6 Pemain di Piala AFF 2024 Ini Bakal Jadi Aset Masa Depan Timnas Indonesia

spot_img

Regenerasi menjadi masalah laten Timnas Indonesia. Tetapi semenjak kursi kepelatihan dipegang Shin Tae-yong, masalah itu pelan-pelan teratasi. Lihat saja, di Timnas Indonesia sekarang, semuanya terintegrasi.

Mulai dari kelompok umur paling muda, menengah, hingga tim senior. Shin Tae-yong juga beberapa kali mencampur pemain usia muda dengan senior di satu tim nasional. Seperti halnya di Piala AFF 2024. Malahan di turnamen ini STY lebih banyak memainkan pemain muda.

Maka muncullah pemain-pemain muda yang memiliki karakter dan kemampuan luar biasa di Piala AFF 2024. Mereka bisa menjadi aset Timnas Indonesia di masa depan. Siapa saja para pemain itu?

Kadek Arel Priyatna

Namanya tidak asing. Tentu saja karena Kadek Arel langganan dipakai Shin Tae-yong. Sebelum di Piala AFF 2024, Kadek sudah membela tim kelompok umur. Ia memulainya dari tim U-19, U-20, lalu di tim U-23. Selama membela timnas kelompok umur penampilan Kadek konsisten.

Salah satu yang mungkin menjadi perjalanan terbaik dalam kariernya adalah turut mengantarkan Indonesia juara di Piala AFF U-19 tahun 2024. Nah, di Piala AFF 2024, Kadek yang baru berusia 19 tahun terlihat lebih dewasa. Kematangan Kadek dalam membaca permainan berguna bagi skema Shin Tae-yong.

Tidak hanya itu, kecakapan berduel juga menjadi atribut lain yang dimiliki Kadek. Usia yang masih belia juga tidak membuatnya minder menghadapi para striker berpengalaman seperti Nguyen Tien Linh dan Nguyen Van Toan.

Kadek bahkan menjadi salah satu pemain yang bersinar saat Indonesia dibekuk Vietnam. Statistik membuktikannya. Di laga tersebut, Kadek menciptakan sekurang-kurangnya 10 sapuan dan dua kali memblok tendangan lawan. Dan, satu lagi, ia juga pandai mencetak gol.

Dony Tri Pamungkas

Selanjutnya masih dari sektor belakang. Ada nama Dony Tri Pamungkas. Saking hebatnya talenta muda yang satu ini, Dony bahkan dibuatkan konten khusus oleh Starting Eleven Story. Ya, Dony memang semengagumkan itu. Di Piala AFF 2024, di usia yang masih 19 tahun, kapasitas Dony sangat terlihat.

Posisi naturalnya adalah bek sayap, tapi Shin Tae-yong beberapa kali menempatkannya di posisi bek tengah dalam formasi 3-4-3. Di tiga pertandingan pertama, hanya laga melawan Laos, Dony ditempatkan di posisi aslinya.

Baik di bek sayap maupun sebagai bek tengah, penampilan Dony sama bagusnya. Bila di posisi bek sayap, terutama di sebelah kiri Dony bagai prototipe Calvin Verdonk. Tenang, tangkas, cepat, dan cerdik menjadi identitas permainan Dony. Saat pemain pribumi yang ditempa di liga lokal tak becus melakukan tendangan bebas, Dony hadir.

Di laga kontra Laos, Indonesia mendapat tendangan sudut. Skor masih 2-2, dan tendangan sudut itu adalah peluang mencuri keunggulan. Dony berada di balik bendera. Ia memberi tanda akan mengirim bola ke kotak 5 yard. Biasanya pemain lain juga akan melakukan itu, tapi bolanya terlalu jauh atau terlalu dekat.

Tapi Dony tidak. Sebuah umpan ala Roberto Carlos ia luncurkan. Muhammad Ferrari muncul di belakang pemain Laos, menyongsong umpan itu. Gol pun tercipta.

Victor Dethan

Seandainya PSSI tidak berencana memakai skuad muda di Piala AFF 2024, mungkin Victor Dethan untuk kesekian kali mengubur impiannya membela Timnas Indonesia. Dethan kerap dipanggil ke timnas. Namun hanya sampai tahap seleksi. Untuk masuk ke tim utama, baik itu di level senior maupun kelompok umur, belum pernah.

Nah, Piala AFF 2024 adalah ajang pertama sekaligus pembuktiannya di tim nasional. Ini juga boleh dikatakan lesatan karier yang luar biasa. Belum pernah bermain di kelompok umur, tapi Dethan bisa menembus turnamen senior, walau baru skala Asia Tenggara.

Dethan takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia tidak peduli menjadi pilihan utama atau tidak. Dipanggil ke timnas saja cukup. Pemain seperti Dethan sulit masuk starter di tim STY. Tapi Coach Shin cukup jeli dengan memberi debut pada Dethan di laga pertama.

Dethan masuk di babak kedua saat Indonesia bertamu ke Myanmar. Ketika dia masuk, serangan-serangan timnas yang kurang menggigit sebelumnya menjadi lebih berbahaya.

Sentuhan, tusukan, dan umpan-umpannya membantu mengacak-acak pertahanan Myanmar. Terbukti di laga itu, Dethan mengemas 14 umpan akurat dan 3 umpan kunci.

