Wakil Italia ke Perempat Final Setelah 17 Tahun
Diam-diam menghanyutkan. Kalimat itu sangat layak kita sematkan pada Liga Italia. Tim-tim di Serie A musim ini membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di papan atas Eropa lagi.
AC Milan, Inter, dan tim yang sedang merajai kompetisi itu, Napoli sama-sama lolos ke perempat final Liga Champions. Ini adalah untuk pertama kalinya tiga wakil Italia merambah ke perempat final.
Terakhir kali tiga wakil Italia ke perempat final terjadi pada musim 2005/06. Yap, benar, 17 tahun yang lalu. Kala itu AC Milan, Inter, dan Juventus yang melenggang ke sana. Ketika itu, ketiga wakil Italia berstatus juara grup.
Juventus adalah juara Grup A, Rossoneri juara Grup E, dan Inter berstatus juara Grup H. Sementara musim ini, hanya Napoli yang berlabel juara grup. Lolosnya para wakil Italia ini dikomentari pelatih Inter Simone Inzaghi.
For the first time in 17 years, three Italian clubs have qualified for the Champions League quarter-finals:
— Squawka (@Squawka) March 15, 2023
2005/06
◉ Inter
◉ Milan
◉ Juventus
2022/23
◉ Inter
◉ Milan
◉ Napoli
Serie A is back on the map. #UCL pic.twitter.com/GCkB8DWAPq
Dilansir Sportsmax, Inzaghi menyebut hal itu sebuah langkah besar. Inzaghi dalam hal ini tidak hanya mengacungi jempol para wakil Italia di Liga Champions, tapi juga di Liga Eropa dan Liga Konferensi.
Perempat Final Kedua untuk Napoli
Penduduk Kota Naples harusnya senang setengah mati karena Napoli, tim yang mereka cintai akhirnya lolos ke perempat final Liga Champions Eropa. Ini adalah untuk kali pertama Napoli menginjakkan kaki di perempat final Liga Champions.
Napoli are through to the Champions League quarter-finals for the FIRST TIME EVER! 💙 pic.twitter.com/xBJVsLEgSj
— Italian Football TV (@IFTVofficial) March 15, 2023
Sebab di era kegemilangannya bersama almarhum Maradona pun belum bisa sampai ke sana. Armada Luciano Spalletti ke perempat final dengan status juara grup. Napoli kemudian mengalahkan juara Europa League, Eintracht Frankfurt di fase 16 besar.
Tak tanggung-tanggung, Victor Osimhen dan kolega menghabisi klub berjuluk Die Adler dengan agregat telak 5-0. Selain untuk pertama kalinya melangkah ke perempat final Liga Champions, ini juga perempat final kedua Napoli di kompetisi Eropa.
Il Partenopei pertama kali menginjakkan kaki di perempat final di kompetisi UEFA Cup musim 1988/89. Benar, sudah lama sekali. Waktu itu, Partenopei harus berhadapan dengan tim sesama Italia, Juventus. Napoli bisa lolos ke semifinal ketika itu berkat comeback pada leg kedua 3-0, setelah kalah 2-0 di Turin.
Alessandro Renica, Andrea Carnevale, dan tentu saja Diego Armando Maradona membantu Napoli menyingkirkan Juventus. Kelak akhirnya Partenopei bisa menjuarai kompetisi yang kini bernama Europa League tersebut dengan mengalahkan Stuttgart di partai final.
On this day in 1989, Diego Armando Maradona won the UEFA Cup with Napoli. pic.twitter.com/akm7u5ntQ9
— Roy Nemer (@RoyNemer) May 17, 2022
Rekor Manis AC Milan Melawan Tim Italia
Napoli punya kans untuk bisa lolos ke semifinal. Fakta bahwa pasukan Luciano Spalletti telah berlari sendirian ke jalur juara Serie A memperkuat kemungkinan itu. Hanya saja, pemimpin Serie A itu harus bertemu dengan pasukan Stefano Pioli.
Sama-sama bagus di Serie A. Setidaknya walau AC Milan di tangga klasemen masih berada di bawah Napoli, tapi Milan punya catatan manis ketika melawan tim sesama Italia. Il Diavolo Rosso sudah sembilan kali bertemu wakil Italia di kompetisi Eropa.
Akan tetapi, Rossoneri baru kalah sekali dari sembilan laga itu. Kekalahan itu terjadi di leg kedua Piala Super Eropa musim 1993/94 melawan Parma. Milan kalah 2-0 saat itu. Sisanya, AC Milan lima kali menang kala bertemu wakil Italia, salah satunya kemenangan di final Liga Champions 2003 melawan Juventus.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli yakin dengan timnya di Liga Champions. Tetapi walau bagaimana Napoli bukan lawan enteng. Pada pertemuan pertama di Serie A musim ini, Napoli justru sudah kandaskan Rossoneri di rumahnya sendiri.
Inter Tak Pernah Kalah Lawan Benfica
Dengan tiga wakilnya di perempat final, Italia konon sudah bisa memastikan satu tempat di final. Itu tampaknya akan terwujud. Karena kalau tidak Napoli, Milan yang akan ke semifinal. Tinggal Inter harus bisa mengalahkan Benfica.
As Aguias bukan lawan enteng bagi Inter, tentu saja. Apalagi Benfica bisa lolos ke fase gugur dengan status juara grup, di atas PSG dan Juventus. Namun, La Beneamata punya rekor dahsyat kala menghadapi Benfica di kompetisi Eropa.
Nerazzurri tak pernah kalah dari tiga pertemuannya dengan As Aguias. Keduanya terakhir bertemu di UEFA Cup 2003/04 di babak 16 besar. Inter waktu itu menendang Benfica dengan skor agregat 4-3. Di mana Inter saat itu menahan imbang As Aguias di leg pertama 0-0, kemudian mengalahkannya di leg kedua.
Pertemuan lainnya terjadi puluhan tahun sebelum itu. Di final European Cup 1964/65, Inter sukses mengandaskan Benfica 1-0. Benar, itu adalah cikal bakal kompetisi Liga Champions Eropa. Jadi, apa Benfica sanggup kalahkan Inter?
Baru Satu Tim yang Bobol Gawang Bayern Munchen
Pada perempat final kali ini, Manchester City akan berjumpa tim super sulit, Bayern Munchen. Die Roten tim paling sempurna selama fase grup Liga Champions musim ini. Bayern adalah satu-satunya tim yang lolos ke fase gugur dengan meraup 18 poin.
Itu artinya, FC Hollywood belum pernah kalah dan imbang. Ini juga empat kalinya secara beruntun Munchen tak terkalahkan di fase grup Liga Champions sejak musim 2019/20. Tidak hanya itu, Bayern Munchen di Liga Champions musim ini juga baru kebobolan dua gol saja.
Uniknya, dua gol itu datang dari tim paling lemah di Grup C, Viktoria Plzen. Inter, Barcelona, bahkan PSG yang dihadapi di 16 besar tak mampu membobol gawang Die Roten. Meski tanpa Manuel Neuer. Pemain City boleh kok mulai keringat dingin.
Haaland Calon Top Skor
Manchester City tampaknya tak perlu risau menghadapi Bayern Munchen. Pemain paling produktif ada di sana. Orang itu adalah Erling “Robot” Haaland. Pemain Norwegia itu malah bisa menjadi top skor Liga Champions musim ini.
Setelah mencetak lima gol ke gawang RB Leipzig, Haaland melewati catatan gol Mohamed Salah di Liga Champions. Sebelum peluit sepak mula perempat final bunyi, Haaland memimpin perolehan gol, dengan 10 gol. Salah berada persis di bawahnya dengan 8 gol.
Namun, timnya Salah sudah mudik. Pesaing lainnya adalah Kylian Mbappe yang di Liga Champions musim ini mencetak 7 gol. Tapi Mbappe mungkin kini sedang mandi uang saja di Paris, wong timnya nggak lolos.
Satu-satunya yang bisa jadi pesaing Haaland adalah pemain Benfica, Goncalo Ramos yang sudah mencetak 7 gol. Tapi dengan defisit tiga gol, Haaland bisalah jadi top skor Liga Champions. Munchen siap-siap, ya.
Top Skor Premier League:
— Boxing Day Football ID 📊 (@boxingdayfootID) October 5, 2022
14 — Erling Haaland
Top Skor UEFA Champions League:
5 — Erling Haaland
Haaland tidak bisa berhenti mencetak gol 😆 pic.twitter.com/JQ85DDprQI
Rekor Buruk Real Madrid Hadapi Chelsea
Real Madrid adalah rajanya Eropa. Semua tahu itu. Namun, musim ini Los Blancos mesti menghadapi Chelsea di perempat final Liga Champions. Chelsea, walau sedang bapuk di tangan Potter, tetaplah bukan lawan enteng bagi El Real.
Tujuh kali keduanya bertemu di kompetisi Eropa. Namun, Los Galacticos baru menang sekali. Sementara The Blues menang empat kali, dan sisanya berujung imbang. Satu-satunya kemenangan Real Madrid terjadi di leg pertama perempat final Liga Champions musim lalu.
Waktu itu Los Merengues menang 3-1. Tapi di leg kedua Chelsea asuhan Tuchel berhasil menang 3-2. Malangnya, kemenangan leg kedua itu tidak berlaku. Chelsea tetap tersingkir karena kalah agregat 5-4. Gol Karim Benzema sumber petaka kala itu.
Sumber: UEFA, SempreMilan, ArabNews, SportsMax, Opta, OneFootball, 90Min, Bolanet