Sungguh sangat disayangkan. Tragedi kelam sepakbola terjadi pada laga Bahrain vs Indonesia di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Aib sepakbola dunia seketika tercoreng akibat ulah satu orang bernama Ahmed Al-Kaf. Wasit botak berjidat hitam tersebut kini menjadi bahan olok-olokan dunia pasca kejadian kontroversial 90+6 = 99.
Ibarat peribahasa, nila setitik rusak susu sebelanga. Ya, kelakuan busuk wasit yang dulunya adalah seorang sopir bus itu, telah membuat pihak seperti AFC, FIFA, Timnas Bahrain, hingga Oman sekalipun kena getahnya.
Sebelum membahas tragedi memalukan wasit Al-Kaf ini, football lovers jangan lupa subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya dulu ya, agar tak ketinggalan konten terbaik dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Jadi Olok-Olok Dunia
Kamis, 10 Oktober menjadi hari yang kelam bagi wasit Ahmed Al-Kaf. Berkat keputusan kontroversialnya di laga Bahrain vs Indonesia, ia sontak menjadi bahan olok-olokan. Beberapa media dunia bahkan menyoroti langsung aksi Al-Kaf tersebut.
Seperti halnya di media sosial, akun X seperti @433 dan @trollfootball, juga ikut mengunggah meme soal keputusan wasit Al-Kaf tersebut. Tak ketinggalan media Belanda, Voetbal International juga menyoroti sikap wasit Al-Kaf dengan menulis, kemenangan Indonesia telah dirampok wasit.
Olok-olokan media dunia tersebut, belum ada apa-apanya kalau dibanding olok-olokan dari netizen Indonesia. Dari tukang tambal ban pinggir jalan hingga artis sekalipun tak henti-hentinya mengolok-olok wasit Al-Kaf.
Bahrain, AFC, Dan Oman Kena Imbas
Olok-olokan netizen Indonesia tak hanya menyasar pada pribadi wasit botak itu saja, melainkan PSSI-nya Bahrain, AFC, maupun pihak Oman pun juga kena imbas.
Netizen sepakbola tanah air berbondong-bondong menggeruduk akun Instagram PSSI-nya Bahrain, @bahrainfa. Lalu juga akun Instagram AFC, @afcasiancup. Tak ketinggalan, akun Instagram Federasi Sepakbola Oman. @omanfa juga digeruduk. Oman dianggap netizen tidak becus melahirkan wasit terbaik. Berbagai sumpah serapah hingga hujatan pun membanjiri ketiga akun Instagram tersebut.
Sampai-sampai nih, akun Instagram @bahrainfa sengaja menutup kolom komentar postingannya. Namun, penderitaan FA Bahrain tak cukup sampai di sana saja. Beberapa hari setelah itu, akun media sosial Asosiasi Sepak Bola Bahrain giliran kena hack. Waduh ngeri ya, makanya jangan macem-macem, antum!
Selain Bahrain dan Oman, AFC juga kena geruduk. Kecurigaan netizen pada AFC semakin menjadi-jadi setelah terungkap bahwa Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, berasal dari Bahrain. Apalagi sang Presiden AFC tersebut dilaporkan kedapatan bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Swiss, sepekan sebelum laga Bahrain vs Indonesia.
Kecaman Terhadap Al-Kaf
Tak hanya hujatan dan kecaman yang menghujam Bahrain, AFC dan Oman, hujatan kepada pribadi sang wasit pun tak kalah kejam. Akun Instagram pribadi milik wasit Al-Kaf yakni @ahmedalkaf, yang memiliki followers sekira 17.000, hilang tanpa jejak. Hilangnya akun tersebut adalah buah dari efek report masif yang dilakukan oleh pecinta sepakbola Tanah Air.
Tak sampai di situ, ia juga menerima ancaman pembunuhan dan santet. Duh serem nggak sih? Hal itu dikabarkan langsung oleh media Timur Tengah, Kooora setelah netizen Indonesia heboh menyebar nomor telepon sang wasit.
Sementara itu, lewat akun Instagram @bayuwangi_hitss, terlihat wasit Al-Kaf menjadi sasaran santet. Berbagai barang perantara santet seperti telur, cabai, bawang, maupun pocong buatan terlihat di sebelah foto wasit Al-Kaf.
Petisi Hingga Kehidupan Pribadi
Namun, berbagai hujatan atau kecaman saja dianggap tidak cukup bagi netizen Indonesia. Untuk mendorong supaya sang wasit dihukum berat, netizen Indonesia membuat petisi. Petisi tersebut dibuat pada laman Change.org.
Tidak tanggung-tanggung, terdapat dua petisi yang menginginkan Al-Kaf dihukum. Yang pertama adalah petisi supaya wasit Al-Kaf dipecat dan dilarang berkecimpung di dunia sepakbola seumur hidup, dan yang kedua petisi supaya lisensi wasit Al-Kaf dicabut segera.