Dethan punya keberanian saat pegang bola dan memiliki kecepatan, demikian kata mantan pemain Timnas Indonesia, Alexander Saununu. Katanya, Dethan yang baru menjalani debut di timnas jauh lebih bagus dari Hokky Caraka. Kamu setuju dengan pernyataan ini football lovers?

Achmad Maulana

Di laga melawan Vietnam, Shin Tae-yong memberi kejutan. Tidak, tidak, bukan kalah untuk pertama kali dari Kim Sang-sik, tapi menurunkan Achmad Maulana. Sekali lagi, Achmad Maulana bukan Arman Maulana suaminya Dewi Gita. Shin Tae-yong menaruh Achmad Maulana untuk bermain di tengah bersama Arkhan Fikri dan Rivaldo Pakpahan dalam formasi 3-5-2.

Ini debut pemain bernama lengkap Achmad Maulana Syarif di tim senior. Sebelum ini, dia pernah memperkuat tim U-20 dan U-22. Namun, di tim senior kali ini STY tidak menaruh Maulana di posisi naturalnya. Di klub, ia sering bermain melebar, tapi Tae-yong menempatkannya di barisan tengah.

Ibarat aktor yang manut sutradara, Maulana juga nurut apa yang dimau STY. Walau begitu, Maulana menjawabnya dengan penampilan memukau. Sejak menit awal, determinasinya terlihat. Tapi efek paling nyata terjadi di babak kedua. Maulana menggantikan peran Pakpahan yang ditarik keluar.

Tugasnya menjaga kedalaman sehingga tugas Arkhan Fikri berkurang. Jobdesk itu ia jalani sepenuh hati. Duel dan intersep beberapa kali ia lakukan. Maulana juga lumayan rajin melakukan umpan dan di laga itu, akurasi umpannya nggak jelek-jelek amat, yakni 61%.

Rivaldo Enero Pakpahan

Achmad Maulana beruntung bisa makin menonjol setelah mengemban peran Rivaldo Pakpahan. Di laga kontra Vietnam itu, sebenarnya yang bertugas sebagai tukang sapu adalah Rivaldo Enero Pakpahan. Namun, Rivaldo hanya bertahan sekitar 40 menit.

Dari segi kualitas, pemain Borneo FC ini sejatinya piawai memutus alur serangan. Tekel, duel, dan intersep adalah anugerah yang ada dalam dirinya. Ihwal kemampuan pemain yang satu ini pernah diulas Starting Eleven Story. Jika kamu terlewat, kamu bisa menontonnya lagi.

Sayangnya Rivaldo harus cedera. Kata Sumardji, Rivaldo cedera engkel. Usai laga melawan Vietnam, Rivaldo terpaksa dibantu tongkat hanya untuk berdiri dan berjalan. Meski begitu pemain yang satu ini tetap menjadi aset masa depan Timnas Indonesia.

Cahya Supriadi

Tidak semua pelatih punya kejelian mencari pemain. Terutama jika yang sedang kita bicarakan adalah pelatih Timnas Indonesia. Tapi Shin Tae-yong, yang baru-baru ini digoyang posisinya dan terus disalahkan akibat performa buruk di Piala AFF, punya kejelian itu. Kalau tak jeli, bagaimana ia menemukan Cahya Supriadi?

Suatu hari saat masih menangani Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong menemukan Cahya Supriadi. Tepatnya pada tahun 2022. Ia lalu memberikan debut pada Cahya saat Timnas U-19 keok 5-1 atas Korea Selatan U-19 di laga uji coba. Menariknya, saat ditemukan Cahya bukanlah pemain reguler di klub.

Pada saat itu saja, Cahya kesulitan menembus tim utama Persija Jakarta. Kariernya cuma berkutat di Persija Muda. Ini membuktikan bahwa sebenarnya klub-klub Indonesia memiliki pembinaan usia dini. Namun buat nembus ke tim utama susahnya setengah mampus.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Vivagoal (@vivagoal)

Karena tidak dipakai, Persija melegonya ke FC Bekasi City pada 2024. Selama berkubang di Liga 2, Cahya tetap berusaha keras. Jika di Persija yang tak tembus tim utama, di Bekasi City, Cahya tampil reguler. Tak ayal jika ia kemudian dipanggil oleh STY.

Cahya menjawab kepercayaan itu. Di Piala AFF 2024, dalam tiga laga pertama Cahya cuma kebobolan satu gol. Bahkan ketika kalah dari Vietnam pun, Cahya mengemas lima penyelamatan. Pemanggilan Cahya ke timnas tak cuma menunjukkan bahwa pembinaan tim-tim lokal berjalan, tapi juga membuktikan anggapan STY tak memantau kompetisi lokal, keliru besar.

Itulah tadi pemain-pemain di Piala AFF 2024 yang bisa menjadi aset masa depan Timnas Indonesia. Menurut football lovers siapa yang sanggup tampil konsisten dan akan terus dipanggil oleh Shin Tae-yong?

Sumber: CNNIndo, VivaGoal, Bolacom, Kumparan, DetikSport, HarianFajar, CNNIndo, Antara

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru