Memasuki menit ke-80, Atalanta masih tertinggal dari Inter Milan. Pasukan Gian Piero Gasperini mencoba menyerang pertahanan Inter lewat sayap. Para pemain Nerazzurri bergerak cepat merapikan pertahanan. Charles De Ketelaere melepas umpan. Mengincar Luis Muriel di mulut gawang Inter.
Tapi umpan itu dipotong Yann Sommer. Ancaman masih belum selesai. Bola muntah hasil tinju Sommer justru tepat berada di kaki Gianluca Scamacca. Melalui kaki kirinya, striker Atalanta itu menyontek bola ke gawang Inter. Tapi Sommer yang sigap, mencegah bola itu.
Kurang dari 10 detik, Sommer melakukan dua penyelamatan. Penyelamatan itu pula mengantarkan Inter meraih kemenangan di laga tersebut. Lagi-lagi Yann Sommer menjadi pahlawan di bawah mistar. Penampilan impresifnya juga sekaligus menunjukkan bahwa Inter tak pernah salah pilih kiper.
Daftar Isi
Inter Selalu Punya Kiper yang Bagus
Silakan kamu cek sejarahnya. La Beneamata tak pernah kekurangan kiper bagus. Meskipun kebanyakan bukanlah penjaga gawang yang menarik perhatian. Istilahnya underrated. Sebelum Andre Onana, Inter punya Samir Handanovic.
Tahun lalu media olahraga Sportskeeda menaruh Handanovic salah satu dari lima kiper paling diremehkan abad ke-21. Kiper asal Slovenia itu lincah, punya refleks yang sangat baik.
Selama kariernya, Handanovic memegang rekor penyelamatan penalti terbanyak di divisi teratas sejak debutnya pada 2003, yakni 38 penyelamatan. Di Serie A sendiri Handanovic juga memegang rekor penyelamatan penalti terbanyak dengan 25 dari 481 laga sejak debut di Serie A tahun 2005.
Most Penalties Saved In The 21st Century!🖐 pic.twitter.com/5Twy48Hvc6
— FootyRoom (@footyroom) August 13, 2020
Handanovic memecahkan rekor Gianluca Pagliuca yang melakukan 24 penyelamatan penalti dalam 592 penampilan di Serie A. Ya, Pagliuca juga mantan kiper La Beneamata. Tentu penggemar Inter juga mengingat sosok Julio Cesar. Salah satu kiper terbaik Timnas Brasil yang mengantarkan Nerazzurri meraih treble bersejarah.
Jika Juventus punya Gianluigi Buffon, Inter pernah punya kiper bernama Lorenzo Buffon. Namanya harum saat membela AC Milan, tapi salah satu penampilan terbaiknya juga tercatat saat membela Inter. Walter Zenga juga tidak bisa disisihkan dari daftar ini. Hingga tahun 1982, Zenga menjadi tembok kokoh di lini bertahan Inter. Dua gelar Piala UEFA buktinya.
Walter Zenga with the 1990/91 UEFA Cup after their win over #ASRoma #Internazionale pic.twitter.com/ylrtbQGU0A
— The Calcio Archive (@vintage_calcio) May 12, 2017
Tentu kita juga tidak bisa melupakan Francesco Toldo. Ada peran Toldo di balik raihan empat gelar Serie A beruntun Inter sejak 2006-2009. Namun, di antara seluruh kiper tadi, barangkali yang paling unik Andre Onana. Jika kiper-kiper sebelumnya seorang shot stopper, Onana menawarkan kemampuan lain berupa penguasaan bola dan membangun serangan.
Dari Onana ke Yann Sommer
Onana adalah antitesis dari para penjaga gawang Inter sebelumnya. Kiper Kamerun itu mungkin tidak memiliki refleks sebagus Handanovic maupun Pagliuca. Tapi keterampilannya dalam build up membawa gaya permainan baru selama ditukangi Simone Inzaghi.
Kemampuan membangun serangannya ini bahkan dipuji langsung oleh Josep Guardiola. Pep tak bisa menyembunyikan kekagumannya setelah menyaksikan Onana di final Liga Champions. Kemampuan unik inilah yang juga bikin Erik ten Hag ngebet untuk mendatangkannya.
Pep Guardiola said Onana was the best player in the Champions League final after Man City beat Inter Milan.
— FootballFunnys (@FootballFunnnys) December 1, 2023
After that, Man United signed Onana.
Now, Onana is the reason of Man United's poor season.
Well played Pep! 😂👏 pic.twitter.com/DjL94DmLDI
Tak kurang dari 50 juta euro (Rp849 miliar) digelontorkan Manchester United untuk memboyong Onana. Setelah kehilangan Onana, Inter mencari kiper baru. Dan La Beneamata kembali ke aspek lama: mencari kiper shot stopper. Maka, yang muncul adalah Yann Sommer.
Namun, seperti biasa, Beppe Marotta tak mau keluar duit banyak. Apalagi hanya untuk posisi penjaga gawang. Negosiasi alot dengan Bayern Munchen pun terjadi. Inter kekeh tidak mau membayar klausul rilis Sommer. Di sisi lain, Munchen kehabisan hasrat untuk melanjutkan kerjasama dengan kiper berpaspor Switzerland itu.
Kesepakatan ketemu. Inter bersedia membayar 6,75 juta euro (Rp111,6 miliar) plus bonus yang dicicil untuk Yann Sommer. Ya, tak sampai 8 juta euro Inter sudah mendapatkan salah satu shot stopper terbaik di level internasional saat ini. Walaupun usianya sudah 35 tahun.
🚨 OFFICIEL ! Yann Sommer quitte le Bayern et signe à l’Inter Milan ! 🖤💙
— Actu Foot (@ActuFoot_) August 7, 2023
Montant du transfert : 6 M€. 💰
📸 @Inter pic.twitter.com/Ryo06BsHyv
Penampilan Yoi Yann Sommer di Inter
Harga Yann Sommer sangat murah untuk kiper kenyang pengalaman di level internasional dan tampil yoi selama berseragam Borussia Monchengladbach. Mengapa harganya segitu? Memang, harga Sommer di pasaran segitu. Dengan harga semurah itu pun sebelumnya Inter pernah menawar hingga 4 juta euro (Rp67,9 miliar) saja.
Berkaca pada penampilan Yann Sommer musim ini, harga segitu sama sekali tidak sepadan. Yap, betul, Sommer tampil menawan di bawah mistar La Beneamata, terutama musim ini. Kiper setinggi 1,83 meter itu tak pernah tidak dipakai oleh Inzaghi dalam 16 laga Serie A.
Sommer menyesuaikan diri. Ia menjawab keraguan penggemar akan kiper tua dengan penyelamatan-penyelamatan gemilang. Musim ini Sommer mengemas 35 penyelamatan di Serie A. Jumlah nirbobolnya menjadi yang terbanyak di Liga Italia, yakni 11 clean sheets.
10 – Yann Sommer is the first goalkeeper to collect at least 10 'clean sheets' in his first 15 Serie A matches, in the three points per win era (since 1994/95). Dam.#InterUdinese pic.twitter.com/OaunawgaJ1
— OptaPaolo (@OptaPaolo) December 9, 2023
Opta mencatat, Sommer adalah orang pertama yang membukukan 10 clean sheets dalam 15 pertandingan pertama di Serie A, sejak kompetisi ini memberlakukan tiga poin kemenangan per laga, atau sejak musim 1994/95. Dengan Sommer, Inter merasa nyaman.
Apalagi hingga 21 Desember 2023, La Beneamata yang gawangnya dijaga Sommer baru kebobolan tujuh gol di Serie A, tersedikit dari seluruh tim di lima liga top Eropa. Lantaran Inter sebelumnya memakai ball-playing goalkeeper, Sommer pun dicoba untuk memerankan peran tersebut. Hasilnya tidak buruk-buruk amat.