Selain berbagai macam hujatan, kecaman, hingga petisi yang digaungkan, kehidupan pribadi sang wasit pun sampai dikuliti habis oleh netizen Indonesia. Sampai-sampai ada satu fakta unik soal wasit Al-Kaf yang akhirnya terbongkar.
Dilansir dari akun X @Oman_Careers, Al-Kaf sebelum jadi wasit ternyata berprofesi sebagai sopir bus sekolah swasta. Bahkan sebelum menjadi sopir bus sekolah, dirinya sempat mengaku hanya menjadi pengangguran selama 12 tahun. Ia mengaku susah mencari pekerjaan, tapi juga tidak mau menjadi beban keluarga.
Rekam Jejak Kontroversial
Tak hanya kehidupan pribadinya saja yang dikuliti, rekam jejak kontroversialnya pun menjadi sasaran empuk. Satu per satu borok mantan sopir bus ini pun terbongkar. Termasuk saat dirinya memimpin di laga-laga yang melibatkan Timnas Bahrain.
Dilansir dari Transfermarkt, wasit Al-Kaf ternyata telah enam kali memimpin laga Timnas Bahrain. Dengan rincian empat kali jadi wasit utama dan dua kali sebagai wasit keempat. Menariknya, di enam laga tersebut Timnas Bahrain tak pernah mengalami kekalahan.
Ketika Al-Kaf jadi wasit utama, Bahrain tiga kali menang dan sekali imbang. Tiga kemenangan didapat atas Yaman, Uni Emirat Arab, dan Malaysia. Sementara hasil imbang diraih saat menghadapi Indonesia. Lalu saat menjadi wasit keempat, Bahrain bermain imbang atas Kuwait dan menang atas Irak.
Selain itu, wasit Al-Kaf juga pernah membuat kontroversi di laga Arab Saudi vs Thailand di Piala Asia U-23 2020. Saat itu Timnas Negeri Gajah Putih dibuat geram karena keputusan penalti kontroversial yang akhirnya memenangkan Arab Saudi.
Wasit Al-Kaf Dibela
Anehnya, meski dosa-dosa mantan sopir bus ini sudah terungkap, beberapa media Timur Tengah masih saja banyak yang bersimpati padanya. Beberapa media yang berada di Timur Tengah ikut bersuara memberikan dukungan kepada wasit Al-Kaf seperti Slaati.
Begitu pula apa yang dilakukan oleh negara tempat asal Al-Kaf, yakni Oman. Lewat akun X, Asosiasi Sepak Bola Oman mengutuk keras serangan yang tidak beralasan dan penggunaan bahasa yang mengancam serta mengintimidasi wasit Oman, Ahmed Al-Kaf dan asistennya.
Dihukum Tapi…
Kini, wasit Al-Kaf telah dihukum. Menurut laporan, Al-Kaf dilarang memimpin pertandingan Al Ain vs Al Hilal di Liga Champions Asia. Kabar ini diungkapkan langsung jurnalis sepak bola Oman, Khamis Al Balushi dalam program televisi Al Dakka.
Akan tetapi, hukuman tersebut terbilang tak seberapa. Bagi fans Indonesia yang sudah kadung memendam amarah, hukuman tersebut dinilai tak cukup. AFC dan FIFA harus tegas soal hukuman terhadap wasit botak itu. Karena bagaimanapun sang mantan sopir bus itu sudah jadi aib bagi sepakbola.
PSSI sudah kirim surat protes ke AFC dan FIFA. Sudah seharusnya dua organisasi yang terhormat itu bekerja lebih bijak dan adil dalam kasus ini. Kecuali kalau kedua organisasi ini justru kawan karib Bahrain dan sang wasit. Mudah-mudahan tidak. Eh, beneran tidak, kan, ya?
Bukan apa-apa, karena kalau melihat responsnya, indikasi keberpihakan AFC pada Bahrain menguat setelah surat protes dari PSSI malah ditolak. Dari wawancaranya kepada CNN Indonesia, manajer Timnas Indonesia, Sumardji mengatakan bahwa AFC menolak surat protes PSSI, dan meminta PSSI mengajukan surat protes ke FIFA.
Balasan dari AFC tersebut, terbilang aneh menurut Sumardji. Pasalnya, PSSI sebelumnya juga sudah mengirim surat protes ke FIFA. Selain itu, Sumardji juga mengatakan, selama ini ketika PSSI mengajukan protes ke AFC memang sering kali tidak pernah mendapat jawaban yang mengenakkan.
Sumber Referensi : suara.com, cnbcindonesia, cnnindonesia, jawapos, bola.okezone, sportdetik, suara.com, cnnindonesia, cnnindonesia