Yann Sommer dalam 16 laga #SerieA 🔥
— Inter Story 🇮🇩🇵🇸 (@intermilanstory) December 17, 2023
✅ 11 clean sheet dan hanya kebobolan 7 gol#Inter adalah tim dengan pertahanan terbaik di Italia dan Eropa. pic.twitter.com/g1EBStbsMr
FotMob mencatat, akurasi umpan Onana musim lalu hanya 79,2%. Sementara persentase akurasi umpan Sommer musim ini menyentuh 84,2%. Walaupun rata-rata umpan jauh akuratnya Sommer hanya 5,44 per laga, lebih sedikit dari Onana yang melakukan rata-rata 6,12 umpan jauh akurat per laga.
Tekad Yann Sommer dan Peran Pelatih Kiper
Yann Sommer bertekad menjadikan Inter tim anti-bobol di Eropa. Tekad itu hanya akan terwujud jika Sommer tetap dalam kondisi prima di usianya yang dianggap banyak orang sudah bangkotan. Namun, tepat di titik itulah ia berpikir bahwa mengkhawatirkan kebugaran saat gabung Inter adalah sesuatu yang tidak perlu.
Sommer yakin, pelatih kiper La Beneamata saat ini, Gianluca Spinelli membantu menjaga dirinya tetap prima. Sosok Spinelli ini pulalah yang membesarkan keyakinan Sommer untuk memilih Nerazzurri. Sosok pelatih kiper yang satu ini hanya sedikit orang yang tahu. Tapi Spinelli tetap menjadi salah satu yang dihormati di Italia.
🚨Inter, nello staff 2023-24 un fedelissimo di Conte: indipendentemente da chi sarà l’allenatore, il ruolo di principale preparatore dei portieri sarà affidato al 56enne Gianluca Spinelli, nelle ultime quattro stagioni al Psg.
— Gianmarco✍🏼 (@GianmarcoDaria) April 14, 2023
[@Gazzetta_it] pic.twitter.com/X5eXmyGD1G
Surat kabar terkemuka La Gazzetta dello Sport menyebut, Spinelli punya spesialisasi mengembangkan generasi muda dan mengerti caranya meningkatkan performa kiper yang memiliki masa lalu indah seperti Sommer, tanpa sedikit pun melukai harga diri mereka.
Spinelli menghabiskan empat musim sebelumnya bersama PSG. Ia tiba di PSG bersamaan dengan Gianluigi Buffon. Spinelli membimbing Donnarumma. Spinelli juga pernah bersama Antonio Conte sepanjang tahun 2016-2018 di Chelsea maupun Timnas Italia.
Former #Chelsea man Gianluca Spinelli is #PSG 's new GK coach #Transfers #ChelseaFC #CFC #CFCinPerth #PremierLeague #TransferWindow pic.twitter.com/FamXDiqpjB
— Gangesh Rawal🔆 (@GangeshRawal) July 20, 2018
Spinelli berada di balik kesuksesan salah satu gelar Liga Inggris yang diraih Chelsea. Ia membimbing Thibaut Courtois dan Asmir Begovic. Konsultan kiper FIFA yang juga analis video Courtois, Thierry Barnerat seperti dikutip Watson mengatakan, Yann Sommer butuh ketenangan dan ketentraman, terutama ketika posisinya di Timnas Swiss mulai terancam oleh Gregor Kobel.
Mengembalikan kepercayaan diri sang kiper, kata Barnerat, sangat penting. Dan salah satu yang bisa melakukan itu pada Sommer adalah Spinelli. “Ini sempurna untuk dia (Yann Sommer), karena dia emosional. Sungguh luar biasa memiliki Gianluca Spinelli di sisi Anda,” pungkas Barnerat.
Sumber: SempreInter, Goal, InternazionaleAnalysis, EuroSport, OneFootball, Football-Italia, Watson, InterMilanid, Sportskeeda